Anda di halaman 1dari 9

Parafilia berasal dari istilah para berasal dari Bahasa

Yunani yang berarti “menyimpang dari” sedangkan philos berarti


“mencintai”. Dalam DSM IV-TR, Paraphilia adalah sekelompok
gangguan yang mencakup ketertarikan seksual terhadap objek yang
tidak wajar atau aktifitas seksual yang tidak pada umumnya
(Gerald et al, 2004). Beberapa jenis gangguan paraphilia yaitu
Ekshibisionisme, Frotteurisme, dan Voyeurisme.

Ada perbedaan penting antara paraphilia dan gangguan


parafilik sebagaimana kriteria yang telah ditetapkan pada DSM-5.
Beberapa bentuk perilaku parafilik seperti fetisisme atau
transvestisme mungkin tidak terkait dengan konsekuensi yang
mengganggu dan menekan sehingga tidak diklasifikasikan sebagai
gangguan mental. Agar Gangguan parafilik dapat didiagnosis,
paraphilia harus menyebabkan kesulitan pribadi atau gangguan
didaerah penting dalam sehari-hari, atau melibatkan perilaku saat
ini atau dimasa lalu dimana kepuasan seksual membahayakan dan
merugikan orang lain (APA, 2013).

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 2


Eksibisionisme
Menurut Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder (DSM) edisi
kelima, eksibisionisme adalah kondisi
dimana adanya dorongan, fantasi, atau
perilaku dalam diri individu untuk
menunjukkan salah satu alat vitalnya
kepada orang asing atau tanpa
persetujuan dari orang yang ingin ia
tunjukkan tersebut. Kondisi ini termasuk kedalam gangguan
parafilia dimana adanya perilaku seksual yang tidak sesuai
dan mengacu pada gangguan klinis.

Sebanyak 30% laki – laki memiliki kecenerungan mengalami hal ini


dan bertahan dalam kondisi tersebut. Eksibsionisme jarang terjadi
pada wanita, karena wanita memiliki cara tersendiri untuk
memperlihatkan alat vitalnya, seperti mengenakan pakaian yang
mendukung kondisi tersebut namun di tempat yang wajar untuk
memperlihatkan alat vitalnya.

Penyebab...

Penyebab Ekshibisionisme yang pertama adalah kepribadian


antisosial. Antisosial adalah perilaku dimana individu tak
acuh atau tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya terutama
terhadap aturan yang berlaku di masyarakat.. Terdapat pula
pengaruh minuman keras . Ekshibisionisme juga disebabkan
oleh ketertarikan individu (terutama laki – laki) pada

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 3


pedofilia. Terakhir disebabkan oleh kekerasan seksual
maupun emosional selama masa kecil

Gejala gangguan…

Menurut DSM 5, individu dapat dikatakan mengalami


gangguan seksualitas berupa eksibisionisme apabila:

a. Individu secara konstan merasa senang ketika


memperihatkan atau diperhatikan oleh orang lain
ketika menunjukkan alat vitalnya. Dorongan seksual
dalam dirinya diekspresikan dalam bentuk fantasi,
atau perilaku menunjukkan alat vitalnya tersebut
b. Penurunan performa dalam aktivitas sehari – hari
c. Individu menunjukkan alat vitalnya kepada orang
yang tidak dikenal. Mereka merasa senang atau puas
ketika korban terkejut melihat alat vitalnya
d. Perilaku ini sudah berlaku selama 6 bulan atau lebih
Bagaimana menyembuhkannya?

Treatment yang dapat diberikan


kepada individu yang mengalami
eksibisionisme adalah Cognitive
Behavioral Therapy (CBT)
karena dengan terapi ini individu
diharapkan dapat berubah
perilakunya. Penanganan lainnya
dapat dilakukan melalui
pengobatan, diharapkan dokter dapat membantu individu
untuk menurunkan hormon seksualnya sehingga dorongan
seksual dalam diri individu tersebut dapat menurun

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 4


Voyeurisme
Mengintip orang yang sedang
telanjang sering dianggap sebagai
pelecehan seksual. Namun, ternyata
kegemaran untuk mengintip bisa jadi
salah satu ciri – ciri dari gangguan
seksual yang dinamakan ‘Voyeurism".
Voyeurism merupakan tipe parafilia
dimana seseorang merasakan dorongan hasrat atau fantasi seksual
yang kuat dan berulang melihat orang lain (biasanya asing)
telanjang, membuka pakaian, atau sedang melakukan aktivitas
seksual. Gangguan yang umumnya terjadi pada pria ini memiliki
ciri lain yaitu, penderita tidak memiliki hasrat untuk melakukan
aktivitas seksual dengan orang yang diintip.

Gejala gangguan…

Beberapa gejala yang menandakan bahwa seseorang mengalami


gangguan ini diantaranya adalah :

a. Individu telah merasakan hasrat seksual yang disebabkan


karena mengamati seseorang yang sedang atau akan
telanjang dan berhubungan seksual selama 6 bulan.

b. Individu telah mengamati tiga atau lebih orang pada waktu


yang berbeda.

c. Individu merasa stress dan tertekan akan keadaan dirinya.

Bagaimana menyembuhkannya?

Tindakan pengobatan yang dilakukan harus berdasarkan tingkat


keparahan stress yang dirasakan individu. Beberapa pilihan
EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 5
pengobatan yang umum ialah, psikoterapi, terapi perkawinan,
terapi kelompok, terapi keluarga, terapi kognitif, psikoanalisis dan
farmakoterapi seperti yang ditunjukkan. Terkadang, ditambah juga
dengan beberapa obat dari psikiater.

