Anda di halaman 1dari 17

Nor Afni Oktavia, Ns.,M.

Kep
 Harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif
terhadap diri sendiri dan kemampuan diri
(Kelliat, 2017)
Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri rendah Difusi Identitas Disosiasi Depersonalisasi
Faktor Pedisposisi terjadinya harga diri rendah kronis menurut
Herman (2011) adalah penolakan orang tua yang tidak realistis,
kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis
 Faktor Pesipitasi terjadinya harga diri rendah
adalah hilangnya sebagian anggota tubuh,
berubahnya penampilan atau bentuk tubuh,
mengalami kegagalan, serta menurunya
produktivitas.

 Harga diri rendah ini dapat terjadi secara


situasional maupun kronik.
 Trauma
 Ketegangan peran
 Perilaku
 Mekanisme koping
Harga diri rendah kronis
 Bantu pasien untuk mengenal masalah HDR.
 Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaanya kpd orang
lain.
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi kemampuan atau aspek
positif yg dimiliki dan buat daftarnya.
 Bantu pasien mengatur jadwal jadwal kegiatan latihan.
 Evaluasi jdwal latihan SP 1, dan berikan pujian.
 Anjurkan pasien utk memilih daftar kegiatan lainya yg
dapat meningkatkan kemampuan positif.
 Anjurkan klien untuk menambahkan daftar kemampuan
atau aspek positif lainya.
 Bantu pasien mengatur jadwal jadwal kegiatan latihan.
 Evaluasi jdwal latihan SP 1 dan 2, dan berikan pujian.
 Anjurkan pasien utk memilih daftar kegiatan lainya yg
dapat meningkatkan kemampuan positif.
 Anjurkan klien untuk menambahkan daftar kemampuan
atau aspek positif lainya.
 Bantu pasien mengatur jadwal jadwal kegiatan latihan.
 Evaluasi jdwal latihan SP 1,2, dan 3. berikan pujian.
 Anjurkan pasien utk memilih daftar kegiatan lainya yg dapat
meningkatkan kemampuan positif.
 Anjurkan klien untuk menambahkan daftar kemampuan atau
aspek positif lainya.
 Bantu pasien mengatur jadwal jadwal kegiatan latihan.
 Lakukan latihan yg telah dituliskan sampai semua
kemampuan dpt dilatih dan terjadi perubahan perilaku yg dpt
meningkatkan harga dirinya.
 Identifikasi masalah yang dialami saat merawat pasien.
 Edukasi pada keluarga tentang penyebab, proses terjadinya, tanda
gejala dan dampak.
 Edukasi menciptakan lingkungan keluarga yg kondusif.
 Latih keluarga pasien cara untuk merawat pasien dengan indikasi
harga diri rendah yaitu peran keluarga jika pasien berlatih
melakukan kemampuan positif yg dilakukanya.
 Latih keluarga berkomunikasi asertif dalam membina hubungan
dengan pasien.
 Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal
latihan.
 Edukasi keluarga ttg tanda dan gejala kekambuhan yg disegerakan
untuk rujuk.
 Evaluasi hasil kegiatan di SP 1 dan berikan dukungan positif kpd
keluarga pasien.
 Latih keluarga untuk memberikan dukungan perawatan pasien
dalam memilih kegiatan positif lainya.
 Edukasi keluarga untuk membantu pasien melaksanakan jadwal
kegiatan.
 Edukasi keluarga tentang tanda gejala kekambuhan yg disegerakan
untuk rujuk.
 Bantu pasien utk memotovasi pasien membiasakan kegiatan-
kegiatan positif dalam kehidupan sehari-hari.
 Seorang perempuan, berusia 38 tahun, menikah, pendidikan
terakhir SMP, bekerja sebagai petani. Dibawa ke RSJ oleh
keluarga dikarenakan pasien marah-marah tanpa sebab, sering
mengambil makanan dan tidak membayar dan suka keluyuran.
Sebelumnya pasien pernah dirawat di RSJ pada tahun 2012.
kondisi saat ini : pasien tampak rapi, bersih, berpakaian sesuai,
nampak lesu, kontak mata kurang, dan mengatakan “ saya kalo
dirumah sering diremehkan keluarga...... Selalu dianggap tidak
bisa..... Suami saya sering memukul saya dan meningglakan
saya.... Kedua anak saya meninggal dunia... Saya ibu yg gagal
dan tidak berguna (menangis dan menunduk)”

Anda mungkin juga menyukai