Anda di halaman 1dari 10

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGGORGANISASIAN DENGAN

MASYARAKAT SEKITAR CV RAJA PATIN DI DESA SUGIHARJO

KEC. BATANG KUIS KAB. DELISERDANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pemberdayaan Dan Pengorganisasian Masyarakat

Dosen Pengajar

Luci Riani Ginting, SKM, M.kes

Disusun Oleh:

Kelompok 3

ANISA (1821005)

AYUNIRMALA (1821007)

ERIKA MENTARI SEMBIRING (1821017)

LARAS FITRIANI (1021031)

NADILA FAHIRA SARI SINAMBELA(1821045)

RUTH DIAH AYUNI SIHALOHO(1821063)

SRI AYU RAMADANI (1821075)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

TA.2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena limpahan ramat, karunianya makalah
yang berjudul “PEMBERDAYAAN DAN PENGORGANISASIAN DENGAN MASYARAKAT
SEKITAR CV. RAJA PATIN DI DESA SUGIHARJO KEC. BATANG KUIS KAB.DELI
SERDANG”,ini dapat diselesaikan kami merasa dalam pembuatan makalah ini sangat jauh dari
sempurna, sehingga diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Lubuk Pakam November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya yang bukan bersifat paksaan, guna meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengenali masalah, merencanakan dan melakukan
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas setempat. Konsep pemberdayaan masyarakat
muncul sejak dicanangkan strategi global WHO (1984).Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep
pembangun ekonomi yang merngkum nilai nilai sosial (chambers)

misi dari pemberdayaan masyarakat ini adalah

1.Melakukan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan melalui pendampingan komunitas

2.Mengembangkan inovasi program basis pertanian, peternakan, pesisir, dan UMKM.

3.Mengelola system bisnis yang berorientasi pada profit dan benefit.

4.Membangun sinergi dengan berbagai pihak melalui kerjasama yang saling menguntungkan.

5.Menumbuhkan jiwa kewirausahaan generasi muda Indonesia.

Konsep pemberdayaan muncul sejak dicanangkan strategi global WHO (1984) dengan rencana aksi dalam
piagam Ottawa (1986). Deklarasi berisi:

a. Kebijakan berwawasan kesehatan


b. Lingkungan yang mendukung
c. Roerientasi dalam pelayanan kesehatan
d. Keterampilan individu
e. Gerakan masyarakat.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat :


Untuk membantu kelompok sasaran memperoleh kemampuan untuk mengambil keputusan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukannya yang terkait dengan diri mereka, termasuk
tindakan dalam mengurangi hambatan pribadi dan hambatan sosial.
Rumusan Masalah

1. Pengertian pemberdayaan masyarakat?


2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan ruanglingkup pemberdayaan masyarakat?
4. Bagaimana langkah langkah peran serta masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat?
5. Hubungan kesehatan kerja dengan aktivitas kerja usaha kerupuk kulit ikan patin?

Tujuan Utama

Untuk mendalami bagaimana pemberdayaan masyarakat, langkah langkah peran serta masyarakat dan
masalah kesehatan kerja karena aktivitas kerja kerupuk kulit ikan patin.

Tujuan khusus

Untuk memenuhi tugas mata kuliah pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat.

Manfaat

Sebagai sarana memperluas wawasan mengenai pemberdayaan masyarakat, langkah langkah peran serta
masyarakat dan mengidentifikasi kesehatan kerja karena aktivitas kerja usaha kerupuk kulit ikan patin.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian kesehatan kerja

Pengertian kesehatan kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat melakukan pekerjaan. Menurut
WHO / ILO( 1995). Kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan
fisik, mental dan sosial yang setinggi tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan, dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkuangan kerja yang disesuaikan
dengan kondisi fisiologi dan fisikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada
manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Secara eksplisit rumusan atau batasannya
adalah hakikat kesehatan kerja mencakup dua hal, yakni:

1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya


2. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningkatnya efisiensi
dan produktifitas
Apabila kedua prinsip tersebut dijabaran kedalam bentuk operasional maka tujuan utama
kesehatan kerja adalah
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit penyakit dan kecelakaan akibat kerja
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi tenaga kerja
3. Perawatan mempertinggi efisiensi dan produktifitas tenaga kerja
4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta kenikmatan kerja
5. Perlindungan bagi masyarakat sekitar dari bahaya - bahaya pencemaran yang ditimbulkan
perusahaan tersebut
6. Perlindungan bagi masyarakat luas dari bahaya - bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh
produk perusahaan

