PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan suatu wujud hak asasi yang dimiliki setiap orang.
Karena Setiap orang mempunyai hak yang sama untuk dapat menagkses
kesehatan yang berkualitas, aman, serta terjangkau jasa (UU No. 36/2009).
Kesehatan adalah hal atau komponen yang paling penting untuk kesejahteraan,
sehingga negara harus memastikan bahwa warganya dapat hidup sehat dan
produktif. Pelayanan kesehatan adalah segala upaya dilakukan sendiri atau
bersama-sama oleh organisasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan
individu, keluarga dan komunitas. Menurut pohan, Pelayanan Kesehatan adalah
alat digunakan untuk menggambarkan kualitas Kesehatan layanan ke dalam
terminologi operasional, memberikan informasi kepada orang-orang yang terlibat
dalam pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan di sistem, baik pasien,
perawatan Kesehatan penyedia, mendukung layanan kesehatan dan manajemen
organisasi perawatan kesehatan, dan akan dipertanggungjawabkan dalam
menjalankannya tugas dan perannya masing-masing. Sebagai manusia, kesehatan
adalah hal yang menjadi perhatian sehari-hari. Tanpa memandang usia, jenis
kelamin, sosial ekonomi atau latar belakang etnis, yang mana Kesehatan sebagai
hal yang paling mendasar dan aset penting. Hak atas kesehatan adalah bagian
mendasar dari hak asasi dan hak pemahaman tentang kehidupan yang
bermartabat. (Kusum, 2017)
Kesehatan adalah jaminan yang harus dimiliki semua orang tanpa memandang
agama, keyakinan politik, kondisi ekonomi atau sosial. Rumah Sakit adalah
institusi yang berguna untuk penanganan pelayanan kesehatan kepada umum
publik. Dimana Rumah Sakit merupakan bentuk dari organisasi nirlaba atau
nirlaba. Perkembangan teknologi di bidang Kesehatan sektor dan peningkatan
kompetensi di bidang pelayanan kesehatan, rumah sakit adalah dituntut untuk
dapat mengembangkan usaha, meningkatkan kualitas layanan dengan
memberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien. Baru-baru ini pemerintah
mengeluarkan program kesehatan gratis yang bernama BPJS sebagai
penyelenggaranya badan jaminan kesehatan kepada masyarakat. (Hio, 2018)
Rumah Sakit adalah institusi yang berguna untuk penanganan pelayanan
kesehatan kepada umum publik. Dimana Rumah Sakit merupakan bentuk dari
organisasi nirlaba atau nirlaba. Perkembangan teknologi di bidang Kesehatan
sektor dan peningkatan kompetensi di bidang pelayanan kesehatan, rumah sakit
adalah dituntut untuk dapat mengembangkan usaha, meningkatkan kualitas
layanan dengan memberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien. Baru-
baru ini pemerintah mengeluarkan program kesehatan gratis bernama
BPJS/Asuransi Sosial Organisasi Administrasi sebagai badan penyelenggara
jaminan kesehatan kepada publik. (Jaya, 2020)
Dalam prinsip Asuransi yang ada di JKBM memiliki kesamaan dengan JKJ
ssebelumnya yang mana Pemerintah Kabupaten Jembrana juga memberikan
layanan dengan melalui program atau badan layanan bersifat umum. Berdasarkan
dari informasi narasumber mengatakan bahwa permasalahan JKJ yang ada
sebelumnya dikarenakan salah satunya timbulnya persaingan politik antar para
politik sehingga mengakibatkan adanya perubahan mekanisme pada jaminan
sosial terhadap kebijakan tersebut. Hal ini adalah bentuk tampaknya sebagai khas
permasalahan di daerah Bali seperti halnya daerah Jambrana ketika terjadinya
penerapan kebijakan otonomi daerah. Di JKBM para pembuat kebijakan membuat
model pembiayaan berupa sharing yang mana pemerintah melakukan alokasi
dana.
