Anda di halaman 1dari 27

LAYANAN REHIDRASI ORAL AKTIF

oleh :
dr. Pratono
Subdit Diare & ISP
dit.ppml, ditjen pp & PL
Kementerian Kesehatan RI

Disampaikan Pada Sosialisasi LROA


Semarang, 22 September 2015
LINGKUP PRESENTASI
• PENDAHULUAN
• PENGERTIAN & TUJUAN
• DEFINISI
• STRATEGI
• FUNGSI
• KEGIATAN & LOGISTIK PENDUKUNG
• PENCATATAN, PELAPORAN & MONEV
PENDAHULUAN

Diare adalah merupakan salah satu masalah


kesehatan masyarakat yang muncul sejak beberapa
dekade yang lalu
Penyebab kematian utama pada bayi dan balita di
Indonesia ->berkontribusi terhadap pencapaian MDGs.
Pengetahuan, pedoman, tatalaksana dan obat telah
ditemukan dan mudah dilakukan untuk mencegah
terjadinya akibat yg lebih buruk
Tantangan pengendalian, kepedulian, komitmen,
kondisi sanitasi lingkungan, bencana alam, dan adanya
infeksi lain
Kesepakatan pemimpin dunia pada tahun 2000,
melahirkan 8 kesepakatan MDGs

Per 1000 kelahiran hidup


INDI-
KATOR GOAL 2003 2007 2012
2015
MDGs 4 :menurunkan angka kematian
bayi dan balita 2/3 dengan rentang
AKB 1990-
waktu 232015. 35 34 32

AKBAL 32 46 44 40
Penyebab Kematian Pada
Penyebab Kematian Pada
bayi Post Neo Natal Anak Balita 1 – 4 tahun

DBD

Seps
Ke

s i
Sep

cL
ali
iss

n
Me
nin
g itis
DBD

s
ingiti
n Men
l a ina nital
Ke nge c e lam
ko Ke ngg Diare
T e

5
Sumber data kajian Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus Kehidupan 2011, di 15
Kab/Kota oleh Litbangkes
CFR KLB Diare Tahun 2005-2014
Cakupan Pelayanan Diare Per Provinsi
Tahun 2014
CAKUPAN PENGGUNAAN ORALIT DI
MASYARAKAT
( Riskesdas 2007 dan 2013)

45
40
35
30
25
Oralit (%)
20
zinc (%)
15
10
5
0
2007 2013
Grafik : Trend Insiden Diare Berdasarkan Hasil Kajian Morbiditas
Diare di Indonesia dari Tahun 1992 s/d 2014
Insidens Rate Diare Per 1000 Penduduk
Menurut Provinsi dan Golongan Umur
Tahun 2014

Sumber Data : Hasil Kajian Morbiditas Diare


Tahun 2014
PENGERTIAN
Layanan Rehidrasi Oral adalah salah satu
layanan di fasyankes, yang menyediakan
•layanan konseling rehidrasi diare
•tatalaksana diare
•upaya yang harus dilakukan dan harus diketahui
apabila terjadi diare
•pencegahan diare
•informasi lain terkait diare
kepada orang tua/pengasuh bayi/balita yang
datang ke fasyankes dan pembina
masyarakat/kader dalam upaya pencegahan dan
tatalaksana diare di masyarakat
Aktif yaitu AKTIF memberikan layanan
kepada orang tua/pengasuh balita yang
berkunjung ke fasyankes
• Fasyankes:
Rumah Sakit, Puskemas, Poliklinik, Klinik,
Rumah Sakit Bersalin, milik pemerintah
maupun swasta
• Diare :
BAB dg frekuensi lebih sering dari biasanya
(pada umumnya 3 kali atau lebih) per hari
dengan konsistensi cair dan berlangsung
kurang dari 7 hari.
• Balita adalah anak usia 0 – 59 bulan
TUJUAN
Tujuan Layanan Rehidrasi Oral Aktif :
• Menyediakan pusat informasi tentang
diare dan penatalaksanaannya
• Melakukan konseling rehidrasi
• Menyediakan layanan oralit dan zinc
• Melakukan pembinaan pada masyarakat
untuk dapat melakukan upaya
pencegahan dan penatalaksanaan diare
pada kesempatan pertama
• Tujuan Tatalaksana penderita
diare :
1)Mencegah dehidrasi
2)Mengobati dehidrasi
3)Mencegah gangguan nutrisi
dengan memberikan makan
selama dan sesudah diare
4)Memperpendek lamanya sakit dan
mencegah diare menjadi berat
DEFINISI LROA

