Anda di halaman 1dari 3

RESUME

ASPEK SPIRITUAL PADA LANJUT USIA


Dosen Pembimbing : Ns. Maula Mar’atus Solikhah, M.Kep

KELOMPOK 1
S16C
Adiningtyas Prihandini (S16129) Asri Wulandari (S16135)
Ahmad Effendri (S16130) Bagas Pandhu P (S16136)
Ambar Nurhudayani (S16131) Berliana Sukmawati (S16137)
Andre Nugrahanto (S16132) Dedek May Elawati (S16138)
Annisa’ Istiqomah (S16133) Diah Ayu Tri W (S16139)
Arvian Putra Riyadi (S16134)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
A. Pengertian Spiritual
Spiritualitas adalah konsep dua dimensi dengan dimensi vertikal dan
horisontal. Dimensi vertikal mewakili hubungan dengan tuhan dan dimensi
horisontal mewakili hubungan dengan orang lain. Spiritual adalah hubungan
transenden antara manusia dengan Yang Maha Tinggi, sebuah kualitas yang
berjalan di luar afiliasi agama tertentuyang berjuang keras untuk mendpatkan
penghormatan, kekaguman, dan inspirasi, dan yang memberi jawaban tentang
sesuatu yang tidak terbatas.

B. Karakteristik Spiritual
1. Hubungan dengan diri sendiri, meliputi pengetahuan diri (siapa dirinya,
apa yang dapat dilakukan) dan sikap (percaya pada diri sendiri, percaya
pada kehidupan atau masa depan, ketenangan pikiran).
2. Hubungan dengan alam (harmoni), meliputi mengetahui tentang
tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam
(bertanam).
3. Hubungan dengan orang lain, meliputi berbagi waktu, pengetahuan dan
sumber secara timbal balik, mengasuh anak, orang tua, dan orang sakit,
serta meyaakini kehidupan dan kematian (mengunjungi, melayat).
4. Hubungan dengan ketuhanan (agamais atau tidak agamais), meliputi
sembahyang atau berdoa atau meditasi, perlengkapan keagamaan dan
bersatu dengan alam.

C. Faktor yang Mempengaruhi Spiritualis


1. Perkembangan
Usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan
spiritual karena setiap tahap perkembangan memiliki cara meyakini
kepercayaan terhadap tuhan.
2. Keluarga
Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi
kebutuhan spiritual karena keluarga memiliki ikatan emosional yang kuat
dan selalu berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
3. Ras/Suku
Ras/suku memiliki keyakinan atau kepercayaan yang berbeda sehingga
proses pemenuhan kebutuhan spiritual pun berbeda sesuai dengan
keyakinan yang dimiliki.
4. Agama yang dianut
Keyakinan pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat
menentukan arti pentingnya kebutuhan spiritual.
5. Kegiatan keagamaan
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan
dirinya dengan tuhhan dan selalu mendekatkan diri kepada penciptanya.
D. Proses Dan Peran Keperawatan Dalam Spiritualis
1. Proses
2. Peran
Perawat harus mengkoordinasi asuhan untuk klien yang rentan
memerlukan bantuan karena usia lanjut, pendapat rendah, masalah
penyakit yang bermacam-macam, perawat perlu berkolaborasi dengan
pihak lain yang bisa mendukung upaya pemenuhan kebutuhan spiritual
klien (keluarga,ahli agama,pendukung).perawat juga perlu bernegoisasi
dengan anggota keluarga mengenai pemberian asuhan yang lain,
mengelola asuhan untuk klien guna meminimalkan keletihan dan ansietas.

E. Koping Pada Loss, Grieving, Dying, and Death


1. Loss, peristiwa hilangnya sesuatu atau seseorang yang bernilai atau berarti
bagi seseorang.
2. Grieving, reaksi emosi karena persepsi atau penghayatan peristiwa
kehilangan tersebut.
3. Dying, proses menghadapi atau mengatasi serta menyesuaikan diri
terhadap peristiwa kehilangan tersebut.
4. Death, seseorang yang dianggap sudah mati adalah apabila ia tidak
mempunyai denyut nadi, tidak bernafas, tiada segala refleks serta
ketiadaan kegiatan otak, seseorang akan syok saat kehilangan orang yang
berharga namun lama-lama akan merasa percaya dan sadar akan peristiwa
tersebut lama kelamaan akan pulih kembali.

Anda mungkin juga menyukai