DEHIDRASI
OLEH:
NPM 1714201110084
TAHUN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
DEHIDRASI
1) Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari saluran pencernaan.
Mulut bi batasi oleh dua sisi pipi yang dibentuk oleh
muskulus businatorus, bagian atasnya terdapat palatum yang
memisahkannya dari hidung dan bagian atas faring.
2) Lidah
Lidah tersusun atas otot yang pada bagian atas dan
sampingnya dilapisi dengan membrane mukosa, lidah pada
neonates relative pendek dan lebar. Lidah menempati kavum
oris dan melekat secara langsung pada epiglotis dalam
faring.
3) Gigi
Manusia dilengkapi dengan dua set gigi yang tampak pada
masa kehidupan yang berbeda-beda. Selpertama adalah gigi
primer ( gigi susu atau desidua), yang bersifat sementara dan
tumbuh melalui gusi selama tahun pertama dan tahun kedua
kehidupan; selanjutnya set kedua atau set permanen ,
menggantikan gigi primer dan mulai tumbuh pada sekitar
umur 6 tahun.
4) Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus merupakan tuba otot dengan ukuran 8-10 cm dari
kartilago krikoid sampai bagian kardia lambung. Panjangnya
bertambah selama 3 tahun setelah kelahiran, selanjutnya
kecepatan pertumbuhan lebih lambat mencapai panjang
dewasa yaitu 23-30 cm.
5) Lambung
Lambung dewasa ditemukan pada lambung fetus sebelum
lahir. Kapasitas dari lambung antara 30-35 ml saat lahir dan
meningkat sampai sekitar 75 ml pada kehidupan minggu ke-
2, sekitar 10 ml pada bulan pertama, dan rata-rata pada orang
dewasa kapasitasnya 1000 ml.
6) Usus Kecil
Usus kecil terbagi menjadi duodenum, jejunum, dan ileum.
Usus kecil memiliki panjang 300-350 cm saat lahir,
mengalami peningkatan sekitar 50% selama tahun pertama
kehidupan.
Duodenum merupakan bagian terpendek dari usus kecil yaitu
sekitar 7,5-10 cm dengan diameter 1-1,5 cm.
7) Usus Besar
Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon assenden, kolon
transversum, kolon denden dan kolon sigmoid. Panjang usus
besar bervariasi, berkisar sekitar ±180cm.
8) Hepar
Hati merupakan glandula paling besar dalam tubuh dan
memiliki berat ±1.300-1.500 gram. Hepar berwarna merah
cokelat, sangat vascular, dan lunak.
9) Pankreas
Pankreas terletak tranversal diperut bagian atas, antara
duodenum dan limpa dalam retroperitonium.
10) Peritonium
Peritonium merupakan membrane serosa yang tipis, licin,
dan lembab yang melapisi rongga peritoneum dan banyak
organ perut seperti cavum abdomen danpelvis
Fisiologi
Cairan tubuh total dan distribusinya
Komponen tunggal terbesar dlam tubuh adalah air.Air adalah pelarut bagi
semua zat terlarut dalm tubuh baik dalm suspensi maupun larutan.Air
tubuh total (total water body/TBW) (yaitu persentase dari berat tubuh total
yang tersusun atas air) jumlahnya bervariasi sesuai dengan jenis
kelamin,umur,dan kandungan lemak dalam tubuh.Air membentuk sekitar
60% berat badan seorang pria dan sekitar 50% berat badan wanita.Pada
orang tua TBW menyusun sekitar 45% sampai 50% berat badan
(Narins,1994).Lemak pada dasranya bebas air,sehingga lemak yang makin
sedikit akan mengakibatkan tingginya persentase air dari berat badan
orang itu.Sebaliknya jaringan otot memiliki kandungan air yang
tinggi.Oleh karena itu dibandingkan dengan orang kurus,orang gemuk
mempunyai TBW yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan berat
badannya.Wanita umumnya secara proporsional mempunyai lebih banyak
lemak dan lebih sedikit otot jika dibandingkan dengan pria,sehingga
jumlah TBW juga lebih sedikit dibandingkan dengan berat badannya.
Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi dari satu bagian
dengan bagian lainnya,dan dalma keadaan sehat mereka harus berada pada
bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.Kation utama pada cairan
ekstraseluler dalah Na+ ,dan anion utamanya adalah Cl- dan HCO3-.
