Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN SERTA MASYARAKAT UMUM ( PKK ) TERHADAP PELAYANAN


KESEHATAN IBU DAN ANAK

Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat

Dosen :

Sutrisno, S.Kep.,Ns., M.Kes

Disusun Oleh :

Arini Ning Rosita

( P17331181018 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN JEMBER
TAHUN 2019/2020
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat adalah suatu bentuk bantuan masyarakat dalam hal
pelaksanaan upaya kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dalam bentuk
bantuan tenaga, dana, sarana, prasarana serta bantuan moralitas sehingga tercapai
tingkat kesehatan yang optimal.

Peran serta masyarakat memiliki makna yang amat luas. Semua ahli
mengatakan bahwa partisipasi atau peran serta masyarakat pada hakekatnya bertitik
tolak dari sikap dan perilaku namun batasannya tidak jelas, akan tetapi mudah
dirasakan, dihayati dan di amalkan namun sulit untuk dirumuskan. Peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun
masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri , keluarga,
ataupun kesehatan masyarakat masyarakat lingkungan.

2.2 Tujuan Peran Serta Masyarakat

Tujuan PSM terbagi 2 :

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemandirian masyarakat dan keluarga dalam bidang


kesehatan sehingga masyarakat dapat memberikan andil dalam meningkatkan derajat
kesehatan.

2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan
 Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatannya sendiri
 Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat
 Terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan masyarakat di tingkat lapangan
2.3 Bentuk Peran Serta Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

1. Polindes
a. Pengertian

Pondok Bersalin Desa ( POLINDES ) adalah salah satu bentuk peran


serta masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk KB di desa.

b. Tujuan polindes
1) Tujuan umum

Memperluas jangkauan peningkatan mutu dan mendekatkan


pelayanan KIA / KB oleh bidan.

2) Tujuan khusus
a) Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan
b) Sebagai tempat pertolongan persalinan
c) Sebagai tempat pelayanan kesehatan lain
d) Sebagai tempat untuk konsultasi kesehatan
c. Fungsi polindes
1. Ada tenaga bidan yang bekerja penuh sebagai pengelola polindes
2. Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas dan fungsi bidan
a) Infuse set
b) Buku – buku pedoman kia, kb, dan pedoman kesehatan lainnya
c) Bidan kit
d) IUD kit
e) Timbangan berat badan ibu dan pengukur tinggi badan
f) Sarana imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamik
g) Infuse set dan cairan dextrose 5 %, nacl 0,9 %
h) Obat – obatan sederhana dan uterotonika
i) Inkubator sederhana

3. Memenuhi persyaratan rumah sehat, antara lain :


a) Ventilasi cukup
b) Penyediaan air bersih
c) Penerangan cukup
d) Lingkungan pekarangan bersih
e) Tersedia sarana pembuangan air limbah
f) Ukuran minimal 3 × 4 meter persegi
4) Lokasi dapat di capai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya dan mudah
di jangkau oleh kendaraan roda empat
5) Ada tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan post
partum ( minimal satu tempat tidur )
d. Kegiatan di Polindes
1) Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada ibu hamil
dan mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan, menolong persalinan normal dan
persalinan dengan resiko sedang
2) Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
3) Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak
prasekolah serta imunisasi dasar pada bayi
4) Memberikan pelayanan KB. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama
pada kehamilan dan persalinan yang berisiko tinggi baik ibu maupun bayinya
5) Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader
6) Merujuk kelainan kefasilitas kesehatan yang lebih mampu
7) Melatih dan membina dukun bayi maupun kader
8) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak serta
peningkatan penggunaan ASI dan KB.
9) Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas
setempat.

2. Tabulin
Tabungan ini sifatnya insidensial, keberadaannyaterutama pada saat mulainya
kehamilan dan dapat berakhir pada saat seorang ibu sudah melahirkan. Tabungan ini
akan sangat membantu terutama bagi ibu dan keluarganya pada saat menghadapi
persalinan terutama masalah kendala biaya sudah dapat teratasi.
Secara psikologis ibu akan merasa tenang menghadapi saat proses persalinan.
Tabulin ini biasanya oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan, maka akan
menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan. Perlindungan pembiayaan kesehatan
sendiri seharusnya dimiliki setiap orang pada setiap fase kehidupannya.
a. Tujuan
1) Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di indonesia
2) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
3) Memotivasi masyarakat terutama ibu hamil, menyisihkan sebagian
dananya untuk di tabung sebagai persiapan persalinan
3. Dasolin
Dasolin adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur, juga ibu yang
mempunyai balita dianjurkan menanbung keguanaan untuk membantu ibu tersebut saat
hamil lagi. Dasolin merupakan upaya pemeliharaan kesehatan diri, oleh dan untuj
masyarakat yang di selenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan
dengan pembiayaan secara pra upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan
masyarakat terutama ibu hamil.
a) tujuan dasolin
 menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
 terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang bermutu
 tersedianya dana yang di himpun secara pra upaya atau azas gotong royong

Dasolin merupakan salah satu bentuk peran serta dan kemandirian masyarakat dalam
bidang kesehatan. Penyelenggaraan dipelihara melalui kelompok masyarakat yang
terorganisasi seperti RT/RW. LKMD/PKK, Paguyuban .

a. Ciri  penyelenggaraan :
1) Secara gotong royong
Penyelenggaraan Dasolin dilaksanakan usaha bersama, azas
kekeluargaan diantara peserta.
2) Secara musyawarah mufakat
Setiap putusan penyelenggaraan Dasolin didasarkan atas musyawarah
anggotanya.

3) Secara manajemen terbuka


Karena Dasolin adalah upaya masyarakat secara gotong royong, maka
manajemen dilakukan adalah secara terbuka.

4) Dasolin dalam kegiatan ekonomi


Penyelenggaraan Dasolin akan lestari bila dikaitkan dengan upaya
ekonomi misalnya keterkaitan usaha koperasi.
Penyelenggaraan Dasolin dapat dilakukan untuk pemeliharaan kesehatan
ibu dan anak. Pemeliharaan kesehatan melalui dana sehat dapat dilakukan
kepada ibu hamil.
Konstribusi dana dapat berasal dari keluarga atau ibu rumah tangga.
sebagai peserta Dasolin disini ibu dan keluarga. Sebagai pelaksana pelayanan
adalah tenaga kesehatan terutama bidan, dokter dan perawat.

2.4 Pengembangan Peran Serta Masyarakat


Dalam mengembangkan dan membina peran serta masyarakat di bidang kesehatan
di Indonesia, perlu diterapkan pendekatan edukatif dengan strategi dua tahap, yaitu
pengembangan provider dan pengembangan masyarakat.
Kunci pada pengembangan provider adalah keterbukaan dan pengembangan
komunikasi timbal balik yang horisontal maupun vertikal, sedangkan kunci pada
pengembangan masyarakat adalah mengembangkan persepsi antara masyarakat
dan provider agar masyarakat mampu mengenal masalah dan potensinya dalam
memecahkan masalah.
Dengan demikian, mengembangkan peran serta masyarakat yang baik adalah upaya
memicu dan menghidupkan proses pemecahan masalah, haruslah selalu diusahakan agar
sumberdaya untuk pemecahan masalah selalu merupakan sumberdaya setempat yang ada
setempat atau yang terjangkau oleh masyarakat.
Untuk penyelenggaraan pelayanan dalam mengembangkan dan membina peran
serta masyarakat, beberapa hal yang dapat diperankan adalah sebagai berikut :
1. Membina dan memelihara hubungan baik
2. Bertindak sebagai katalisator
3. Penasehat teknis
4. Membantu langsung atau membantu masyarakat menggali sumur
5. Memberikan dorongan (reinforcement)

2.5 Peran PKK dalam pengembangan KIA

10 Program Pokok PKK pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu:

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.


2. Gotong Royong.
3. Pangan.
4. Sandang.
5. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga.
6. Pendidikan dan Ketrampilan.
7. Kesehatan.
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
9. Kelestarian Lingkungan Hidup.
10. Perencanaan Sehat.

