Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

OLEH

KELOMPOK VII

Nama : Parida Yany Tuahena

Yulia Sari Sopalauw

Rahma F. Mamang

Afriani Wally

Gonzales Manuputty

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

AMBON

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga

makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Keperawatan Bencana dengan judul Pemberdayaan Masyarakat. Makalah ini disusun secara

sederhana sehingga dapat memudahkan  mahasiswa dan pembaca dalam  mempelajari materi

yang kami sampaikan.

Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya, saya menyadari bahwa makalah

ini belum sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat

bagi teman-teman mahasiswa dan pembaca di kalangan masyarakat serta dapat digunakan

sebagai acuan dengan penyusunan makalah yang lainnya.

Ambon , 10 November 2019

Kelompok VII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
B. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
C. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
D. Peran Petugas Atau Sektor Kesehatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
E. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat
F. Ciri Pemberdayaan Masyarakat
G. Penyelenggaraan
H. Wujud Peran Serta Masyarakat
I. Sanksi Pemberdayaan Kesehatan

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan mengandung arti
bahwa manusia ditempatkan pada posisi pelaku dan penerima manfaat dari proses
mencari solusi dan meraih suatu hasil pembangunan, dengan demikian maka
masyarakat harus mampu lagi meningkatkan kualitas kemandirian mengatasi masalah
yang dihadapi upaya-upaya pemberdayaan masyarakat seharusnya mampu berperan
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) terutama dalam membentuk dan
merubah perilaku masyarakat guna untuk mencapai taraf hidup yang lebih berkualitas
lagi.
Pembentukan dan juga perubahan perilaku tersebut, baik dalam dimensi
sektoral yakni dalam seluruh aspek/sektor-sektor kehidupan manusia; dimensi
kemasyarakatan yang meliputi jangkauan kesejahteraan dari materiil hingga non
materiil; dimensi waktu dan kualitas yakni jangka pendek hingga jangka panjang dan
peningkatan kemampuan dan kualitas untuk pelayanannya, serta dimensi sasaran yakni
dapat  menjangkau dari seluruh strata masyarakat. Pemberdayaan  masyarakat  tidak
lain adalah untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat agar mampu
menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya, melalui
cara antara lain  dengan pendidikan untuk penyadaran dan pemampuan diri mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Pemberdayaan Masyarakat?
2. Bagaimana Tujuan Pemberdayaan?
3. Bagaimana Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat?
4. Bagaimana Peran petugas atau sektor kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat?
5. Bagaimana Sasaran pemberdayaan masyarakat.?
6. Bagaimana Ciri pemberdayaan masyarakat?
7. Bagaimana Penyelenggaraan?
8. Bagaimana Wujud peran serta masyarakat?
9. Bagaimana Sanksi Pemberdayaan Kesehatan?

C.         Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pemberdayaan Masyarakat..
2. Untuk Mengatasi Tujuan Pemberdayaan.
3. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.
4. Untuk mengetahui Peran petugas atau sektor kesehatan dalam pemberdayaan
masyarakat
5. Untuk mengetahui Sasaran pemberdayaan masyarakat.
6. Untuk mengetahui Ciri pemberdayaan masyarakat
7. Untuk mengetahui Penyelenggaraan
8. Untuk mengetahui Wujud peran serta masyarakat
9. Untuk mengetahui Sanksi Pemberdayaan Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak
yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas, 2003). Masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu  sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama
(Koentjaraningrat, 2009). Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi
pembangunan. Dalam perspektif pembangunan ini, disadari betapa penting kapasitas
manusia dalam upaya meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber
daya materi dan non material.
Dalam beberapa kajian mengenai pembangunan komunitas, pemberdayaan
masyarakat sering dimaknai sebagai upaya untuk memberikan kekuasaan agar suara
mereka didengar guna memberikan kontribusi kepada perencanaan dan keputusan
yang mempengaruhi komunitasnya (Foy, 1994). Pemberdayaan adalah proses transisi
dari keadaan ketidakberdayaan ke keadaan kontrol relatif atas kehidupan seseorang,
takdir, dan lingkungan (Sadan, 1997). Menurut Mubarak (2010) pemberdayaan 
masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk memulihkan
atau meningkatkan kemampuan suatu komunitas untuk mampu berbuat sesuai dengan
harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya
selaku anggota masyarakat.
Di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
memelihara, dan meningkatkan kesehatan.

B. Tujuan
1. Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok, atau masyarakat
2. Timbulnya kemauan dan kehendak ialah sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran
dan pemahaman terhadap objek, dalam hal ini kesehatan
3. Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan yang berarti masyarakat,
baik secara individu maupun kelompok telah mampu mewujudkan kemauan atau
niat kesehatan mereka dalam bentuk tindakan atau perilaku sehat
C. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat
1. Menumbuh kembangkan potensi masyarakat
2. Mengembangkan gotong royong masyarakat
3. Menggali konstribusi masyarakat
4. Menjalin kemitraan
5. Desentralisasi
D. Peran petugas atau sektor kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat
1. Memfasilitasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan atau program-program
pemberdayaan
2. Memotivasi masyarakat untuk bekerja sama atau bergotong-royong dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program-program bersama untuk
kepentingan bersama dalam masyarakat tersebut
3. Mengalihkan pengetahuan, ketrampilan, dan teknologi kepada masyarakat
E. Sasaran
1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok masyarakat
4. Organisasi masyarakat
5. Masyarakat umum
F. Ciri pemberdayaan masyarakat
1. Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat,
ustad, dan sebagainya.
2. Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis
taklim,dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam
upaya pemberdayaan masyarakat.
3. Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu
prinsip pemberdayaan masyarakat.
4. Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali
pengahsil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk
memudahkan akses ke puskesmas.
5. Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan
pendekatan community based health education.
6. Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan
untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir
atau arang.
G. Penyelenggaraan
1. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
Lima program prioritas: KB, KIA, Imunisasi, dan penanggulangan diare,
perbaikan Gizi. Kegiatan posyandu lebih dikenal dengan sistem lima meja:
a. Meja satu: pendaftaran
b. Meja dua: penimbangan
c. Meja tiga: pengisian kartu menuju sehat
d. Meja empat: penyuluhan kesehatan, pemberian oralit, vit A, dan Tablet Fe
e. Meja lima: pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan serta pelayanan keluarga berencana.
2. Pondok Bersalin Desa (POLINDES)
Kegiatan POLINDES antara lain: melakukan pemeriksaan (ibu hamil, ibu nifas,
ibu menyusui, bayi dan balita), memberikan imunisasi, penyuluhan kesehatan
masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak, serta pelatihan dan pembinaan
kepada kader dan masyarakat.
3. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD)
POD merupakan perwujudan peran serta masyarakat dalam pengobatan sederhana
terutama penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat (penyakit rakyat
atau penyakit endemik).
4. Dana Sehat
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34 kabupaten dan telah
mencakup 12.366 sekolah
b. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), dilaksankan pada 96
kabupaten
c. Pondok Sehat, dilaksanakan pada 39 kabupaten atau kota
d. Organisasi atau Kelompok lainnya (seperti tukang becak, supir angkutan
kota,dll.), telah dilaksanakan pada 10 kabupaten atau kota.
5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Kebijakan LSM :
a. Meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua tingkatan
b. Membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap organisasi
kemasyarakatan
c. Memberi kemampuan, kekuatan, dan kesempatan yang lebih besar kepada
organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan
dengan kemampuan sendiri
d. Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan kesehatan
e. Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk berkiprah
dalam bidang kesehatan
6. Upaya Kesehatan Tradisional
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang
dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat. TOGA merupakan
wujud partisipasi masyarakat dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan
sederhana dengan memanfaatkan obat tradisional. Fungsi utama TOGA adalah
menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga
meningkatkan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit
yang ringan, serta untuk perbaikan gizi masyarakat, upaya pelestarian alam, dan
memper indah tanam dan pemandangan.
7. Pos Gizi (pos timbangan)
8. Pos KB desa (RW)
9. Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN)
10. Saka Bhakti Husada (SBH)
11. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
12. Kelompok Masyarakat Pemakai Air (POKMAIR)
13. Karang Taruna Husada
14. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
H. Wujud peran serta masyarakat
1. Sumber daya masyarakat
Peran serta masyarakat dibidang kesehatan antara lain sebagai berikut:
a. Pemimpin masyarakat yang berwawasan kesehatan
b. Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi,
cendikiawan, artis atau seniman, budayawan, pelawak,dll.
c. Kader kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya misalnya: kader
Posyandu, kader lansia, kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi,
kader KB, dokter kecil, saka bakti husada, santri husada, taruna husada,dll.
2. Institusi/lembaga/organisasi masyarakat
Semua jenis institusi, lembaga atau kelompok masyarakat yang mempunyai
aktivitas masyarakat kesehatan. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
a. Upaya Kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yaitu segala bentuk
kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh, dan untuk masyarakat.
I. Sanksi Pemberdayaan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan:
pasal 52 ayat (1) Mengatakan bahwa pelayanan kesehatan terdiri atas: pelayanan
kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pasal 53 ayat (2) lebih tegas juga mengatakan bahwa “pelayanan kesehatan
masyarakat ditujukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat”, hal ini sangat jelas bahwa
dalam keadaan bagaimanapun teanga kesehatan harus mendahulukan pertolongan
dan keselamatan jiwa pasien.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sangat vital, karena masyarakat
yang menjadi pemeran utamanya, namun peran petugas kesehatan juga tidak bisa
dihilangkan. Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan memiliki peran
penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun
program-program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada masyarakat untuk
bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan agar masyarakat mau
berkonstribusi terhadap program tersebut, melakukan pelatihan-pelatihan yang
bersifat vocational.
Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah posyandu, Pos
Obat Desa, Polindes, dana sehat, LSM, upaya kesehatan tradisional, pos gizi, pos
KB desa, pos kesehatan pesantren, Sakabhakti Husada, Pos Upaya Kesehatan Kerja,
Kelompok pemakai Air, Karang taruna husada, pelayanan puskesmas,dan
pelayanan puskesmas pembantu (Pustu) dsb.
B. Saran
1. Bagi masyarakat, agar dapat berpartisipasi dalam mendukung program-program
kesehatan dalam sistem pemberdayaan masyarakat
2. Bagi pembaca, diharapkan agar makalah ini dapat menambah wawasan tentang
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Nurbeti, M. 2009.Pemberdayaan masyarakat dalam konsep “kepemimpinan yang mampu


menjembatani”. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007,  Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.
Karsidi, Ravik. 2001.Paradigma Baru Penyuluhan Pembangunan dalam Pemberdayaan
Masyarakat.Dalam  Pambudy dan A.K.Adhy (ed.): Pemberdayaan Sumberdaya
Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani, Bogor: Penerbit Pustaka
Wirausaha Muda.
Korten, David C. 1984. Pembangunan yang Memihak Rakyat.Jakarta : Lembaga Studi
Pembangunan.
Koentjaraningrat. 2009: Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambangan. Jakarta.
Longman.
Lubis, Hari & Huseini, Martani.1987. Teori Organisasi; Suatu Pendekatan Makro. Pusat Antar
Ilmu-ilmu Sosial UI: Jakarta.
Mubarak, Z. 2010. Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Ditinjau Dari Proses Pengembangan
Kapasitas Pada Program PNPM Mandiri Perkotaan Di Desa Sastrodirjan Kabupaten
Pekalongan.Tesis.Program Studi Magister Teknik Pemberdayaan Wilayah Dan Kota. Undip.
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai