Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP MENUA

Dosen Pembimbing : Ns. Nurul Devi Ardiani, M.Kep

KELOMPOK 1
S16C
Adiningtyas Prihandini (S16129) Asri Wulandari (S16135)
Ahmad Effendri (S16130) Bagas Pandhu P (S16136)
Ambar Nurhudayani (S16131) Berliana Sukmawati (S16137)
Andre Nugrahanto (S16132) Dedek May Elawati (S16138)
Annisa’ Istiqomah (S16133) Diah Ayu Tri W (S16139)
Arvian Putra Riyadi (S16134)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “MAKALAH KONSEP
MENUA” dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Apapun yang kami sajikan
semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah berjasa membatu dalam
pembuatan makalah ini.karna berkat merekalah dapat terciptanya makalah ini.maka kami
terima kasih kepada :
1. Dosen pemimbing mata kuliah Ns. Nurul Devi Ardiani, M.Kep yang telah
memimbing kami dalam mata kuliah ini.
2. Orang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga mempermudah
dalam pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman yang turut membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik isi maupun
teknik penulisan. untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan.

Surakarta, Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Cover...........................................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Manfaat Penulisan......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Menua........................................................................
B. Perubahan Bio Psiko Sosial Spiritual Cultural Yang Terjadi Pada Lansia...................
C. Tugas Perkembangan Lansia Menurut Para Ahli (Havighurst, Erickson, Peck, Duvall)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam masa kehidupan manusia, mengalami suatu masa pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam masa tersebut didalamnya terjadi proses penyempurnaan baik
fisik maupun mental makhluk tersebut. Proses ini terus berlanjut dari mulai manusia
itu lahir sampai meninggal. Dimana proses tersebut sudah mencapai maksimal maka
akan terjadi kemunduran secara perlahan dari organ dan fungsinya, perubahan fisik
dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Hal ini merupakan
proses multidimension dan merupakan fenomena yang kompleks yang dapat di
observasi di dalam suatu sel dan berkembang pada seluruh system, walaupun pada
kenyataannya terjadi pada tingkat kecepatan yang berbeda didalam parameter yang
cukup sempit.
Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh . walaupun demikian,
memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum
lanjut usia.Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia
dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan
jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.
Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan
seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat
berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun menurunnya keadaan itu
cenderung berputensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun
kesehatan jiwa swcara khusus pada lansia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori Menua
2. Bagaimana Perubahan Bio Psiko Sosial Spiritual Cultural Yang Terjadi Pada
Lansia
3. Bagaimana Tugas Perkembangan Lansia Menurut Para Ahli (Havighurst, Erickson,
Peck, Duvall)
C. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa Mampu Mengetahui Teori Menua
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Perubahan Bio Psiko Sosial Spiritual Cultural
Yang Terjadi Pada Lansia
3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Tugas Perkembangan Lansia Menurut Para Ahli
(Havighurst, Erickson, Peck, Duvall)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Menua
1. Teori Biologis
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk
perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian.
a. Teori Radikal Bebas
Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan karena terjadinya akumulasi
kerusakan irreversibel akibat senyawa pengoksidasi. Dimana radikal bebas
dapat terbentuk dialam, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi
bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein.
b. Teori Genetika
Teori genetic merupakan teori yang menjelaskan bahwapenuaan merupakan
suatu proses yang d alami dimana hal ini telah diwariskan secara turun menurun
(genetic) dan tanpa disadari untuk mengubah sel dan struktur jaringan.
c. Teori Cross Link
Teori cross link dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen dan
elastin, komponen jaringan ikat, membentuk senyawa yang lama meningkatkan
rigiditas sel, crosslink diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan
senyawa antara molekul-molekul yang normalnya terpisah atau secara
singkatnya sel-sel tua atau usang, reaksi kimianya menyebakan kurang elastis
dan hilangnya fungsi. Contoh cross link jaringan ikat terkait usia meliputi
penurunan kekuatan daya rentang dinding arteri, tanggalnya gigi, tendon kering
dan berserat.
d. Teori Wear and Tear
Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi
dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular dan
akhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan
mengalami kerusakan berdasarkan proses penuaan.
e. Teori Imunitas
Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang
berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka
terhadap organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan
untuk menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi.
f. Teori Neuroendokrin
Salah satu area neurologis yang mengalami gangguan secara universal akibat
penuaan adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk menerima, memproses, dan
bereaksi terhadap perintah. Dikenal sebagai perlambatan tingkah laku, respon
ini kadang-kadang diinterpretasikan sebagai tindakan melawan, ketulian, atau
kurangnya pengetahuan.
g. Riwayat Lingkungan
Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya karsinogen dari
industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat membawa perubahan dalam
proses penuaan. Walaupun faktor-faktor ini diketahui dapat mempercepat
penuaan, dampak dari lingkungan lebih merupakan dampak sekunder dan bukan
merupakan faktor utama dalam penuaan.
2. Teori Psikososial
Teori psikososialogis memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan
perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi
pada kerusakan anatomis.
a. Teori Kepribadian
Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang subur dalam
tahun-tahun akhir kehidupannya yang telah merangsang penelitian yang pantas
dipertimbangkan. Teori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan
psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia.
b. Teori Tugas Perkembangan
Beberapa ahli teori sudah menguraikan proses maturasi dalam kaitannya dengan
tugas yang harus dikuasai pada tahap sepanjang rentang hidup manusia. Pada
kondisis tidak adanya pencapaian perasaan bahwa ia telah menikmati kehidupan
yang baik, maka lansia tersebut beresiko untuk disibukkan dengan rasa
penyesalan atau putus asa.
c. Teori Disengagement
menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan
tanggung jawabnya. Menurut ahli teori ini, proses penarikan diri ini dapat
diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari, dan penting untuk fungsi yang tepat
dari masyarakat yang sedang tumbuh.
d. Teori Aktivitas
Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya fungsi peran pada lansia secara
negatif memengaruhi kepuasan hidup. Selain itu, penelitian terbaru
menunjukkan pentingnya aktivitas mental dan fisik yang berkesinambungan
untuk mencegah kehilangan dan pemeliharaan kesehatan sepanjang masa
kehidupan manusia.
e. Teori Kontinuitas
menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan untuk tetap aktif atau
memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan di
usia tua. Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya
dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi bagaimana seseorang akan
dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat penuaan.

