Anda di halaman 1dari 7

FISH BONE

PRESENTASE IBU HAMIL MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

MAN
MATERIAL

Ibu hamil setelah K1 tidak periksa ke


Ibu hamil tidak berdomisili Sistem kependudukan
Puskesmas
di alamat sesuai KTP

Ibu Hamil Periksa di Faskes lain


Ikut di rumah suami/ mertua Data riil sasaran terlalu banyak

Ibu masih bekerja sampai sore sehingga mencari tempat


layanan periksa hamil yang buka sore / malam Rumah tidak tetap / ngontrak

Ibu beresiko tinggi sehingga mendapat rujukan ke RS Ibu hamil hanya ingin mendapat
layanan ANC terpadu di Puskesmas Masih rendahnya capaian
dan pelakukan ANC lanjutan di RS
Presentase Ibu Hamil mendapatkan
pelayanan kesehatan Ibu Hamil
(Januari-November)
kurangnya Kader banyak Sweeping oleh kader Kurangnya peran lintas sektoral dalam
komunikasi kader kegiatan lain belum optimal mendukung kesehatan ibu hamil
dgn ibu hamil
kurangnya dukungan keluarga
Nomer telf Ibu hamil Belum semua toma memahami
Masa pandemi kunjungan untuk mendampigi ibu selama
tidak bisa dihubungi pentingnya timbang bayi/balita
rumah tidak maksimal kehamilan

Tidak semua ibu Belum ada grup


Keluarga lebih sibuk mengurusi perekonomian
hamil Wa untuk ibu Ibu hamil tidak
untuk kebutuhan sehari-hari
mempunyai wa hamil akses ke Posyandu

Hp dibawa suami kurangnya sosialisasi MILLEU / ENVIRONMENT


ke masyarakat
METHOD

keterbatasan
SDM kader
NO AKAR PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH

1 Ibu hamil setelah K1 tidak periksa ke 1. Pendataan ke klinik/ RS binaan Meningkatkan kerjasama dengan jejaring
Puskesmas 2. Meningkatkan kerjasama dan sistem terutama tentang pencatatan dan pelaporan
pelaporan jejaring

2 Ibu hamil tidak berdomisili di alamat 1. Sweeping dan pendataan oleh Kader Adanya kegiatan pendataan Ibu hamil oleh
sesuai KTP 2. Kader kunjungan rumah Kader

3 Sistem kependudukan 1. Pertemuan koordinasi lintas sektor tentang Pertemuan Koordinasi data sasaran dengan
data sasaran dengan kader dan GSI kader dan GSI Kelurahan
Kelurahan
2. Koordinasi data dengan DKK
4 Data riil sasaran terlalu banyak 1. Pertemuan koordinasi lintas sektor tentang Pertemuan Koordinasi data sasaran dengan
data sasaran dengan kader dan GSI kader dan GSI Kelurahan
Kelurahan
2. Koordinasi data dengan DKK
5 Sweeping oleh kader belum optimal 1. Kaderisasi untuk pendataan Ibu hamil Sweeping melalui komunikasi whatsapp,
2. Memberi masukan bisa melalui komunikasi apabila tidak bisa dilakukan kunjungan
whatsapp
6 Belum ada grup Wa untuk ibu hamil 1. Menanyakan no wa sejak awal kontak Menanyakan no wa sejak awal kontak
dengan petugas dengan petugas
2. Melakukan pemantauan dan memberikan
KIE melalui wa
7 Ibu hamil tidak akses ke Posyandu 1. Sosialisasi ke Toma dan masyarakat agar Sosialisasi ke Toma dan masyarakat agar
setiap ibu hamil melakukan pemantauan setiap ibu hamil melakukan pemantauan
kesehatan di Posyandu kesehatan di Posyandu
2. Memotivasi Ibu hamil menyempatkan diri ke
Posyandu sebelum berangkat kerja
8 Kurangnya peran lintas sektoral 1. Sosialisasi ke lintas sektoral pentingnya Sosialisasi ke lintas sektoral pentingnya
dalam mendukung kesehatan ibu mendukung kesehatan Ibu hamil mendukung kesehatan Ibu hamil
hamil 2. Melakukan kunjungan rumah bida bersama
kader, GSI, dan Bidan Wilayah

