TEORI
1. DEFINISI
tubuh dalam parameter normal yang dapat mengganggu kesehatan (NANDA, 2015).
Hipotermia.Hipertermia adalah suhu inti tubuh di atas kisaran normal diurnal karena
untuk mengalami kenaikan suhu tubuh secara terusmenerus lebih tinggi dari 37oC
eksternal.Sedangkan Hipotermia adalah suhu inti tubuh di bawah kisaran normal diurnal
hipotermia dan hipertermia.Hipertermia adalah suhu inti tubuh di atas kisaran normal
berbagai hal seperti karena inflamasi, suatu penyakit, Trauma, Dehidrasi dan lain
sebagianya. Pada hipertemi masalah yang muncul adalah ketidakseimbangan suhu tubuh,
Hipertermi dapat disebabkan karena gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam yang disebut pirogen. Zat
pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain. Terutama toksin
polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksi/ pirogen yang dihasilkan dari degenerasi
jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit (Hidayat & Uliyah,
3. KLASIFIKASI
anesthesia. Hipertermia ini merupakan miopati akibat mutasi gen yang diturunkan
Hipertermia jenis ini dapat terjadi pada anak besar/remaja yang melakukan aktivitas
fisik intensif dan lama pada suhu cuaca yang panas. Pencegahan dilakukan dengan
pembatasan lama latihan fisik terutama bila dilakukan pada suhu 300C atau lebih
dengan kelembaban lebih dari 90%, pemberian minuman lebih sering (150 ml air
dingin tiap 30 menit), dan pemakaian pakaian yang berwarna terang, satu lapis, dan
hipertermia lebih jarang dijumpai pada anak dibandingkan dengan pada dewasa.
a. Hipertermia neonatal Peningkatan suhu tubuh secara cepat pada hari kedua dan
1) Dehidrasi Dehidrasi pada masa ini sering disebabkan oleh kehilangan cairan
atau paparan oleh suhu kamar yang tinggi.Hipertermia jenis ini merupakan
demam karena infeksi biasanya didapatkan tanda lain dari infeksi seperti
leukositosis/leucopenia, CRP yang tinggi, tidak berespon baik dengan
3) Trauma Lahir Hipertermia yang berhubungan dengan trauma lahir timbul pada
24%dari bayi yang lahir dengan trauma. Suhu akan menurun pada1-3 hari
secara cepat dengan melepas semua baju bayi dan memindahkan bayi ke
tempat dengan suhu ruangan. Jika suhu tubuh bayi lebih dari 390C dilakukan
4) Heart stroke Tanda umum heat stroke adalah suhu tubuh > 40.50C atau sedikit
lebih rendah, kulit teraba kering dan panas, kelainan susunan saraf pusat,
cerna terjadi mual, muntah, dan kram. Komplikasi yang bisa terjadi antara
(melepas baju dan sponging dengan air es sampai dengan suhu tubuh 38,50C
kekurangan cairan, dan suhu udara luar yang tinggi. HSE diduga
inhibitor alpha-1-trypsin. Kejadian HSE pada anak adalah antara umur 17 hari
sampai dengan 15 tahun (sebagian besar usia< 1 tahun dengan median usia 5
bulan).
6) Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) Definisi SIDS adalah kematian bayi
(usia 1-12 bulan) yang mendadak, tidak diduga, dan tidak dapat dijelaskan.
Kejadian yang mendahului sering berupa infeksi saluran nafas akut dengan
SIDS.
4. MANIFESTASI KLINIK
1. Apnea
Apnea atau henti napas merupakan suatu kondisi berhentinya proses pernafasan
dalam waktu singkat (beberapa detik hingga satu atau dua menit) tetapi dapat juga
2. Gelisah
3. Hipotensi
Hipotensi adalah keadaan ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah
4. Kulit kemerahan
5. Kulit terasa hangat
6. Postur Abnormal
7. Takikardia.
Takikardia adalah kondisi di mana detak jantung seseorang di atas normal dalam
kondisi beristirahat.Detak jantung orang dewasa sehat adalah 60 sampai 100 kali
8. Takipnea
9. Vasodilatasi
5. PATOFISIOLOGI
Hipertermi disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur yang terdapat pada makanan
dan minuman masuk kedalam tubuh melalui mulut, lesi/luka pada tubuh dan berinteraksi
dengan pertahanan tubuh sehingga terjadi proses infeksi, tubuh akan melepaskan pirogen
(zat pengatur panas) selanjutnya pirogen mengantar pesan melalui reseptor untuk disamp
aikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan diran
gsang pelepasan asam arakodinat yang akan mengalami peningkatan prostaglandin sehin
gga menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh da
rah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat yang menyebabkan demam/febris. Me
tabolisme basal akan meningkat dan menyebabkan suhu tubuh meningkat dan terjadilah h
ipertermi. Suhu tubuh yang meningkat bisa membuat anak menjadi rewel, menangis, dan
gelisah yang menyebabkan ansietas dan bisa menyebabkan anoreksia intake makan berku
rang dan terjdi resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Metabolis
me yang meningkat bisa menyebabkan oksigen ke otak menurun mengakibatkan anak kej
ang demam sehingga bisa terjadinya resiko injuri. Metabolisme meningkat dapat menyeb
abkan evaporasi meningkat maka terjadilah pengeluaran keringat melalui kulit menyebab
kan intake yang kurang dan menimbulkan masalah kekurangan volume cairan.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Pemeriksaan urine
3. Uji widal : suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibodi untuk pasien thypoid.
Suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody . Aglutinin yang spesifik terhadap
salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang
yang pernah divaksinasi . Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya
5. Uji tourniquet
7. KOMPLIKASI
1. Stupor Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri
2. Letargi Letargi adalah suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan
kesadaran yang ada tidak penuh, dan berakhir dengan tertidur kembali.
3. Kejang Kejang adalah kondisi di mana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak
listrik melalui saraf ke otot. Jika sinyal dari otak mengalami gangguan atau terjadi
4. Koma Koma adalah situasi darurat medis ketika seseorang mengalami keadaan tidak
aktivitas di dalam otak yang dipicu oleh beberapa kondisi seperti cedera otak parah,
8. PENATALAKSANAAN
(Siswantara, 2013).
sewaktu panas
e. Anjurkan pasien banyak istirahat Rasional : meminimalisir produksi panas yang
diproduksi oleh tubuh. Beri kompres hangat di beberapa bagian tubuh, seperti
1. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dalam proses keperawatan secara
keseluruhan. Pada tahap ini semua data/informasi tentang klien yang dibutuhkan,
1. Biodata
Terdiri dari Nama, Tempat tanggal lahir, Umur, Jenis kelamin, Tanggal Mrs, Tanggal
2. Riwayat Kesehatan
(a) Riwayat kesehatan sekarang Alasan masuk rumah sakit/keluhan utama yang
dirasakan, riwayat keluhan utama, keluhan lain yang menyertai, diagnosa medik.
(b) Riwayat kesehatan masa lalu Prosedur operasi dan perawatan rumah sakit
sebelumnya, kebiasaan.
(d) komunikasi
5. Pola kegiatan sehari-hari Apakah terjadi perubahan pola kegiatan sehari-hari yakni :
pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat dan tidur, personal hygiene, aktivitas dan
olah raga.
ekonomi keluarga.
7. Pemerikasan fisik
d) Sistem Penginderaan: Telinga Fungsi pendengaran simetris kiri dan kanan, nyeri,
peradangan.
f) Hidung: Fungsi penciuman, simetris kiri dan kanan, keadaan septum, nyeri,
peradangan.
warna, suhu.
bunyi nafas, nyeri dada, dispnoe, takipneu, cyanosis, adanya ronchi danwheezing.
k) Sistem Pencernaan: Adanya massa, peristaltik usus baik atau tidak, mual, muntah,
n) Sistem Perkemihan: Apakah ada nyeri, warna urine, bau, anuria, tidak ada bising
o) Sistem Integumen Turgor kulit, perubahan warna pada daerah sekitar luka operasi,
2. Diagnosa (SDKI)
Hipertermia b.d Proses Penyakit Goal: Klien akan mengalami penurunan SIKI: I.15506 Manajemen Hipertermia
(SDKI: D.0130) yang ditandai suhu tubuh (suhu tubuh dalam rentang 1. Identifikasi penyebab hipertermia
dengan suhu tubuh diatas normal, normal) selama dalam perawatan. (dehidrasi, terpapar lingkungn pnas)
kulit merah, kulit terasa hangat. Objektif:Klien akan terbebas dari proses 2. Monitor suhu tubuh
4. Suhu kulit 4 (cukup membaik) 1. Monitor suhu tubuh anak selama 2 jam
pernapasan
yang adekuat
tubuh
tubuh
menyerap keringat
nyaman
longgar
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
keperawatan kedalam bentuk tindakan keperawatan guna membantu pasien dalam mencapai
keperawatan untuk intervensi yang di susun dalam tahap perencanaan dan kemudian
mengakhiri tahap implementasi dengan mencatat tindakan keperawatan dan respon pasien
5. EVALUASI
Evaluasi adalah fase kelima dan fase terakhir proses keperawatan, dalam konteks ini
aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan dan terarah ketika pasien dan professional
Hidayat, A.A., 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson2013. Nursing Out Comes (NOC), United States
Nanda International (2015). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2015- 2017.