DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
2019/2020
KELOMPOK 2
FIKRI 1714201110074
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat
dan rahmat-nya lah semata mata sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas yang diberikan dengan tepat pada waktunya.
Penulis
Kelompok II
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................5
A. Latar Belakang....................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................5
C. Tujuan..................................................................................5
D. Manfaat ...............................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................7
A. Pengertian kretinisme........................................................7
B. Jenis-jenis kretinisme........................................................8
C. Etiologi ............................................................................10
D. Manifestasi Klinik............................................................10
E. Patofisiologi......................................................................11
F. Pathway............................................................................13
G. Penatalaksanaan Medis ...................................................14
H. Komplikasi.......................................................................14
I. Prognosis..........................................................................14
J. Pemeriksaan Diagnostic...................................................14
K. Diagnosa Keprawatan......................................................15
L. Intervensi Keperawatan....................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................20
A. Kesimpulan ........................................................................20
B. Saran...................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kreatinisme merupakan suatu kondisi akibat hipotiroidisme ekstrem yang
diderita selama kehidupan janin,bayi,atau kanak-kanak dan terutama
ditandai dengan gagalnya pertumbuhan tubuh anak tersebut dan retardasi
mental.Kreatisme disebabkan oleh gangguan pertumbuhan kelenjar tiroid
secara kongenital (kreatinisme kongenital).karena kelenjar tiroid gagal
memproduksi hormone tiroid akibat defisiensi genetic pada kelenjar, atau
karena kurangnya yodium pada diet (kreatinisme endemic).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
Untuk Mengetahui etiologi kretinisme
D. Manfaat
Makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengembangkan dan paham
mengenai Kretinisme.
Dengan membuat makalah ini, penulis dapat mengetahui dan memahami
secara spesifik tentang Kretinisme.
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian kretinisme
7
Kretinisme adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi
akibat kurangnya hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan
dalam perkembangan fisik maupun mental.
Pada Negara seperti Zaire, kretinisme terjadi akibat konsumsi ubi kayu
yang tinggi. Bahkan uji kontrol di papua nugini membuktikan bahwa
kretinisme dapat dicegah dengan pemberian minyak beryodium sebelum hamil.
B. Jenis-jenis kretinisme
1. Kretin sporadic
8
Menurut Krupp-chatton (1973) dikatakan bahwa penderita kretin
sporadik akan terdapat glandula thyroid yang mengalami rudimenter. Jadi
pada penderita kretin sporadic ini yang sangat jelas dan menonjol adalah
gejala-gejala hypothyroidisme.
2. Kretin endemic
b. Type myxoedema. Pada type ini yang paling menyolok adalah tanda-
tanda hypothyroid, yang berupa: Gangguan pertumbuhan,
Myxoedematosa, Rambut kering dan kasar, Tonus otot yang lembek,
9
Penimbunan lemak di pangkal leher, sehingga leher kelihatan, lebih
pendek, Perut buncit dan sering terdapat Hernia Umbilicalis
C. Etiologi
1. Kekurangan yodium
4. Tiroiditis hashimoto
10
5. Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek misalnya
sindroma truner
D. Manifestasi klinik
2. Lidah tebal
3. Bicara terbata-bata
11
7. Kepala besar
Gejala khas kretinisme terbagi menjadi 2 jenis yakni jenis syaraf (type
nervosa) dan jenis miksedema (Type myxoedema). Jenis yang pertama
menampilkan tanda dan gejala seperti kemunduran mental, bisu-tuli, diplegia
spastic. Jenis terakhir memperlihatkan tanda khas hipotirodisme, serta
dwarfisme.
Gejala-gejala awal kretinisme tidak mudah dikenali sampai usia 3-4 bulan
setelah lahir. Bila gejala dapat diketahui dalam keadaan dini dan diberi
pengobatan yang baik, maka keadaan dapat menjadi normal
Kretin sudah timbul sejak lahir, atau menjadi nyata dalam beberapa bulan
pertama dari kehidupan. Manifestasi dini dari kretin antara lain ikterus
fisiologik yang menetap, tangisan parau, konstipasi, somnolesia, kesulitan
makan dan kesulitan untuk mencapai perkembangan normal. Anak yang
menderita kretin mempunyai ciri-ciri fisik : tubuh pendek, profil kasar, lidah
menjulur keluar, hidung yang lebar dan rata, mata yang jaraknya jauh, rambut
12
jarang, kulit kering, dan perut menonjol (perut buncit).
E. Patofisiologi
13
lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme.