Pengertian Aktivitas Kerja


Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam macam aktivitas salah satu aktivitas
itu diwujudkan dalam gerakan - gerakan yang dinamakan kerja. Bekerja mengandung arti
melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh
manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja
adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengandung unsur
suatu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhannya. Namun demikian dibalik tujuan yang tidak langsung tersebut orang bekerja
untuk mendapatkan imbalan yang berupa upah atau gaji dari hasil kerjanya itu jadi pada
hakikatnya orang bekerja tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tetapi
juga bertujuan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan
masyarakat (miskin) untuk berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengendalikan
kelembagaan masyarakat secara bertanggung jawab demi kehidupannya. Pemberdayaan dapat
juga diartikan sebagai upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau kekuatan
(strength) kepada masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah unsur – unsur yang
memungkinkan masyarakat mampu bertahan ( survive) dan dalam pengertian yang dinamis
maupun mengembangkan diri untuk mencapai tujuannya oleh karena itu pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat
bahwa tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan dengan
kata lain memberdayakan masyarakat adalah meningkatkan kemampuan dan meningkatkan
kemandirian masyarakat.

Pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat


Kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak,sedangkan berdaya berarti
berkekuatan, bertenaga,berkemampuan memiliki akal cara untuk mengatasi sesuatu.
pemberdayaan masyarakat dapat diartikan suatu usaha untuk memberikan kekuatan, tenaga,
kemampuan mempunyai akal atau cara mengatasi masalah dalam kehidupan masyarakat
dalam kebijakan pembangunan nasiaonal harus berwujud dalam 3 aspek kebijakan utama
yaitu:
 Menetapkan suasana untuk iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi yang
dimiliki masyarakat, baik sumber daya alam maupun sistem nilai tradisional dalam
menata kehidupan masyarakat
 Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat, baik potensi lokal yang telah
memberdaya dalam menata kehidupan masyarakat melalui pemberian masukan
berupa bantuan dana, pembangunan prasaran dan sarana baik fisik ( jalan, irigasi ,
listri) maupun sosial (pendidikan kesehatan) serta pengembangan lembaga
pendanaan, penelitian dan pemasaran di daerah
 Melindungi melalui pemihakan kepada masyarakat yang lemah untuk mencegah
persaingan yang tidak seimbang dan bukan berarti mengisolasi atau menutupi dari
interaksi.
Sejarah perkembangan usaha kerupuk kulit ikan patin bapak fitriadi

Sejarah berdirinya usaha kerupuk kulit ikan patin yang dimiliki oleh bapak fitiadi (45 tahun) berawal dari
Desember 2017 sampai dengan sekarang. Awalnya usaha ini dimulai dari beternak ikan patin, lalu teman
pak fitriadi memesan ikan patin sebanyak 50 kg, tidak lama kemudian teman bapak itu membatalkan
pemasanan ikan tersebut, pak fitriadi dan istrinya kebingungan dengan ikan yang tidak jadi terjual lalu
istri pak fitriadi berinisiatif untuk mengolah ikan patin tersebut, karena menurut mereka jika ikan itu
dijual ke tetangga mungkin tidak banyak yang berminat senhingga istrinya memutuskang untuk mengolah
kulit ikan patin tersebut menjadi kerupuk, dan pada proses penggorengan (tepatnya di samping rumah pak
fitriadi) aroma dari ikan patin tersebut mengundang perhatian orang –orang disekitar tempat tinggalnya,
sehingga orang – orang tersebut berniat untuk membelinya dan berlanjut setiap harinya, karena ia merasa
terganggu dengan pembeli yang dating sampai larut malam, ia memutuskan untuk menitipkan barang
dagangannya ke warung warung terdekat dari rumahnya.

Setelah beberapa minggu proses produksi permintaan kerupuk ikan patin pun semakin banyak sehingga
bapak fitriadi dan istri memutuskan untuk merekrut karwayan unyuk bekerja di home industry miliknya,
awalnya beliau hanya memiliki 9 orang karyawan untuk membantunya dalam proses produksi, lalu
dengan peningkatan pesanan yang sangat drastis pak fitriadi memutuskan untuk menambah karyawan
sebanyak 26 orang, dan sekarang yang menjadi karyawan tetapnya berjumlaj 35 orang pekerja selain itu
bapak fitriadi juga memiliki pekerja borongan setiap harinya yang bertugas untuk memisahkan kulit dari
dagingnya yang akan digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan kerupuk ikan patin.