Sumber: Lokadata, diolah oleh penulis
1.5. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Pembaca
Melalui penelitian ini, penulis berharap akan memberikan wawasan baru bagi
pembaca terutama para mahasiswa jurusan adminitrasi publik yang mana hal ini
akan menjadi sumber pengetahuan yang luas sehingga akan menjadi pembelajaran
bagi para pembaca atau mahasiswa untuk melihat isu yang dinamis secara detail
dan valid.
Peneliti
Dapat menjadi bahan acuan sebagi sumber ide dalam melakukan penelitian
selanjutnya.
b. Manfaat praktis
Dengan adanya penelitian tentang BPJS sebagaimana wujud dari bentuk kebijakan
pemerintah daerah kabupaten Jembrana dalam memberikan jaminan sosial
terhadap masyarakat miskin pada khususnya akan menjadi sumber data untuk
penelitian selanjutnya sehingga peneliti akan memperkaya Kembali data-data
yang ada untuk diolah di kemudian hari dalam memenuhi aspek-aspek penelitian.
Selain itu melalui penelitian ini akan memotivasi para pembaca untuk melakukan
penelitian yang sama dengan tema yang berbeda di fokuskan di daerah-daerah
yang ada di Indonesia lainnya baik untuk membandingkan kebijakan yang ada
atau pada aspek lainnya.
BAB I Pendahuluan
Adalah bagian bab yang berisi mulai dari latar belakang, rumusan masalah,
batasan waktu, tujuan peneliti, manfaat peneliti hingga sistematika penelitian
Pada bab ini menjelaskan tentang kajian Pustaka yang berisikan penelitian
terdahulu yang menjadi pedoman dalam penelitian ini serta pada bab ini berisi
landasan konseptual yang menjadi mata pisau sebagai analisis pada isu yang
ingin diteliti.
Pada bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi jenis
penelitian, sumber data, unit analisis, Teknik pengumpulan data, Teknik
analisis data, dan teknis penyajian data
BAB IV Pembahasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahun 2019
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menghasilkan
bahwasanya Pelayanan publik adalah segala
bentuk pelayanan yang menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh pemerintah
pusat dan pemerintah daerah. Salah satu
bentuk inovasi dalam pelayanan kesehatan
dikenal dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS). BPJS mempunyai
tujuan untuk mewujudkan penyediaan
jaminan kesehatan yang memadai bagi setiap
peserta dan anggota keluarganya untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk
Indonesia. Inovasi pelayanan kesehatan
melalui program BPJS menunjukkan data
tingkat kepuasan kesehatan peserta dan
tingkat kepuasan fasilitas kesehatan mitra
menggambarkan tingkat kepuasan baik
peserta maupun fasilitas kesehatan
mengalami peningkatan. Pada tahun 2017
indeks kepuasan peserta sebesar 79,5 persen,
sedangkan indeks kepuasan fasilitas
kesehatan sebesar 89,5 persen meningkat
dibandingkan tahun 2016 dengan kepuasan
peserta sebesar 78,6 persen dan fasilitas
kesehatan 76,2 persen, strategi peningkatan
kualitas pelayanan BPJS melalui peningkatan
kerjasama fasilitas kesehatan, pembayaran
berbasis kinerja, optimalisasi peran dan
fungsi, pengembangan manajemen e-claim,
dan peningkatan kemitraan strategis dengan
pemangku kepentingan. Inovasi bisa dimulai
dari penyederhanaan regulasi, birokrasi,
pengurusan izin penerbitan produk yang bisa
menjadi solusi bagi warga..
