“PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”
DISUSUN OLEH :
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………..…………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………….
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran…………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
mengandung arti bahwa manusia ditempatkan pada posisi pelaku dan
penerima manfaat dari proses mencari solusi dan meraih suatu hasil
pembangunan, dengan demikian maka masyarakat harus mampu lagi
meningkatkan kualitas kemandirian mengatasi masalah yang dihadapi upaya-
upaya pemberdayaan masyarakat seharusnya mampu berperan meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia (SDM) terutama dalam membentuk dan
merubah perilaku masyarakat guna untuk mencapai taraf hidup yang lebih
berkualitas lagi.
Pembentukan dan juga perubahan perilaku tersebut, baik dalam dimensi
sektoral yakni dalam seluruh aspek/sektor-sektor kehidupan manusia; dimensi
kemasyarakatan yang meliputi jangkauan kesejahteraan dari materiil hingga non
materiil; dimensi waktu dan kualitas yakni jangka pendek hingga jangka panjang dan
peningkatan kemampuan dan kualitas untuk pelayanannya, serta dimensi sasaran
yakni dapat menjangkau dari seluruh strata masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
tidak lain adalah untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat agar
mampu menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas
hidupnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan pemberdayaan masyarakat?
2. Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat?
3. Apa saja jenis pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pemberdayaan masyarakat
2. Untuk mengetahui proses pemberdayaan masyarakat
3. Untuk mengetahui jenis pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah proses, cara,
perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau
kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas,
2003). Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 2009). Pemberdayaan
masyarakat merupakan strategi pembangunan. Dalam perspektif
pembangunan ini, disadari betapa penting kapasitas manusia dalam upaya
meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber daya materi dan
non material
Dalam beberapa kajian mengenai pembangunan komunitas,
pemberdayaan masyarakat sering dimaknai sebagai upaya untuk memberikan
kekuasaan agar suara mereka didengar guna memberikan kontribusi kepada
perencanaan dan keputusan yang mempengaruhi komunitasnya (Foy, 1994).
Pemberdayaan adalah proses transisi dari keadaan ketidakberdayaan ke
keadaan kontrol relatif atas kehidupan seseorang, takdir, dan lingkungan
(Sadan,1997).Menurut Mubarak (2010) pemberdayaan masyarakat dapat
diartikan sebagai upaya untukmemulihkan ataumeningkatkankemampuan
suatu komunitas untuk mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat
mereka dalammelaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya selaku anggota
masyarakat.
B. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan
(empowerment), berasal dari kata power yang berarti kekuasaan atau
keberdayaan.Konsep pemberdayaan berawal dari penguatan modal sosial di
masyarakat (kelompok) yang meliputi penguatan penguatan modal sosial.
Apabila kita sudah memiliki modal sosial yang kuat maka kita akan mudah
mengarahkan dan mengatur (direct) masyarakat serta mudah mentransfer
pengetahuan kepada masyarakat. Dengan memiliki modal sosial yang kuat
maka kita akan dapat menguatkan knowledge, modal (money), dan people.
Konsep ini mengandung arti bahwa konsep pemberdayaan masyarakat adalah
transfer kekuasaan melalui penguatan modal sosial kelompok untuk
menjadikan kelompok produktif untuk mencapai kesejahteraan sosial. Modal
sosial yang kuat akan menjamin suistainable dalam membangun rasa
kepercayaan di dalam masyarakat khususnya anggota kelompok (how to build
the trust).
Pemberdayaan ini memiliki tujuan dua arah, yaitu melepaskan
belenggu kemiskinan dan keterbelakanagn dan memperkuat posisi lapisan
masyarakat dalam struktur kekuasaan. Pemberdayaan adalah sebuah proses
dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk
memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai
tujuan, maka pemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin
dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya,
memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun
sosial seperti memiliki kepercayaan diri,mampu menyampaikan
aspirasi,mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan
sosial,dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya
(Sipahelut,2010)
Konsep pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh
keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya (Pearson
et all, 1994 dalam Sukmaniar, 2007). Pemahaman mengenai konsep
pemberdayaan tidak bisa dilepaskan dari pemahaman mengenai siklus
pemberdayaan itu sendiri, karena pada hakikatnya pemberdayaan adalah
sebuah usaha berkesinambungan untuk menempatkan masyarakat menjadi
lebih proaktif dalam menentukan arah kemajuan dalam komunitasnya sendiri.
Artinya program pemberdayaan tidak bisa hanya dilakukan dalam satu siklus
saja dan berhenti pada suatu tahapan tertentu, akan tetapi harus terus
berkesinambungan dan kualitasnya terus meningkat dari satu tahapan ke
tahapan berikutnya (Mubarak, 2010).
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu pemberdayaan masyarakat dapat
diartikan sebagai upaya untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan
suatu komunitas untuk mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat
mereka dalammelaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya selaku anggota
masyarakat.
Dalam pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sangat vital, karena
masyarakat yang menjadi pemeran utamanya, namun peran petugas kesehatan
juga tidak bisa dihilangkan. Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas
kesehatan memiliki peran penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat
melalui kegiatan-kegiatan maupun program-program pemberdayaan
masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat,
memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam
melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau berkontribusi
terhadap program tersebut, mengalihkan melakukan pelatihan-pelatihan yang
bersifat vokasional.
Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan adalah posyandu,
pos obat desa (POD), Pondok bersalin desa (polindes), dana sehat, lembaga
swadaya masyarakat, upaya kesehatan tradisional,pos gizi, pos KB desa,Pos
kesehatan pesantren, Saka Bhakti Husada, Pos Upaya kesehatan kerja,
kelompok pemakai air (pokmair), karang taruna husada, pelayanan
puskesmas, dan puskesmas pembantu (Pustu) dan lain sebagainya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah tersebut terdapat banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang para
pembaca berikan tentang pembahasan dari makalah tersebut dalam
kesimpulan di atas.