Jika anda merasa mengalami hal-hal diatas maka perlu disadari


bahwa hal ini merupakan kondisi medis. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah mengakui bahwa anda memang memiliki
gangguan ini, lalu segeralah mencari bantuan dari tenaga
profesional seperti psikolog atau psikiater. Perilaku ini termasuk
kepada perilaku kriminal dan dapat membuat anda tertangkap atas
pelecehan seksual. Ketika anda berbicara dengan terapis atau
psikolog anda, berbicaralah sejujur mungkin mengenai perilaku dan
perasaan anda. Sehingga terapis dapat mengetahui sejauh mana
kondisi anda.

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 6


Frotteurisme
Beberapa kasus pelecehan seksual yang pernah ditemukan
diantaranya adalah ditempat keramaian. Pelaku
menggesekkan alat kelamin atau alat genitalnya ke bagian
tubuh orang lain, memegang bagian tubuh sensistif orang lain
tanpa persetujuan.

Pelaku dari tindakan ini bisa jadi memiliki gangguan seksual


yang dinamakan frotteurisme. Froteurisme adalah tipe
gangguan seksual parafilia, yaitu gangguan yang merasakan
kepuasan seksual dengan menggunakan benda mati, situasi
atau seseorang tertentu. Frotteurisme sendiri merupakan tipe
parafilia dimana seseorang merasakan kepuasan seksual
dengan menggesekkan alat kelamin atau menyentuh bagian
tubuh orang lain tanpa persetujuan atau bahkan yang tidak
menyadarinya.

Penyebab...
Penyebab dari gangguan ini belum terbukti secara ilmiah.
Sekalipun demikian, secara teori dapat diduga bahwa orang
EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 7
dengan gangguan ini awalnya tidak sengaja menggesekkan
penisnya dan terangsang secara seksual, dan terdorong untuk
mengulanginya kembali secara sengaja. Perilaku ini bisa juga
disebabkan oleh trauma di masa kecil, seperti pelecehan
seksual atau gangguan kecemasan yang dapat mengganggu
seseorang dalam mengalami perkembangan psikoseksual
yang normal. Sehingga ia merasa bahwa kontak dengan orang
asing merupakan bentuk intimasi dan terangsang secara
seksual. Selain itu, gangguan ini juga bisa dikarenakan orang
tersebut mengalami masalah dengan afeksi dan perilaku intim
dan seksualnya. Hal ini bisa disebabkan juga oleh
abnormalitas yang ada di otaknya.

Gejala gangguan…
Beberapa gejala yang menandai bahwa seseorang mengalami
gangguan ini diantaranya adalah memiliki fantasi, dorongan
dan rangsangan yang intens untuk menyentuh bagian tubuh
tertentu (seperti dada, paha, pantat, alat kelamin) orang lain
yang tidak sadar atau curiga. Perilaku ini muncul berulang
kali dan biasanya muncul ketika berada di keramaian dan
tempat umum, seperti kereta, bis, elevator bahkan jalan yang
ramai. Frotteurisme dianggap sebagai gangguan mental jika
sudah dialami lebih dari setidaknya enam bulan dan dirasakan
telah mengganggu kehidupan sehari-hari.

Jika anda merasa mengalami hal-hal diatas maka perlu


disadari bahwa hal ini merupakan kondisi medis. Hal pertama
yang harus dilakukan adalah mengakui bahwa anda memang
memiliki gangguan ini, lalu segeralah mencari bantuan dari
tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater. Perilaku ini

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 8


termasuk kepada perilaku kriminal dan dapat membuat anda
tertangkap atas pelecehan seksual. Ketika anda berbicara
dengan terapis atau psikolog anda, berbicaralah sejujur
mungkin mengenai perilaku dan perasaan anda. Sehingga
terapis dapat mengetahui sejauh mana kondisi anda.

Bagaimana menyembuhkannya?
Orang dengan gangguan frotteuristik secara umum tidak
mencari penanganan dan baru mendapat perawatan ketika
sudah tertangkap atas pelecehan seksual. Sementara itu,
biasanya perilaku ini dilakukan secara cepat dan tidak
diketahui sehingga sulit untuk menangkap pelakunya.
Menangani frotteurisme bisa dengan melakukan psikoterapi
dan CBT (cognitive behavioral therapy). Dengan psikoterapi
anda akan diminta untuk berbicara dan fokus terhadap sesuatu
yang memicu frotteurime ini dan melakukan strategi untuk
mengarahkan perasaan dan perilaku anda. Sementara itu,
terapi perilaku akan melatih anda bagaimana mengatur
dorongan anda dan tidak menyentuh orang lain yang tidak
memberikan persetujuan.

Jika anda yang menjadi korban...


Jika anda merasa bagian tubuh anda disentuh atau digesekkan
secara sengaja tanpa persetujuan anda, dan anda mengetahui
orang yang melakukannya, berusahalah untuk menghadapi
orang tersebut secara langsung. Orang dengan kondisi ini
biasanya bukan bertujuan mencari konflik atau berinteraksi
secara langsung dengan targetnya.

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 9


Referensi :

Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorder 5.


(2013). American Psychiatric Association (Fifth Edit,
Vol. 17).

Frotteuristik Disorder [Online] / auth. Psychology Today //


psychologytoday.com. -2019. –https://www.psychology
today.com/intl/condition/frotteuristic-disorder

Nevid, J.S., Rathus, S.A. & Greene, B. (2005). Psikologi


Abnormal, Edisi kelima, Jilid 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

What is Frotteurism [Online] / auth.Roland James


//healthline.com. –October 25, 2017. –
https://www.healthline.com/health/frotteurism.

EKSHIBISIONISME, VOYEURISME, DAN FR0TTEURISME 10

Anda mungkin juga menyukai