PROGRAM DIARE
PUSKESMAS JEPARA
KABUPATEN JEPARA
Jalan. Brigjen Katamso No. 07 Jepara, Telepon (0291) 594404
Kode Pos 59411
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah sWT atas Rahmat dan Karunia yang telah
diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami sebagai
petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di tahun 2019.
Penulis
Sutirto
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.2. Tujuan.................................................................................................................. 1
1.3. Sasaran...............................................................................................................1
BAB II PENGORGANISASIAN..........................................................................................3
3.1. Perencanaan........................................................................................................6
3.2. Pelaksanaan........................................................................................................6
BAB IV LOGISTIK..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program P2 Diare yaitu program pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk
pengendalian penyebaran dan dampak penyakit diare melalui upaya pencegahan dan
meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan jangkauan program P2 Diare.
Program P2 Diare merupakan adalah upaya kesehatan meliputi kegiatan penemuan dan
pengobatan penderita diare. Pertemuan lintas sektor dan program terkait sistem
kewaspadaan dini, penanggulangan KLB, pemantapan logistik dan monitoring/evaluasi.
Hingga saat ini, penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke
tahun. diare merupakan penyebab kematian nomor 4 pada semua umur dalam kelompok
penyakit menular.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat merupakan sarana
kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada masyarakat
untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga dan
lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.
UPT Puskesmas Jepara merupakan bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Jepara. Sebagai tombak pelayanan masyarakat, puskesmas telah berupaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yaitu antara lain dengan melaksanakan
program P2 Diare. Program ini dilaksanakan oleh satu orang perawat yang merupakan
pemegang P2 Diare dibantu oleh instansi terkait.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintang program
dan sektor terkait.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Tercapainya penurunan angka kesakitan
2. Terlaksanannya tatalaksana diare sesuai standar
3. Diketahuinya situasi epidemologi dan besarnya masalah penyakit diare
dimasyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pemberantasannya pada semua jenjang pelayanan.
4. Tersusunya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare disuatu wilayah
kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya.
1.3. Sasaran
Sasaran program P2 Diare adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jepara.
1
1.4. Ruang lingkup
Ruang lingkup pengendalian diare adalah tata laksana penderita diare yang sesuai
standar.
2
BAB II
PENGORGANISASIAN
JENIS PELAKSANA
NO TUJUAN SASARAN
KEGIATAN KEGIATAN
1. Penyediaan Agar tertib Semua petugas kesehatan Pemegang
blanko laporan administrasi yang praktik diwilayah kerja program kader
Puskesmas Tikung
2. Pencatatan Agar tertib Semua petugas kesehatan Pemegang
dan pelaporan administrasi dan yang praktik diwilayah kerja program kader
tepat waktu bisa tercakup Puskesmas Tikung
semua kasus
diare
TARGET TARGET
NO VARIABEL PKP/SPM PUSKESMAS
1. Penemuan penderita diare yang diobati dipuskesmas
10% 10%
dan kader
3
Cara perhitungan :
Target : 1%
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc adalah jumlah
penderita diare balita yang diberi tambahan tablet zinc dibagu jumlah diare
balita
Cara perhitungannya :
6. Case Fatality Rate KLB Diare adalah jumlah kematian penderita diare pada
saat terjadi KLB diare di wilayah puskesmas dibagi dengan jumlah penderita
diare pada saat KLB
Cara perhitungan :
Target : < 1%
2.2.3. Idikator Mutu
1. Penemuan penderita diare yang diobati dipuskesmas dan kader. Cakupan
harus 10%
2. Cakupan pelayanan diare. Cakupannya harus 10%
3. Angka penggunaan oralit. Cakupannya harus 10%
4. Anggka penggunaan RL. Cakupannya harus 1%
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet zinc. Cakupannya harus 1%
6. Case fatality rate KLB diare (toleransi <1%). Cakupannya harus <1%
4
2.3. Ketenagaan dan persyaratan Kompetensi
Upaya P2 Diare dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya P2 Diare serta
pelaksana upaya kesehatan. Penanggung jawab upaya dan pelaksana merupakan
tenaga kesehatan yang memiliki persyaratan kompetensi sebagai berikut :
NO PENANGGUNG JAWAB UPAYA KOMPETENSI KOMPETENSI
IJAZAH TAMBAHAN
5
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN PROGRAM P2 DIARE
3.1. Perencanaan
Perencanaan pelayanan program P2 Diare dibuat oleh penanggung jawab upaya
pada awal tahun melalui tahapan :
1. Pengumpulan data dan identifikasi masalah
Penanggung jawab upaya mengumpulkan data yang diperlukan untuk
perencanaan meliputi data capaian tahun sebelumnya, hasil umpan balik dari
masyarakat melalui survei, pertemuan, keluhan atau pengaduan.
2. Analisis masalah
Hasil identifikasi masalah yang ditemukan kemudian dilakuakn analisis oleh
penanggung jawab upaya dan pelaksana kegiatan tentang penyebab dan
pemecahan masalah. Analisis akar masalah menggunakan diagram tulang ikan
atau analisis akar masalah (AAM). Pemilihan pemecahan masalah menggunakan
metode USG, NGT atau MICUA
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penanggung jawab upaya kemudian menyusun RUK berdasarkan pemecahan
masalah untuk tahun berikutnya (H+1)
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Penanggung jawab kegiatan menyusun RPK untuk tahun berjalan (H) berdasarkan
alokasi dana yang telah disetujui untuk puskesmas dengan memperhatikan RUK
yang telah disusun tahun sebelumnya. Penyusunan RPK dilaksanakan secara
bersama-sama melalui pertemuan koordinasi lintas program di puskesmas.
3.2. Pelaksanaan
Berdasarkan RKP yang telah tersusun, penanggung jawab berupaya
melaksanakan melaksanakan kegiatan melalui tahapan :
1. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
KAK dibuat untuk setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK.
2. Penyusunan jadwal kegiatan dan kesepakatan jadwal kegiatan
Penanggung jawab berupaya menyusun jadwal kegiatan berdasarkan KAK yang
telah dibuat.
3. Sosialisasi jadwal kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalu pertemuan
lokakarya mini puskesmas, lokakarya mini lintas sektor, media komunikasi dan
distribusi langsung kepada sasaran program
4. Pelaksanaan kegiatan
Penanggung jawab upaya melaksanakan kegiatan dengan
cara : a. Mengorganisasi tim pelaksana kegiatan
6
b. Mempersiapkan kebutuhan logistik kegiatan seperti alat tulis, pengecekan alat
kesehatan yang digunakan, pengecekan bahan misalnya stok dan kondisi
obat-obatan, dan lain-lain.
c. Selesai pelaksanaan kegiatan dengan sasaran program dan lintas program
jika ada perubahan jadwal.
d. Selesai pelaksanaan kegiatan, penanggung jawab upaya membuat laporan
dan mendokumentasikan seluruh hasil kegiatan.
7
BAB IV
LOGISTIK
Logistik yang dibutuhkan untuk pengendalian penyakit diare adalah oralit, zinc,
obat KLB diare. Kemasan obat yang disediakan adalah oralit 200 ml, tablet zinc 20 mg,
untuk obat paket KLB diare adalah oralit, ringer laktat 500 ml, giving set dan wing needle
ukuran anak dan dewasa. IV catheter dengan ukuran sesuai kebutuhan dan tetrasiklin
500 mg
8
BAB V
KESELAMATAN SASARAN PROGRAM
9
BAB VI
KESELAMATAN KERJA PETUGAS
10
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
11
BAB VIII
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
13