Kebijakan sosial sangat relevan, bahkan kritis, untuk pencapaian tujuan sosial
perkembangan. Kohler & Keane (2006) menyebutkan bahwa jika membahas
peran ganda ini, kebijakan sosial dapat dianggap transformatif. Kebijakan sosial
transformatif bertujuan untuk memungkinkan semua orang untuk sama-sama
mengakses hak-hak dasar mereka, mengamankan dan mempertahankan kualitas
hidup yang layak, dan menyadari potensi penuh mereka. Ini mengatasi akar
penyebab dan multidimensi kemiskinan, ketidaksetaraan, dan pengucilan sosial.
sosial transformative kebijakan didasarkan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia
universalisme, kesetaraan dan nondiskriminasi, saling ketergantungan dan
keterkaitan, akuntabilitas dan aturan hukum, partisipasi dan inklusi, dan
indivisibility. Pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk sosial kebijakan
memperkuat kapasitas pemegang hak untuk mengklaim hak dan kewajibannya
pengemban untuk memenuhi kewajibannya, dan karena itu memberdayakan.
Modal sosial merupakan komponen yang mendesak dalam pembangunan sosial.
Putnam (2008) mendefinisikan modal sosial mengacu pada koneksi antar individu
– jaringan sosial dan norma-norma timbal balik dan kepercayaan yang muncul
dari mereka. Grootaert dan Narayan (2000) mendefinisikan modal sosial sebagai
lembaga formal dan informal masyarakat, di mana norma, jaringan dan interaksi
sosial memungkinkan orang untuk menyinkronkan tindakan dan mencapai tujuan
yang disukai. Sementara analisis Putnam terutama berfokus pada organisasi
'horizontal', di mana anggota berhubungan satu sama lain atas dasar kesetaraan,
Coleman (1988) menyarankan bahwa itu juga harus mencakup organisasi
'vertikal', di mana hubungan itu hierarkis dan kekuasaan didistribusikan secara
tidak merata di antara anggota. Pembangunan sosial memiliki beberapa tujuan
untuk keadilan sosial dan kesejahteraan sosial.
1. Jaminan sosial
Jaminan Sosial adalah konsep baru dan mewakili jawaban masyarakat saat ini
terhadap masalah kerawanan ekonomi. Ini telah berkembang dari metode
sebelumnya yang digunakan untuk menangani permasalahan yang sama. Sejumlah
buku teks telah ditulis memetakan evolusi yang lambat. Namun cerita malah akan
menjadi diambil dari tahun 1930-an karena periode ini penting dalam evolusi
jaminan sosial. Konsep jaminan sosial adalah pada hakikatnya berkaitan dengan
cita-cita tinggi harkat dan martabat manusia keadilan sosial. Sebenarnya, itu
adalah perlindungan yang diberikan masyarakat dan rumah tangga untuk
memastikan akses ke perawatan kesehatan dan menjamin keamanan pendapatan,
terutama dalam kasus hari tua, sakit, bersalin, kecelakaan kerja, pengangguran,
cacat.
Jenis perlindungan sosial yang kedua adalah asuransi sosial atau jaminan
sosial. Ini dibagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah pembayaran biaya
kolektif di kalangan masyarakat. Konsep ini diadaptasi oleh BPJS Kesehatan.