9 kurangnya dukungan keluarga untuk 1. KIE pada saat kunjungan rumah oleh Kader Peningkatan kapasitas kader
mendampigi ibu selama kehamilan 2. Peningkatan kapasitas Kader
3. Kaderisasi untuk menangani Ibu hamil di
wilayah
PROFIL INDIKATOR MUTU KIA

Judul Indikator Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu


hamil sesuai standar
Dasar Pemikiran/Alasan  Peraturan Menteri Keshetan mengenai Kesehatan Ibu
Pemilihan Indikator  Peraturan Menteri Kesehatan mengenai standar
pelayanan minimal bidang kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Puskesmas
 Hasil SUPAS 2015 meyebutkan AKI 305/100.000
kelahiran hidup, sedangkan target RPJMN 2020-2024
183/100.000 kelahiran hidup, dan pada akhir SDG’S
131/100.000 kelahiran hidup
 Ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai
standar, maka risiko kehamilan sejak awal dapat
diketahui dan dilakukan tata laksana sehingga risiko
dapat dikurangi sehingga tidak terjadi
 Salah satu pencegahan stunting adalah dengan
pelayanan kehamilan sesuai standar
Dimensi Mutu Terintegrasi, people centered, safe
Tujuan Sebagai gambaran bahwa selama kehamilan ibu hamil
mendapatkan pelayanan sesuai standar
Definisi Operasional  Ibu hamil yang mendapatkan pekayanan sesuai
standar adalah ibu bersalin yang telah mendapatkan
pelayanan keperiksaan kehamilan secara lengkap
sesuai dengan standar kuantitas dan standar kualitas
selama periode kehamilan
 Standar kuantitas adalah kunjungan selama 4x selama
masa kehamilan yang terdiri dari :
- 1x pada trimester 1 (0-12 minggu)
- 1x pada trimester 2 (12-24 minggu)
- 2x pada trimester 3 (24 mingu sampai persalinan)
 Standar kualitas adalah pemeriksaan ibu hamil dengan
10 T antara lain :
- Timbang berat dan ukur tinggi badan
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksaan tinggu fundus uteri
- Srkrining imunisasi TT dan pemberian imunisasi
tetanus toxoid bila diperlukan
- Pemberian tablet zat besi
- Penentuan status gizi Ibu hamil
- Tes laboratorium (Golongan darah, Hemoglobin,
protein urine, reduksi urine, GDS, HIV, HBSAg,
Siphilis)
- Penentuan presentasi dan denyut jantung janin
- Tata laksana kasus
- Temu wicara
Tipe Indikator Indikator hasil (process)
Satuan Pengukuran Persen (%)
Numerator Jumlah ibu hamil yang sudah mendapat pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai standar
Denominator Jumlah Ibu yang sudah bersalin dan sudah mendapat
pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi dan Inklusi :
Eksklusi
Seluruh ibu bersalin yang sudah mendapatkan pelayanan
kesehatan ibu hamil sesuai standar di tahun berjalan
Eksklusi :
1. Ibu hamil bersalin prematur
2. Ibu hamil yang meninggal pada masa kehamilan
3. Ibu hamil yang mengalami abortus
Formula Pengukuran Jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan kesehatan ibu
hamil sesuai standar dibagi jumlah ibu bersalin yang sudah
mendapatkan peayanan kesehatan ibu hamil sesuai
standar di kali 100%
Desain/Metode Retrospektif
Pengumpulan Data

Sumber Data Kohort Ibu, Register KIA, kartu Ibu, laporan jejaring

Populasi Sasaran ibu bersalin selama 1 tahun

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan sekali


Data
Periode Waktu 1 bulan sekali
Pelaporan Data
Periode Analisis Data 1 bulan sekali

Penyajian Data Persentase dan tabel

Instrumen Pengambilan Laporan dan tabel


Data
Penanggungjawab Penanggungjawab Program KIA
Indikator

Anda mungkin juga menyukai