Anda di halaman 1dari 3

KONSEP TEORI

BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF

a. Definisi :
Ketidak mampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi saluran nafas
guna mempertahankan jalan nafas yang bersih. (Wilkinson & Ahern, 2013).
Suatu keadaan ketika seorang individu mengalami suatu ancaman yang nyata atau
potensial pada status pernafasan sehubungan dengan ketidakmampuan untuk batuk
secara efektif. (Lynda Juall, 2007).

b. Klasifikasi :
1. Gawat Nafas
Suatu keadaan dimana kantung udara (alveoli) pada paru-paru tidak dapat
tetap terbuka karena tingginya tegangan permukaan akibat kekurangan surfaktan.
Meliputi : dysplasia bronkopulmonal, sindrom gawat nafas, dan penyakit
membran hialin, aspirasi meconium, pneumonia, pneumotoraks, dan
takipneatransien.
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas dan faktor yang berhubungan yaitu,
penurunan energi dan kelebihan sekresi trakeobronkial. (Wilkinson & Ahern,
2013)
2. Gawat Nafas Akut
Suatu jenis kegagalan paru-paru dengan berbagai kelainan yang berbeda,
yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru).
Nyeri dan faktor yang berhubungan yaitu cedera dan sulit bernafas. (Wilkinson &
Ahern, 2013)
3. Gangguan Pernafasan Kronis
Penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan, hidung,
sinus, faring, atau laring.
Meliputi : penyakit paru obstruksi kronis dan penyakit paru restriktif kronis.
Ketidak efektifan bersihan jalan nafas dan faktor yang berhubungan yaitu,
obstruksi trakeobronkial, sekresi yang berlebihan dan menetap, batuk tidak efektif
sekunder akibat penurunan energi dan kelebihan. (Wilkinson & Ahern, 2013)

1
c. Etiologi atau Penyebab :
1. Lingkungan :
Merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif.
2. Obstruksi Jalan Nafas :
Spasme jalan nafas, retensi sekret, mukus berlebih, adanya jalan nafas buatan,
terdapat benda asing dijalan nafas, sekret di bronki, dan eksudat di alveoli.
3. Fisiologis :
Disfungsi neuromuscular, hyperplasia dinding bronchial, PPOK (Penyakit Paru
Obstruksi Kronis), infeksi, asma, jalan nafas alergik (trauma).
(Wilkinson & Ahern, 2013)

d. Tanda dan Gejala :


1. Suara nafas tambahan (Rules, Ronchi, dan Wheezing).
2. Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan.
3. Batuk tidak ada atau tidak efektif.
4. Sianosis.
5. Kesulitan untuk berbicara.
6. Penurunan suara nafas.
7. Ortopnea.
8. Gelisah.
9. Sputum berlebihan.
10. Mata terbelalak.
(Wilkinson & Ahern, 2013).

e. Proses dan Patofisiologis :


Bersihan jalan napas tidak efektif merupakan suatu kondisi ketidak mampuan
untuk membersihkan sekret atau obstruksi saluran nafas guna mempertahankan jalan
nafas yang bersih. Hal ini dapat disebebkan oleh beberapa faktor seperti merokok
baik perokok aktif maupun perokok pasif. Hal inilah yang dapat menyebankan adanya
spasme jalan nafas, retensi sekret, mukus berlebih, adanya jalan napas buatan,
terdapat benda asing di jalan napas, terdapat sekret di bronki dan eksudat di aveoli.
Hal ini jugalah yang dapat mengakibatkan terjadinya bersihan jalan napas yang tidak
efektif karena akan mengakibatkan terjadinya sumbatan pada saluran napas sehingga

2
muncul suara nafas tambahan seperti (Rales, Ronchi, dan Wheezing). (Wilkinson &
Ahern, 2015)

Anda mungkin juga menyukai