1.Layanan Rehidrasi Oral Aktif merupakan


salah satu indikator kinerja pengendalian
diare di kabupaten / kota.
2.Layanan Rehidrasi Oral Aktif dilaksanakan
di puskesmas sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan diare.
3.Layanan Rehidrasi Oral Aktif dilakukan
dengan cara observasi penderita diare.
STRATEGI
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
diare.
2. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan potensi
dan peran serta masyarakat dalam penyebarluasan
informasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan
penanggulangan diare.
3. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dalam
melaksanakan Layanan Rehidrasi Oral Aktif.
4. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan
sumber daya manusia, penguatan institusi, dan
standarisasi pelayanan.
FUNGSI
Layanan Rehidrasi Oral Aktif berfungsi:
1.Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat tentang diare, dan upaya pencegahan
dan penanggulangannya.
2.Promosi upaya rehidrasi oral dan pemberian zinc
3.Pemberian pelayanan bagi penderita diare (yang
mengalami dehidrasi ringan- sedang), diobservasi di
Layanan Rehidrasi Oral Aktif paling sedikit selama 3
jam; orang tua/pengasuh/keluarganya akan diajarkan
bagaimana cara penyiapan oralit dan berapa banyak
oralit yang harus diminum oleh penderita.
4.Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat
tentang diare dan upaya pencegahan dan
penanggulangannya.
 
KEGIATAN LROA
1) Penyuluhan/Desiminasi informasi/sosialisasi
tentang diare, cara pencegahan, pengenalan
dini, dan tatalaksanya
2) Konseling rehidrasi oral
3) Konseling pemberian oralit dan zinc
4) Penyediaan layanan oralit dan zinc
5) Melakukan pembinaan dan peningkatan
kapasitas masyarakat dalam hal diare upaya
pencegahan dan tatalaksananya
6) Pencatatan dan pelaporan
LOGISTIK DAN SARANA
PENDUKUNG

• Tenaga Pelaksana : Dokter atau Paramedis


Terlatih
• Paket aktifasi layanan rehidarsi oral:
• Persiapan
• LROA set (Media KIE, Oralit, Zinc, Air bersih,
gelas, sendok, tempat air matang, tempat
duduk, TV, wastafel, tisue, serbet, dll)
• Operasional:
• Dana untuk melakukan penyuluhan/pelatihan
• Dana bimtek
CARA PENGHITUNGAN CAPAIAN
INDIKATOR

Jumlah LROA di Fasyankes pd kab/kota dalam 1 th


------------------------------------------------ -------- x 100%
Jumlah LRO di Fasyankes pd kab/kota dalam 1 th
INDIKATOR P2 DIARE
NO INDIKATOR 2014 2015 2016 2017 2018 2019

A Menurunnya Insidens Diare Balita sebesar 50% dari


kondisi saat ini pada tahun 2019
1 Kab/ kota yang melaksanakan NA 10 20 40 80 90
sosialisasi dan atau advokasi
tentang diare, sebesar 90%
pada tahun 2019
2 Kab/kota dgn Layanan NA 10 20 40 80 90
Rehidrasi Oral aktif
Sebesar 90% tahun 2019
3 Kab/ kota yang melaksanakan NA 10 20 40 80 90
SKD KLB sebesar 90% pada
tahun 2019
PERNYATAAN
24
BERSAMA WHO/UNICEF
Banyak penderita Diare dapat
diselamatkan dengan melakukan :
-Penanganan yang efektif di Rumah
Tangga
-Tatalaksana yang tepat di Sarana
Kesehatan

“Rekomendasi ini akan efektif bila


menjadi hal rutin yang dilakukan di
Rumah Tangga dan Sarana
Kesehatan

Sumber :Pernyataan bersama WHO/UNICEF


dalam penanganan klinis Diare akut,2004
REKOMENDASI WHO/UNICEF
 Mencegah dan mengatasi
dehidrasi dengan Oralit
osmolaritas rendah atau cairan
rumah tangga
 Pemberian ASI
 Teruskan pemberian makan
 Antibiotika yang selektif
 Pemberian Zinc selama 10-14
hari
5 TATALAKSANA DIARE
(LINTAS DIARE)

1. Oralit osmolaritas rendah


2. Obat zinc selama 10 hari
3. ASI dan Makan sesuai umur
4. Antibiotika  atas indikasi
5. Nasihat pada ibu/pengasuh
Potret Sanitasi di Indonesia
Belum
Mendapat
Layanan
Pengelolaan
Sampah
76,6%

MCK yang tidak Jamban tidak


berfungsi sanitair
20,9%
49,5%

Tidak melakukan CTPS


Tidak pada 5 waktu penting
menggunakan 81,5%
27 air bersih
terlindungi Sumber Data : Hasil Kajian Environmental Health
42,5% Risk Assesment (EHRA) Tahun 2012-2013
TERIMAKASIH

28

Anda mungkin juga menyukai