Anda di halaman 1dari 11

Resume

ATUR POSISI PASIEN

Dosen Pengampu : Christiani Bumi P, SSiT.,M.Kes

Disusun Oleh :

Diah Ayu Tri Wartami

S16139

S16C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA


SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2017

1. POSISI SUPINT
a. Pengertian
Posisi dengan klien berbaring lurus, tulang punggung dan kedua kaki
lurus, posisi lengan dengan telapak tangan menghadap kebawah,
untuk menjaga kaki tetap pada sisi yang tepat.
b. Tujuan
Agar menjadi lebih rileks
Mencegah kontroktur otot abdomen
Memudahkan pemeriksaan denyut nadi.
c. Indikasi
Dilakukan pada ibu hamil muda
Dilakukan pada waktu pre dan post operasi
d. Kontra Indikasi
Pada klien dengan sesak nafas
Pada klien dengan fraktur lumbal

(Gambar Posisi Supint/Supinasi)

2. POSISI FOWLER
a. Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
b. Tujuan
Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
Meningkatkan rasa nyaman
Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi
dada dan ventilasi paru
Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
c. Indikasi
Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
Pada pasien yang mengalami imobilisasi
d. Kontra Indikasi
Fraktur tulang pelvis, post operasi abdoment
Faktur tulang belakang (vetebra lumbalis)

(Gambar Posisi Fowler)

3. POSISI SEMI FOWLER


a. Pengertian
Yang dimaksut dengan sikap semi fowler adalah sikap dalam posisi
setengah duduk 15 derajat sampai dengan 60 derajat.
b. Tujuan
Mobilisasi.
Memberikan perasaan lega kepada klien yang sesak nafas
Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
c. Indikasi
Klien sesak nafas
Klien pasca operasi struma, hidung, thorax
e. Kontra Indikasi
Pada klien yang post operasi servikalis vertebra
Contusion serebri atau gegar otak
Comser (comusio seribri) atau memar otak

(Gambar Posisi Semi Fowler)

4. POSISI DORSAL RECUMBENT


a. Pengertian
Membaringkan pasien dengan sikap terlentang pada kaki dan tumit diatas
tempat tidur, kedua kaki direnggangkan.
b. Tujian
Agar klien merasa lebih nyaman
Untuk mengurangi gangguan nyeri hebat
c. Indikasi
Dilakukan pada ibu hamil.
Dilakukan pada waktu melakukan vulva hygine
d. Kontra Indikasi
Dilakukan pada klien yang artritis karena terbatas untuk menekuk lutut
dan panggul.
(Posisi Dorsal Recumbent)

5. POSISI SIM’S
a. Pengertian
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini
dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus
(supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium, humerus dan
klavikula.
b. Tujuan
Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot
pinggang
Memasukkan obat supositoria
Mencegah dekubitus
c. Indikasi
Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal
Pasien yang tidak sadarkan diri
Pasien paralisis
Pasien yang akan dienema
Untuk tidur pada wanita hamil
d. Kontra Indikasi
Klien dengan kelainan sendi pada lutut dan panggul
(Gambar Posisi Sim’s)

6. POSISI TRENDELENBERG
a. Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih
rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan
peredaran darah ke otak.
b. Tujuan
Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
Pasien shock
Pasien hipotensi
c. Indikasi
Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
Pasien shock
Pasien hipotensi
d. Kontra Indikasi
Pada klien yang mempunyai potensi peningkatan tekanan cranial
(Gambar Posisi Trendelenburg)

7. POSISI LITHOTOMI
a. Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki
dan menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk
memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang alat
kontrasepsi.
b. Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina,taucher,
pemeriksaan rektum, dan sistoscopy.
Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien,
pemasangan alat intra uterine devices (IUD), dan lain-lain.
c. Indikasi
Pada pemeriksaan genekologis
Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap
penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.
d. Kontra Indikasi
Pada klien dengan antritis berat

(Gambar Posisi Lithotomi)

8. POSISI GENU PECTROCAL


a. Pengertian
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
b. Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
c. Indikasi
Pasien hemorrhoid
Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
d. Kontra Indikasi
Klien dengan artritis atau kelainan bentuk persendian lainnnya

(Gambar Posisi Genu Pectrocal)

9. POSISI PRONE
a. Pengertian
Posisi telungkup dengan kepala menoleh kesatu sisi dan lengan disamping
bahu untuk mencegah hiperekstensi dan fleksi.
b. Tujuan
Untuk kenyamanan pada waktu istirahat atau tidur
Untuk menukar posisi guna mengurangi tekanan kulit
Untuk menjaga adanya kontra fleksi telapak kaki
Pada klien tidak sadar dapat memudahkan pengeringan lendir dari mulut
Bila digunakan secara periodic, untuk membantu mencegah penekukan
kontruktur dari pinggang dan lutut
Mencegah hipereaksi tulang belakang.
c. Indikasi
Untuk klien yang baru sembuh dari pembedahan pada mulut atau
kerongkongan
Hanya dapat dilakukan pada klien yang punggungnya dapat diluruskan
secara tepat, dan dilakukan dalam waktu cepat.
d. Kontra Indikasi
Tidak disarankan untuk orang yang bermasalah pada daerah servikal atau
lumbal tulang belakang
Untuk klien dengan masalah jantung dan pernafasan, karena akan
menyebabkan mati lemas, dan pembatasan perluasan dada

(Gambar Posisi Prone)

10. POSISI DANGLING (DUDUK)


a. Pengertian
Posisi klien dengan duduk diatas tempat tidur dan kaki berjuntai.
b. Tujuan
Memberikan kenyamanan pada pasien setelah tidur lama
Memungkinkan pengeliatan terhadap kesimetrisan tubuh bagian atas
c. Indikasi
Klien yang tidur di bed terlalu lama
Klien yang akan dilakukan pemeriksaan fisik
d. Kontra Indikasi
Klien yang secara fisik yang tidak mungkin untuk duduk.
(Gambar Posisi Dangling/Duduk)

11. POSISI LATERAL


a. Pengertian
Agak mirip dengan posisi SIM, hanya berbeda pada posisi tangan yang
sembarang sesuai dengan kenyamanan klien.
b. Tujuan
Untuk memperlancar peredaran darah ke otak
Memudahkan jalannya pembedahan pada posisi perut
Untuk kenyamanan pada waktu istirahat atau tidur
Untuk mengurangi tekanan kulit, kepala belakang, skapula, socrum, tumit.
c. Indikasi
Pada klien yang mengalami shock
Pada klien yang mengalami pembedahan daerah perut
Dilakukan pada klien yang sedang dilakukan pemeriksaan rectum dan
pemberian obat-obatan melalui anus
Mendengarkan nada tinggi dari murmur (BJ III) atau bunyi tambahan yaiti
dengan posisi lateral kiri.
d. Kontra Indikasi
Pada klien yang mengalami gangguan pernapasan.
(Gambar Posisi Lateral)

Anda mungkin juga menyukai