JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2017
Sikap terhadap homoseksualitas sangat bevariasi dari satu budaya ke budaya lain dari
waktu ke waktu hal ini menyebabkan konsep prilaku seksual terkadang dianggap
nomal dan abnormal. Pada konteks budaya harus dipertimbangkan antara kenormalan
dan keabnormalan pada perilaku seksual. Perilaku seksual dapat dianggap abnormal
jika hal tersebut bersifat self-defeating, yang menympang dari norma sosial,
menyakiti orang lain menyebabkan stress, mempengaruhi kemampuan fungsi secara
normal.
1. Ekspresi yang berulang dari hasrat untuk menjadi anggota gender lainnya
3. Adanya fantasi yang terus menerus mengenai anggota dari gender lain atau
sendiri
6. Adanya perasaan tidak nyaman yang kuat yang terus menerus atau gender nya
sendiri
2. Mereka percaya bahwa emosi yang mereka miliki, setipe dengan gender
lainnya
3. Mereka merasa salah dilahirkan dengan gender yang salah dan berharap akan
adanya intervensi medis untuk menghilangkan karakteristik seksual mereka
dan untuk meniru karakteristik dari gender lainnya.
PARAFILIA
Beberapa jenis gangguan gender yang menyangkut fungsi seksual yaitu parafilia dan
disfungsi seksual. Parafilia merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yang
artinya “pada sisi lain”p. Pada parafilia orang menunjukkan keterangsangan seksual
sebagai respon terhadap stimulus yang tidak biasa dari stimulus normal. Parafilia
melibatkan dorongan fantasi seksual yang berulang dan kuat selama 6 bulan dan
berpusat pada objek bukan manusia, memiliki perasaan merendahkan atau menyakiti
diri sendiri atau pasangannya. Penderita parafilia secara relatif tidak berbahaya dan
tidak menyebabkan jatuh korban.
Macam-macam parafilia
Pedofilia
Masokisme Seksual
Hipoksifilia
Sadisme seksual
Sadomasokisme
Exhibisionisme
Fetishisme
Transvestik Fetishisme
Voyeurisme
Froterisme
Faktor-faktor penyebab
1. Perspektif teori belajar: stimulus yang tidak biasa menjadi stimulus terkondisi
untuk rangsangan siswa akibat pemasangannya dengan aktivitas seksualnya di masa
lalu, stimulus yang tidak biasa tersebut dapat menjadi erotis dengan cara melibatkan
fantasi erotis dan masturbasi.
DISFUNGSI SEKSUAL
CIRI DESKRIPSI
Takut akan kegagalan Ketakutan yang terkait dengan kegagalan
untuk mencapai orgasme
Asumsi peran sebagai penonton dan Memonitor dan mengevaluasi reaksi tuuh
bukan sebagai perilaku saat melakukan hubungan seks
Kurangnya self-esteem Kurangi memikirkan kegagalan yang
dihadapi untuk memenuhi standart
normal.
Efek emosional Rasa bersalah, rasa malu, frustasi,
depresi, kecemasan.
Perilaku menghindar Menghindari kontak seksual karena takut
gagal untuk menampilkan performa yang
adekuat; membuat berbagai macam alas
an pada pasangan Anda.
Dalam Disfungsi Seksual dijabarkan siklus seksual dalam beberapa fase yang
berbeda, yaitu
1. Fase Keinginkan
2. Fase Perangsangan
3. Fase Orgasme
4. Fase Resolusi
b. Efek obat-obatan
d. Pengaruh penyakit
Perspektik Teoretis
1. Perspektif Biologis
2. Perspektif Psikodinamika
3. Perspektif Belajar
4. Perspektif Kognitif
5. Perspektik Sosiokultural
6. Faktor Psikologis
Terapis Seks
Hal ini meliputi penggunaan hormone, pembedahan vascular, dan yang paling umum
pengguanaan obat-obatan untuk membantu membangkitkan ereksi (Viagra) atau
penundaan ejakulasi (antidepresan)