Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

PROGRAM DIARE PUSKESMAS RAWAT INAP SITU


TAHUN 2023

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMEDANG


UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP SITU TAHUN 2023
Jln. Angkrek Situ No. 111 Telp. (0261) 204525 Sumedang 45323
E-mail: puskesmassitu@gmail.com

1
I. PENDAHULUAN
Cacingan umumnya terdapat di daerah tropis dan sub tropis di negara berkembang
termasuk di negara Indonesia. Akibat yang di timbulkan oleh cacingan antara lain
gangguan fisik, intelektual, perkembangan kognitif dan malnutrisi. WHO
memperkirakan 24 % sasaran beresiko cacingan di dunia berada di regional Asia
Tenggara (data 2009). Gambaran Epidemioologi cacingan di Indonesia menunjukan
penularan masih terjadi di pedesaan maupun perkotaan.
Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya
menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75 % pada populasi
beresik. Kementrian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian pada usia
anak sekolah dan anak balita sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak
menjadimasalah kesehatan di masyarakat. Sampai saat ini pemberian obat cacing di
indonesia belum mencapai target yang ditetapkan WHO yaitu 75 % dari sasaran.
Oleh karena itu perlu adanya program kecacingan yang terintegrasi dengan
kegiatan pemberian VIT A dan UKS memalui penjaringan anak S. Saat ini kementrian
RI menggunakan Albendazole 400mg sebagai obat program pengendalian kecacingan,
karena obat ini relevan aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal, dan mudah dalam
pendistribusian.

II. LATAR BELAKANG

Penyakit kecacingan merupakan salah satu diantara banyak penyakit yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Cacingan ini dapat mengakibatkan
menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, kehilangan darah serta kehilangan
karbohidrat dan protein, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Dari hasil monitoring dan evaluasi layanan tahun 2022 di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Situ tidak ditemukan kasus kecacingan. Tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya kasus kecacingan di masyarakat.
Berdasarkan hal di atas maka di susunlah kerangka acuan program Kesehatan
Kecacingan UPTD Puskesmas Rawat Inap Situ tahun 2023 yang di susun berdasarkan
RUK UPTD Puskesmas Rawat Inap Situ Tahun 2023.

2
I. TUJUAN

A. UMUM

Setiap anak usia sekolah SD/MI serta anak balita yang terdapat di wilayah
kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Situ dapat terbebas dari infeksi kecacingan

B. KHUSUS
- Terhindarnya anak dari infeksi kecacingan di wilayah Puskesmas Rawat inap
Situ tahun 2023
- Tercapainya pemberian obat cacing di wilayah Puskesmas Rawat Inap Situ
tahun 2023
- Diketahuinya secara dini anak yang terinfeksi kecacingan di
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Situ
- Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan
melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan tahun 2023
- Tersusun nya rencana kegiatan pengendalian penyakit infeksi
kecacingan di wilayah Puskesmas Rawat Inap Situ tahun 2023.

II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN PELAKSANAAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pesiapan  Persiapan  Menyusun panduan dalam
pemberian obat kecacingan

2. Pendataan Sasaran Melakukan  Pendataan pada seluruh anak usia


pendataan kepada 12 bulan sampai dengan anak usia
SD/MI, TK, PAUD 12 tahun
dan posyandu

3 Pelaksanaan:  Penyediaan alat  Pengadaan obat kecacingan dengan


dan obat melakukan permintaan kepada
petugas obat sesuai sasaran

Pemberian
obat
kecacingan  Menentukan sasaran :
3
Petugas Pelayanan / Bidan
desa,Ibu balita
 Lokasi,Puskesmas,Posyandu
 Nara Sumber: pemegang program
dan Dokter
 Materi: Tata laksana diare
 2. Kunjungan
 Waktu: pada kegiatan siang klinik
rumah bidan dan, sesuai jadwal posyandu.
pemantauan  Dana untuk. Sumber perjalanan
kasus diare dinas dari BOK.: Rp.75000 x 3
Lokasi Desa x 12 Bulan : Rp
 3. Penemuan 2700.000.
aktif kasus diare  Pemantauan minum obat oralit
dan zink bagi balita diare di
 Pelaksanaan masyarakat dilaksanakan dengan
pelayanan kunjungan rumah atau dengan
pemantauan via Online/ WA
 Dilaksanakan dengan kunjungan
rumah ke pasien diare

 Pelaksanakan di laksanakan
dengan melakukan pengumpulan
data subjektip dan objektip sesuai
asuhan kebidanan atau asuhan
keperawatan kemudian dilakukan
Analisa dan implementasi
kegiatan.
 Melaksanakan kolaborasi dengan
pemegang program lain
 Melakukan Rujukan kasus diare
dengan dehidrasi berat , diare
kronis, disentri dan penyulit
lainnya.
 Setiap kasus diare dilakukan
evaluasi dan monitoring

4  Monitoring dan evaluasi


Monitoring dan dilakukan setiap 3 bulan sekali
Evaluasi
5 Laporan Pelaksanaan  Pelaporan dilaksanakan setiap
bulan kemudian dilakukan
perekapan dan untuk pelaporan
ke dinas kesehatan paling
lambat setiap tanggal 5

III. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


4
CARA PELAKSANAAN
1. Melaksanakan tatalaksana penderita diare sesuai standar di sarana Kesehatan
melalui “lintas diare”
2. Meningkatkan Tatalaksana diare di rumah tangga yang tepat dan benar
dengan konseling dan pemantauan
3. Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yg epektip dengan penyuluhan
pada masyarakat dengan ikut serta dengan kegiatan posyandu.atau kelas
balita.
4. Melaksanakan sosialisasi pada petugas pada kegiatan siang klinik Bidan
5. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi pada kasus diare dengan dehidrasi
melalui kunjungan pasien ke puskesmas atau laporan dari bidan Desa
maupun kader untuk mengetahui adanya penderita lain di masyarakat dan
mengetahui sumber penularan.

Melibatkan Lintas Sektor dan Lintas Program terkait .


Lintas sektor Lintas program
Terlibat Peran Terlibat Peran
Aparat Desa Memberikan Survailance Pelaksana upaya
kontribusi dalam pencegahan dalam
Kader Posyandu penyediaan tempat mewaspadai timbulnya
dan mengkoordinir wabah.
sasaran dalam Pelaksana upaya
kegiatan sosialisasi Sanitarian pencegahan dari segi
dan penyuluhan Kesehatan lingkungan.
Pelaksana upaya dalam
Promkes promosi PHBS
.
IV. SASARAN
1. Tersedianya pedoman dalam melaksanakan kegiatan program Diare
2. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Diare
3. Setiap kasus diare mendapat penanganan sesuai standar.
V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Bulan Ket
J P M A M J J A S O N D
1 Persiapan x

2 Pelaksanaan

3  Penyediaan x x x x
sarana LROA
dan obat di R.
KIA dan di
sarana Yankes
lainnya seperti

5
Pustu Polindes

 . Sosialisasi x
Tatalaksana
Diare

 Penemuan kasus X X X X X X X X X X X X
diare aktip

4  Pemantauan X X x x x x x x x x x x
minum oralit
dan zink bagi
masyarakat

5  Pelaksanaan X X X X X X X X X X X X
pelayanan

6  Kunjungan X X x x x x x x x x x x
rumah
pemantauan
kasus diare/
Penyelidikan
epidemiologi

7  Monitoring dan x x x x x x x x x x x x
Evaluasi
8  Laporan x x x x x x x x x x x x
Pelaksanaan

VI. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Dilaksanakan secara berkala, setiap bulan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
- Evaluasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dilaksanakan dengan melakukan
survai langsung ke tempat- tempat, atau rumah penduduk mengenai Sanitasi,Ctps dan
PHBS berkolaborasi dengan petugas sanitasi dan promkes.
- Evaluasi pengobatan diare dilakukan pemantauan dirumah oleh pasien dan keluarga
selama 24 Jam setelah pengobatan dan kontrol setelah 3 hari penanggulangan untuk
kasus diare dehidrasi berat dilakukan rujukan dan kolaborasi dokter dan lab.
- Pelaporan kegiatan ada di dalam pelaporan yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten..
VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaporan disusun setelah terkumpul laporan dari jejaring dan jaringan wilayah Puskesmas
Situ. yang dikumpulkan setiap tgl 25. Kemudian dilakukan perekapan dan di satukan direkap
6
dalam bentuk laporan bulanan diare ,yang dilaporkan sebelum tanggal 5 ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.
Evaluasi dan monitoring dilaksanakan oleh tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten atau Dinas
Kesehatan Propinsi.

Mengetahui Sumedang, Januari 2023


Kepala Puskesmas Situ Pengelola Program

dr.Hj.Ratih Noor Agni Yoyoh Juariah,Amd,Keb


---------------------------- -------------------------------
Nip 198707212014102002 Nip.197402112006042007

Anda mungkin juga menyukai