Waktu :
1 29 November 2015
BAB II
Tinjauan Pustaka
Definisi Diare
buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang
sebelumnya nampak sehat, dengan frekuensi 3 kali atau lebih
per hari, disertai perubahan tinja menjadi cair, dengan atau
tanpa lendir dan darah
Etiologi Diare
Diare sekretorik
Diare invasif/dysentriform diarrhae
Diare osmotik
Tatalaksana Diare
Aeromonas sp. Use cefixime and most third- and fourth-generation cephalosporins
Shigella sp. Treatment shortens illness duration and shedding but does not prevent complications. TMP-SMX is first-line
medication; however, resistance occurs. Cefixime, ceftriaxone, and cefotaxime are recommended for
invasive disease
V.cholera Treat infected individuals and contacts. Doxycycline is the first-line antibiotic, and erythromycin is second-
line antibiotic
Yersinia sp. TMP-SMX, cefixime, ceftriaxone, and cefotaxime are used. Treatment does not shorten disease duration;
Antidiare tidak diberikan dan Antibiotik digunakan hanya
untuk :
Diare invasif : Kotrimoksasol 50 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 2
dosis selama hari.
Kolera : Tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari, dibagi dalam 4 dosis
selama 2-3 hari.
Amoeba, Giardia, Kriptosporodium : Metronidazol 30-50
mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis selama 5 hari (10 hari untuk
kasus berat)
Diet : Sesuai dengan penyebab diare
Intoleransi karbohidrat : susu rendah sampai bebas laktosa
Alergi protein susu sapi : susu kedelai
Malabsorpsi lemak : susu yang mengandung medium chain
trigliserid (MCT) Apabila dengan terapi dietetik diatas tidak
ada respons, gunakan susu protein hidroksilat
Prognosis Diare
Baik di negara maju maupun di negara berkembang, dengan
penanganan diare yang baik maka prognosis akan sangat baik
BAB III
Profil Puskesmas Kampus
Puskesmas Kampus
Puskesmas Kampus berdiri pada tahun 1978
dengan luas tanah 1560m. Pada waktu pertama
berdiri Puskesmas Kampus memberikan
pelayanan/pengobatan umum, pengobatan gigi
dan KIA. Terletak di Kecamatan Ilir barat I
Kelurahan Lorok Pakjo dengan luas wilayah
227 Ha.
Kurangnya
Peran Aktif kerjasama
Kader diare lintas program
dan sektoral
masih kurang
Cakupan
Keluarga pasien kurang Penyuluhan Kurang Temuan
sadarj diare Penderita
diare
belum
mencapai
Media target
sosialisasi
mengenai
Diare di luar Dana transport
Tingkat
gedung kurang petugas kurang
Pendidkan
rendah
SARANA DANA LINGKUNGAN
Konfirmasi Dengan Data Primer
No Penyebab Pertanyaan Sumber Jumlah Responden
Ya Ragu Tidak
1 Kurang Apakah bpk/ibu Ibu/bapak 15 5 10
Penyuluhan pernah diberi
penjelasan
tentang Diare ?
No Aspek Masalah U S G To
tal
5 Penyuluhan Kurang
3 3 3 27
Penggunaan
Pelatih
media
N Penyebaran N N Penyuluhan N an
komunikasi
Masalah Bobot leaflet besar- dengan Kader
handphone
besaran Hadiah penyul
untuk
uh
pelaporan
Efeketifitas 5 7 35 10 50 7 35 5 50
nya tinggi
Biaya murah 3 5 15 7 1 3 9 5 20
Teknologi 4 8 32 10 10 5 20 6 25
tersedia
Waktu lebih 2 7 14 4 15 5 10 4 10
cepat
Total 96 76 74 105
Alternatif yang terpilih
Prioritas Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Masalah
Manusia - Peran Aktif Pelatihan Pelatihan
Kader diare Kader Kader
masih kurang penyuluh penyuluh
Penyebaran Penyebaran
- Keluarga pasien leaflet besar- leaflet besar-
kurang sadari besaran besaran
diare Penyuluhan
dengan
Hadiah
Penggunaan
media
komunikasi
handphone
untuk
pelaporan
BAB V
Penutup
Kesimpulan
a) Masalah yang akan diselesaikan adalah Pencapaian
Program Cakupan Penemuan Penderita Diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampus sebesar 83,30%.
Berdasarkan data yang tersedia, ditemukan
permasalahan Peran Aktif kader diare masih kurang,
Keluarga pasien kurang sadari diare, Media sosialisasi
mengenai pneumonia balita di luar gedung yang
kurang, kurangnya kerjasama lintas program,
pengunaan dana kurang efisien..
b) Prioritas penyebab masalah adalah Peran Aktif kader
diare masih kurang
c) Alternatif pemecahan masalah terpilih
adalah Pelatihan Kader penyuluh di
wilayah kerja Puskesmas Kampus dan
Meningkatkan frekuensi penyuluhan
tentang diare.