Dalam nomenklatur akademik dikenal dengan model asuransi sosial. Kedua,
pemanfaatan dana pajak yang dikhususkan untuk jaminan sosial. Misalnya, sistem
yang diterapkan di Inggris, yang dikenal dengan National Health Service yang
konsepnya didasarkan pada pajak khusus untuk membayar biaya kesehatan, yang
disebut tax of medicine. Konsepnya, seluruh pajak umum yang masuk ke
pemerintah, sudah di pagu lebih awal dengan persentase tertentu untuk
mengakomodasi mereka yang menggunakan fasilitas kesehatan, seperti membayar
biaya rumah sakit. Seperti halnya layanan Kesehatan yang diberikan pemerintah
Kabupaten Jambrana melalui BPJS terhadap Kesehatan masyarakat miskin
terutamanya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil penelitian yang sudah
dilakukan oleh seseorang dan digunakan untuk keperluan pengumpulan data
penelitian. Alasan mengapa data sekunder semakin banyak digunakan dalam
penelitian adalah bahwa statistik yang diterbitkan sekarang tersedia yang
mencakup berbagai bidang sehingga penyelidik menemukan data yang diperlukan
tersedia untuknya dalam banyak kasus. Untuk studi tertentu seperti perilaku harga
saham, skenario suku bunga dan nilai tukar, dll. hanya data sekunder yang
digunakan.Dalam penelitian yang dilakukan penulis terhadap kebijakan jaminan
social atau Kesehatan pemerintah daerah kabupaten Jembrana, Bali yaitu dengan
melakukan riset melaui buku, internet atau studi Pustaka sebagai sumber
sekundernya dengan melihat penelitian sebelumnya yang mana kemudian diolah
oleh penulis karena dari berbagai sumber yang didapat dicocokan.
Unit analisis adalah entitas yang membingkai apa yang sedang dilihat dalam
sebuah penelitian, atau entitas yang sedang dipelajari secara keseluruhan. Dalam
penelitian ilmu sosial, pada tingkat makro, unit analisis yang paling sering
dirujuk, dianggap sebagai masyarakat adalah negara (polity) (yaitu negara). Pada
tingkat meso, unit pengamatan yang umum meliputi kelompok, organisasi, dan
lembaga, dan pada tingkat mikro, individu orang. Dalam hal ini unit analisis yang
dilihat oleh penulis adalah pemerintah daerah Kabupaten Jembrana, Bali adalah
salah satu kabupaten yang pemerintahannya menjalankan atau menyelenggarakan
program atau bentuk Jaminan sosial di bidang kesehatan yang bernama JKBM
(Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang mana program ini adalah bentuk
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintahan dengan secara cuma-cuma
terhadap masyarakat Bali
Triangulasi adalah istilah yang dipinjam dari survei, yang mengacu pada
kumpulan bantalan kompas yang berbeda (biasanya tiga, maka triangulasi) untuk
menunjukkan lokasi pada peta. Dalam penelitian, tidak ada jumlah tetap dataset
yang perlu dibandingkan, meskipun dalam banyak kasus, peneliti akan
menggunakan dua dataset utama. Dataset dibandingkan untuk konvergensi,
komplementaritas, dan divergensi. Jika hasilnya mengarah pada kesimpulan yang
sama, maka metode membantu untuk memvalidasi satu sama lain. Beberapa
peneliti juga akan menggunakan triangulasi untuk memvalidasi hasil dengan
membandingkan hasil dari pengamat yang berbeda dari fenomena yang sama.
Dengan kata lain, ini adalah bentuk pemeriksaan silang. (Permata, 2014)
Analisis Data adalah proses penerapan teknik statistik dan/atau logika secara
sistematis untuk menggambarkan dan mengilustrasikan, menyingkat dan merekap,
dan mengevaluasi data. Menurut Shamoo dan Resnik (2003) berbagai prosedur
analitik "menyediakan cara untuk menarik kesimpulan induktif dari data dan
membedakan sinyal (fenomena yang menarik) dari kebisingan (fluktuasi statistik)
yang ada dalam data". Sementara analisis data dalam penelitian kualitatif dapat
mencakup prosedur statistik, seringkali analisis menjadi proses berulang yang
berkelanjutan di mana data dikumpulkan dan dianalisis secara terus-menerus
hampir secara bersamaan. Memang, peneliti umumnya menganalisis pola dalam
pengamatan melalui seluruh fase pengumpulan data. Bentuk analisis ditentukan
oleh pendekatan kualitatif spesifik yang diambil (studi lapangan, analisis isi
etnografi, sejarah lisan, biografi, penelitian yang tidak mengganggu) dan bentuk
data (catatan lapangan, dokumen, audiotape, videotape).
Daftar Pustaka