A. LATAR BELAKANG
jaminan kesehatan perlindungan sosial pada perubahan UUD 1945 Pasal 34 ayat
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang selanjutnya disebut UU SJSN,
rakyatnya3. Penguatan regulasi bagi sistem jaminan sosial nasional serta untuk
1 Sundoyo, Jurnal Hukum Kesehatan, Biro hukum dan Organisasi Setjen Departemen Kesehatan RI,
1
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
persalinan tentu saja mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai
Hal ini dapat kita lihat pada kasus Bapak Luki Arya dimana dia dan
istrinya mengaku yang awalnya peserta ASKES yg sekarang sudah lebur jadi satu
5
UU No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
6
Ibid
7 http://dudung1010.blogspot.com/, diakses tanggal 23 Agustus 2015, jam 11.30
8
http://www.mutupelayanankesehatan.net/index.php/berita/1494-djsn-temukan-86-masalah-
dalam-program-jkn, diakses tanggal 23 Agustus 2015, jam 11.45
9 Ibid
10
Ibid, h.2
2
dengan BPJS, dimana Prosedur dan fasilitas ASKES (dulu) untuk pelayanan
persalinan sangat mudah dan baik. Ibu yg mau bersalin tinggal datang ke RS,
kemudian klaim bisa dilakukan setelah persalinan, mengenai biaya bisa tanpa
bayar sepeserpun (utk persalinan normal, kelas kamar sesuai ketentuan Golongan)
2 kakak saya memakai fasilitas ASKES cuma nombok sedikit, itu pun karena
minta kamar diatas jatah standar golongan (standarnya kelas 1 kakak saya minta
paviliun)di RS Negeri. Dalam waktu dekat ini semula saya juga ingin
bekerja sama dgn BPJS atau disarankan ke RS negeri tipe C Sedangkan rencana
saya semula akan bersalin di RSUP tipe A di kota kami Ternyata bila tetap
bila kasusnya ringan (terbelit usus atau sungsang) tidak ditanggung/tdk bisa
standarnya padahal kami memperolehnya juga tidak gratis alias rela potong gaji
untuk iuran kesehatan ini. Akhirnya dengan terpaksa kami putuskan untuk tidak
jadi menggunakan hak pelayanan kesehatan kami, karena berfikir daripada nanti
3
bukan prioritas kami tetapi demi keselamatan dan kenyamanan ibu dan baby
nanti11
persalinan yang mereka inginkan, padahal pasien secara umum dilindungi dalam
Kesehatan12.
Hak warga negara adalah apa saja yang diperoleh dari negara, misalnya:
Undang Perlindungan Konsumen, pasien dalam hal ini selaku konsumen, yaitu
diartikan “setiap pemakai atau pengguna barang dan/atau jasa baik untuk
kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak
11 http://ibuhamil.com/diskusi-umum/57855-ruwetnya-bpjs-untuk-pelayanan-persalinan.html
12
Sudikno Martokusumo, Mengenai Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta, Liberty.1999. Hlm 24
13. Ibid, h. 17
14
http//ibumil.com, op. cit
4
(Studi tentang Aspek hukum perlindungan konsumen sebagai peserta BPJS
B. IDENTIFIKASI MASALAH
pelayanan persalinan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERLINDUNGAN HUKUM
dimaksud dengan hukum adalah kumpulan peraturan atau kaedah yang yang
mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif, umum karena berlaku bagi
setiap orang dan normatif karena menentukan apa yang seyogyanya dilakukan,
apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana
dapat pula diartikan dengan segala upaya pemerintah untuk menjamin adanya
sebagai seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan
6
perlindungan mengandung makna, yaitu suatu tindakan perlindungan atau
pengawasan.
dan hukuman.
7
tujuan, sejauh mungkin, untuk menghindari peristiwa-peristiwa tersebut yang dapat
ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga
dan anak.22 Secara singkat jaminan sosial diartikan sebagai bentuk perlindungan
sosial yang menjamin seluruh rakyat agar dapat mendapatkan kebutuhan dasar yang
layak23.
yaitu :
adalah Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan
milik negara menjadi satu badan hukum, 4 (empat) badan usaha yang dimaksud
22 Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, Rajawali Pers,
8
program ini peserta BPJS di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu untuk mayarakat
yaitu PBI adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak
Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur
asuransi sosial dan prinsip ekuitas, serta diselenggarakan dengan tujuan menjamin
1. kegotong-royongan antara yang kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang
25
Ibid, h. 37
26 http://www.antaranews.com/berita/376166/tanya-jawab-bpjs-kesehatan di akses tanggal 30
maret 2014 pukul 14:53 wib
27
Tim Penyusun Bahan Advokasi dan Sosialisasi JKN, Buku Pegangan Sosialisasi JKN, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia:Jakarta,2014,hlm.17
9
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai berlaku di Indonesia pada
tanggal 1 Januari 2014 serta mengacu pada prinsip-prinsip Sistem Jaminan Sosial
a. Prinsif Kegotongroyongan
b. Prinsif Nirlaba
c. Prinsif Portabilitas
28. Ibid
29 Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial
Nasional, Hlm.17.