B. Perubahan Bio Psiko Sosial Spiritual Cultural Yang Terjadi Pada Lansia
1. Biologis
Menurut Nugroho (2000) Perubahan Fisik pada lansia adalah :
Organ Perubahan
Paru-paru Daya pegas dinding dada menurun
Kekuatan otot pernapasan menurun
Kekakuan iga meningkat
Daya pegas jaringan elastik paru menurun
Paru-paru lebih mengembang namun kaku
Saluran napas Reflek batuk menurun
Mudah tersedak
Gearakan bulu getar melambat
Jantung- Katup jantung kaku
Pembuluh Jumlah sel pacu berkurang
darah Sistem konduksi menurun
Penumpukan jaringan ikat di otot jantung dan kaku
Pembuluh darah kurang lentur dan TD meningkat
Ginjal Fungsi filtrasi menurun
Fungsi reabsorbsi menurun
Tulang, Sendi, Pengeroposan tulang, berkurangnya cairan pada sendi, tulang
Otot rawan mulai rusak
Saluran cerna Produksi air liur menurun
Osteoporosis tulang rahang, gigi tanggal
Gerakan kerongkongan & lambung melambat
Produksi enzim pencernaan berkurang
Saluran kemih Kelenjar prostat membesar
dan kelamin Selaput mulut rahim kering
Otot dasar panggu melemah
Susunan Saraf Pengerasan pembuluh darah otak
Pusat Demensia
Atrofi

2. Psikologis
a. Ingatan menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan
mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam
mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal
sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b. Kecemasan
Kecemasan pada lansia umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang
cemas dan dapat tenang kembali, setelah mendapatkan semangat / dukungan
dari orang di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun
orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan.
c. Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Lansia lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak
menggangu. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku
orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut
dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi
dalam dirinya.
d. Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas,
termasuk para lansia. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam
lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan
menyelusup ke dalam tidur.
3. Psikososial
a. Pensiun, akan mengalami kehilangan-kehilangan antara lain :
1) Kehilangan finansial (income berkurang)
2) Kehilangan status ( dulu mempunyai jabatan, posisi yang cukup tinggi,
lengkap dengan segala fasilitasnya)
3) Kehilangan teman atau kenalan atau relasi
4) Kehilangan pekerjaan atau kegiatan
b. Merasakan atau sadar akan kematian
c. Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan, bergerak lebih
sempit
d. Ekonomi akibat dari pemberhentian jabatan (economyc deprivation),
meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan
e. Penyakit kronis dan ketidakmampuan
f. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
g. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
h. Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan
family
i. Hilangnya kekuatan dan ketagapan fisik : perubahan terhadap gangguan dan
konsep diri
4. Spiritual
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow,
1970).
b. Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner, 1970).
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Fowler: Universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak
dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.
5. Cultural
Budaya mempengaruhi harapan dan persepsi orang mengenai gejala cara memberi
etika kepada penyakit, juga mempengaruhi bilamana, dan kepada siapa mereka
harus mengkomunikasikan masalah – masalah kesehatan dan berapa lama mereka
berada dalam pelayanan.

C. Tugas Perkembangan Lansia Menurut Para Ahli (Havighurst, Erickson, Peck, Duvall)

1. Menurut Havighurst
a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan.
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income
(penghasilan) keluarga.
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup.
d. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia.
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan.
f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes.
2. Menurut Erickson
a. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun
b. Mempersiapkan diri untuk pension
c. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya
d. Mempersiapkan kehidupan baru
e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial masyarakat secara santai
f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan
3. Menurut Peck
a. Usia 65-75 tahun
1) Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yang menurun
2) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan yang menurun
3) Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, dan teman
4) Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-anak yang
sudah dewasa
5) Menyesuaikan diri dengan waltu luang
6) Menyesuaikan diri dengan respon fisik dan kognitif yang melambat
b. Usia 75 tahun atau lebih
1) Beradaptasi degan situasi hidup sendiri
2) Menjaga kesehatan fisik dan mental
3) Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti jompo
4) Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain
5) Menemukan makna hidup
6) Mengurus akan kematiannya kelak
7) Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas
8) Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring penuaan
4. Menurut Duvall
a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b. Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
d. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
f. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak
dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan struktur fungsi secara
normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya infeksi (Paris Constantinides,
1994). Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa,
misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf dan
jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun
saat menurunnya. Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada
umur 20-30 tahun.
Adapun perubahan yang terjadi pada lansia adalah :
1. Perubahan biologis (fisik)
2. Perubahan psikologis
3. Perubahan psikososial
4. Perubahan spiritual

B. Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia harus disikapi secara
tenang sehingga tidak akan menimbulkan kecemasan karena merupakan proses
alamiah yang akan dialami oleh semua individu. Dukungan dari keluarga dan
lingkungan juga akan membantu lanjut usia dalam melewati masa perubahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, S dkk, 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya .Salemba Medika:Jakarta
Nugroho, W. 2008.Gerontik dan Geriatik. EGC: Jakarta
Tamher, S. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta :
Salemba.
Padila, 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai