Anda di halaman 1dari 4

F.

Penatalaksanaan medis

 Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk mencegah penumpukan
kembali cairan, dan untuk menghilangkan ketidaknyamanan serta dispneu. Pengobatan spesifik
ditujukan pada penyebab dasar (co; gagal jantung kongestif, pneumonia, sirosis).

 Torasentesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan specimen guna


keperluan analisis dan untuk menghilangkan disneu.

 Bila penyebab dasar malignansi, efusi dapat terjadi kembali dalam beberapa hari tatau
minggu, torasentesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit, dan kadang
pneumothoraks. Dalam keadaan ini kadang diatasi dengan pemasangan selang dada dengan
drainase yang dihubungkan ke system drainase water-seal atau pengisapan untuk
mengevaluasiruang pleura dan pengembangan paru.

 Agen yang secara kimiawi mengiritasi, seperti tetrasiklin dimasukkan kedalam ruang pleura
untuk mengobliterasi ruang pleural dan mencegah akumulasi cairan lebih lanjut.

 Pengobatan lainnya untuk efusi pleura malignan termasuk radiasi dinding dada, bedah
plerektomi, dan terapi diuretic.

WATER SEALED DRAINAGE (WSD)


Water Sealed Drainage atau juga dikenal sebagi tube thoracostomy adalah salah satu modalitas
terapi yang paling efektif untuk kedua kelainan kompresi dari cavum pleura yakni
pneumothoraks dan efusi pleura.
WSD memungkinkan drainase dari udara, darah, pus, cairan serous dan cairan – cairan abnormal
lain yang berasal dari cavum pleura dengan hanya satu arah, yakni dari cavum pleura menuju ke
botol WSD yang akan menariknya Prosedur dilakukan melalui beberapa tahapan dan
membutuhkan beberapa peralatan, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam prosedur pemasangan
water sealed draingae adalah
1.) Sarung tangan steril
2.) Alkohol 80%
3.) Alat jahit
4.) Skalpel
5.) Selang WSD
6.) Collector bottle
7.) Suction bottle
8.) Regulator bottle
9.) Antiseptik

Setelah alat – alat dan bahan – bahan telah tersedia, maka tahapan – tahapan yang dilakukan
selama prosedur water sealed drainage 9
1.) Melakukan informed consent dengan pasien dan keluarga
2.) Menandai lokasi pemasangan selang WSD, lokasi yang biasanya di gunakan adalah pada
spatium intercostal V/VI pada linea mid-aksilar atau pada “safety triangle” yakni bangunan yang
dibatasi oleh margo anterior m. Latissimus dorsi, margo lateral m. Pectoralis major dan garis
antara papilla mamae dengan apeks fossa aksilaris.
3.) Mengusapkan alkohol dan memberikan injeksi anestesi lokal pada lokasi pemasangan
4.) Mengusapkan antiseptik pada lokasi pemasangan selang WSD
5.) Melakukan incisi pada daerah yang sudah ditentukan
6.) Memasukkan selang WSD ke dalam cavum pleura, ada dua cara untuk memasukkan selang
WSD yakni dengan metode trocar dan blunting dissection, masing – masing cara memiliki
keuntungan dan kerugiannya.
7.) Menjahit selang WSD dengan dinding dada pasien.
8.) Melakukan drainase sebanyak 200 ml pada penarikan pertama
9.) Melakukan drainase sebanyak 100 ml tiap jam selanjutnya
10.) Mengintruksikan perawat jaga untuk terus mengawasi jumlah cairan yang terdrainase tiap
jamnya.
11.) Memastikan selang terpasang dengan tepat melalui x – foto thoraks

Gambar 2. Water Sealed Drainage bottle. (A) Collector bottle, (B) Suction bottle, dan
(C)Regulator bottle 9
1. Pengertian
WSD adalah suatu unit yang bekerja sebagai drain untuk mengeluarkan udara dan cairan melalui
selang dada.

2. Indikasi
a. Pneumothoraks karena rupture bleb, luka tusuk tembus
b. Hemothoraks karena robekan pleura, kelebihan anti koagulan, pasca bedah toraks
c. Torakotomi
d. Efusi pleura
e. Empiema karena penyakit paru serius dan kondisi inflamasi

3. Tujuan Pemasangan
∗ Untuk mengeluarkan udara, cairan atau darah dari rongga pleura
∗ Untuk mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura
∗ Untuk mengembangkan kembali paru yang kolap dan kolap sebagian
∗ Untuk mencegah reflux drainase kembali ke dalam rongga dada.

4. Tempat pemasangan

a. Apikal
 Letak selang pada interkosta III mid klavikula
 Dimasukkan secara antero lateral
 Fungsi untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura

b. Basal
 Letak selang pada interkostal V-VI atau interkostal VIII-IX mid aksiller
 Fungsi : untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura

5. Jenis WSD
• Sistem satu botol
Sistem drainase ini paling sederhana dan sering digunakan pada pasien dengan simple
pneumotoraks
• Sistem dua botol
Pada system ini, botol pertama mengumpulkan cairan/drainase dan botol kedua adalah botol
water seal.
• System tiga botol
Sistem tiga botol, botol penghisap control ditambahkan ke system dua botol. System tiga botol
ini paling aman untuk mengatur jumlah penghisapan.

Evaluasi selang dada


Pemasangan selang dada yang tepat harus dievaluasi segera setelah prosedur pemasangan selesai
dan setelah evakuasi cairan yang memadai. Evaluasi dilakukan oleh seorang investigator yang
terlatih yang diikuti dengan protokol tetap, mencari potensi terjadinya komplikasi pemasangan
selang dada (seperti gangguan pernapasan, pendarahan, rasa nyeri, dan batuk). (Terra RM et al,
2011)
Foto toraks perlu dilakukan setelah proses pemasangan selang dada untuk memastikan bahwa
posisi selang dada sudah tepat. Untuk kasus efusi pleura dengan ukuran besar, maka drainase
harus dikontrol untuk mencegah re-expansion pulmonary edema. Kejadian ini jarang terjadi
namun hal ini dapat berakibat fatal tergantung pada keparahan dan lamanya penyakit yang
menyebabkan kolapsnya paru tersebut. Dianjurkan untuk menjepit selang dengan klem hingga
satu jam setelah evakuasi cairan sebanyak 1 liter. (Singh S Gareebo S, 2006)
Drainase cairan pleura harus dilakukan sesegera mungkin hingga cairan terevakuasi sebanyak
1500 mL. Setelah evakuasi cairan, maka harus segera dilakukan foto toraks atau CT scan untuk
memastikan bahwa letak selang dada sudah pada posisi yang tepat dan untuk mengevaluasi jika
terjadi komplikasi termasuk pneumotoraks. (Yu H, 2011)

Anda mungkin juga menyukai