Penyaji
M. Ragil Pamungkas W, S.Ked
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA
RUMAH SAKIT DR. ERNALDI BAHAR Pembimbing
PROVINSI SUMATERA SELATAN
dr. Abdullah Sahab, Sp. KJ, MARS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
• Kata fetishisme muncul dari fetish, sebuah istilah yang digunakan dalam
antropologi untuk suatu benda yang diyakini memiliki kekuatan
supranatural.
• Bentuk lain : partialism, yakni fetishist terangsang pada salah satu bagian
spesifik dari tubuh pasangannya, seperti kaki, payudara, pusar, pantat,
hidung, telinga, atau rambut panjang dengan warna tertentu.
BAB 1
PENDAHULUAN
• physiological fetishism: fetish terhadap area pubis, payudara atau bokong atau
“fetish yang masih dapat diterima”
• Terfasilitasi oleh bagian tubuh tersebut dan bahkan dapat meningkatkan
kenikmatan seksual atau hanya sebagai pelengkap aktivitas seksual.
Definisi
• Fetish diambil dari bahasa Latin "Facticius" yang berarti
"artificial" and "facere", "to make" yang berarti sebuah
benda yang dipercaya memiliki sebuah kekuatan magis
atau spiritual.
• Cambridge's Dictionary, kata ini didefenisikan sebagai
rangsangan secara seksual terhadap benda secara tidak
wajar.
• Menurut PPDGJ III, fetishisme merupakan pengandalan
pada benda mati sebagai suatu stimulus yang dapat
membangkitkan gairah seksual dan memberikan
kepuasan seksual.
BAB II
PEMBAHASAN
shoe fetishism (sepatu), seperti: sepatu hak tinggi, sepatu boot, sepatu
kets,dll.
ETIOLOGI
• pengalaman traumatik : misal, bertemu seseorang
yang memiliki bibir yang sama dengan orang yang
dia sayangi yang telah meninggal.
• faktor alami dari otak si penderita yang mengingat
terus menerus bagian/objek/ kegiatan orang yang
disayanginnya.
• kebanyakan fetishists cenderung kesepian, tidak
tegas, dan menghabiskan banyak waktu dengan
berkhayal, tetapi tidak dijelaskan mengapa fetishist
tidak tertarik pada wanita yang merangsang.
BAB II
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
• Teori Psikoanalisis
• Teori Biologis
• Filogenetik Pertimbangan
• Lesi Lobus Frontal dan Temporal
• Neuronal Cross-link
• Faktor genetik
• Penjelasan lainnya (kedekatan anatomi,
misalnya kaki dan organ genital)
BAB II
PEMBAHASAN
– Penggolongan/Tingkatan
Ada 5 tingkatan fetishist dilihat dari tindakan atau seberapa jauh
hasrat fetishist kepada parts/objek/kegiatan yang dicintainya,
yaitu:8
• Lebih sadis dari tingkat III, pada tingkat ini seseorang ”tidak
akan peduli dengan hal lain diluar fetishnya”.
• Misalnya: Fetish seseorang adalah stocking wanita, maka dia
tidak membutuhkan wanita itu, hanya stockingnya saja
(hammer). Dan yang lebih parah adalah bila fetish seseorang
adalah bagian tubuh, dia hanya membutuhkan bagian tubuh
orang itu saja dan tidak peduli dengan orang yang memiliki
bagian tubuh itu sendiri.
Gambaran Klinis
Diagnosis