F. Pathway
Penggunaan
obat antitiroid
Gangguan
Penurunan sekresi saat kehamilan
terhadap Kekurangan
Jaringan tiroid TSH atau resistensi yodium
fungsional TSH
Hipotiroidisme
Reaksi
Autoimun
Menurunnya kadar hormone T3
dan T4
Pulsasi jantung
Menurunnya Penurunan
lambat
laju metabolisme
metabolisme protein dan
14
pembentukan
tulang
Suhu tubuh
menurun
G. Penatalaksanaan Medis
1. Pencegahan
15
Kelainan ini dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid. Hormon tiroid
diberikan secara terus menerus. Bila kelainan muncul sebelum usia dua
tahun, pengobatan ini tidak dapat memperbaiki keterbelakangan mental
yang ditimbulkan.
H. Komplikasi
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia
tanpa menggigil, hipotensi, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hinggan
koma. Dalam keadaan darurat misalnya pada koma miskedema maka hormon
tiroid diberikan secara intravena
I. Prognosis
Makin muda dimulai dalam pemberian hormon tiroid, maka makin baik
prognosisnya. Kalau terapi dimulai sesudah umur 1 tahun, biasanya tidak akan
tercapai IQ yang normal. Pertumbuhan badan dapat tumbuh dengan baik.
J. Pemeriksaan diagnostic
1. Laboratorium
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4), TSH,
dan TRH akan dapat mendiagnosis kondisi dan lokasi masalah kelenjar
tiroid. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi tiroid biasanya menunjukkan
kadar T4 rendah dan TSH tinggim
16
3. X – foto tengkorak
K. Diagnosa Keperawatan
1. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b.d ketunadayaan fisik
2. Gangguan citra tubuh b.d tahap perkembangan
3. Hipotermia b.d penurunan laju metabolisme
17
L. Intervensi Keperawatan
18
menggunakan
koping terhadap
tantangan karena
adanya
ketidakmampuan.
3. Berat badan
2 Gangguan citra tubuh b.d Gambaran Diri Perubahan Gambaran
tahap perkembangan Setelah di lakukan Diri
tindakan keperawatan 1. Kaji secara verbal dan
yaitu 4 kali pertemuan non verbal respon klien
di harapkan keluarga terhadap tubuhnya.
dan anak dapat 2. Dorong klien
menerima kondisinya mengungkapkan
dengan perasaannya.
3. Fasilitasi kontak
Kriteria hasil ; dengan individu lain
1. Gambaran diri dalam kelompok kecil.
positif
2. Mempertahankan
interaksi sosial
19
rentang normal
4 Ketidakefektifan pola Status Pernafasan Manajamen Jalan Nafas
nafas b.d Imaturitas Setelah di lakukan 1. Posisikan pasien untuk
neurologis tindakan keperawatan memaksimalkan
1 x 60 menit di ventilasi
harapkan klien dapat 2. Identifikasi pasien
bernafas secara perlunya pemasangan
normal dengan alat jalan napas buatan.
3. Auskultasi suara napas,
Kriteria Hasil ; catat adanya suara
1. Menunjukkan jalan tambahan.
nafas yang paten 4. Monitor respirasi dan
seperti klien tidak status O2
merasa tercekik,
irama nafas, Oxygen therapy
frekuensi 1. Bersihkan mulut dan
pernafasan dalam hidung
rentang normal dan 2. Pertahankan jalan napas
tidak ada suara yang paten.
napas abnormal. 3. Atur peralatan
oksigenasi
4. Monitor peralatan
oksigenasi
5. Pertahankan posisi
klien
5 Gangguan menelan b.d Status menelan Pencegahan Aspirasi
Keterlambatan Setelah di lakukan 1. Posisi tegak sembilan
Perkembangan tindakan selama 1x 24 puluh derajat atau
jam di harapkan sejauh mungkin.
2. Menyuapkan makanan
Kriteria hasil ; dalam jumlah kecil.
1. Dapat 3. Potong makanan
mempertahankan menjadi potongan
20
makanan dalam potongan kecil
mulut. 4. Jauhkan kepala tempat
2. Kemampuan tidur di tinggikan 30
menelan adekuat. sampai 45 menit
3. Mampu mengontrol setelah makan.
mual dan muntah.
21
fisik. bantuan jika di
2. Memverbalisasikan perlukan.
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
berpindah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat
mengetahui tentang apa itu kretinisme, bagaimana
menghindari kretinisme, gejala yang di timbulkan akibat
kretinisme, serta diharapkan agar perpustakaan UIN Alauddin
Makassar untuk menyediakan lagi lebih banyak referensi untuk
digunakan sebagai sumber referensi dalam penyempurnaan
makalah menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, kus dan kusno waluyo, 2012. Gizi dan pola hidup sehat. Bandung:
Yrama Widya
23