Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JENEPONTO

PUSKESMAS BULUDOANG
Jl. Poros Makassar – Jeneponto Km 54 Jeneponto
Email :puskesmasbuludoang1807@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PELACAKAN KASUS DIARE

I. Pendahuluan
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.
Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak,
bisa mencapai lebih dari 500 gram/hari. Orang yang banyak makan serat sayuran,
dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500 gram, tetapi konsistensinya
normal dan tidak cair. Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada
diare airnya bisa mencapai lebih dari 90%. Penyakit diare dapat ditularkan melalui
pemakaian botol susu yang tidak bersih, menggunakan sumbet air yang tercemar,
buang air besar di sembarang tempat, pencemaran makanan oleh serangga (lalat,
kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor. Faktor kebersihan ternyata ikut andil dalam
menyebabkan anak diare. Mulai dari kebersihan alat makan anak sampai kebersihan
setelah buang air kecil/buang air besar. Semua yang dapat mengenai tangan anak atau
langsung masuk ke dalam mulut anak harus diawasi. Ada cara yang mudah untuk
mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana
mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas, akan menyelamatkan lebih
dari satu juta orang di seluruh dunia, khususnya balita tidak kalah penting adalah
pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di dalam ASI terdapat antirotavirus yaitu
imunoglobulin. Makanya, anak-anak yang minum ASI eksklusif jarang menderita
diare. Selain ASI, imunisasi campak ternyata bisa mencegah diare.
Penyebab utama diare pada orang dewasa adalah bakteri yang mengkontaminasi
makan dan minuman, sehingga mencegah diare pada orang dewasa adalah dengan
memperhatikan kebersihan makanan dan minuman. Jadi pilihlah makanan yang tetap
dalam keadaan baik.

II. Latar Belakang


Diare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi
pada anak, terutama pada anak berumur kurang dari 5 tahun (balita). Di negara
berkembang, sebesar 2 juta anak meninggal tiap tahun karena diare, dimana sebagian
kematian tersebut terjadi di negara berkembang (Parashar, 2003). Berdasarkan
laporan WHO, kematian karena diare di negara berkembang diperkirakan sudah
menurun dari 4,6 juta kematian pada tahun 1982 menjadi 2 juta kematian pada tahun
2003 (WHO, 2003). Di Indonesia, angka kematian diare juga telah menurun tajam.
Berdasarkan data hasil survei rumah tangga, kematian karena diare diperkirakan
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JENEPONTO
PUSKESMAS BULUDOANG
Jl. Poros Makassar – Jeneponto Km 54 Jeneponto
Email :puskesmasbuludoang1807@gmail.com

menurun dari 40% pada tahun 1972 hingga 26,9% pada tahun 1980, 26,4% tahun
1986 hingga 13% tahun 2001 dari semua kasus kematian.
Walaupun angka kematian karena diare telah menurun, angka kesakitan karena
diare tetap tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia,
dilaporkan bahwa tiap anak mengalami diare sebanyak 1,3 episode per tahun
(Depkes, 2003). Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2002 –
2003, prevalensi diare pada anak-anak dengan usia kurang dari 5 tahun di Indonesia
adalah: laki-laki 10,8 % dan perempuan 11,2 %. Berdasarkan umur, prevalensi
tertinggi terjadi pada usia 6 – 11 bulan (19,4%), 12 – 23 bulan (14,8%), dan 24 – 35
bulan (12,0%) (Biro Pusat Statistik, 2003). Kesakitan balita karena diare makin
meningkat sehingga dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus Gizi buruk Kasus Diare
pada Balita di Indonesia oleh Divisi Research and Science Analitico UIÂ Penyakit
diare termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa.
Berdasarkan laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB (STP KLB)
tahun 2010, diare menempati urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak setelah DBD.
Diare paling banyak diderita oleh kelompok umur 1-4 tahun disusul dengan
kelompok umur dibawah 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penderita diare paling
banyak terdapat pada kelompok umur di bawah 5 tahun. Tabel 2 Persentase kasus
diare berdasarkanDiare termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self
limiting disease). Meskipun demikian, jangan remehkan diare karena dapat
mengancam jiwa. Dua pembunuh terbesar anak-anak balita (bawah lima tahun) adalah
diare dan radang paru-paru.

III. Tujuan Umum Dan Tujuan khusus


1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program
dan sektor terkait.
2. Tujuan Khusus
a) Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan.
b) Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup
sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga kesakitan dan
kematian karena diare dapat dicegah.
c) Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di suatu wilayah
kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya.
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JENEPONTO
PUSKESMAS BULUDOANG
Jl. Poros Makassar – Jeneponto Km 54 Jeneponto
Email :puskesmasbuludoang1807@gmail.com

IV. Keluaran Yang Diharapkan


Setelah dilakukan kunjungan diharapkan:
 Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat,
 Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat
sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah.
 Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare

V. Pelaksanaan
a) Waktu : Sesuai dengan yang telah direncanakan
b) Lokasi : Semua wilayah kerja Puskesmas Buludoang
c) Pelaksana : Petugas pemegang program diare di Puskesmas Buludoang.

VI. Sasaran
Balita yang menderita diare.

VII. Metode
 Kunjungan rumah
 KunjunganPosyandu
 KunjunganSekolah
 Tanya Jawab

VII. Pembiayaan
Program ini dibiayai dari biaya operasional BOK (Biaya Operasional Kesehatan) tahun
2019 dengan rincian sebagai berikut :
Biaya transport :
- 1 orangx 4 desa x 12 kali ( 1 x Rp 400.000 x 12 = Rp 4.800.000 )
VIII. Evaluasi
a. Format laporan hasil kegiatan
b. Bukti Foto Kegiatan.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Buludoang Pengelola Program Diare

RAHARJO, SKM. M.Kes RUSLAN, S.Kep. Ns


NIP.19641214 198803 1 010
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JENEPONTO
PUSKESMAS BULUDOANG
Jl. Poros Makassar – Jeneponto Km 54 Jeneponto
Email :puskesmasbuludoang1807@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai