Oleh :
JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya
kami dapat menyusun makalah dan menyelesaikan “Pemberdayaan Komunitas”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam kelancaran pembuatan makalah ini, yakni yang terhormat:
1. Bapak Ketut Sudiantara, A.Per.Pen. S.Kep.Ns M.Kes selaku Pembimbing dalam Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas
2. Diskusi Bersama dalam menyelesaikan makalah.
3. Materi yang diakses dari internet dan buku.
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki berbagai
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah kiranya para pembaca dapat memahami dan apabila terdapat hal - hal yang
kurang berkenan di hati para pembaca, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis memohon
maaf. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A Latar Belakang..................................................................................................................4
B Rumusan Masalah.............................................................................................................4
C Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
Kesimpulan................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembentukan dan juga perubahan perilaku tersebut, baik dalam dimensi sektoral
yakni dalam seluuh aspek/sektor-sekior kehidupan manusia. Dimensi kemasyarakatan yang
meliputi jangkaran kesejahteraan dari materiil hingga non materil; dimensi waktu dan
kualitas yakni jangka perdek hingga jangka panjang dan peningkatan kemampuan dan
kualitas untuk pelayananrya. serta dimensi sasaran yakni dapat menjangkau dari seluruh
strata masyarakat. Pemberdayaan masyarakat tidak lain adalah untuk memberikan motivasi
dan dorongen kepada masyarakat agar mampu menggali potensi dirinya dan berani bertindak
memperbaiki kualitas hidupnya, melalui cara antara lain dengan pendidikan untuk
penyadaran dan pemampuan diri mereka.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pangetian pemberdayaan komunitas ?
b. Tujuan pemberdayaan komunitas ?
c. Manfaat pemberdayaan komunitas ?
d. Prinsip pemberdayaan komunitas ?
e. Strategi pemberdayaan komunitas ?
C. Tujuan
4
Agar mahasiswa mampu mempelajari, memahami dan menerapkan pemberdayaan
komunitas pasca tatanan pelayanan kesehatan komunitas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar
yang belum mencukupi atau lavak. Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian,
papan. kesehatan, pendidikan dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya
produktivitas yang rendah, sumber daya manusia yang lemah, terbatasnya akses peda
tanah padahal ketergantungan pada sektor pertanian masih sangat kuat, melemahnya
pasar- pasar lokal dan tradisional karena dipergunakan untk memasuk kebutuhan
perdagangan internasional. Dengan perkataan lain masalah keterbelakangan menyangkut
struktural (kebijakan) dar kultural (Sunyoto Usman, 2004).
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah: untuk
membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi
kemardirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yarg dialami oleh masyarakat yang
ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang
dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah yang dihadapi dengan merggunakan
dava/kemampuan yang dimiliki.
Tujuan pemberdayaan komunitas (Emmy):
1. Peningkatan standar hidup
2. Meningkatkan percaya diri
3. Peningkatan kebebasan setiap orang
7
sumber daya manusia yang memadai, maka komunitas tersebut tetap akan tertinggal,
karera tidak mampu mengelola sumber alam vang melimpah tersebut.
2. Mengembangkan gotong royong masyarakat.
Potensi masyarakat yang ada tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa
adanya gotong royong dari masyarakat itu sendiri. Peran petugas kesehatan atau
provider dalam gotong royong masyarakat adalah Memotivasi dan memfasilitasinya,
melalui pendekatan pada para tokoh masyarakat sebagai penggerak kesehatan dalam
masyarakatnya.
3. Menggali Kontribusi masyarakat.
Menggali dan mengembangkan potensi masing - masing anggota masyarakat agar
dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan terhadap program atau kegiatan yang
direncanakan bersama. Kontribusi masyarakat merupakan bentuk partisipasi
masyarakat dalam bentuk tenaga, pemikiran atau ide, dana, bahan bangunan, dan
fasilitas - fasilitas lain untuk menunjang usaha kesehatan.
4. Menjalin kemitraan
Jalinan kerja antara berbagai sektor pembangunan, baik pemerintah, swasta dan
lembaga swadaya masyarakat, serta individu dalam rangka untuk mencapai tujuan
bersama yang disepakati. Membangun kemandirian alau pemberdayaan uasyarakal,
kemitraan adalah sangat penting peranannya.
5. Desentralisasi
Upaya dalam pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya memberikan kesempatan
kepada masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi daerah atau wilayahnya.
Oleh sebab itu, segala bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ketingkat
operasional yakni masyarakat setempat sesiai dengan kuttr masing-masing komuitas
dalam pemberdayaan masyarakat
9
pengetahuan yang dapat dimanfaatken untuk mendukung upaya
pemberdayaan. Dalam mempertimbangkan potensi masyarakat. Kearifan lokal
dapat digunakan sebagai batu loncatan upaya pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian. masyarakat akan lebih mudah menerima berbagai
perubahan dalam proses pemberdayaan.
2. Memberikan Pendampingan secara Berkelompok
Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah
kelompok. Pemberdayaan dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektik.
Sebagai contoh, untuk melakukan pemberdayaan pemuda dalam suatu dusun
perlu mendatangi pemuda satu per satu.
3. Memberikan Pelatihan Khusus
Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang
meminta dilakukan pelatihar terten:u di luar program pemberdayaan. Sebagai
contoh. dalam pelatihan kekriyaan pemuda karang taruna. terdapat beberapa
pemuda yang menginginlan diberi pelatihan Fembuatan kerajinan tangan
4. Mengangkat Kearifan Lokal
Tidak semua norma dan kebiasaan yang menjadi kearifan local menghambat
perubahan. Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifar- kearifan lokal
dalam upaya pemberdayaan komunitas. Sebagai contoh. mengajarkan
masyarakat membuat dan mengelola tambak ikan
5. Memberikan Bantuan Sarana
Sarana merupakan salah satu unsur-unsur yang paling penting dalam
melaksanakan kegiatan pemberdayaan. Adapun wujud bantuan sarana dari
pihak pemberdaya di antaranya modal stimulan untuk menggerakkan program
yang telah disepakati, pengadaan peralatan yang digunkan selana progrem be-
langsung, bantuan hukum sepert pembebasan lahan, atau bantuan perizininan
seperti menggunakan bangunan dan fasilitas umum.
6. Melaksanakan Pemberdayaan secara Bertahap
Adapun tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan sebagai berikut:
a. Perencanaan
10
Pada tahap perencanaan, pihak pemberdaya dapat menerapkan metode
PRA atau Particpatory Rural Appraisal. PRA pada dasarnya merupakan
metode penelitian atan kajian untnk menggali potensi dan permasalahan
dalam masyarakat, serta merumuskar alternatif pengembargan dan solusi
permasalahan.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau disebut tahap kapasitasi biasanya dilakukan
dengan metode pendampingan serta diadakan kegiatan memfasilitasi
program pemberdayaan.
c. Evaluasi
Bentuk peran konunitas dalam evaluasi program pembangunan antara lain
memberikan masukan, saran, dan kritik bagi progran pembangunan yang
telah berlangsung. Proses evaluasi dapat dilakukan bersama masyarakat.
Jika progran pemberdayaan dirasa berhasil, tahap berikutnya adalah
terminasi, yaitu pengakhiran seluruh kegiatan termasuk pendampingan,
serta penyerahan tugas pendanpingan kepada komunitas tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PNPM
LSM
PT P-RK
Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, can dapat
memberikan pengetahuan sedikit tentang pemberdayaan komunitas. Kami mengetahui bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih sangat banyak terdapat kekurangan baik dari segi
12
penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu saran da:i pembaa yang bersifat
membangun sangat saya harapkan agar dapat terciptanya makalah yaug baik yang dapat memberi
pengetahuan yang benar kepada pembaca. Pesan dari saya mulailah membaca dari hal yang kecil
untuk dapat mengetahui lebih baryak hal yang belum anda ketahui.
13
DAFTAR PUSTAKA
14