Anda di halaman 1dari 17

CTT: Maaf buk, laptop yona menggunakan Microsoft Word 2010 buk, harap dimaklumi jika

penulisannya berubah buk, makasih buk !

POKOK BAHASAN 8
PENGGERAKAN PERAN SERTA MASYARAKAT

PENDAHULUAN

Peransertamasyarakat proses dimanaindividu, keluarga,


lembagaswadayamasyarakat,
duniausahadanmasyarakatluaspadaumumnya.

Bidanbersama sector yang


bersangkutanmenggerakkanperansertamasyarakatdalambentukpen
gorganisanmasyarakatadalah proses pembentukkanorganisasidi
masyarakatdandapatmengidentifikasikebutuhanprioritas,darikebut
uhantersebutsertamengembangkankeyakinandanberusahamemenu
hiatassumber-sumber yang ada di masyarakat.

KOMPETENSI
Kompetensi Utama:
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami
danMenjelaskantentangpenggerakanperansertamasyarakat.

Kompetensi Khusus:
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. pengertian
2. tujuan
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
3. tahap PMS
4. tingkat PMS
5. Bentuk PMS
6. Pengembangan PMS

Urutan Pembelajaran: Memahami konsep dasar setiap sub pokok


bahasan, membuat paper, diskusi kelompok, membuat latihan,
membuat tugas, membuat resume, dan mengikuti tes.

1
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Panduan: Baca danpahamikonsep-konsepdasarpadasetiap sub pokokbahasanberikut:

PENGGERAKAN PERAN SERTA


MASYARAKAT
A. Pengertian PSM

Pergerakan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah segala upaya yang bersifat persuasif
dan tidak memerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan
kemampuan masyarakat dalam menemukan, merencanakan danmemecahkan masalah
menggunakan sumber daya/potensi yang mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan
tokoh-tokoh masyarakat serta LSM yang ada dan hidup di masyarakat.

Peran serta masyarakat adalah suatu bentuk bantuan masyarakat dalam hal pelaksanaan upaya
kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitattif dalam bentuk bantuan tenaga, dana,
sarana, prasarana serta bantuan moralitas sehingga tercapai tingkat kesehatan yang optimal.

Peran serta masyarakat memiliki makna yang amat luas. Semua ahli mengatakan bahwa
partisipasi atau peran serta masyarakat pada hakekatnya bertitik tolak dari sikap dan perilaku
namun batasannya tidak jelas, akan tetapi mudah dirasakan, dihayati dan diamalkan namun sulit
untuk dirumuskan. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana
individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan
diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya ( Dep Kes RI, 1997, hal 5 )

B. Tujuan PSM

Tujuan program peran serta masyarakat adalah meningkatkan peran dan kemandirian, dan
kerjasama dengan lembaga-lembaga non pemerintah yang memiliki visi sesuai ;

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jejaring kelembagaan dan organisasi non pemerintah
dan masyarakat.

2. Memperkuat peran aktif masyarakat dalam setiap tahap dan proses pembangunan melalui
peningkatan jaringan kemitraan dengan masyarakat.

2
Tujuan PSM terbagi 2 :

1. Tujuan umum

Meningkatkan kemandirian masyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan sehingga


masyarakat dapat memberikan andil dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan.

b. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat


kesehatannya sendiri.

c. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat.

d. Terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan masyarakat di tingkat lapangan.

C. Tahap PSM

1. Pertemuan / Pendekatan Tingkat Desa A.

2. Survey Mawas Diri ( Community Self Survey / CSS ).

3. Musyawarah Masyarakat Desa

4. Pelatihan Kader

5. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Oleh Masyarakat

6. Pembinaan Pelestarian Kegiatan

7. Pengenalan Sosial Budaya Masyarakat Setempat

D. Tingkat PSM

1. PSM karena Imbalan

3
Adanya peranserta karena adanya imbalan tertentu yang diberikan baik dalam bentuk
imbalan materi atau imbalan kedudukan.

2. PSM karena Paksaan / Perintah : Masyarakat berperan serta karena adanya ancaman atau
sanksi.

3. PSM karena Identifikasi atau rasa ingin memiliki.

4. PSM karena Tuntutan Hak Asasi & Tanggung Jawab.

5. PSM yang Disertai Kreasi dan daya Cipta.

6. PSM karena kesadaran : Peran serta atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan atau
harapan dapat imbalan.

E. Bentuk PSM

1. Polindes

a) Definisi

Pondok bersalin Desa (POLINDES) adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat
dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan
anak termasukKB didesa (Depkes RI, 1999) polindes dirintis dan dikelola oleh
pamong desa setempat.

b) Tujuan Polindes

Umum : memperluas jangkauan peningkatan mutu dan mendekatkan


pelayanan KIA/KB oleh Bidan.

Khusus :

4
1) Sebagai tempat pemeriksaankehamilan.

2) Sebagai tempat pertolonganpersalinan.

3) Sebagai tempat pelayanan kesehatan lain.

4) Sebagai tempat untuk konsultasi / pendidikan kesehatan.

5) Fungsi Polindes

Ada tenaga bidan yang bekerja penuh sebagai pengelola polindes.

Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas dan fungsi bidan :

1) Bidankit

2) IUD kit

3) Sarana imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamil

4) Timbangan berat badan ibu dan pengukur tinggi badan

5) Infus set dan cairan dextrose 5%, NaCL 0,9%

6) Obat-obatan sederhana dan uterotonika

7) Buku-buku pedoman KIA,KB, dan pedoman kesehatan lainnya

8) Inkubator sederhana

9) Infuse set

Memenuhi persyaratan rumah sehat, antara lain :

1) Penyediaan air bersih

2) Ventilasi cukup

3) Penerangan cukup

4) Tersedia sarana pembuangan air limbah

5) Lingkungan pekarangan bersih

5
6) Ukuran minimal 34 meter persegi

Lokasi dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya dan


mudahdijangkau oleh kendaraan roda empat.

Ada tempat untuk melakukan pertolonganpersalinandanperawatanpost partum


minimal satutempattidur.

Kegiatan di Polindes

a. Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada ibu hamil dan


mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.Menolong persalinan normal dan persalinan
dengan resiko sedang.

b. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.

c. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal,bayi,anak balita dan anak prasekolah


serta imunisasi dasar pada bayi.

d. Memberikan pelayanan KB.

e. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan


yang berisiko tinggi baik ibu maupun bayinya.

f. Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader.

g. Merujuk kelainan kefasilitas kesehatan yang lebih mampu.

h. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader.

i. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak serta
peningkatan penggunaan ASI dan KB.

j. Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas setempat.

2. Pos Obat Desa

a) Defenisi

6
Pos Obat Desa adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat berupa upaya
pengobatan sederhana bersumber daya masyarakat. Pos obat desa merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang
sebagai perluasan kuratif sederhana.

b) Tujuan

Umum : Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong sendiri dibidang


kesehatan melalui penyediaan obat obatan dan pengobatan sendiri sebagai
pertolongan pertama secara aman dan tepat.

Khusus :

1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat dan upaya pengobatan


sederhana terhadap penyakit ringan didaerah setempat, terutama di daerah
yang jauh dari pusat kesehatan.

2) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri di


bidang kesehatan, melalui penyediaan obat dan pengobatan sendiri sebagai
pertolongan pertama secara aman dan tepat.

3) Tersedianya obat yang bermutu dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

3. Dana upaya kesehatan masyarakat (DUKM)

a) Defenisi

Merupakan upaya dari, oleh, dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan
azas gotong royong dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan mereka melalui
perhimpunan dana secara pra upaya guna menjamin terselenggaranya pemeliharaan
kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabiltatif.

Pada dasarnya mencakup 3 hal pokok :

adanya kesepakatan untuk mengumpulkan dan dengan prinsip gotong royong.

Adanya upaya pengembangan bukti pemeliharaan kesehatan.

7
Adanya system pengolahan dana

b) Tujuan

Umum : Meningkatkan derajat kesehatan melalui supaya pemeliharaan kesehatan


perorang, keluarga dan masyarakat yang bersifat paripurna dan terjamin,
kesinambungan dan mutunya.

Khusus :

1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna, berhasil guna dan


berdaya guna bagi individu, keluarga dan masyarakat.

2) Tersedianya pembiayaan pra upaya yang dihimpun atas azas gotong royong.

3) Pengelolaan dana dan penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dikelola oleh


organisasi atau badan hukum yang ditunjuk oleh masyarakat.

Komponen Dana Sehat

1) Ada peserta dana sehat

2) Ada pelaksana pemeliharaan kesehatan

3) Ada organisasi atau badan hokum yang menyekenggarakan program dana


sehat.

4) Ada pembina dana sehat yang terdiri dari unsure petugas pemerintah tokoh
masyarakat dan wakil anggota

Kebijakan operasional

1) Tumbuhkan dulu kesadaran bahwa kesehatan itu perlu biaya yang


berkesinambungan.

2) Dimulai dari kelompok kecil

3) Lahir dari aktifitas setempat

8
4) Paket pelayanan yang disesuaikan

5) Pengembangan yang bertahap

4. Tabulin

a) Defenisi

Tabungan ini sifatnya insidensial, keberadaannya terutama pada saat mulainya


kehamilan dan dapat berakhir pada saat seorang ibu sudah melahirkan. Tabungan ini
akan sangat membantu terutama bagi ibu hamil dan keluarganya pada saat menghadapi
persalinan terutama masalah kendala biaya sudah dapat teratasi.

Secara psikologis ibu akan merasa tenang menghadapi saat persalinan dan karena
pengelolaan. Tabulin ini biasanya oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan, maka
akan menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan. Perlindungan pembiayaan
kesehatan sendiri seharusnya dimiliki setiap orang pada setiap fase kehidupannya.

b) Tujuan

Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.

Memotivasi masyarakat terutama ibu hamil, menyisihkan sebagian dananya untuk


ditabung sebagai persiapan persalinan.

Keberhasilan pemberdayaan perempuan di sektor kesehatan juga terlihat pada indikator


persalinan yang ditolong medis. Intervensi yang dilakukan adalah menggiatkan
penyuluhan ke tengah masyarakat, khususnya di pedesaan dan menyediakan lebih banyak
lagi pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, bersama tenaga medisnya. Pemberdayaan
perempuan di sektor kesehatan telah berhasil meningkatkan usia harapan hidup
perempuan.

Salah satu kegiatan isi adalah membuat tabungan ibu bersalin (Tabulin), Tabulin adalah
salah satu Program Kesehatan yang dinilai sangat positif langsung menyentuh
masyarakat. Tabungan yang bersifat sosial ini sangat membantu warga, terutama mereka
yang berekonomi lemah. Program ini sangat tepat dan efektif dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat. Warga tidak akan merasa terbebani dalam mendukung program
tersebut karena penggalangan dana tabungan dilakukan melalui pola jimpitan (sejenis
iuran sukarela).

9
Melalui Tabulin, ibu hamil diharapkan bisa menabung sehingga saat melahirkan tidak
mengalami kesulitan biaya persalinan karena sudah ada dana tabungan tersebut. Tabulin
merupakan upaya yang sangat baik untuk menurunkan angka kematian ibu. Meskipun
demikian, cara ini belum 100 % menjamin ibu hamil selamat dari maut.

Tabungan Bersalin (Tabulin) sudah dimulai sebelum ada desa Siaga. Kita menerangkan
ke Ibu Hamil dan keluarganya tentang kegunaan Tabulin, meskipun orang kaya. Justru
orang kaya tersebut harus memberikan contoh kepada orang-orang yang tidak mampu
menabung, dan ibu hamil tersebut diberikan buku yang dibawa setiap pemeriksaan.
Tabungan itu dibentuk berdasarkan RW atau Posyandu. Bila Posyandu di suatu tempat
ada empat, maka tabungannya ada empat di desa tersebut. Kita juga harus menentukan
jumlah tabungan ibu hamil setiap minggunya dan memberi penjelasan kepada ibu hamil
betapa pentingnya manfaat Tabulin sehingga ibu hamil mempunyai kesadaran untuk
membayar Tabulin. Banyak sekali hal yang sebenarnya kelihatan kecil atau sepele, seperti
menyiapkan tabungan, kemudian menyiapkan tetangga yang bisa mengantar pada saat
terjadinya persalinan secara tiba-tiba. Hal ini bisa menginspirasi banyak masyarakat agar
di masa mendatang Tabulin dapat tersosialiasai dengan baik di masyarakat.