Tidak lama setelah itu peminatnya semakin banyak karena bapak fitriadi memasarkan produknya melalui
media online juga, sehingga pembelinya bukan hanya dari sekitar wilayah sumatera saja melainkan dari
kota kota lain diluar pulau sumatera dan bahkan tak hanya itu saja, kerupuk ikan patin yang diusahai
bapak fitriadi juga sudah dikenal oleh masyarakat manca Negara seperti Malasya dan Singapore.
Sehingga beliau sekarang memiliki perijinan usaha dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Dinas
Kesehatan Pemerintah Kab. Deli Serdang. Dan untuk menjamin kesehatan kerja karyawan pak fitriadi,
beliau memutuskan untuk membuat BPJS ketenaga kerjaan bagi karyawannya.
Penghasilan pekerja dan keuntungan dari usaha kerupuk kulit ikan patin

Adapun penghasilan kotor yang diterima pak fitriadi /bulan berkisar Rp. 300.000.000

Gaji pekerja yang diberikan pak fitriadi untuk karyawannya berbeda – beda karena ada pekerja tetap dan
ada pekerja borongan. Pekerja tetap mendapatkan gaji Rp.500.000 / minggunya dan untuk gaji pekerja
borongan tergantung seberapa banyak ia dapat memisahkan kulit dari ikan tersebut (per kilo). Selain dari
kerupuk ikan patin pak fitriadi juga mendapat penghasilan tambahan dari hasil penjualan daging ikan
patin yang dijadikan sebagai bahan baku bakso dan durinya yang dihaluskan untuk dijual sebagai pakan
ikan.

Langkah Langkah Pengembangan

Langsung kelapangan dengan mencari alamat lengakp usaha kerupuk kulit ikan patin yang ada di daerah
batang kuis kab. Deli serdang dan kamipun menemukan tempat usaha kerupuk kulit ikan patin karna kami
melihat dari jalan pekerja sedang memproduksi kulit ikan patin kamipun mendatangi para pekerja dan
meminta ijin kepada pemilik usaha tersebut untuk melakukan penelitian pada minggu selanjutnya dan
pada saat itu juga kami mendapatkan izin dari pak fitriadi dengan syarat membawa surat ijin penelitian.

Perencanaan

Rencana awal yang kami lakukan adalah dengan jadwal sebagai berikut:

1. Melakukan survey lapangan pada hari kamis tanggal 03 Oktober 2019 pada pukul 14.57
WIB s/d 17.00 WIB
a. Melakukan wawancara kepada pemilik usaha dan pekerja yaitu pada kamis 10 Oktober
2019 pada pukul 12.30 WIB s/d 16.00 WIB
b. Pada sabtu 26 Oktober 2019 pada pukul 07.00 WIB s/d selesainya produksi pukul 12.00
WIB kami datang kembali dan memberikan APD kepada pekerja dan melakukan efaluasi
terhadap kegiatan di tempat kerupuk kulit ikan patin.

Pelaksanaan Dan Penilaian

Tahap pertama

Pada tahap pertama kami melakukan survei kelapangan dengan menilai langasung bagaimana keadaan
yang ada di tempat kerja, kami melihat bahwa tempat tersebut terlihat bersih namun sedikit berbau amis
karena bahan dasar dari produk ini adalah ikan yang sifatnya amis. Setelah kami dapatkan apa saja
masalah yang ditimbulkan akibat aktivitas kerja pekerja. Contohnya pekerja yang tidak menggunakan
sarung tangan saat memisahkan kulit dari daging ikan tersebut,bisa saja pekerja beresiko tersayat pisau
dan duri ikan tersebut
Tahap Kedua

Kami melakukan penyuluhan dengan memberikan informasi sekitar penyakit yang akan diderita jika para
pekerja tidak menggunakan APD dan tidak berhati – hati saat melakukannya. Terutama penyakit yang
ditimbulkan akibat pekerjaan mereka.

Tahap Ketiga

Yang kami lakukan adalah memeberikan APD serta mengevaluasi hasil wawancara kami yang kemarin
kami lakukan dengan melihat apakah pekerja menggunakan APD atau tidak. Kami melakukan evaluasi
dimulai dengan menanyakan apakah nyaman menggunakan APD tersebut, ternyata mereka mengatakan
lebi nyaman, karena belum terbiasa jadi mereka merasa janggal saja. Tetapi dari segi keefektifan kerja
memang lebih cepat dalam bekerja dengan menggunakan saung tangan dan masker.

Pemantapan dan pembinaan

Pemantapan dan pembinaan sama seperti masukan yang kami berikan ketika kami melakukan wawancara
yaitu memberikan masukan untuk tetap menggunakan APD dalam bekerja agar tidak terjadi sesuatu
apapun pada pekerja karena jika luka yang kecil dibiarkan akan menjadi parah juga dan dapat
menurunkan produktivitas pekerja. Kami menjelaskan ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan kerupuk kulit ikan patin terutama penyakit luka sayatan akibat benda- benda tajam.

Pemantauan kondisi lingkungan untuk keamanan kesehatan dan keselamatan kerja

Dari hasil pengamatan kami kondisi lingkungan ditempat kerja tidak kondusif, karena adanya bau amis
dari kulit ikan yang mengganggu.

Anda mungkin juga menyukai