Anda di halaman 1dari 7

Peran Lingkungan Pergaulan Terhadap Tindakan

Penyimpangan Seks: Studi Kasus Seks


Bebas dan Pendidikan Seksual
(A Thesis Seminar Proposal)

By

Frisya Akari Kazumi Adyasta

Generasi NSFW

No. 29

MERDEKA BELAJAR STUDY PROGRAM


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI
CASQUETE UNIVERSITY
KOPMA CASQUETE NSFW 2021

A. Latar Belakang

Penyimpangan seksual atau parafilia adalah bangkitnya gairah seksual secara


terus-menerus terhadap objek, situasi, atau individu tertentu yang tidak lazim.
Beberapa kasus penyimpanan seksual sendiri tidak terjadi di kalangan dewasa saja
tetapi bisa ke anak anak. Kata parafilia sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu para yang berarti di samping (sekitar) dan philia yang berarti persahabatan
atau cinta. Parafilia atau penyimpangan seksual secara medis diartikan sebagai
ketertarikan atau fantasi seksual yang tidak wajar terhadap benda, situasi, atau
kelompok individu tertentu. Penyebab penyimpangan seksual sejauh ini belum dapat
dipastikan. Namun, para ahli menduga bahwa terdapat berbagai faktor yang dapat
melatarbelakanginya, seperti faktor biologis berupa kelainan struktur dan kinerja
otak, dan faktor psikologis, misalnya trauma masa kecil akibat pelecehan seksual.
Biasanya penyimpangan seksual ini lebih banyak dialami saat remaja atau dewasa
muda.

Tidak ada data resmi yang menyatakan berapa banyak orang yang terkena
penyakit penyimpangan seksual ini. Kebanyakan dari mereka juga
merahasiakannya karena malu, padahal kelainan seksual juga salah satu gejala
gangguan kesehatan mental yang harus ditangani.

Orang yang memiliki kelainan seksual cenderung memiliki indikator kepuasan


seksualnya dengan berbagai fantasi seksual yang tidak sesuai dengan norma dan
nilai kelaziman. Berdasarkan American Psychiatric Association, terdapat kaitan
antara pikiran, tubuh, dan emosi terhadap respon seksual yang menyebabkan
disfungsi atau gangguan seksual.

B. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis apa itu penyimpangan seksual
2. Memberikan cara dan upaya menghindari penyimpangan seksual
3. Menjabarkan beberapa jenis penyimpangan seksual?

