DI SUSUN OLEH:
MEGAWATI
NIM : 221269009
1) Hidung
bulu-bulu hidung
2) Tekak (faring)
disebut nasofaring.
disebut orofaring
pada pria
pitasuara. Pita suara pria jauh lebih tebal dari pita suara wanita
luar.
a) Bronkiolus
b) Bronkiolus terminalis
c) Bronkiolus respiratori
pertukaran gas
alveoli
6) Alveoli
alveoli
b) Sel-sel alveolar tipe II: sel yang aktif secara metabolic dan
7) Paru-paru
paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura
8) Pleura
2. Definisi Bronkitis
bisa bersifat akut atau kronis, dan dapat terjadi pada segala usia
(Zullies, 2016).
pada
pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain (Wahid &
Suprapto, 2013).
3. Etiologi
melalui zat iritan asam lambung seperti asam lambung, atau polusi
dan biasanya terjadi pada anak berusia diatas 5 tahun atau remaja,
1) Rokok
2) Infeksi
3) Keturunan
Tanda dan gejala pada bronkitis akut: Menurut Amin & Hardhi
(2015)
1) Batuk
2) Terdengar ronki
4) Wheezing
6) Demam
7) Produksi sputum
1) Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab
4) Demam tinggi
1. Bronkitis akut
(Masriadi, 2016)
2. Bronkitis kronik
dewasa dan lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita
(Zullies, 2016).
5. Patofisiologi
dengan infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan gejala khas yaitu
melebar. Faktor etiologi utama adalah rokok dan polusi udara lain
melemah.
Alergen
Aktivasi IG.E
Peningkatan pelepasan
histamin
6. Pemeriksaan Penunjang
1) Bronkitis kronik
pada saluran nafas bagian atas. Hal ini sering trjadi pada mereka
3) Pleuritis
kematian
nafas
Penatalaksanaan
1. Tindakan suportif
a. Menghindari rokok.
b.Antimicroba : amoxilin
d.Terapi pernafasan
f. Terapi oksigen
g.Latihan relaksasi
h.Meditasi
i. Rehabilitasi
a. Manusia (Anak)
spiritual.
diri, pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak
konsep diri sudah ada sejak bayi akan tetapi belum terbentuk sempurna
Pola koping juga sudah terbentuk sejak bayi di mana bayi akan
karena struktur fisik anak dan dewasa berbeda mulai dari besarnya
b. Sehat-sakit
sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur
bantuan dan dukungan pada keluarga. Jadi batasan sehat secara umum
dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
c. Lingkungan
eksternal seperti gizi buruk, peran orang tua, saudara, teman sebaya
d. Keperawatan
depan anak yang lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam terwujud
kesejahteraan anak.
akan berdampak tidak baik secara fisiologis maupun psikologis anak itu
a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik,
artinya bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja
kembangnya.
menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak mengingat anak adalah
keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum
(legal).
maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai
yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih
Kesehatan RI 2018).
4. Peran Perawat Anak
anak dan orang tuanya. Perawat dapat berperan dalam berbagai aspek
satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak dan orang tua.
2016) :
orang tua maupun secara tidak langsung dengan menolong orang tua
lanjut untuk persiapan pulang ke rumah. Tiga domain yang dapat dirubah
anak sakit.
fisik maka perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan
kerjasama dengan keluarga juga harus terbina dengan baik tidak hanya
nilai normal yang diyakini dengan penekanan pada hak pasien untuk
suara untuk didengar oleh para pemegang kebijakan dan harus aktif
pada anak. Pada peran ini diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam
melihat fenomena yang ada dalam layanan asuhan keperawatan anak sehari-
hari dan menelusuri penelitian yang telah dilakukan serta menggunakan
a. Pengertian hospitalisasi
proses tersebut bukan saja anak tetapi orang tua juga mengalami
Rasa cemas pada orang tua akan membuat stress anak meningkat.
terapi juga pada orang tuanya terjadi (Mendiri & Prayogi 2016).
Prayogi 2016) :
1) Lingkungan
yang baru bagi dirinya dan hal ini akan mengakibatkan stress pada
anak.
kesepian, jauh dari keluarga dan suasana rumah yang akrab dan
harmonis.
3) Kurang Informasi
Anak akan merasa takut karena dia tidak tahu apa yang akan
penyakitnya.
4) Masalah Pengobatan
menyakitkan.
bayi usia 8 bulan atau lebih telah mengenal ibunya sebagai orang
ini akan kelihatan jika bayi ditinggalkan oleh ibunya, maka akan
kuat.
yang terdekat bagi diri anak dan lingkungan yang dikenal serta
a) Tahap Protes
hubungan interpersonal.
dan fungsi tubuh. Mereka menjadi ingin tahu dan bingung melihat
seseorang dengan gangguan penglihatan atau keadaan tidak
normal. Pada usia ini anak merasa takut bila mengalami perlukaan,
anak menganggap bahwa tindakan dan prosedur mengancam
verbal dan depandensi. Maka sulit bagi anak untuk percaya bahwa
tidak memerlukan selalu ditemani oleh orang tuanya. Pada usia ini
waktu merasa nyeri atau sakit dengan cara menggigit bibir atau
dan kelompok. Anak tidak merasa takut berpisah dengan orang tua
2) Reaksi Sibling
1. Hipertermi
Bulechek dkk, (2017) dan Moorhead Sue dkk. (2017). Nursing Outcomes
Kidlington: mocomedia.
Pustaka Baru
http://www.depkes.go.id/resaurce/dowload/general/hasil%20Riskesdas%2
room/fact-sheets/detail/chronik-obstructive-pulmonary-disease-(copd)
Bulechek dkk, (2017) dan Moorhead Sue dkk. (2017). Nursing Outcomes
Kidlington: mocomedia.
Pustaka Baru
http://www.depkes.go.id/resaurce/dowload/general/hasil%20Riskesdas%2
room/fact-sheets/detail/chronik-obstructive-pulmonary-disease-(copd)