2. DEFINISI
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang
keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu
Ambarwati, 2003).
1. Dehidrasi
Perdarahan
Muntah
Diare
Hipersalivasi
Fistula
Luka bakar
Puasa
Terapi hipotonik
2. Dehidrasi hipotonik
Penyakit DM
Dehidrasi hipertonik
Hiperventilasi
Diare air
Disfagia
Gangguan kesadaran
4. PATOFISIOLOGI
Kehilangan Na dan air melalui ginjal tanpa adanya penyakit ginjal terjadi
pada 3 keadaan yang paling sering adalah pemakaian diuretik yang
berlebihan, terutama tiazid atau diuretik sampai yang kuat seperti
furosemid. Diuresis osmotik obligatorik juga sering menyebabkan
kehilangan Na dan air yang terjadi selama glikosuria pada DM yang tidak
terkontrol atau koma hipermosmolar non ketonik pada kasus pemberian
makanan tinggi protein secara enternal atau parenteral dapat terbentuk urea
dalam jumlah besar yang bisa bertindak sebagai agen osmotik.
Jika terjadi hipovolemi yang lebih berat (1000 ml) maka vasokontriksi dan
vasokonstriksi yang diperantai oleh angiotensin II yang meningkat. Terjadi
penahanan aliran darah yang menuju ginjal, saluran cerna, otot dan kulit,
sedangkan aliran yang menuju koroner dan otak relatif dipertahankan.
5. KLASIFIKASI
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Kadar natrium plasma darah
Osmolaritas serum
Ureum dan kratinin darah
BJ urin
Tekanan ventra sentral (central venous presure)
Hasil Laboraturium
Peningkatan hematoktit
Peningkatan kadar protein serum
Natrium serum normal (biasanya)
Rasio BUN/Kreatinin serum >20:1 (normal 10:1)
Berat jenis urine tertinggi
Osmolaritas urine >450meq/L
Natrium urine <10meq/L (penyebab dari eksternal)
Natrium urine <20meq/L (penyebab dari renal atau adrenal)
8. PENATALAKSAAN
Penatalaksanaan pada penderita dehidrasi (Doenges & Sylvia Anderson):
1. Obat-obatan Antiemetik
Untuk mengatasi muntah
2. Obat-obatan anti diare
Pengeluaran feces yang berlebihan dapat diberikan obat-obat anti diare
serta dapat diberikan oralit.
3. Pemberian air minum
Pemberian air minum yang mengandung natrium cukup memadai untuk
mengatasi ketidakseimbangan yang terjadi.
4. Pemberian cairan intravena
Pada kekurangan cairan yang berat, maka diperlukan pemberian cairan
intravena. Larutan garam isotonik (0,9%) merupakan cairan infus
terpilih untuk kasus-kasus dengan kadar natrium mendekati normal,
karena akan menambah volume plasma. Segera setelah pasien mencapai
normotensi, separuh dari larutan garam normal (0,45%) diberikan untuk
menyediakan air bagi sel-sel dan membantu pembuangan produk-
produk sisa metabolisme.
5. Pemberian bolus cairan IV
Pemberian bolus cairan IV awal dalam suatu uji beban cairan, untuk
mengetahui apakah aliran kemih akan meningkat, yang menunjukkan
fungsi ginjal normal.
9. PENGKAJIAN
Demografi
Jenis kelamin : dehidrasi rentan terjadi pada wanita dari pada pria.
Riwayat Kesehatan
1) Fistula
2) Ileustomy
3) Suction gastrointestinal
4) DM
5) Diabetes insipedus
6) Perdarahan
Pemeliharaan kesehatan
Pola cairan
Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran : apatis-coma
Nadi meningkat
3) BB meningkat
4) Turgor menurun
6) CVP menurun
e. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
1) Urine
OJ urine meningkat
2) Darah
Ht meningkat
Hb menurun.
10. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Defisit volume cairan berhubungan dengan output yang berlebihan
intake yang kurang.
2) Resiko penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan
aliran darah.
3) Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan turgor kulit
menurun.
4) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
11. INTERVENSI
Tujuan :
Kriteria hasil :
4) Akral hangat
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
2) Kulit hangat
6) Kesadaran composmentis
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Turgor kulit baik, kulit utuh, tidak ada lecet, tidak ada kemerahan.
Intervensi :
Tujuan :
Kriteria hasil :
Intervensi :