Anda di halaman 1dari 2

Penanganan Penyakit Diare

No. Dokumen :

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

PUSKESMAS Yuli Zulaikha, SKM


MANGUNHARJO NIP : 198107162005012009
1. Pengertian 1. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang Buang Air Besar (BAB)
dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya 3 kali atau lebih) dalam satu hari.
2. Penyebab Diare secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6
golongan besar yaitu:
1) Infeksi, disebabkan oleh bakteri, virus atau infeksi parasit
2) Mal-absorpsi
3) Alergi
4) Keracunan
5) Imunodefesiensi
6) Sebab-sebab yang lain
Penyebab yang paling sering ditemukan dilapangan ataupun secara klinis
adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
3. Jenis-jenis diare:
1) Diare akut; adalah diare yang berlangsung kurang dari (≤) 14 hari
Diare persisten atau diare kronis, adalah diare yang berlangsung lebih dari (≥) 14
hari.
2. Tujuan Terlaksananya pelayanan pengobatan penyakit diare dengan baik dan benar bagi
pasien/klien yang akan mendapatkan
pelayanan kesehatan.
3. Kebijakan
4. Referensi 1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1216/MENKES/SK/XI/2001 tentang Pedoman
Pengendalian Diare.
2) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat.
5. Prosedur / 1. Kegiatan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19
2. Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien dewasa ke Ruang BP, pasien
Langkah-
bayi dan balita ke Ruang MTBS)
langkah 3. Melakukan identifikasi pasien.
4. Petugas mempersilakan pasien duduk.
5. Petugas melakukan anamnase mendalam.
6. Petugas melakukan pemeriksaan, meliputi:
a. Keadaan umum anak ataupun pasien dewasa dengan cara
(timbang berat badan, suhu, RR, nadi)
b. Melihat kesadarannya (sadar atau tidak sadar)
c. Melihat lemas atau terlihat sangat mengantuk
d. Melihat apakah anak gelisah
e. Melihat ketika ditawarkan minum, apakah dia mau minum. Jika
ya, apakah ketika minum ia tampak sangat haus
f. Melihat apakah matanya cekung atau tidak cekung
g. Melakukan cubitan kulit perut (turgor), apakah kulitnya kembali
segera, lambat, atau sangat lambat (≥ 2 detik)
- Diagnosa : - diare akut, atau diare
persisten (menilai tingkat/derajat dehidrasi):
 diare tanpa dehidrasi
 diare dengan dehidrasi ringan/sedang
 diare dengan dehidrasi berat
7. Petugas melakukan rujukan lintas program (di Puskesmas) bila diperlukan
8. Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi) kepada
keluarga pasien dan pasien sendiri
9. Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis kepada pasien
10. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan sekunder (UGD RSU);
jika terindikasi rujukan
11. Petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan selesai.

12. Bagan (Jika dibutuhkan)


Alir
13. Unit 1) Poli umum ( usia 5 th S/D dewasa)
2) Poli MTBS ( usia 2 bulan s/d 59 bulan)
Terkait
3) Poli KIA ( usia 0 s/d 2 bulan)
4) Poli gizi (konseling)
5) Klinik sanitasi (konseling)
6) Petugas apotek Puskesmas.
14. Dokume 1. Rekam medis
n Terkait 2. Catatan tidakan

Anda mungkin juga menyukai