Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN MASALAH UTAMA


HIPERTERMI DI BANGSAL EDELWEIS RSU PURWOGONDO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Klinik (PKK) Mata Kuliah
Keperawatan Anak

Disusun Oleh:

Indah Cahyani
A12019047

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN AJARAN 2020/2021


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah diajukan oleh :

Nama : Indah Cahyani

Nim : A12019047

Prodi : Keperawatan Program Sarjana

Judul :

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN MASALAH UTAMA


HIPERTERMI DI BANGSAL EDELWEIS RSU PURWOGONDO”

Telah disahkan :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Mahasiswa

Kharisma Data S.kep.,Ns Indah Cahyani

Pembimbing Akademik

Nurlaila, M.Kep, Ns

DAFTAR ISI
Halaman Judul

Lembar Pengesahan…………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………………………………………

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN……………………………………………….

1. Defenisi………………………………………………………………………
2. Etiologi……………………………………………………………………….
3. Batasan Karakteristik…………………………………………………………
4. Pemeriksaan Penunjang...................................................................................
5. Fokus Pengkajian...........................................................................................
6. Pathway Keperawatan…………………………………….............................
7. Masalah Keperawat Lain Yang Muncul………………………………………
8. Intervensi Keperawatan……………………………………………………….

BAB II TINJAUAN KASUS…………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

Laporan Pendahuluan

1. Definisi
Hipertermi adalah suhu tubuh meningkat di atas rentang normal (SDKI,
2017).

Hipertermi merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko


mengalami kenaikan suhu tubuh <37,8 oC (100oF) per oral atau 38,8oC (101oF)
per rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal (Lynda Juall, 2012).

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal (36,5- 37,5)

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan


ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi
produksi panas. Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan
mekanisme kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang
berlebihan sehingga terjadi peningkatan suhu tubuh.Hipertermi tidak
berbahaya jika dibawah 39oC. Selain adanya tanda klinis, penentuan
hipertermi juga didasarkan pada pembacaan suhu pada waktu yang berbeda
dalam satu hari dan dibandingkan dengan nilai normal individu tersebut
(Potter & Perry,.2010).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hipertermi adalah


keadaan dimana suhu inti tubuh diatas batas normal fisiologis sehingga
menyebabkan peningkatan suhu tubuh dari individu.

2. Etiologi
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami hipertermi menurut
SDKI (2017) adalah :

a. Dehidrasi

b. Terpapar lingkungan panas

c. Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker dll)


d. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan

e. Peningkatan laju metabolism

f. Respon trauma

g. Aktivitas berlebihan

3. Batasan Karakteristik

Berikut beberapa tanda dan gejala menurut


SDKI (2017) :

a. Kulit merah

b. Kejang

c. Takikardia

d. Takipnea

e. Akral hangat

Fase-fase terjadinya hipertermi :

a. Peningkatan denyut jantung

b. Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan

c. Menggigil akibat tegangan dan


kontraksi obat

d. Kulit pucat dan dingin karena vasokotraksi

e. Merasakan sensasi dingin

f. Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi

g. Rambut kulit berdiri

h. Pengeluaran keringat berlebih

i. Peningkatan
suhu tubuh
Fase II : proses demam

a. Proses menggigil lenyap

b. Kulit terasa hangat/panas

c. Merasa tidak panas/dingin

d. Peningkatan nadi & laju pernafasan

e. Peningkatan rasa haus

f. Dehidrasi ringan sampai berat

g. Mengantuk, delirium/kejang akibat iriasi


sel saraf

h. Lesi mulut

i. Kehilangan nafsu makan

Fase III : pemulihan

a. Kulit tampak merah dan hangat

b. Berkeringat

c. Mengigil ringan

d. Kemungkinan mengalami dehidrasi

4. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Darah rutin

5. Fokus Pengkajian

- Suhu
- Observasi warna kulit
- Mukosa bibir
6. Pathway Keperawatan

Infeksi

Pirogen eksogen dan pirogen eksogen

Leukosit mengeluarkan zat kimia (pirogen endogen)

Endotelum Hipotalamus dirangsang oleh pirogen


eksogen dan membentuk

Prostaglandin

Terjadi mekanisme untuk meningkatkan panas


antara menggigil, vasokonstriksi kulit dan
mekanisme volunter seperti memakai selimut.

Hipertermi
7. Masalah Keperawatan lain yang muncul

Hipertermi b.d proses penyakit


Ansietas b.d kurang terpapar informasi

8. Intervensi Keperawatan

No
SLKI SIKI RASIONAL
Dx

1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen - Pemantauan suhu yang


keperawatan selama 2x24 hipertermia I.15506 teratur dapat menentukan
jam masalah hipertermi b.d perkembangan
Observasi
proses penyakit pasien dapat keperawatan yang
membaik dengan kriteria a. Identifikasi selanjutnya
hasil: penyebab - proses
Termoregulasi (L.14134) hipertermia (mis. konduksi/perpindahan
Dehidrasi,terpapar panas dengan suatu bahan
indikator A T
lingkungan perantara.
Suhu 2 4
panas,penggunaan - Mengetahui adakah
tubuh
incubator). kejang karena hipertemi
Suhu kulit 2 4
b. Monitor suhu tubuh. - Untuk mencegah
Ket :
Terapeutik komplikasi lain
2 : cukup menurun - mempercepat proses
a. Sediakan linkungan
penyembuhan
4 : cukup membaik yang dingin.
b. Longgarkan atau
lepaskan pakaian.
c. Berikan cairan oral.
d. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh.
e. Lakukan pendinginan
eksternal(mis.
Selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada,
abdomen,aksilla).
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu.
BAB II

TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

a. Data Subjektif

Ibu klien mengatakan klien demam sejak 2


minggu sebelum masuk rumah sakit.

b. Data Objektif

-Suhu meningkat

-Frekuensi nafas meningkat

-Kulit teraba hangat

-Mukosa bibir kering

2. Diagnosa

Hipertermi b.d proses penyakit


Ansietas b.d kurang terpapar informasi

3. Intervensi

 Rencana tujuan

Setelah diberikan askep selama 2x24 jam


diharapkan hipertermi dapat teratasi
dengan kriteria hasil:

- Suhu tubuh pasien menurun

- Mukosa bibir pasien tidak kering lagi

- Kulit pasien tidak hangat bila disentuh

 Rencana Tindakan
- Observasi ttv

- Berikan kompres hangat

- Berikan minum air putih yang banyak

- Anjurkan pasien memakai baju yang


menyerap keringat

 Rasional

- Untuk mengetahui perkembangan


pasien

- Mempertahankan keseimbangan cairan


tubuh dan mengganti cairan yang
hilang akibat hipertermi

- Untuk mempercepat proses penguapan

4. Pelaksanaan

Sesuai dengan rencana tindakan yang


akan diberikan

5. Evaluasi

- Suhu tubuh pasien menurun

- Mukosa bibir pasien tidak kering lagi

- Kulit pasien tidak hangat bila disentuh


Daftar Pustaka

Herlman, T. Heather. (2012). NANDA International Diagnosis


Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta :EGC.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan


vol.3. Jakarta: EGC.

SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:


definisi dan indikator diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta: DPPP
KASUS

An. F ( 2 tahun ) dirawat di RSU Purwogondo pada tanggal 11 Desember 2021 pukul
11:30 WIB di ruang Edelweis dengan keluhan demam sejak 2 minggu yang lalu dan batuk 3
hari . Hasil pemeriksaan didapatkan data RR : 26 x/menit, N : 120x/menit, Suhu : 39, 9 oC,

PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : 11 Desember 2021 Jam : 11:30 WIB


Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2021 Jam : 11:00 WIB
Ruang : R. Edelweis

A. Biodata

1. Identitas Pasien
Nama : An. F
Umur : 2 Tahun (30 november 2019)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Krandegan ¼ Puring
Diagnosa Medis : Hipertermi
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Krandegan ¼ Puring
Pendidikan : SMA

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
No RM : 00375XX

PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT INAP ANAK Nama Pasien : An. A


Jenis Kelamin : Laki laki
(Dilengkapi dalam waktu 24 jam pertama pasien masuk ruang
rawat)
30 November
Tgl Lahir/Usia : 2019

Tanggal Masuk Rumah


Sakit Waktu Pemeriksaan
Ruangan :
Edelweis
11:30
11 Desember 2021 WIB

I. PENGKAJIAN
KEPERAWATAN

A. KELUHAN UTAMA (Saat pengkajian)

Ibu klien mengatakan anaknya demam sudah 2 minggu

Riwayat penyakit sekarang: (Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini)

