Anda di halaman 1dari 3

SOP DIARE

No Dokumen : / S.P / 2022


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman : 1/1

PUSKESMAS dr. Tutik Darmayanti


S. PARMAN NIP.197306212005012013

1. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang Buang Air Besar (BAB)
dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja
dan frekuensinya lebih sering (biasanya 3 kali atau lebih) dalam satu
hari.
2. Penyebab diare secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan
dalam 6 golongan besar yaitu:
1) Infeksi, disebabkan oleh bakteri, virus atau infeksi parasit
2) Mal-absorpsi
3) Alergi
1. Pengertian 4) Keracunan
5) Imunodefesiensi
6) Sebab-sebab yang lain
Penyebab yang paling sering ditemukan dilapangan ataupun secara
klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
3. Jenis-jenis diare:
1) Diare akut; adalah diare yang berlangsung kurang dari (≤) 14 hari
2) Diare persisten atau diare kronis, adalah diare yang berlangsung
lebih dari (≥) 14 hari.

Terlaksananya pelayanan pengobatan penyakit diare dengan baik dan


2. Tujuan
benar bagi pasien/klien yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tentang Kebijakan Tahap Pelayanan Klinis

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Puskesmas
2. Buku Saku Lintas Diare untuk Petugas Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta : 2010.
3. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
1.Alat :
1) Meja kerja
2) Alat tulis
3) Buku register
4) Tempat tidur pasien
5) Stetoskop
6) Termometer
7) Kasa steril
5. Alat dan
8) Timbangan bayi
Bahan
9) Timbangan dewasa
10) Tempat cuci tangan
11) Lap tangan
12) Pojok oralit (gelas, sendok, air matang)

2. Bahan:
1) Oralit

6. Langah- 1) Pasien dipanggil sesuai rekam medis (pasien dewasa ke Ruang


langkah Poli umum/, pasien bayi dan balita ke Ruang MTBS)
2) Melakukan identifikasi pasien.
3) Petugas mempersilakan pasien duduk.
4) Petugas melakukan anamnase mendalam.
5) Petugas melakukan pemeriksaan, meliputi:
a. Keadaan umum anak ataupun pasien dewasa dengan cara
(timbang berat badan, suhu, RR, nadi)
b. Melihat kesadarannya (sadar atau tidak sadar)
c. Melihat lemas atau terlihat sangat mengantuk
d. Melihat apakah anak gelisah
e. Melihat ketika ditawarkan minum, apakah dia mau minum.
Jika ya, apakah ketika minum ia tampak sangat haus
f. Melihat apakah matanya cekung atau tidak cekung
g. Melakukan cubitan kulit perut (turgor), apakah kulitnya
kembali segera, lambat, atau sangat lambat (≥ 2 detik)
- Diagnosa : - diare akut, atau diare
persisten
(menilai tingkat/derajat dehidrasi):
 diare tanpa dehidrasi
 diare dengan dehidrasi ringan/sedang
 diare dengan dehidrasi berat
6) Petugas melakukan rujukan lintas program (di Puskesmas) bila
diperlukan
7) Petugas memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi)
kepada keluarga pasien dan pasien sendiri
8) Petugas memberikan pengobatan sesuai diagnosa medis kepada
pasien
9) Petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan sekunder (UGD
RSU); jika terindikasi rujukan
Petugas mempersilakan pasien pulang, setelah pelayanan selesai.
1) Poli umum ( usia 14 th s/d 59 )
2) Poli Anak ( usia 5 th s/d 14 th )
3) Poli MTBS ( usia 0 bulan s/d 59 bulan)
4) Poli Lansia ( usia > 60 th )
7. Unit Terkait
5) Poli gizi (konseling)
6) Klinik sanitasi (konseling)
7) Petugas apotek Puskesmas.

1. Rekam medis
8. Dokumen
2. Catatan tidakan
terkait

Anda mungkin juga menyukai