Disusun
Kelompok 1
1. Arvian Putra R
2. Ambar Nurhudayani
3. Atika Chandra Ayuningrum
4. Berliana Sukmawati
5. Diah Ayu Tri Wartami
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kelompok 1 bisa
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktunya yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN HIPERTENSI DI RUANG
EDELWEIS RUMKIT TK. III SLAMET RIYADI SURAKARTA”
Penulis
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi................................................................................................
B. Penyebab/Etiologi...............................................................................
C. Manifestasi Klinik...............................................................................
D. Komplikasi..........................................................................................
E. Patofisiologi dan Pathway..................................................................
F. Pemeriksaan Penunjang......................................................................
G. Penatalaksanaan (Medis dan Keperawatan)........................................
H. Asuhan Keperawatan Sesuai Teori......................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. Pengkajian ..........................................................................................
a. Riwayat.........................................................................................
b. Pola Gordon..................................................................................
c. Pemeriksaan Fisik..........................................................................
d. Pemeriksaan Penunjang.................................................................
2. Analisa Data........................................................................................
3. Diagnosa Keperawatan.......................................................................
4. Perencanaan Keperawatan...................................................................
5. Implementasi.......................................................................................
6. Evaluasi...............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan .........................................................................................
2. Saran ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang
menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di
dunia. Diperkirakan kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang mengalami peningkatan 80% pada tahun 2025, dari jumlah 639
juta kasus akan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus. Prediksi ini didasarkan
pada angka penderita hipertensi serta jumlah pertambahan penduduk saat ini.
Paling sedikit, sepertiga orang dengan penyakit hipertensi tidak ditangani
dengan benar. Hal ini masih ditambah dengan tidak adanya keluhan dari
sebagian besar penderita hipertensi. Sehingga jutaan orang berisiko
mengalami serangan jantung dan stroke (Kowalski, 2010).
Sejalan dengan bertambahnya usia 6,0% laki-laki dan 11,6% wanita yang
sudah berhenti menstruasinya beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua bagian yaitu
hipertensi primer serta hipertensi sekunder. Hipertensi primer penyebabnya
belum diketahui, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit
yang lain. Seluruh jumlah penderita hipertensi lebih kurang 95% merupakan
hipertensi primer, dan yang 5% merupakan penderita 2 hipertensi sekunder.
Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder yang penyebabnya dapat
diketahui (Padila, 2013).
Jumlah keseluruhan kasus hipertensi di Indonesia menunjukkan bahwa
pada daerah pedesaan masih banyak penderita hipertensi yang belum
terjangkau oleh layanan kesehatan, berkisar antara 6% sampai dengan 15%.
Tetapi ada pula wilayah jawa tengah dengan angka yang rendah (1,8%),
Survey Penyakit jantung yang dilakukan oleh Boedhi Darmojo, menemukan
jumlah hipertensi tanpa atau dengan penyakit jantung sebesar 33,3% dimana
81 orang dari 243 orang tua berusia diatas 50 tahun keatas (Ardiansyah,
2012).
Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan
tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur
di Indonesia. Jumlah individu yang mengalami hipertensi sering dijumpai
pada orang yang berkulit hitam dibandingkan dengan orang yang berkulit
putih. Hipertensi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan diatas normal yaitu 140/90 mmHg. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan jumlah
keseluruhan kasus hipertensi secara nasional mencapai 31,7% (Gunawan,
2013).
Mengingat banyaknya kasus yang mengalami hipertensi, maka kelompok
1 ingin membuat Asuhan Keperawatan pada Ny.R dengan hipertensi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan banyaknya kasus dan pentingnya penanganan penyakit
hipertensi, rumusan masalah penulis adalah “Bagaimana asuhan keperawatan
pada Ny.R dengan gangguan sistem Kardiovaskuler Hipertensi
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu mengetahui dan menggambarkan asuhan keperawatan
terhadap pasien Ny.R dengan gangguan sistem Kardiovaskuler :
Hipertensi sesuai standart keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menggambarkan pengkajian pada Ny.R dengan gangguan
sistem Kardiovaskuler : Hipertensi
b. Mampu menganalisa data pada Ny.R dengan gangguan sistem
Kardiovaskuler : Hipertensi
c. Mampu menggambarkan diagnosa keperawatan pada Ny.R dengan
gangguan sistem Kardiovaskuler : Hipertensi
d. Mampu menggambarkan penyusunan perencanaan keperawatan pada
Ny.R dengan gangguan sistem Kardiovaskuler : Hipertensi
e. Mampu meggambarkan implementasi pada Ny.R dengan gangguan
sistem Kardiovaskuler : Hipertensi
f. Mampu menggambarkan evaluasi pada Ny.R dengan gangguan sistem
Kardiovaskuler : Hipertensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi
dan tensi yang artinya tekanan darah. Menurut American Society of
Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau
kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi
lain yang kompleks dan saling berhubungan (Sani, 2008).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka
kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas. Hipertensi
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama (Saraswati, 2009).