5. Dasolin

a) Defenisi

Dasolin adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur, juga ibu yang mempunyai
balita dianjurkan menabung yang kegunaan untuk membantu ibu tersebut saat hamil
lagi. Sedangkan Tabulin hanya untuk ibu hamil saja. Tapi kalau misalkan Tabulinnya
sedikit, bisa dibantu dengan Dasolin tersebut.

Dasolin merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan diri, oleh, dan untuk
masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan
dengan pembiayaan secara pra upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.

Ciri khas Dasolin adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk uang atau
modal dan benda yang dikelola oleh masyarakat untuk kepentingan dan kesehatan
masyarakat terutama ibu hamil.

b) Tujuan Dasolin :

Menurunkan angka kematian ibu dan bayi

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.

10
Memotivasi masyarakat, untuk menyisihkan sebagian dananya untuk ditabung,
yang kegunaannya untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi.

Terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang bermutu, berhasil guna dan


berdaya guna.

Tersedianya dana yang dihimpun secara pra upaya atau azas gotong royong.

Terwujudnya pengelolaan yang efisien dan efektif oleh lembaga organisasi


masyarakat yang melindungi kepentingan peserta.

Dasolin tidak hanya semata membiayai pemeliharaan kesehatan, melainkan juga berusaha
meningkatkan kemampuan hidup sehat anggota masyarakat terutama ibu hamil.

Dasolin merupakan salah satu bentuk peran serta dan kemandirian masyarakat dalam
bidang kesehatan. Penyelenggaraan dipelihara melalui kelompok masyarakat yang
terorganisasi seperti RT/RW. LKMD/PKK, Paguyuban, Pengajian, Koperasi dan lain-lain.

c) Ciri penyelenggaraan :

Secara gotong royong

Penyelenggaraan Dasolin dilaksanakan usaha bersama, azas kekeluargaan


diantara peserta.

Secara musyawarah mufakat

Setiap putusan penyelenggaraan Dasolin didasarkan atas musyawarah


anggotanya.

Secara manajemen terbuka

Karena Dasolin adalah upaya masyarakat secara gotong royong, maka


manajemen dilakukan adalah secara terbuka.

Dasolin dalam kegiatan ekonomi

Penyelenggaraan Dasolin akan lestari bila dikaitkan dengan upaya ekonomi


misalnya keterkaitan usaha koperasi.

11
Penyelenggaraan Dasolin dapat dilakukan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan anak.
Pemeliharaan kesehatan melalui dana sehat dapat dilakukan kepada ibu hamil.

Konstribusi dana dapat berasal dari keluarga atau ibu rumah tangga. sebagai peserta
Dasolin disini ibu dan keluarga. Sebagai pelaksana pelayanan adalah tenaga kesehatan
terutama bidan, dokter dan perawat.

6. Dana Sehat

Dana Sehat sudah lama dikembangkan di Indonesia jauh sebelum program JPKM
dicanangkan. Sejak pendekatan PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa)
digunakan pada tahun 1974, Dana Sehat telah mulai marak, meskipun masih dalam bentuk
yang sederhana.

Bersamaan dengan keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia, demand masyarakat


terhadap kesehatan masyarakat makin meningkat. Sejalan dengan itu terjadi perkembangan
yang menarik, yakni meluasnya keinginan membentuk Dana Sehat dan membesarnya liputan
wilayah Dana Sehat. Bila dulu Dana Sehat hanya terbatas pada desa, kini sudah mulai
merambah ketingkat kecamatan bahkan kabupaten. Institusi penyelenggara Dana Sehat juga
mulai beragam, ada pola PKMD, pola UKS, pola Koperasi, pola UKK, pola Pondok
Pesantren, pola PKK, pola LSM, kelompok agama, pola perusahaan swasta, dan lain-lain.

a) Jenis intervensi Pada Tiap Kategori Dana Sehat

Dana Sehat pratama I, II, III, jenis intervensi yang bisa dilakukan adalah meningkatkan
frekuensi dan intensitas KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dari petugas pembina
kepada para pengurus Dana Sehat.

b) Dana Sehat madya, jenis intervensinya adalah pelatihan manajemen operasional Dana
Sehat. Pelatihan ini berkaitan dengan pengelolaan Dana Sehat secara keseluruhan,
termasuk manajemen keuangannya.

c) Dana Sehat purnama, jenis intervensinya adalah pelatihan JPKM, sebagai persiapan
Dana Sehat tersebut untuk bergabung atau meningkatkan statusnya menjadi JPKM.