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor faktor yang memicu penyimpangan seksual?
2. Apa saja jenis jenis penyimpangan seksual atau kelainan seksual ?
3. Upaya apa saja untuk menghindar penyimpangan seksual ?
4. Bagaimana cara mengatasi penyimpangan seksual?
D. Pembahasan dan Penyelesaian Masalah
Perilaku penyimpangan seksual 90% lebih banyak diderita oleh pria.
peneliti mencoba membuktikan hal tersebut dengan meneliti hormon
testoteron ataupun hormon-hormon lainnya yang diduga menjadi penyebab
perilaku seks menyimpang, hasilnya tidak konsisten. Artinya, kecil
kemungkinan perilaku seks menyimpang disebabkan oleh ketidaknormalan
hormon seks pria atau hormon lainnya. Penyebab lainnya yaitu
penyalahgunaan gunaan obat-obatan dan alkohol.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penyimpangan seksual. Yang
pertama faktor hormon. Ketidak seimbang hormon penyebab
penyimpangan seksual ini. Ketidak keseimbangan ini menyebabkan anak
laki-laki bersikap feminim, atau bahkan anak perempuan yang bersikap
gentleman. Faktor yang kedua yaitu faktor lingkungan. Lingkungan mempunyai
peran besar dalam perilaku penyimpangan seksual. Seseorang yang tinggal
dilingkungan sesama penyuka jenis akan terjerumus ke dalam perilaku
penyimpangan seksual. Seseorang yang sudah terjerumus dalam suatu
lingkungan yang “tidak sehat” pasti sangat sulit untuk keluar dan merasa
kecanduan, bahkan cenderung enggan untuk memulai hidup secara normal.
Faktor yang ketiga yaitu gaya hidup. Segala sesuatu bisa menjadi kebiasaan.
salah satunya ialah kebiasaan-kebiasaan abnormal seperti cowok yang suka
memakai pakaian cewek. Pola pikir (Mindset) juga menjadi faktor penyimpangan
seksual. Banyak terjadi kasus seseorang mengalami penyimpangan psikologi
hanya karena pola pikirnya sendiri yang terlalu cepat memfonis dirinya. Faktor
terakhir yaitu Traumatik, Trauma masa lalu yang menyebabkan seseorang
melakukan tindakan penyimpangan seksual, Misalnya, pengalaman melihat
orang tua melakukan hubungan seksual waktu kecil. Karena belum
mengerti hal-hal yang berkaitan dengan itu, persepsi yang salahpun akan
menghantuinya.
Berdasarkan data dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders,
Fifth Edition (DSM-5) yang didahului oleh DSM-IV dan DSM-IV-TR, terdapat
berbagai jenis penyimpangan seksual yang meliputi perilaku seksual terhadap
anak-anak, kepuasan saat melukai diri sendiri atau orang lain saat berhubungan
seks, dll.
1. Eksibisionisme
Eksibisionisme adalah jenis kelainan seksual dimana penderitanya merasa puas
ketika menunjukan alat reproduksinya kepada orang asing dan cenderung
dilakukan diam-diam di tempat umum. Umumnya, pecandu eksibisionisme
adalah laki-laki dan gejalanya mulai dirasakan sebelum usia 18 tahun. Pecandu
eksibisionisme umumnya merasakan ketegangan dan gairah seksual yang
meningkat selama proses mengekspos bagian intimnya. Dalam beberapa kasus,
pecandu eksibisionisme senang melakukan masturbasi di hadapan orang asing
dan juga memiliki fantasi bahwa orang lain juga akan terangsang saat
melihatnya.
2. Fetisisme
Fetisisme adalah jenis orientasi seksual yang melibatkan objek-objek buatan
atau bagian tubuh tertentu untuk meningkatkan gairah seksual. Orang dengan
fetish tertentu baru akan mencapai kepuasaan saat melakukan aktivitas seksual
dimana pasangannya harus memakai objek-objek fetish atau mengekspos
bagian tubuh tertentu.

3. Frotteurism
Frotteurism adalah kelainan seksual dimana seseorang cenderung bergairah
untuk menggosokan bagian intimnya pada orang asing dengan tujuan memenuhi
kepuasan. Pecandu frotteurism akan berpura-pura tidak melakukan apa-apa,
padahal saat proses itulah pelampiasan hasrat seksual mereka terjadi.

4. Pedofilia
Pedofilia adalah orientasi seksual yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap
anak-anak remaja atau anak di bawah umur. Pelaku pedofilia memiliki fantasi
berlebihan tentang hubungan seksual dengan anak kecil, baik laki-laki atau anak
gadis. Pecandu pedofil umumnya merasionalisasi perilaku menyimpang seksual
yang pernah mereka alami, seperti diperkosa atau dicabuli saat mereka masih
kecil. Berdasarkan data, pelaku pedofilia umumnya adalah orang dekat dari
anak-anak tersebut.

5. Masokisme dan Sadisme


Masokisme dan sadisme adalah hubungan seksual yang berfokus pada
penderitaan secara fisik dan psikologi, penghinaan, atau bentuk kekerasan yang
dianggap dapat membangkitkan gairah seksual.

6. Transvestisme (Transvestic Fetishism)


Transvestisme (Transvestic Fetishism) adalah penyimpangan dimana seorang
pria heteroseksual atau pria normal cenderung ingin berpakaian wanita dalam
aktivitas seksual atau aktivitas roleplay. Penyimpangan seksual ini juga dikenal
sebagai cross-dressing.

7. Voyeurisme
Voyeurisme adalah perilaku dimana seseorang mendapat gairah atau
kepuasaan seksual saat mengintip lawan jenis ketika korban sedang mandi atau
tidak berbusana. Kebiasaan mengintip ini menjadi semacam perilaku umum di
sebagian besar masyarakat dan tidak dikategorikan sebagai kelainan kecuali
menjadi rutinitas seksual. Walaupun begitu, kebiasaan suka mengintip dapat
merugikan orang yang diintip dan merupakan salah satu tindakan pelecehan
yang sama sekali tidak dibenarkan.
8. Autogynephilia
Autogynephilia adalah bagian dari jenis penyimpangan seksual transvestisme
dimana seorang pria memiliki fantasi seksual dimana dirinya berperan sebagai
wanita. Imajinasi ini pun membuatnya menjadi lebih terangsang saat
berhubungan dengan wanita.