An. F ( 2 tahun ) dirawat di RSU Purwogondo pada tanggal 11 Desember 2021 pukul 11:30 WIB di
ruang Edelweis dengan keluhan demam sejak 2 minggu yang lalu dan batuk 3 hari . Hasil pemeriksaan
didapatkan data RR : 26 x/menit, N : 120x/menit, Suhu : 39, 9 oC,

Hasil pemeriksaan akral hangat

Tampak mukosa bibir kering

ALERGI / REAKSI
Tidak ada alergi
Alergi Obat, sebutkan ……………………………… Reaksi ……………….
……………......
Alergi makanan, sebutkan
……………………..... …… Reaksi …………………………….

Alergi lainnya, sebutkan


…………………….... ….….. Reaksi .……………………………

Tidak diketahui

RIWAYAT
B. KELAHIRAN

Usia Berat badan Panjang badan


kehamilan : ........ Minggu lahir: ......... gr lahir : .......... cm
   
Persalinan : Spontan SC Forcep Vakum Ekstraksi

 
Menangis : Ya Tidak

 
Riwayat kuning : Ya Tidak

C. RIWAYAT IMUNISASI DASAR


 
Lengkap : BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, Campak Tidak pernah


Tidak lengkap, sebutkan yang belum

RIWAYAT
D. KELUARGA

Ibu: Umur : Bangsa : Kesehatan :

Ayah: Umur : Bangsa : Kesehatan :

Anak anak lain :

E. RIWAYAT KESEHATAN

Pernah dirawat : Tidak Ya, Diagnosis .....................................................


Kapan................................ .......

Apakah terpasang alat implant: Tidak Ya, sebutkan: ……………………….…………………………………………………….…...

Apakah ada riwayat dalam keluarga (ayah / ibu dan kakek / nenek) memiliki penyakit
Mayor:

Tidak
Ya,Asma/ DM/ Cardiovascular/Kanker/Thalasemia/Lain-
lain........................... (lingkari penyakit yang sesuai)
RIWAYAT
G. PSIKOSOSIAL

Status Psikologi :
     
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan bunuh diri lain lain,

Sebutkan ...............................................................................................................................................................

Status
Sosial :

a. Hubungan pasien dengan anggota


 
keluarga baik tidak baik

b. Tempat tinggal : Rumah / Apartemen / Panti /


Lainnya ...................................................................................

H. PEMERIKSAAN FISIK

Tekanan Darah:......../...... mmHg Nadi : ........ x/mnt


Pernafasan: .......x / menit
Suhu : ........°C

 Neurologi
Kesadaran : kompos mentis / apatis / somnolen / sopor / coma (lingkari yang sesuai )

Gangguan neurologis : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan


……………………………………………………………..……..

Pernafasan

 
Irama : Regular Irregular

 
Retraksi dada : Tidak ada Ada

 
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................

 
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................
 
Suara nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ...............................................................................

Nafas Cuping
 
Hidung : Tidak ada Ada

 
Sianosis : Tidak ada Ada

L/
 
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB Mask (lingkari yang sesuai) O2 ........ mnt

Ventilator,
setting ................................................................................................................

Sirkulasi

Sianosis : □ Tidak ada □ Ada Edema : □ Tidak ada □ Ada

Pucat : □ Tidak ada □ Ada Akral : □ Hangat □ Dingin

Intensitas nadi : □ Kuat □ Lemah □Bounding CRT : □< 3detik □> 3 detik

Irama nadi : □ Reguler □ Irreguler Clubbing finger : □ Tidak ada □ Ada

 Gastrointestinal

□ Labio / Palatoschizis □ Perdarahan gusi □ Lain-lain ……………………………………….………


Muntah : □ Ya □ Tidak Nyeri uluhati : □ Tidak ada □ Ada

Mual : □ Ya □ Tidak Ascites : □ Tidak ada □ Ada

Peristaltik Usus
: ........x/menit Lingkar perut : ..........Cm

Eliminasi

Defekasi

Pengeluara □ Stoma, sebutkan …………………………………………………….


n : □ Anus ………......................

Frekuensi : ................................ Konsistensi :................................................................

Karakteristik Feses : □ □ Terdapat darah □ Lain


Normal □ Cair □ Hijau □ Dempul lain ..................................

Urin

Pengeluara
n : □ Spontan □ Kateter urine □ Cystostomy
........................................................................................
Kelainan : □ Tidak ada □ Ada,
sebutkan

Diuresis : ....................
ml/jam


Integumen

□ Pucat □
Warna kulit : □ Normal Kuning □ Mottled

Kelainan : □ Tidak Ada □ Ada

Risiko
dekubitus : □ Tidak Ada □ Ada

Luka : □ Tidak ada □ Ada


Muskuloskeletal

Kelainan
Tulang : □ Tidak Ada □ Ada, sebutkan ………………………………………………..………

Gerakan anak : □ Bebas □ Terbatas


Genetalia

□ Kelainan,
□ Normal sebutkan ........................................................

I. SKRINING NYERI
 
1. Adakah rasa nyeri Tidak Ya

Frekuensi : ......................... Durasi : .............................


Lokasi : ...................................... .... ....
2. Skor nyeri
: ................

3.Tipe nyeri  
: terus menerus hilang timbul

4. Karakteristik nyeri :
  
Terbakar Tertusuk Tumpul

  
Tertekan Berat Tajam


Kram

5. Nyeri mempengaruhi :
  
Tidur Aktifitas fisik Konsentrasi

  
Emosi Nafsu makan Tidur

J. SKRINING GIZI
TinggiBadan : ………………………..
cm BeratBadan : ……………………… kgLingkarKepala : …………………….. cm

SKRINING GIZI ANAK USIA 1 BULAN – 18 TAHUN(MODIFIKASI STRONG – KIDS)

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah pasien memiliki status nutrisi kurang atau buruk secara klinis? Tidak (1) Ya (0)

(Anak kurus/ sangat kurus, mata cekung, wajah tampak “tua”, edema, rambut tipis dan jarang,

otot lengan dan paha tipis, iga gambang, perut kempes, bokong tipis dan kisut)

2 Apakah terdapat penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir?

Atau
Tidak (1) Ya (0)
Untuk bayi <1 tahun berat badan tidak naik selama 3 bulan terakhir?

Jika pasien menjawab tidak tahu, dianggap jawaban “Ya”

3 Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi berikut?

 Diare profuse (≥5x/hari) dan atau muntah (>3x/hari) Tidak (1) Ya (0)

 Asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir

4 Apakah terdapat penyakit dasar atau keadaan yang mengakibatkan pasien berisiko

mengalami malnutrisi (lihat tabel di bawah)? Tidak (0) Ya (1)

Total Skor

Daftar Penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi

 Diare persisten (≥2 minggu)  Infeksi HIV  Wajah Dismorfik (aneh)

 Prematuritas  Kanker  Penyakit metabolic

 Penyakit Jantung Bawaan  Penyakit hati kronik  Retardasi metabolic



Kelainan bawaan 1 atau lebih  Penyakit ginjal kronik Penyakit paru  Keterlambatan
(Celah bibir&langit-labit, atresia ani, dll)
Kronik Perkembangan
 Penyakit Akut Berat  Luka
Terdapat stoma usus halus  bakar
Paru : Pneumonia, Asma, dll

Hati : Hepatitis, dll  Trauma  Rencana operasi mayor


Ginjal : GGA, GNA, dll  Konstipasi berulang  Obesitas

Gagal Tumbuh (Ukuran endek & Mungil)

Skor 0 (risiko malnutrisi kecil)lapor ke DPJP

Skor: 1-3 (berisiko malnutrisi sedang) laporkan ke DPJP

dan disarankan

Jika skor : 4-5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan untuk dirujuk ke Poliklinik Gizi

STATUS
K. FUNGSIONAL

PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY


DUMPTY)

Parameter Kriteria Skor Nilai Skor

Umur Dibawah 3 tahun 4

3-7 tahun 3

7-13 tahun 2

>13tahun 1

Jenis kelamin Laki-laki 2

Perempuan 1

Diagnosis Gangguan Neurologis 4

Perubahan dalam oksigenisasi (masalah saluran nafas, dehidrasi, 3

anemia,anorexia, sinkop, Sakit kepala dll)

Kelainan psikis/ perilaku 2

Diagnosis lain 1

Gangguan kognitif Tidak sadar terhadap keterbatasan 3

Lupa keterbatasan 2

Mengetahui kemampuan diri 1

Faktor lingkungan Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi/ anak 4
Pasien menggunakan alat bantu atau box/ mebel 3

Pasien berada di tempat tidur 2

Pasien diluar ruang rawat 1

Respon terhadap Dalam 24 jam 3

operasi/’ obat Dalam 48 jam 2

penenang/efek >48 jam 1

Anasthesi

Penggunaan obat Penggunaan obat: sedative (kecuali pasien ICU, yang menggunakan sedasi 3

dan paralisis) hipnotik, barbiturat, fenotialin, antidepresan, laksatif/

diuretika, narkotik

Salah satu dari pengobatan diatas 2

Pengobatan lain 1

Total

Skor: 7-11- Risiko jatuh rendah; ≥12 – Risiko jatuh tinggi

L. KEBUTUHAN
EDUKASI

Hambatan pembelajaran :

Tidak ada Pendengaran Lain-lain

Penglihatan Kognitif

Budaya/kepercayaan Emosi

Bahasa Motivasi

Edukasi yang diperlukan :

Stimulasi tumbuh kembang Nutrisi

Perawatan Luka Perawatan stoma

Managemen nyeri Medikasi

Lain-lain, ....................... Jaminan finansial

M. CATATAN

Rujukan :
 
Dietisien Fisioterapis

 
Terapi wicara Perawatan paliatif

 
Unit pelayanan jaminan Lain lain ................................

Pemeriksaan Penunjang

Hasil LAB: 12 Desember 2021

Pemeriksaan Hasil Rujukan


Hematologi
Darah Lengkap
Hemoglobin 9,1 g/dl 11,7-15,5
Lekosit 3,6 sel/ml 3,6-11,0
Trombosit 613 rb/ul 229-553
Eritrosit 484 juta/L 3,6-5,2
Hematokrit 29,6 % 35-43
Hitung Jenis
Lymfosit 10,2 % 22-40
Gran 82,7 %
Mid 7,1 % 3,00-9,00
Indeks Eritrosit
MCV 61,1 Fl 80-100
MCH 18,9 pg 32-36
MCHC 30,9 g/dl 26-34
Kimia
Glukosa darah sewaktu 102 mg/dl 74-106
Imuno Serogi
Salmonella Thyphi O 1/80 Negatif
Salmonella Paratyphi AO 1/80 Negatif
Salmonella Thyphi H Negatif
Salmonella Paratyphi H Negatif
TERAPI MEDIS

No Program Terapi Dosis


1. Ringer Laktat 3x75 ml
2. Paracetamol 100 mg
3. Ondan 1 mg
4. Ceftriaxone 200 mg
5. Lasal Syrup
6. Sangobion

ANALISA DATA
Tanggal / Jam : 12 Desember 2021 / 11.00 WIB
No Data Masalah etiologi
keperawatan
1. DS : Ibu klien mengatakan klien Hipertermi Proses Penyakit
demam sejak 2 minggu sebelum
masuk rumah sakit.

DO
- suhu tubuh 39,90C.
- Pasien tampak
lemas
2. DS : Ansietas Kurang terpapar
- Ibu klien selalu informasi
menanyakan untuk
pennganan anaknya
bagaimana cara
agar suhu anaknya
normal tidak
demam lagi.

- Ibu klien
mengatakan
khawatir dengan
kondisi anaknya

DO :
- Ibu klien tampak
gelisah
- Ibu klien selalu
menanyakan
mengenai tindakan
yang akan
dilakukan oleh
perawat

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermi b.d proses penyakit
2. Ansietas b.d kurang terpapar informasi

INTERVENSI
No
SLKI SIKI RASIONAL
Dx

6. Setelah dilakukan tindakan Manajemen - Pemantauan suhu yang


keperawatan selama 2x24 hipertermia I.15506 teratur dapat menentukan
jam masalah hipertermi b.d perkembangan
Observasi
proses penyakit pasien dapat keperawatan yang
membaik dengan kriteria c. Identifikasi selanjutnya
hasil: penyebab - proses
Termoregulasi (L.14134) hipertermia (mis. konduksi/perpindahan
Dehidrasi,terpapar panas dengan suatu bahan
indikator A T
lingkungan perantara.
Suhu 2 4
panas,penggunaan - Mengetahui adakah
tubuh
incubator). kejang karena hipertemi
Suhu kulit 2 4 - Untuk mencegah
Ket : d. Monitor suhu tubuh. komplikasi lain
Terapeutik - mempercepat proses
2 : cukup menurun
penyembuhan
a. Sediakan linkungan
4 : cukup membaik
yang dingin.
b. Longgarkan atau
lepaskan pakaian.
c. Berikan cairan oral.
d. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh.
e. Lakukan pendinginan
eksternal(mis.
Selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada,
abdomen,aksilla).
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu.

7. Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas - Mengetahui tingkatan


keperawatan selama 2x24 (I.09314) perubahan ansietas pasien
jam masalah Ansietas b.d
Observasi - Agar dapat
kurang terpapar informasi
membandingkan
pasien dapat membaik a.Identifkasi saat tingkat
dengan kriteria hasil: ansietas berubah pengambilan keputusan

Tingkat Ansietas pasien awal dan sekrang


b.Monitor tanda-tanda
(L.09093)
ansietas - Untuk dapat
indikator A T
memperhatikan kondisi
Perilku 4 2 Terapeutik pasien
gelisah
a.Ciptakan suasana - Agar pasien dapat
menurun
terapeutik untuk merasakan kenyamanan
Perilaku 4 2 mengurangi kecvemasan saat mengungkapkan
tegang
b.Temani pasien untuk persaan nya
menurun
mengurangi kecemasan
- Memberikan support agar

c.Gunakan pendekata pasien tidak merasa


2 : cukup menurun
yang tenang dan binggung
4 : cukup membaik meyakinkan

d.Gunakan nada suara


lemah lembut dengan
irama lambat

Edukasi

a.Latih kegiatan
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan

b.Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien

Kolaborasi

a.Kolaborasi pemberian
obat antiasietas jika
perlu

IMPLEMENTASI
No IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TTD
Dx

DS : Ibu pasien mengatakan


klien demam selama 2
minggu

DO :Ibu klien terlihat cemas

DS : Ibu klien mengatakan


badan An A terasa panas

DO : Klien terlihat lemas dan


sedikit pucat

DS : Ibu klien memakaikan


pakaian An A terlihat basah
berkeringat

DO : Klien tampak tidak


nyaman dengan pakaiannya

DS : Ibu klien mengatakan


badan An A panas

DO : Klien terlihat rewel

DS : Ibu klien mengatakan


anaknya sudah minum obat

DO :Klien terlihat minum


obat cairan oral

DS : -

DO : Ibu klien mengatakan


mengerti dan akan membatasi
aktivitas anak

DS : -

DO : Klien tampak terpasang


infus untuk memenuhi
kebutuhan elektrolit dan
cairan

2 Observasi

a. Mengidentifkasi saat tingkat DS : Klien mengatakan ada


ansietas berubah perubahan pada cemas nya

b.Memonitor tanda-tanda ansietas DO : Pasien tampak tenang

Terapeutik DS : Ibu klien mengatakan


mampu memahami prosedur
a.Menciptakan suasana terapeutik
yang diberikan oleh perawat
untuk mengurangi kecvemasan
DO : Ibu Klien nampak
b.Menemani pasien untuk
mampu memahami
mengurangi kecemasan

c.Mengunakan pendekatan
yang tenang dan meyakinkan DS : Ibu pasien mampu
mengungkapkan keakuratan
d.Menggunakan nada suara lemah
pengetahuan tentang
lembut dengan irama lambat
kecvemasan
Edukasi
DO : Klien tampak mengerti
a.Melatih kegiatan pengalihan untuk tentang ansietas
mengurangi ketegangan

b.Meanjurkan keluarga untuk tetap


bersama pasien

Kolaborasi

a. Mekolaborasi pemberian obat


antiasietas jika perlu

EVALUASI

No Evaluasi Ttd
.
1.
S:
- Ibu klien mengatakan anaknya panas sejak 2
minggu yang lalu
O:
- Akral teraba panas dengan suhu 39,9C
- N : 120 x/menit
- RR : 26x/menit
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Berikan cairan oral
2. S:
- Ibu klien merasa cemas karna anaknya demam
O:
- Ibu klien tampak khawatir
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Berikan edukasi kepada ibu klien

Anda mungkin juga menyukai