Menurut standar JNC (Joint National commite) seseorang disebut
hipertensi apabila tekanan darah sistol dan diastol naik. Klasifikasi tekanan
darah pada orang dewasa adalah: Normal <120 / 80 mmHg, pre hipertensi
120-139 / 80-89 mmHg, stadium 1 (satu) 140-159 / 90-99 mmHg, dan
stadium 2 (dua) 160/100 mmHg (Muttaqin, 2009). Tekanan darah sistolik
biasanya meningkat sejajar dengan pertambahan usia, jadi untuk menentukan
tekanan darah berdasarkan usia adalah usia ditambah 100. Jadi apabila orang
berumur 60 tahun, maka tekanan darah sistolik adalah 160 mmHg dianggap
normal (Kabo, 2008).
Kesimpulannya, seseorang dikatakan hipertensi jika mempunyai tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit
ini adalah penyakit berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko
terjadinya stroke.
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Hipertensi Esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95%
kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan,
hiperaktifitas. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang
sering menyebabkan terjadinya hipertensi, faktor tersebut yaitu:
a. Faktor keturunan
b. Ciri Perorangan
c. Kebiasaan hidup (Kowalski, Robert, 2010)
2. Hipertensi Sekunder atau renal yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyakit lain. Merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah
hipertensi sekunder. Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder
antara lain: penggunaan kontrasepsi oral, neurogenik (tumor otak,
ensefalitis, gangguan psikiatris), kehamilan, peningkatan tekanan
intravaskuler, luka bakar dan stress (Udjianti, Wajan, 2011 ).
C. Manifestasi Klinik
Menurut Price (2009), pada sebagian besar penderita hipertensi tidak
menimbulkan gejala meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, pendarahan
dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan yang bisa terjadi baik
pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang
normal.
Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala
berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
D. Komplikasi
Menurut Maryam (2010), hipertensi merupakan penyakit yang bisa di
kontrol dan tidak bisa diobati.Jika hipertensi tidak di control dengan benar
atau tidak menjalani prosedur perawatan dan pengobatan sesuai program.
Maka, akan berdampak pada komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan
gangguan keseimbangan dan gerak, kerusakan ginjal, kematian.
Penyakit hipertensi akan meningkat dengan adanya penyakit kronis.
Penyakit lain yang dapat meninngkatkan derajat hipertensi atau komplikasi
hipertensi akan menyebabkan hipertensi lebih sulit dikendalikan. Berikut
beberapa komplikasi penyebab hipertensi antara lain :
1. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan darah tinggi di otak,
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang
terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik
apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan
menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang diperdarahinya
berkurang. Arteri-arteri otak yang mengalami arterosklorosis dapat
menjadi lemah, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya
anurisma.
2. Infark miokard
Infark miorkard dapat terjadi apabila arteri koroner yang
arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium
atau apabila terbentuk thrombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah tersebut
3. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi kapiler-kapiler ginjal, glomerulus. Dengan rusaknya glomerulus,
darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan
terganggu dan akan berlanjut menjadi hipoksia dan kematian. Dengan
rusaknya membran glomerulus, protein akan keluar melalui urine
sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang, menyebabkan
edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik.