Menurut Tjahjo Kumolo sendiri sebagai Menteri Dalam Negeri, dalam siaran
persnya yang berjudul “PKK Punya Tugas Penting Gerakan Potensi Masyarakat” di
Jakarta, juga menyoroti soal peran PKK. Menurutnya, PKK bisa menjadi pihak di
garda depan dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
Misalnya, menggerakkan ibu-ibu, bagaimana caranya menekan angka kematian ibu
hamil. Atau berkontribusi mengatasi masalah gizi anak, kesehatan anak dan stunting.

Kegiatan Para Ibu PKK

Hingga saat ini, kegiataan para ibu-ibu menekankan pada prinsip pemberdayan
dan partisipasi masyarakat lewat pemberdayaan keluarga. Kegiatan PKK sangat
banyak, makanya besar sekali peran ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ini
terhadap masyarakat.

1) Dalam Bidang Pendidikan

Penyelnggaraan PAUD, kegiatan keaksaraan, penyuluhan pendidikan. Dalam


bidang ekonomi juga ternyata eksis, seperti program usaha pendapatan,
pengembanyan koperasi, penyuluhan tentang menabung.

2) Pada Bidang Kesehatan

Para ibu-ibu peserta PKK ini turut andil di bidang kesehatan dan KB,
pelayanan posyandu, sosialisasi tanaman obat, penyuluhan perilaku hidup bersih,
manfaat ber-KB. Tak hanya itu, Ibu-ibu ini juga berperan dalam bidang
ketahanan pangan dan pengelolaan tata laksana rumah tangga, pembentukan
kelompok wanita tani, penyuluhan pemanfaatan lahan pekarangan, kampanye
makanan sehat, dan masih banyak lagi.

Tujuan dan Pengorganisasian PKK

Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan


kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

Tim Penggerak PKK berada di tingkat pusat sampai dengan desa/kelurahan,


PKK dikelola dan digerakkan oleh Tim Penggerak PKK yang diketuai oleh isteri
Pimpinan Daerah (Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah), secara
fungsional. Dapat dikemukakan bahwa kunci berkembangnya program dan kegiatan
PKK, justru ada peran nyata diwujudkan oleh istri Pimpinan Daerah.

1. Strategi

Dalam upaya menjangkau sebanyak mungkin keluarga, dilaksanakan


melalui “Kelompok Dasawisma”, yaitu kelompok 10 hingga 20 KK yang
berdekatan. Ketua Kelompok Dasawisma dipilih dari dan oleh anggota
kelompok. Ketua Kelompok Dasawisma membina 10 rumah dan mempunyai
tugas menyuluh, menggerakkan dan mencatat kondisi keluarga yang ada
dalam kelompoknya, seperti adanya ibu hamil, ibu menyusui, balita, orang
sakit, orang yang buta huruf dan sebagainya. Informasi dari semuanya ini
harus disampaikan kepada kelompok PKK setingkat diatasnya, yang akhirnya
sampai di Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan.

2. Anggota Tim Penggerak

Para relawan, yang tidak menerima gaji, baik perempuan maupun laki-
laki, yang menyediakan sebagian dari waktunya untuk PKK adalah Anggota
Tim Penggerak PKK.  Walaupun Sasaran PKK adalah keluarga, khususnya
ibu rumahtangga, perempuan, sebagai sosok sentral dalam keluarga. Ia tidak
hanya mengurus soal kehidupan rumahtangganya dan mengasuh anak saja.
Banyak diantara ibu rumahtangga yang membantu suami disawah, bahkan
berusaha menambah pendapatan keluarga dengan berjualan.
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Nasrul. 2008. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Milenium
Development Goals (MDGs).YogyakartaNuha Medika.Anonim. 2010. Kesehatan Ibu
dan Anak, [online]
(http://nursingbegin.com/kesehatan-ibu-dan-anak, diakses tanggal 02 April 2020)

Anda mungkin juga menyukai