9. Necrophilia
Necrophilia berasal dari Bahasa Greek yaitu nekros yang berarti mayat dan philia
yang berarti cinta. Necrophilia adalah jenis penyimpangan seksual paling ekstrim
dimana seseorang memiliki kesenangan untuk berhubungan seksual dengan
mayat. Berdasarkan data dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders, Fifth Edition (DSM5), tidak ada kode khusus untuk necrophilia karena
termasuk dalam penyimpangan seksual tidak umum. Paraphilia ini dikelompokan
dalam kode 302,9 dan masih dalam penelitian.

10. Zoofilia
Zoofilia adalah penyimpangan seksual dimana seseorang memiliki kesenangan
untuk melakukan hubungan seksual dengan binatang. Pecandu zoophilia
dikaitkan dengan gejala gangguan mental.

Upaya untuk mencegah terjadinya Penyimpangan Seksual salah satunya


adalah dengan memberikan pendidikan seks sejak usia dini atau setidaknya
pada usia sekolah dengan memberikan pemahaman tentang teori-teori seks
yang benar pada anak.

Cara mengatasi penyimpangan seksual berbeda-beda sesuai dengan gejala dan


indikasi setiap individu. Berdasarkan studi, penyimpangan seksual dapat diatasi
dengan pengobatan menggabungkan psikoterapi dan obat-obatan. Terapi yang
paling tepat adalah terapi perilaku kognitif untuk pelaku pedofilia dengan cara
mengembangkan empati untuk korban dan mengendalikan impuls seksual.

E. Kesimpulan
Orang yang memiliki kelainan seksual cenderung memiliki indikator kepuasan
seksualnya dengan berbagai fantasi seksual yang tidak sesuai dengan norma
dan nilai kelaziman. Untuk menghindari penyimpangan seksual ini jagalah gaya
hidup dan pola pikir. Lingkungan sangat berpengaruh, jika lingkungan kotor
malah kitapun akan kotor. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari
perilaku penyimpangan seksual yaitu dengan mengenalkan pendidikan seks
sejak dini, orang tua banyak yang berpikir mungkin membahas hal ini tabu, tapi
kalau ketika sudah terlambat itu sangat susah.
F. Rekomendasi Bacaan

Berikut ini beberapa rekomendasi buku yang berkaitan dengan


penyimpangan seksual :
 Penyimpangan Seksual yang Dilarang Al Quran Ciptaan Didi
junaedi
(Buku ini mengungkapkan secara jelas pandangan Al-Qur'an
tentang masalah penyimpangan seksual.)
 Bahaya Penyimpangan Seksual (DARUL HAQ)
(buku ini sedikit menjelaskan tentang bahayanya perbuatan
terkutuk ini (Zina, Lesbi, Homoseks, dan Lainnya) dan solusi
apa saja yang harus dilakukan yang sesuai menurut Islam)
G. Kata Pengantar
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap segala syukur penulis dapat menyelesaikan seminar


proposal ini dengan baik. Seminar proposal ini merupakan tugas akhir penulis
menuju ke sidang skripsi untuk memenuhi persyaratan guna mencapai gelar
Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari dalam penyelesaian seminar proposal ini banyak pihak yang
telah membantu, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih yang setinggi-tingginya dan tak terhingga kepada yang
terhormat :

1. Rektor dan Dosen Casquete University Ibu Saint Godelieve Nate


2. Dosen dan Pengawas Wisma Casquete University Ibu Arcane Keysa
3. Pengawas Bidang Kemahasiswaan Kak Official NSFW
4. KOPMA NSFW (Komunitas Pelajar Mahasiswa NSFSW).
5. Casquete University dan NSFW Olympian Comp
6. Dewan Admin beserta Senior NSFW

Penulis mengharapkan penulisan seminar proposal ini dapat bermanfaat bagi


rekan-rekan mahasiswa dan para pembaca sekalian. Semoga Tuhan YME selalu
melimpahkan ilmu dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Roleplayer, 26 Maret 2021


(Frisya Akari Kazumi Adyasta)

Anda mungkin juga menyukai