DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SETONO
KECAMATAN JENANGAN
Jl. Niken Gandini 103 (0352)487395
Email:puskesmas_Setono@yahoo.co.id
JENANGAN
Kode Pos 63492
A. PENDAHULUAN
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.
Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak,
bisa mencapai lebih dari 500 gram/hari. Orang yang banyak makan serat sayuran,
dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500 gram, tetapi konsistensinya
normal dan tidak cair. Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare
airnya bisa mencapai lebih dari 90%.
Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) seperti
halnya kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun
dengan tata laksana diare yang cepat, tepat dan bermutu kematian dapat ditekan
seminimal mungkin. Pada bulan Oktober 1992 ditemukan strain baru yaitu Vibrio
Cholera 0139 yang kemudian digantikan Vibrio cholera strain El Tor di tahun 1993 dan
kemudian menghilang dalam tahun 1995-1996, kecuali di India dan Bangladesh yang
masih ditemukan. Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS (
Haemolytic Uremia Syndrome ). KLB pernah terjadi di USA, Jepang, Afrika selatan dan
Australia. Dan untuk Indonesia sendiri kedua strain di atas belum pernah terdeksi.
B. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia, terutama pada bayi dan balita. Menurut WHO dan UNICEF,
setiap tahunnya terjadi sekitar 2 milyar kasus diare di dunia, dan sekitar 1,9 juta anak
balita diantaranya meninggal. Sebagian besar kasus diare terjadi di negara
berkembang. Dari semua kematian anak balita karena diare 78% terjadi di Afrika dan
Asia Tenggara. Di Indonesia, diare merupakan penyebab nomor satu kematian bayi
(31,4%) dan kematian balita (25,2%) serta penyebab kematian nomor 4 (13,2%) pada
semua umur dan kelompok penyakit menular (Riskesdas , 2007).
Pada tahun 2013, period prevalen diare untuk seluruh kelompok umur di
Indonesia sebesar 7%. Semakin rendah kuaertil indeks kepemilikan, semakin tinggi
proporsi diare pada penduduk. Petani/nelayan/buruh mempunyai proporsi tertinggi
(7,1%), jenis kelamin dan tempat tinggal menunjukkan proporsi yang tidak jauh berbeda.
Insiden Diare di Indonesia sebesar 6,7%. Anak balita merupakan kelompok umur paling
tinggi menderita diare, terutama 12-23 bulan (7,6%) (Riskesdas , 2013)
Di Jawa Timur cakupan pelayanan penderita diare tahun 2011 sebesar 69%,
sedangkan tahun 2012 sebesar 72,43% . Berdasarkan laporan program diare Seksi
Pemberantasan Penyakit Dinkes Prop. Jatim pada th 2012, cakupan pelayanan
penderita diare di Kabupaten Ponorogo sebesar 61,42%, hal tersebut berarti masih
lebih rendah dibawah cakupan pelayanan penderita diare Prop. Jatim pada tahun 2012.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare
Tujuan Khusus :
1. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jejaring pelayanan
2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standart
3. Terlaksananya pencegahan KLB diare
4. Tercapainya penurunan angka kematian karena diare