7. Poskestren

a) Defenisi

Poskestren adalah Pesantren yang memiliki kesiapan dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah- masalah kesehatan, secara mandiri sesuai
dengan kemampuannya.

12
b) Tujuan

Tujuan Umum

Terwujudnya pesantren yang sehat, serta peduli dan tanggap terhadap


permasalahan kesehatan diwilayah pesantrennya.

Tujuan Khusus

1) Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran santri dan guru tentang pentingnya


kesehatan.

2) Meningkatnya santri dan guru yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat.

3) Meningkatnya kesehatan lingkungan di pesantren.

4) Meningkatnya kemampuan dan kemauan santri untuk menolong diri sendiri


dibidang kesehatan

5) Sasaran Pengembangan Poskestren

Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran pengembangan Poskestren dibedakan


menjadi tiga jenis sasaran, yaitu :

1) Semua individu santri, guru serta pengurus pesentren serta keluarganya yang tinggal
di lingkungan pesantren, yang diharapkan mampu melaksanakan hidup sehat, serta
peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di lingkungan pesantren.

2) Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan


keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku
tersebut, seperti pimpinan pesantren, pengurus yayasan serta petugas kesehatan.

3) Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan, dana,


tenaga, sarana dan lain-lain, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur dan
pemangku kepentingan lainnya.

13
F. Pengembangan PSM

Dalam mengembangkan dan membina peran serta masyarakat di bidang kesehatan di


Indonesia, perlu diterapkan pendekatan edukatif dengan strategi dua tahap, yaitu
pengembangan provider dan pengembangan masyarakat.

Kunci pada pengembangan provider adalah keterbukaan dan pengembangan komunikasi timbal
balik yang horizontal maupun vertikal, sedangkan kunci pada pengembangan masyarakat adalah
mengembangkan persepsi antara masyarakat dan provider agar masyarakat mampu mengenal
masalah dan potensinya dalam memecahkan masalah.

Dengan demikian, mengembangkan peran serta masyarakat yang baik adalah upaya memicu dan
menghidupkan proses pemecahan masalah, haruslah selalu diusahakan agar sumberdaya untuk
pemecahan masalah selalu merupakan sumberdaya setempat yang ada setempat atau yang
terjangkau oleh masyarakat.

Untuk penyelenggaraan pelayanan dalam mengembangkan dan membina peran serta masyarakat,
beberapa hal yang dapat diperankan adalah sebagai berikut :

1) Membina dan memelihara hubungan baik

2) Bertindak sebagai katalisator

3) Penasehat teknis

4) Membantu langsung atau membantu masyarakat menggali sumur

5) Memberikan dorongan (reinforcement).

Aktivitas I. UntukMahasiswa:
Bentukaktivitas : Diskusi di kelas
Penanggungjawab : Kelompok 8
Panduan : (1) buatmakalah ( 5 halaman)
(2) bahandiambildarimateribuku yang diberikan
(3) makalahdisajikanselama 30 menit
(4) makalahdidiskusikanselama 45 menit

Aktivitas II. UntukMahasiswa:


Bentukaktivitas:Tugasdanlatihanindividu

Soal ESSAY:
1. Bagaimanaunsur-unsur yang mempengaruhiPenggerakanPeran Serta
Masyarakat ?
Jawab :
Unsur-unsur yang mempengaruhipenggerakanmasyarakatyaitusebagaiberikut : 14
a) Peransertamasayrakatdilandasikepentingandirinya/kelompokdanlingkunga
nnya,tanpaadanyasuatupaksaan.
a) Bangkitnyakesadarandanmotivasidipengaruhibanyakfaktor, diantaranya :kondisi
social ekonomi, kemampuanmenganalisa (pendidikan), informasi(penyuluhan),
media(cetak/elektronik), status/latarbelakang,dsb.

c) Mobilisasi masyarakat merupakan upaya menggerakkan masyarakat dalam suatu


kegiatan.
d) Pengertianmobilisasimenyangkutbeberapaunsur,yakniadanyayang
menggerakkan,programdantarget,sertaadapihakyangdigerakkan.
e) Tercermindalamsuatumobilisasiadaunsurpemaksandaripada
timbulnyakesadarandanmotivasidarimasyarakatitusendiri,adanya
suatupandanganbahwamasyarakathanyasebagaipelaksanadarisuatu
programdankurangdilibatkandalamtahapperencanaan.