4. Apnea pada saat tidur
Apnea adalah gangguang tidur berupa kesulitan bernafas yang terjadi
berulang kali pada saat tidur. Beberapa penelitian menunjukan adanya
hubungan antara pernafasan yang terhenti dan berkurang nya pasokan
oksigen untuk sementara waktu yang menyertai apnea saat terjadinya
hipertensi. Apnea pada saat tidur tidak selalau terlihat jelas. Namun,
jika seseorang sering tidak tadap tidur nyenyak sepanjang malam dan
selalu mengantuk pada siang hari sebaiknya memeriksakan diri ke
dokter. Pengobatan dilakukan dengan cara memberikan oksigen pada
saat tidur. Cari ini dapat menurunkan tekanan darah sedikit demi
sedikit.
Elastisitas
arteriosklerosis
Hipertensi
Perubahan struktur
Vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
(Price, 2009)
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin (Hematokrit/Hemoglobin): untuk mengkaji hubungan dari
sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan
factor resiko seperti: hipokoagulabilitas, anemia.
a. Blood Unit Nitrogen/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi
/ fungsi ginjal.
b. Glukosa: Hiperglikemi (Diabetes Melitus adalah pencetus hipertensi)
dapat diakibatkan oleh pengeluaran Kadar ketokolamin
(meningkatkan hipertensi).
c. Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
d. Kalsium serum : Peningkatan kadar kalsium serum dapat
menyebabkan hipertensi
e. Kolesterol dan trigliserid serum : Peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk adanya pembentukan plak
ateromatosa (efek kardiovaskuler )
f. Pemeriksaan tiroid : Hipertiroidisme dapat menimbulkan
vasokonstriksi dan hipertensi
g. Kadar aldosteron urin/serum : untuk mengkaji aldosteronisme primer
(penyebab)
h. Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan
ada DM.
i. Asam urat : Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko
hipertensi
j. Steroid urin : Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
k. EKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi
ventrikel kiri ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola
regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu
tanda dini penyakit jantung hipertensi.
l. Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana) untuk menunjukan destruksi kalsifikasi pada
area katup, pembesaran jantung.
m. Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama ) :
1) IVP :Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit
parenkim ginjal, batu ginjal / ureter.
2) CT Scan: Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.
3) IUP: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti: Batu
ginjal, perbaikan ginjal.
4) Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi: Spinal
tab, CAT scan.
5) (USG) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi
klinis pasien
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
3. Rencana Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
Dx Keperawatan
1 Nyeri akut Pain Level, o Mempertahankan o Meminimalkan
berhubungan Pain control, tirah baring selama stimulasi/meni
dengan tekanan Comfort level fase akut ngkatkan
vaskular serebral Kriteria Hasil : o Berikan tindakan relaksasi
1. Mampu nonfarmakologi o Tindakan yang
mengontrol nyeri untuk menurunkan
(tahu penyebab menghilangkan tekanan
nyeri, mampu sakit kepala vaskular
menggunakan o Hilangkan/minimal serebral dan
tehnik kan aktivitas yang
nonfarmakologi vasokontriksi yang memperlambat/
untuk mengurangi dapat meningkatkan memblok
nyeri, mencari sakit kepala. respons
bantuan) o Bantu pasien dalam simpatis efektif
2. Melaporkan ambulansi sesuai dalam
bahwa nyeri kebutuhan menghilangkan
berkurang dengan o Berikan cairan, sakit kepala
menggunakan makanan lunak, dan
manajemen nyeri perawatan mulut komplikasinya
3. Mampu yang teratur bila o Aktivitas yang
mengenali nyeri terjadi perdarahan meningkatkan
(skala, intensitas, hidung atau vasokontriksi
frekuensi dan kompres hidung menyebabkan
tanda nyeri) telah dilakukan sakit kepala
4. Menyatakan rasa untuk pada adanya
nyaman setelah menghentikan peningkatan
nyeri berkurang perdarahan. tekanan
5. Tanda vital vaskular
dalam rentang serebral.
normal o Pusing dan
penglihatan
kabur sering
berhubungan
dengan sakit
kepala. Pasien
juga dapat
mengalami
episode
hipotensi
postural
o Meningkatkan
kenyamanan
umum.
Kompres
hidung dapat
mengganggu
menelan atau
membutuhkan
napas dengan
mulut
ASUHAN KEPERAWATAN
DI RUANG EDELWEIS
status pasien
1. Pengkajian
Identitas Klien
Nama Klien : Ny. R
Alamat : Wonogiri
Umur : 44 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Umur : 49 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI AD
Alamat : Wonogiri
Hubungan dengan Klien : Suami
a. Riwayat
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri kepala
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala dengan skala 8 dan
menjalar hingga ke tengkuk belakang yang dirasakan sejak sore
hari ini. Dan pusing dirasakan terus-menerus. Pasien juga
mengeluh mual muntah lebih dari 5x / hari. Setelah dikaji
didapatkan data TD: 200/110, RR: 24x/menit, Nadi :
105x/menit, S: 36,7˚C.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat HT dan stroke > 10 tahun
yang lalu
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita HT dan
stroke
Genogram :
Keterangan
: Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
: Garis Keturunan
b. Pola Gordon
1) Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan :
Pasien mengatakan kondisi sehat adalah saat badan dapat
beraktivitas tanpa rasa nyeri di kepala.
2) Pola Nutrisi/Metabolik
a) Sebelum Sakit
Frekuensi : 3x sehari
Jenis : Nasi, sayur, lauk
Porsi : 1 porsi penuh
Keluhan : Tidak ada
b) Selama Sakit
Frekuensi : 1 – 2x/ hari
Jenis : Bubur
Porsi : ¼ porsi
Keluhan : Mual muntah setelah makan
3) Pola Eliminasi
a) BAB Sebelum Sakit
Frekuensi BAB : 1x hari
Konsistensi : Padat
Warna : Kuning Kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
b) BAB Selama Sakit
Frekuensi BAB : 1x dalam 2 hari
Konsistensi : Padat
Warna : Kuning kecoklatan
Keluhan : Sembelit/susah BAB
c) BAK Sebelum Sakit
Frekuensi BAK : 4 – 6x hari
Jumlah Urine : 1200 cc
Warna : Jernih
Keluhan : Tidak ada
d) BAK Selama Sakit
Frekuensi BAK : 3 – 5x / hari
Jumlah Urine : 600 cc
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan / minum √ √
Mandi √ √
Toileting √ √
Berpakaian √ √
Berpimdah √ √
Ambulasi / ROM √ √
Ket:
0 : Mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang
lain dan alat, 4 : tergantung total
d. Pemeriksaan Penunjang
Hari/Tgl/Jam Jenis Nilai Satuan Hasil Keterangan
Pemeriksaan Normal Hasil
e. Terapi Medis
Hari/Tgl/Jam Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi & Farmakologi
Kandungan
Minggu / 11- Infus RL 16 tpm Cairan infus steril Mengganti cairan hilang
11-2018 karena dehidrasi
2. Analisa Data
Nama : Ny. R Umur : 44 tahun
No. CM : 049xxx Diagnosa Medis : Hipertensi
3. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas
4. Perencanaan Keperawatan
Nama : Ny. R No. CM : 049xxx
Umur : 44 tahun Diagnosa Medis : HT
5. Implementasi
Nama : Ny. R No. CM : 049xxx
Umur : 44 tahun Diagnosa Medis : HT
Hari/Tgl/Jam No. Dx Implementasi Respon Ttd
6. Evaluasi
Nama : Ny.R No. CM : 049xxx
Umur : 44 Thn Diagnosa Medis : HT
No Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi
dan tensi yang artinya tekanan darah. Menurut American Society of
Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau
kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi
lain yang kompleks dan saling berhubungan (Sani, 2008).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka
kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas. Hipertensi
merupakan keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama (Saraswati, 2009).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi.
Secara sederhana, seseorang dikatakan menderita Tekanan Darah Tinggi
jika tekanan Sistolik lebih besar daripada 140 mmHg atau tekanan Diastolik
lebih besar dari 90 mmHg. Tekanan darah ideal adalah 120 mmHg untuk
sistolik dan 80 mmHg untuk Diastolik.
2. Saran
Dengan adanya makalah ini yang berisikan tentang Asuhan Keperawatan
Hipertensi diharapkan mahasiswa mengetahui, mengerti, dan memahami akan
arti, manfaat serta akibat / dampak dari apa yang telah dibahas pada makalah
tersebut.
Penulis sadar bahwa pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan, jadi
penulis sangat membutuhkan saran dan kritik dari pembaca guna untuk
pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA