Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INKOMPLIT

Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Syiska Atik Maryanti, S.SiT.,M.Keb

Disusun Oleh :

1. Arini Ning Rosita NIM. P17331181018


2. Hanida Aisyah NIM. P17331183027
3. Nourah Fakhirah NIM. P17331183042
4. Miranda Apriliana NIM. P17331183046
5. Tiara Nur Hidayah NIM. P17331183048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organization (WHO) bahwa aborsi termasuk dalam
masalah kesehatan reproduksi yang perlu mendapatkan perhatian dan merupakan
penyebab penderitaan wanita di seluruh dunia.”Masalah aborsi menjadi suatu pokok
perhatian dalam kesehatan masyarakat karena pengaruhnya terhadap mobiditas dan
mortalitas maternal” (Sarwono, 2014: 7).
Angka Kematian Ibu (AKI) di seluruh dunia yaitu satu dari 8 kematian ibu,
diperkirakan 13% atau 67.000 kematian, diakibatkan oleh aborsi yang tidak aman.
Hampir 95% aborsi yang tidak aman berlangsung di Negara berkembang dan
diperkirakan bahwa diseluruh dunia, hampir 80.000 wanita meninggal tiap tahun akibat
komplikasi setelah abortus, diperkirakan bahwa diantara 10% dan 50% dari seluruh
wanita yang mengalami aborsi yang tidak aman memerlukan pelayanan medis akibat
komplikasi. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah aborsi inkomplit, sepsis,
hemoragi, dan cedera intra abdomen (WHO, 2012:32-33).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susiana Sali yang berjudul “Aborsi dan hak
Reproduksi Perempuan” menyatakan bahwa tingginya kasus unsafe abortion
mengindikasikan bahwa masalah kesehatan reproduksi merupakan masalah yang bersifat
lintas sektor dan tidak dapat ditangani oleh Kementerian dan Dinas yang menangani
bidang kesehatan saja (SusianaSali,2016: 12).
Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan oleh Maliana Andesia tahun 2016
bahwa faktor resiko yang paling dominan sebagai penyebab abortus inkomplit dari hasil
uji statistik multivariat, variabel umur dengan nilai tertinggi yaitu sebesar 1.985 (95% CI
1.218-3.236), ibu dengan umur berisiko (35 tahun) 2 kali lebih tinggi terjadi abortus
inkomplit dibandingkan ibu dengan umur tidak berisiko (Maliana Andesia, 2016:20-35).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana abortus inkomplit?
1.2.2 Bagaimana tanda-tanda terjadinya abortus inkomplit?
1.2.3 Bagaimana mendiagnosis kejadian abortus inkomplit?
1.2.4 Bagaimana penanganan pada kasus abortus inkomplit?
1.2.5 Bagaimana asuhan komprehensif pada kasus abortus inkomplit?

1.3 Tujuan Masalah


1.3.1 Untuk mengetahui abortus inkomplit
1.3.2 Untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya abortus inkomplit
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana mendiagnosa abortus inkomplit
1.3.4 Untuk mengetahaui bagaimana penanganan pada kasus abortus inkomplit
1.3.5 Untuk mengetahui asuhan komprehensif abortus inkomplit
ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny “N” G3P2A0 Ibu hamil dengan abortus inkomplit

Tanggal / waktu : 27 Mei 2020 / 18:00 WIB


Tempat : RSD Makasar
Pengkaji : Hanamira Nurarini

A. DATA SUBJEKTIF (S)


1. Identitas

Nama Ibu : Ny. N Nama suami : Tn. A


Umur : 36 tahun Umur : 46 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Makassar Suku : Makassar
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Petani
Penghasilan : - Penghasilan : Rp 200.000
Alamat : Jl. Anggrek No. 05. Alamat : Jl. Anggrek No. 05
Makasar Makasar

2. Keluhan Utama
Ny N hamil anak ke-3 mengeluh jika keluar darah dari jalan lahir dan menggumpal. Ibu
mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak tiga hari yang lalu yakni dari tanggal 24
Mei 2020, awalnya sedikit kemudian bertambah banyak sejak malam hari pada tanggal
26 Mei 2020, pukul 23.00 wita. Lokasi keluhan perut bagian bawah dan ibu
mengatakan tidak melakukan hubungan seksual sebelum terjadi perdarahan.
3. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan jika ibu tinggal hanya dengan keluarga kecil yaitu anak dan suami. Dari
keluarga ibu maupun suami tidak memiliki keturunan kembar. Ibu dan keluarga tidak
sedang atau tidak pernah menderita penyakit menular (TB, Hepatitis dll), menurun
(DM, Hipertensi dll), maupun sistemik (jantung dll).

4. Riwayat menstruasi
HPHT : 20 Februari 2020
HPL : 27 November 2020

5. Riwayat Pernikahan
Status : Menikah
Lama : 19 tahun

6. Riwayat KB
Ibu menggunakan alat kontrasepsi KB selama 10 tahun.

7. Riwayat Kehamilan Saat Ini


a. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga dan tidak pernah keguguran.
b. Ibu mengatakan tidak pernah kedukun.
c. Ibu mengatakan jika sering bekerja berat.

Kehamila PERSALINAN NIFAS


n
Anak ke Tahun JK BBL proses Tempat penolong Kondisi ASI
lahir persalina (bln)
n
1 2000 P 2.800 Normal BPS Bidan Hidup ±6
2 2005 L 3.200 Normal BPS Bidan Hidup ±9
3 2017 Kehamilan sekarang (Abortus)
8. Pemenuhan atau pola hidup sehari-hari

Kebutuhan Selama kehamilan


Nutrisi Ibu makan 3x sehari (nasi,
sayur,lauk pauk) dan
minum air putih, susu dan
teh
Eliminasi BAB : 1x sehari
BAK : 6-7x per hari
Istirahat Ibu tidak dapat
istrahat/tidur dengan baik
karena mengeluh nyeri
pada perut bagian bawah.
Ambulasi -
Aktivitas Melakukan kegiatan rumah
tangga

9. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan bahwa Ibu dan keluarga merasa senang atas kelahiran anak pertamanya.
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.

B. DATA OBJEKTIF (O)


1. Pemeriksaan umum
Kesadaran umum : Composmentis
Keadaan umum : Lemah
TTV :

TD : 100/70 mmHg LILA : 25 cm


N : 78 x/menit BB : 68 kg
S : 36.8 ℃ TB : 157 cm
Rr : 20 x/menit IMT :27.5

2. Pemeriksaan Fisik
 Wajah : tidak oedema, pucat
 Mata : sklera putih, konjungtiva pucat
 Mulut : tidak ada stomatitis, bibir pucat,bibir kering, bersih, tidak ada sariawan,
dan karies pada gigi
 Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembengkakan
Kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis
 Payudara : Bersih, simetris, tidak ada nyeri tekan, putting menonjol, hiperpigmentasi areola
dan papilla mamae
 Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tampak ada linea nigra, TFU tidak teraba
 Ekstremitas : Simetris kiri kanan, tidak ada varises dan oedem
 Genitalia : tidak varises, tidak oedema, pengeluaran darah dari vagina,

VT

- Keadaan vulva dan vagina tidak ada kelainan


- Portio lunak dan tebal
- Ostium uteri eksterna/ ostium uteri interna terbuka 2 cm
- Uterus retrofleksi
- Pelepasan darah

3. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium tgl 27 mei 2017
1) Hemoglobin : 11,4 gr%
2) Leukosit : 6.500/mm3
3) Eritrosit : 4.62x106 /mL
4) Hematokrit : 37,7% 5) Trombosit : 279.000/mm3
5) Plano test : positif (+)
b) Pemeriksaan ultrasonografi (USG), pukul 12:00 wita Hasil USG: sisa jaringan

C. ANALISA

Ny N G3P2A0 UK 13 minggu 6 hari dengan abortus inkomplit


D. PENATALAKSANAAN

Waktu PENATALAKSANAAN
27/10/202 S : Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu
0 yakni tanggal 24 mei 2017, awalnya sedikit kemudian bertambah banyak
11.00 WIB dan bergumpal yakni tanggal 26 mei malam hari. Ibu mengeluh sakit
perut bagian bawah.
O: Keadaan umum : lemah

Kesadaran composmentis, TD 100/70,Nadi: 78/menit, Suhu: 36,8°C,


RR : 20/menit, TFU belum teraba
A : Ny “N” G3P2A0 uk 13 minggu 6 hari dengan abortus inkomplit

P:
Melakukan informed consent
Menginformasikan asuhan yang akan diberikan kepada ibu. Ibu dan
keluarga. E/ ibu mengerti dan menyetujui akan dilakukan asuhan
12.00 Menganjurkan ibu untuk melakukan USG. Ibu bersedia dan melakukan

Berkolaborasi dengan dokter obgyn untuk memberikan cairan infus RL,


drips oksitocin 2 unit dengan 28 tetes/menit, obat analgetik (asam
mefenamat 500 mg/8 jam/oral, antibiotik (ceftriaxon 1gram/12jam/IV)
dan penambah darah (SF 300mg/24 jam/oral) serta memberikan ibu
cefadroxil 500 mg/12 jam/oral, , memberikan misoprostol 2 tab/vagina. E/
obat telah diberikan kepada ibu.
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, siang hari 1-2 jam dan
malam hari 7-8 jam. E/ ibu melakukannya
Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene, mengganti
pembalut setiap 2 jam sekali atau jika dirasa penuh. E/ ibu mengerti
mengganti pembalut dan bersedia menjaga personal hygiene
Memberikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dan keluarga
selama dirumah sakit. E/ ibu dan keluarga menerima keadaan.
Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam dan cek pengeluaran darah.
E/ bidan telah mengobservasi ttv dan mengecek pengeluaran darah
Menjelaskan pada ibu penyebab perdarahan dan nyeri perut bagian
bawah. E/ ibu mengerti atas penjelasan bidan.
18.00 Menginformasikan ibu untuk melakukan puasa dari jam 21.00 sampai jam
06.00 sebelum dilakukan tindakan kuretase. E/ ibu bersedia berpuasa 8
jam
18.10 Memberitahu ibu dan keluarga bahwa tanggal 28 Mei 2020 pukul 06.00
pagi akan dilakukan tindakan kuretase. E/ ibu mengerti dan menyetujui
bahwa akan dilakukan kuretase pada tanggal yang telah ditentukan.

LEMBAR PENGESAHAN

Jember, 27 Mei 2020


Hanamira Nurarini

Mengetahui,

Bidan Pembimbing Dosen Pembimbing

Bidan Humaira Syiska Atik Maryanti, S.SiT.,M.Keb

BAB 3

PENUTUP

.1 Kesimpulan
Abortus Inkomplit (keguguran tidak lengkap) adalah pengeluaran sebagian janin pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Pada
pemeriksaan vaginal, servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau
kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Pendarahan tidak akan berhenti
sebelum sisa janin dikeluarkan, dapat menyebabkan syok (Irianti, 2012: 43).

Tanda-tanda abortus inkomplit yaitu :

a. Setelah tejadi abortus dengan pengeluaran jaringan, pendarahan berlangsung terus.


b. Sering cervix tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang dianggap corpus
allieum, maka uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi.
Tetapi kalau keadaan ini dibiarkan lama cerviksakan menutup kembali (Pudiastuti, 2012:
45).

Penanganan yang dapat dilakukan pada kasus abortus inkomplit yaitu dengan terapi
abortus dengan curetase,perawatan pasca tindakan dan pemantauan pasca abortus.

.2 Saran
Bidan diharapkan memberikan edukasi kepada setiap ibu hamil dan keluarga mengenai
tanda-tanda bahaya selama kehamilan,sehingga jika ibu hamil merasa mengalami tanda-tanda
bahaya tersebut atau keluarga merasa ada kondisi tidak wajar pada ibu ,keluarga dapat
langsung sesegera mungkin membawa ibu ke fasilitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai