PUSKESMAS LEBAKGEDONG Jln Raya Cipanas-Warungbanten KM.3 Kec. Lebakgedong, Kab.Lebak. 42372
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS LEBAKGEDONG
Nomor : 400/UKM/ PKM-LG/ I /2022 TENTANG PENANGGUNG JAWAB PROGRAM ISPA DAN DIARE KEPALA UPTD PUSKESMAS LEBAKGEDONG
Menimbang : a. Bahwa untuk menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif di UPTD Puskesmas Lebakgedong harus dilaksanakan oleh 1 (satu) Programer Ispa dan Diare yang di tunjuk, b. Bahwa sehubungan dengan point a diatas maka perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Lebakgedong tentang penanggung jawab programmer Ispa dan Diare.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas; 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LEBAKGEDONG
TENTANG PENANGGUNG JAWAB PROGRAMER ISPA DAN DIARE
KESATU : Tentang penanggung jawab program ispa dan diare di UPTD
Puskesmas Lebakgedong sebagaimana rincian pada lampiran keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya Ditetapkan di : Lebakgedong Pada tanggal : 04 Januari 2022
Kepala UPT. Puskesmas Lebakgedong
H.Pardi, Amd.Kep, SKM
Tembusan :
1. Dinas Kesehataan Lebak
2. Yang Bersangkutan 3. Arsip
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LEBAKGEDONG
Nomor : 400/UKM/ PKM-LG/ I /2022 TANGGAL : 04 JANUARI 2022
PENUNJUKAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM ISPA DIARE
UPT. PUSKESMAS LEBAKGEDONG TAHUN 2022
No Nama / NIP Jabatan
1. Hera Arviani Amd.Keb / Pemegang Program Ispa Diare
198708052017042001 UPT. Puskesmas Lebakgedong
Kepala UPT. Puskesmas Lebakgedong
H.Pardi, Amd.Kep, SKM
Penata Tk.I/ IIId NIP.19760515 200212 1006 URAIAN TUGAS
Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan sebagai berikut :
1) Penyuluhan untuk memasyarakatkan hidup bersih dan sehat
serta memasyarakatkan oralit. 2) Kaporitisasi sumur-sumur dan sumber air sebanyak 2 kali se tahun. 3) Surveillance yaitu mengurangi dan menghindari kontak untuk mencegah penyebaran kasus. 4) Pecatatan dan Pelaporan. 5) Penemuan dan pengobatan penderita diare di dalam maupun di luar gedung. 6) Aktif dalam penyelidikan KLB/peningkatan kasus 7) Membuat Laporan bulanan 8) Penyuluhan tentang ISPA 9) Penemuan secara dini penderita ISPA 10) Pengobatan penderita secara lengkap 11) Pencatatan dan Pelaporan kasus