30 Ibid, hlm. 31
10
C. Pelayanan Persalinan Menurut Peraturan BPJS Kesehatan
bahwa :
kebutuhan medis.
(2) Pelayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan
kesehatan pasien
11
f. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai selama masa perawatan; dan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
Secara harafiah arti kata consumer adalah (lawan dari produsen) setiap
orang yang menggunakan barang. Tujuan penggunaan barang atau jasa ini nanti
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, ntaupun
Pasien dalam hal ini adalah sebagai peserta dan konsumen jasa pelayanan
yang mempunyai hak untuk menentukan atau memilih tempat dan layanan yang
mereka inginkan.
hlm 3
34
Ibid, h.5
12
E. Hukum Perlindungan Konsumen
Konsumen (UUPK), UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 1 angka 1 adalah segala upaya
keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum. Dan menurut Janus
yang berlaku di Indonesia tidaklah mudah, hal ini dikarenakan tidak dipakainya
terdapat perbedaan yang mencolok antara satu pendapat dengan pendapat lainnya
35 Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta : Raja Grafindo
13
secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau sesuatu
perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu"; atau
barang". ada juga yang mengartikan " setiap orang yang menggunakan barang
atau jasa".37
Demikian juga dengan hubungan antara pasien peserta BPJS dan pemerintah.
Hak-hak konsumen yang diatur dalam UUPK bersifat terbuka, artinya selain ada
hak-hak konsumen yang diatur dalam UUPK tetapi di atur dalam peraturan
37 Erman Rajagukguk, dkk, Hukum Perlindungan Konsumen, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2000),
hal 82
38
Wahyu Sasongko,Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen,
Bandar Lampung, Penerbit Universitas Lampung, 2007, hlm 58
39
Ibid, hlm 59
14
hak,seperti hak mendapatkan pendidikan konsumen,hak mendapatkan ganti
Hak konsumen sebagaimana tertuang dalam Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 adalah
sebagai berikut :
jasa;
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar,jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
yang dijanjikan;
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas baran/atau jasa yang
digunakan;
sengketa ;
g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;
40
Ibid, h.60
15
F. Hubungan Pasien BPJS kesehatan sebagai jasa pelananan persalinan
setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik
bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain
dan tidak untuk diperdagangkan42. Peserta JKN selaku konsumen jasa pelayanan
adalah :
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
16
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
f. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;
patut.45
diri dari kemungkinan upaya pelayanan kesehatan yang tidak bertanggung jawab
44
Ibid, h. 17
45 idem
17
hak tersebut maka konsumen akan terlindungi dari praktik profesi yang
Kesehatan dan atau BPJS Kesehatan. Dapat dilihat disini bahwa peserta JKN telah
persalinan
pengawasan.
46 Darsono, Soerarjo. 1991. Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan. Makalah. Yang diajukan d alam
Pelatihan Berjenjang Anaphilaktik Syok Bagi Petugas Kesehatan Dati II Diselenggarakan Oleh kanwil Depkes
Prop. Jateng 4 September di Semarang.
18
2. Hukum pidana yang berfungsi untuk menanggulangi (repressive)
dan hukuman.
Pasien sebagai peserta jaminan sosial saligus sebagai pengguna jasa pelayanan
terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk
tunjangan keluarga dan anak.48 Secara singkat jaminan sosial diartikan sebagai
bentuk perlindungan sosial yang menjamin seluruh rakyat agar dapat mendapatkan
47
Op cit, wahyu saongko hlm 20
48Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, Rajawali Pers,
Mataram. 2007. Hlm. 33.
19
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS), dimana
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Secara sederhana JKN
bersifat wajib (mandatory)49. Pasien dalam hal ini mempunyai posisi sebagai
peserta Jaminan Sosial bukan berati haknya harus di batasi oleh pemerintah terkait
system yang berlaku dalam peraturan BPJS Kesehatan. Pasien juga disini berlaku
konsumen mempunyai hak untuk memilih pelayanan yang dia inginkan, sehingga
dapat dipenuhi sesuai dengan teori Maslow dimana setiap orang mempunyai
B. SARAN
49
Ibid, h 28
50
Ibid, h. 25
20
kewajiban peserta untuk mendapatkan kenyamamnan sehingga masyarakat
Indonesia benar benar merasakan manfaat Jaminan Sosial sebagai amanat dari
UUD 1945.
21