2. Bagaimana strategi peningkatan PSM ?


Jawab :
a) Mematangkan kesiapan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan
kesehatan dengan menerapkan Komunikasi Informasi dan Motivasi (KIM) dalam
rangka menumbuhkan public opinion yang positif yang dilakukan melalui
pendekatan kepada :
Individu
keluarga (diberikan dengan pendekatan perorangan)
kelompok persepuluhan organisasi / kelembagaan masyarakat, dan
masyarakat umum (dilakukan melalui penggunaan media elektronik, media cetak
dan tradisional)
b) Mewujudkan pemimpin dan perintis pembangunan kesehatan dalam masyarakat
dengan pendekatan :
formal : melalui LKMD / PKK dan perangkatnya
informal : melalui organisasi kemasyarakatan
kelompok masyarakat : (organisasi / kelompok keagamaan, kewanitaan,
kepemudaan, ketenaga kerjaan, ekonomi, pendidikan, peminatan, profesi)
c) Mengenal, mengajak, memberi kesempatan dan melibatkan berbagai organisasi
kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan sesuai dengan
kemampuan dan kewenangannya di semua tingkat.
d) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan kelanjutan bagi para penyelenggara upaya
kesehatan guna mendalami dan mengamalkan pendekatan masyarakat yang berhasil
guna dan berdaya guna.

Soal OBJEKTIVE :

15
1. tolak ukur PMS :
1) Meningkatnya kemampuan kepemimpinan masyarakat
2) Meningkatnya pengorganisasian kesehatan oleh masyarakat
3) Meningkatnya pengorganisasian kesehatan oleh masyarakat
4) Meningkatkan mutu pelayanan
5) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam mengelola dana dan sumber daya untuk
kesehatan
6) Meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap program kesehatan.

Dari macam-macam tolak ukur PMS diatas manakah yang BUKAN dari tolak ukur PMS
adalah ..
a. 1,2,3,5
b. 1,2,3,4,
c. 2,3,5,6
d. 3,4,5,6
e. 1.3.5.6

2. Bentuk-bentuk PSM dibawah ini adalah, kecuali..


a. Polindes
b. Tabulin
c. Dosalin
d. Ansuransi
e. Poskestren

3. Faktor-faktor pada masyarakat yang mempengaruhi PSM adalah..


a. Adanya kesempatan To-Ga
b. Adanya kesempatan kepala derah
c. Adanya kesempatan anak sekolah
d. Adanya kesempatan berperan serta
e. Adanya kesempatan lansia

4. Yang merupakan sasaran dari PMS adalah, kecuali..


a. Kepala daerah
b. Tokoh Masyarakat ( To-Ga )
c. Organisasi Masyarakatdan Organisasi Profesi
d. Keluarga dan Dasa Wisma
e. Kelompok Masyarakat dengan Kebutuhan Khusus

5. Tujuan khusus :
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan.
2) Meningkatkanpengetahuanibuhamildanbayi
3) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat
kesehatannya sendiri.
4) Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat.
5) Terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan masyarakat di tingkat lapangan.

16
Dari poin-poin diatas yang merupakan tujuan khusus dari PSM adalah.
a. 1,3,4,
b. 3,4,5
c. 1,4,5
d. 1,3,5
e. 1,2,3

SUMBER BACAAN :

Buku Utama
1. SukidjoNotoatmodjo, (2010) IlmuKesehatanMasyarakat
2. AzrulAzwar (2001). IlmuKesehatanMasyarakat
3. Bambang, (1990), Dasar-dasarepidemiologi. FKM UI, Jakarta

BukuAnjuran
1. Depkes RI, Team work
2. FKU UI, (2002), ManagemenPelavananKesehatan, UI
3. Effendi Nasrul, Drs (1994) Primary Health Care, EGC, Jakarta
4. Louise Silverton. the Art and Science Midwifery, Frentice Hall, New York, 1993
5. SasongkoAdi, Dr, MPH (1996)
PengorganisasiaridanPengembanganMasyarakat. .FKM-UI
6. Damayantirita, Dra, MSPH (1996) dinarnikaKelompok, FKM-UI

17

Anda mungkin juga menyukai