Anda di halaman 1dari 5

Syarat pokok pembiayaan kesehatan

Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni:

1. Jumlah
Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai
penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang memanfaatkannya.
2. Penyebaran
Mobilisasi dana kesehatan yang ada sesuai dengan kebutuhan.
3. Pemanfaatan
Alokasi dana pelayanan disesuaikan dengan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan.

Indonesia

Jumlah

Intervensi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan masyarakat Indonesia juga diatur dalam
Perpres No.72/2012 dalam sebuah ayat yang menyampaikan bahwa pembiayaan kesehatan
Indonesia berasal dari berbagai sumber seperti pemerintah (pusat atau daerah), swasta,
organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan pelayanan kesehatan
masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintah karena tergolong ke dalam barang
publik. Sedangkan untuk pembiayan pelayanan perseorangan, pemerintah hanya memberikan
bantuan pembiayaan untuk masyarakat miskin (tidak mampu) saja .

Ketersediaan dana untuk Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia lain:

Dari pemerintah:

1. 5% (menurut undang-undang APBN (bersumber dari pajak dan non-pajak)


Kesehatan)
2. 10% (APBD (bersumber dari Pendapatan Asli Daerah) (menurut UU Kesehatan)
3. BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
4. Non-PBIDana Iuran Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan)

Dari perusahaan / swasta

1. Perusahaan asuransi swasta


2. Dana kesehatan di perusahaan swasta (self-insurance)

Dari rumah tangga

1. Rumah Tangga Out of Pocket

Dari lembaga/Organisasi

1. Lembaga Swadaya Masyarakat


2. Lembaga Donor Kesehatan (mis: Global Fund, AusAid)
Penyebaran

Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia terbagi menjadi dua sistem yakni sistem Fee for
Service (Out of Pocket) serta sistem Health Insurance. Berdasarkan data Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sampai dengan 17 Maret 2017 peserta
JKN-KIS telah mencapai 175 juta jiwa dari beberapa segmen kepesertaan.Ini berarti baru 70
persen penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 25 juta peserta (beserta keluarga) merupakan pekerja yang didaftarkan oleh sang
pemberi kerja.

Pemanfaatan

Sumber dari APBN digunakan untuk

1. Anggaran kemenkes
2. Anggaran kesehatan kementrian lain
3. Anggraran kesehatan daerah (pemda)
4. Penerima bantuan iuran (PBI) BPJS
5. Anggaran kesehatan daerah
6. Jaminan kesehatan daerah

Sumber dari APBD

1. Anggaran kesehatan daerah


2. Jaminan kesehatan daerah

Sumber dari iuran Non-PBI BPJS kesehatan

1. Membayar pelayanan primer


2. Membayar pelayan rujukan

Sumber dari bantuan oprasional kesehatan (BOK)

1. Membiayai program kesehatan unggulan di puskesmas

Sumber dari perusahaan asuransi swasta

1. Membayar pelayanan kesehatan (prpimer dan rujukan)

Sumber dari dana kesehatan perusahaan / dana Yankes

1. Membiayai pelayanan kesehatan pekerja

Sumber dari rumah tangga (OOP)

1. Membayar pelayanan kesehatan (primer dan rujukan)


2.
Sumber dari lembaga donor

1. Membiyaai program kesehatan masyarakat

fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas atau jumlah dokter saat ini masih menjadi
masalah. Kesiapan JKN dinilai dengan pola JKN sekarang, masyarakat harus dihadapkan
dengan perubahan pola layanan berjenjang. Dalam arti, masyarakat harus memeriksakan diri
terlebih dahulu di puskesmas atau klinik baru selanjutnya bisa ke Rumah Sakit jika tidak bisa
tertangani.

Thailand

Jumlah

Ketersediaan dana untuk sistem pembiayaan kesehatan di Thailand yaitu:

1. Pegawai negeri punya sistem sendiri yang sepenuhnya didanai APBN.


2. 4,5 % Pegawai swasta wajib beriuran dari upahnya untuk jaminan kesehatan.
Uniknya, iuran itu ditanggung bersama pekerja, pemberi kerja, dan pemerintah,
masing-masing 1,5 persen.

Penyebaran

System Pembiayaan asauransi di Thailand terdiri dari CSMBS adalah asuransi kesehatan
bagi PNS beserta istri dan dua orang anak, yang dananya berasal dari pemotongan gaji PNS.
Sedangkan SSS adalah asuransi untuk karyawan swasta yang dibayarkan oleh perusahaan
tempat karyawan bersangkutan bekerja. UHC (Universal Health Coverage)yang telah
diterapkan sejak tahun 2011 meliputi semua warga negara Thailand yang tidak tercover oleh
dua asuransi tersebut, dan samua penduduk di Thailand sudah mempunyai asuransi.

Pemanfaatan

Di thailand, jaminannya komprehensif, penyakit apa pun dijamin. Biaya manajemen iuran
juga ditanggung dari APBN. Hanya saja, anggota keluarga pegawai swasta tidak dijamin.
Penduduk di sektor informal dan anggota keluarga pegawai swasta dijamin pemerintah
dengan besaran iuran 2.546 baht (sekitar Rp 700.000) pada 2010 per orang per bulan. 70
persen masalah kesehatan di Thailand, bisa selesai di layanan primer. Selain itu, penghasilan
dokter di sana bisa mencapai sekira Rp 20 juta per bulan. Tapi, dia juga menjelaskan pada
sistem asuransi sosial yang berlaku disana, terdapat beberapa kendala pada tahun-tahun
pertama, seperti misalnya pendataan peserta jaminan sosial dan banyaknya peserta sakit yang
mendaftar.

Asuransi kesehatan di Thailand terdiri atas sistem jaminan kesehatan pegawai negeri yang
paket jaminannya amat liberal dan menjamin tidak saja anggota keluarga pegawai, tetapi juga
mencakup orang tua dan mertua pegawai. Seluruh pegawai swasta mendapat jaminan
kesehatan komprehensif melalui Badan Jaminan Sosial yang dikelola oleh Depnakernya
Thailand.
Sedangkan pekerja informal memperoleh jaminan melalui National Health Security Office,
sebuah lembaga independen mengelola sistem 30 Baht (mata uang Thailand). Dengan sistem
30 Baht, seluruh penduduk di luar pegawai s wasta dan pegawai negeri berhak mendapat
pelayanan kesehatan komprehensif dengan hanya membayar 30 Baht ( kurang lebih Rp
6.000) sekali berobat atau dirawat, termasuk perawatan intensif dan pembedahan. Dengan
demikian, seluruh penduduk Thailand kini juga telah terbebas dari ancaman menjadi miskin
bila jatuh sakit dan karenanya akan lebih produktif membangun negaranya.

Singapura

Jumlah

Sistem pembiayaan yang dipakai oleh Singapura merupakan sistem pembiayaan campuran
yang terdiri dari beberapa tingkatan sistem. Tingkat perlindungan (sistem pembiayaan) yang
pertama dilakukan melalui subsidi pemerintah yang berasal dari perolehan pajak. Subsidi ini
biasanya menutupi hingga 80% dari keseluruhan tagihan biaya pelayanan
kesehatan. Tingkatan sistem pembiayaan selanjutnya dilakukan melalui social
insurance (asuransi sosial) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Singapura. Asuransi sosial
ini terdiri dari MediSave (pembiayaan bersumber dari potongan uang yang sengaja disimpan
oleh masing-masing individu untuk persiapan biaya pelayanan kesehatan), MediShield dan
ElderShield (asuransi dengan biaya premi rendah), serta Medifund (bantuan pembiayaan dari
pemerintah untuk mereka yang tidak mampu menutupi biaya pelayanan kesehatannya dengan
subsidi, MediSave, dan MediShield). Sistem pembiayaan pelayanan kesehatan seperti yang
telah disebutkan diatas hanya berlaku untuk pelayanan kesehatan yang dilakukan di sektor
publik. Sedangkan pelayanan kesehatan yang dilakukan di sektor privat (swasta) dibiayai
oleh sumber pribadi serta asuransi komersial yang ada.

Penyebaran

Singapura memberikan jaminan kesehatan menyeluruh bagi penduduknya melalui sebuah


sistem pembiayaan yang berdasarkan kepada tanggung jawab individual dan pelayanan
kesehatan yang terjangkau. Singapura memiliki sistem pembiayaan berlapis untuk mencover
penduduknya agar semua penduduk tanpa terkecuali memiliki akses ke kesehatan

Pemanfaatan

1. menciptakan populasi yang sehat dengan lebih menekankan kepada pelayanan


kesehatan preventif serta upaya untuk melakukan gaya hidup sehat,
2. Singapura lebih menekankan kepada tanggung jawab pribadi atau masing-masing
penduduknya mengenai kesehatan mereka atau dalam kalimat lebih sederhana adalah
kesehatan merupakan tanggung jawab masing-masing individu.
3. Mempertahankan biaya pelayanan kesehatan serendah mungkin dengan cara
mengontrol tingkat supply pelayanan kesehatan serta penyediaan subidi untuk
pelayanan kesehatan publik.
Sumber :

1. Bai Y, Shi C, Li X, Liu F. Healthcare System in Singapore ACTU4625 Topics: Health


Insurance [online]. 2012 [cited on: June 25th, 2013 10.10 pm]. Available
from:http://ce.columbia.edu/files/ce/pdf/actu/actu-singapore.pdf
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Sistem Pembiayaan & Jaminan Kesehatan
[online]. 2013 [cited on: June 27th, 2013 12.03 am]. Available
from:http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1:s
elamat-datang-di-pembiayaan-a-jaminan-kesehatan-online&catid=56&Itemid=28
3. World Health Organization. Indonesia Statistic Summary (2002-present). 2012 [cited on:
June 27th, 2013 12.07 am]. Available
from:http://apps.who.int/gho/data/view.country.10500
4. Ministry of Health Singapore. Healthcare Cost and Financing [online]. 2013 [cited on:
June 26th, 2013 11.25 pm]. Available
from: http://www.moh.gov.sg/content/moh_web/home/costs_and_financing.html
5. Role and Impact of National Health System in Implementing Patient SafetyManagement
and Service Excellence at Public Hospital in Thailand
From: https://id.scribd.com/doc/259464853/Thailand-national-health-system

Anda mungkin juga menyukai