HIPERTERMI
1. DEFINISI
2. ETIOLOGI
bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat
dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain. Terutama toksin
Faktor penyebabnya :
(jangka panjang)
panas.
a. Hipertemia Maligna
bemanfaat.
melakukan aktivitas fisik intensif dan lama pada suhu cuaca yang
fisik terutama bila dilakukan pada suhu 300C atau lebih dengan
a. Hipertermia neonatal
Peningkatan suhu tubuh secara cepat pada hari kedua dan ketiga
1) Dehidrasi
2) Overheating
4) Heart stroke
Tanda umum heat stroke adalah suhu tubuh > 40.50C atau
4. MANIFESTASI KLINIK
1. Apnea
pernafasan dalam waktu singkat (beberapa detik hingga satu atau dua
2. Gelisah
3. Hipotensi
rendah.
4. Kulit kemerahan
6. Postur Abnormal
8. Takipnea
5. PATOFISIOLOGI
(Siswantara, 2013).
tersedia pendetektor suhu. Area utama dalam otak yang berperan dalam
dalam waktu yang sama pembuluh darah kulit sangat berdilatasi. Hal ini
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
terjadinya resikoinfeksi.
2. Pemeriksaan urine
3. Uji widal : suatu reaksi oglufinasi antara antigen dan antibodi untuk
klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasi .
Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin
7. KOMPLIKASI
1. Stupor
Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
2. Letargi
sebentar namun kesadaran yang ada tidak penuh, dan berakhir dengan
tertidur kembali.
3. Kejang
4. Koma
kondisi seperti cedera otak parah, keracunan alkohol, atau infeksi otak
(Isnayani, 2013).
8. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
1. PENGKAJIAN
1) Biodata
penanggung jawab.
2) Riwayat Kesehatan
kebiasaan.
b. Natal
(d) komunikasi
5) Imunisasi
8) Pemerikasan fisik
pernafasan
d) Sistem Penginderaan
(1) Mata
adanya nyeri
(2) Hidung
(3) Telinga
peradangan.
(4) Lidah
(5) Kulit
f) Sistem Kardiovaskuler
g) Sistem Pencernaan
perut kembung.
h) Sistem Neurologi
i) Sistem Muskuloskeletal
j) Sistem Perkemihan
k) Sistem Integumen
Turgor kulit, perubahan warna pada daerah sekitar
l) Sistem Endokrin
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
2) Beri pasien selimut hangat dan gunakan baju tipis menyerap keringat
Implementasi
keringat
Evaluasi :
Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan waktu yang ditentukan,
panas pada pasien diharapkan dapat turun dengan rentan suhu normal 36-
hipertermia
Intervensi :
tubuh
Implementasi :
antipiretik
Evaluasi :
Hidayat, A.A., 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A.A.A. & Uliyah, M., 2016. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi
2. Jakarta: Salemba Mecika.
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States
Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2013.