Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN ABNORMAL UAS

JANGAN LUPA BACADOA DULU, BIAR BERKAH  SEMANGAT UNTUK KITA


SEMUAA

GANGGUAN SEKSUAL (disfungsi seksual, penyimpangan seksual/ paraphilia, gangguan


identitas gender)

Disfungsi Seksual

Definisi : masalah dalam minat, rangasangan atau respon seksual.

Klasifikasi/ Pembagiannya : Gangguan hasrat seksal, gangguan rangsangan seksual,


gangguan orgasmik dan gangguan nyeri seksual.

a. Gangguan hasrat seksual


Orang dgn gangguan ini, mengalami kekurangan fantasi serta hasrat untuk melakukan
hubungan seksual yang menetap dan terjadi berulang-ulang.
Gangguan ini menyebabkan kesulitan dalam hubungan interpersonal
Dapat terjadi dalam jangka panjang atau singkat
b. Gangguan rangsangan seksual
Mengalami ketidakmampuan yang menetap untuk mencapai respons lubrikasi
Hasrat melakukan hubungan seksual tetap ada dan beberapa wanita mengalami
gangguan ini mampu mencapai orgasme, dengan alat bantu
c. Gangguan orgasmik
Menyebabkan distress yang signifikan
Dapat terjadi dalam jangka panjang atau pendek
Wanita yang mengalami keadaan ini, mengalami penundaan atau bahkan tidak
mengalami orgasme sebagai suatu fase normal dari rangansangan seksual.
d. Gangguan nyeri seksual
Wanita yg mengalaminya, mengalami penutupan otot pada lapisan ketiga diluar
vagina yg terjadi secara otomatis dan berulang.

Etiologi :

a. Biologis : penyakit, penuaan, pengaruh obat-obatan


b. Psikososial : faktor predisosisi, faktor pencetus dan pemelihar, peran psikopatologis

Intervensi :
a. Biologis : melalui obat-obatan

Parafilia

Definisi :

Sekelompok gangguan yang mencakup ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar
atau aktivitas seksual yang tidak umumnya. Fantasi seksual nya berulang dan intenes,
dorongan seksualnya melibatkan :

- Objek bukan manusia


- Anak-anak atau orang yang tidak diizinkan
- Penyiksaan atau penghinaan terhadap seseorang atau pasangan.

Kriteria Diagnostik:

Klasifikasi: (pokoknya semuanya terjadi minimal dalam waktu 6 bulan)

a. Eksibisionisme : kang pamer alat kelamin


terjadi selama enam bulan. Dorongan/ fantasi seksualnya itu, suka mempertontonkan
alat kelaminnya kepada orang asing yang gak ngerasa curiga sama dia.
b. Voyeurisme : kang ngintip orang ganti baju/ telanjang
Terjadi selama enam bulan. Perilaku suka mengintip orang diam-diam, atau
mengobservasi orang telanjang diam-diam. Ya pokoknya tukang intip lah.
c. Pedophilia : om-om yang suka sama anak kecil (*sinting emang)
Terjadi setidaknya enam bulan. Dorongan seksualnya terhadap anak yang belum
puber
d. Sadisme dan Masokis kang nyiksa. suka mengikat pasangannya untuk mendapatkan
kepuasan seksual. (*makin sinting ya allah)
Terjadi setidaknya dalam kurun waktu enam bulan.
e. Frotteurisme : begal payudara. (*ini gila sih)
Melakukan sentuhan pada bagian tubuh orang asing yg tidak menaruh curiga padanya.
f. Fetisisme : suka sama benda2 yg digunakan oleh lawan jenisnya.
Kepuasan seksual pada pakaian lawan jenis secara berulang.
g. Transvestik fetisisme : kalau yg pertama suka aja, kalau yg ini dipakainya
Seorang laki2 yang merasakan gairah seksual dengan mengenakan pakaian
perempuan
Etiologi:

a. Behavior
Stimulus yang tidak biasa menjadi stimulus yang terkondisi untuk rangsangan seksual
akibat adanya pemasangan dengan aktivitas seksual di masa lalu. Misalnya, stimulus
tidak biasanya adalah anak-anak, karena adanya pengkondisian pada aktivitas seksual
di masa lalu. Misalnya om-om nya pernah ngelakukan hubungan sesksual dengan
anak kecil, maka terjadi pengkondisian disana. Sehingga terjadilah gangguan
pedophilia, naudzubillahimindzalik
b. Psikodinamika
Kecemasan katarsis yang tidak terselesaikan di masa anak2 lalu menyebabkan
rangsangan seksualnya dipindahkan ke objek atau aktivitas yang lebih aman.
Misalnya, waktu dia SD suka nonton porno, terus ngebuat dia masturbasi. Eh tapi
karena ngerasa gak aman karena takut diliat mamaknya, dialihkannya lah tu fantasi
seksualnya ke objek lain, ke benda-benda lawan jenis nya. Jadilah dia gangguan fetis
c. Multifaktor
Penganiyaan seksual atau fisik pada anak2 dapat merusak pola rangsangan seksual
yang normal

Intervensi :

a. Psikoterapi kelompok
- orientasinya pada peningkatan insight
b. Terapi farmakologis
- tujuannya untuk mengurangi atau menghilangkan hasrat seksual yang menyimpang
dengan kastrasi kimiawi
c. Terapi kognitif behavioral
- tujuannya untuk menurunkan hasrat seksual yang menyimpang melalui
pemikirannya.

Gangguan Identitas

Definisi :

1. Dimana seorang pria merasa dia adalah seorang wanita


2. Ini tu kek apa ya, kek dia ni cowok kan tu tapi perilaku yang ditampilkannya tu malah
kek cewek karena dia merasa kalau dia adalah cewek tetapi terperangkap dalam tubuh
cowok. Gtu
3. Makanya tu gangguan identitas gender ini ada nya ketidasesuaian antara gender
identitasnya dengan gender psikologisnya, gtu
4. Ujung/ akhir dari penderita gangguan ini tu biasanya melakukan transgender untuk
ngubah jenis kelaminnya jadi cewek.

KD

1. Berulang kali menyebutkan keinginan untuk berjenis kelamin lain


2. Menunjukkan stereotip maskulinitas
3. Kegemaran yang kuat dan cenderung menetap terhadap peran lintas gender dalam
permaianan atau memiliki fantasi menetap tentang menjadi seseorang dengan jenis
kelamin yang berbeda
4. Mengakibatkan tekanan atau ketidakmampuan yang signifikan
5. Ketertarikan seksual dapat kepada pria, wanita keduanya atau tidak keduanya
6. Menyebabkan ketidaknyamanan menetap dengan jenis kelaminnya. Gangg tidak
terkait dengan suatu kondisi fisik yang melibatkan kebingungan terhadap jenis
kelamin.

Materi

Etiologi

1. Biologis
Dipengaruhi oleh hormon
2. Sosial psikologis
- Pola asuh orangtua. Seorang ibu yg ingin anak laki2 tetapi mendapatkan anak
perempuan.
- Toleransi yang rendah bagi anak laki2 untuk melakukan berbagai aktivitas yang
lebih umum dilakukan anak perempuan. Sementara anak perempuan dapat
melakukan permainan, pakaian, anak laki2 dan dapat diterima secara sosial.

Intervensi

1. Perubahan tubuh
2. Operasi perubahan tubuh
3. Perubahan identitas gender

Anda mungkin juga menyukai