Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM PERAN SERTA MASYARAKAT

Disusun Oleh Kelompok 3:


1. Sudarsono
2. Roosy Woro W
3. Ika setyaningsih
4. Kristiono
5. Ngatmiatun
6. Orin Ristiyanti
7. Erfina Hidayati
8. Nanda Ayu Arfi
9. Shaiful Huda
PERAN SERTA MASYARAKAT

Bentuk operasional peran serta masyarakat atau sering


di sebut dengan UKBM (upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat) adalah sebagai berikut :
1. Polindes (Pondok Bersalin Desa)
Adalah suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat
atas dasar musyawarah serta kelengkapan dari PKMD
dikelola oleh bidan di bawah pengawasan dokter PKM
setempat yang dipergunakan untuk memberi
pelayanan KIA-KB sesuai yang diberikan dengan
kewenangan bidan yaitu kasus normal dan resiko
sedang.
Tujuan Polindes (POS BERSALIN DESA)
:

1. Memperluas jangkauan peningkatan mutu dan mendekatkan pelayanan KIA/KB oleh


bidan.
2. Tempat pemeriksaan kehamilan
3. Tempat pertolongan persalinan
4. Tempat memberikan pelayanan kesehatan lain
5. Tempat untuk konsultasi atau pendidikan kesehatan
 
Fungsi Polindes :
1. Ada tenaga bidan yang bekerja penuh sebagai pengelola polindes
2. Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas dan fungsi bidan
3. Memenuhi persyaratan rumah sakit
4. Lokasi dapat dicapai oleh penduduk dan mudah di capai oleh kendaraan roda empat
5. Ada tempat untukn melakukan pertolongan persalinan dan perawatan minimal
memiliki 2 tempat tidur
 
Kegiatan polindes:

1. Memeriksa kehamilan
2. Menolong persalinan normal dan resiko sedang
3. Pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
4. Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah
dan imunisasi
5. Pelayanan KB
6. Deteksi dan memberi pertolongan pertama pada pertolongan
resiko tinggi

 
2. POD (Post Obat Desa)

Adalah salah satu peran serta masyarakat berupa upaya pengobatan


sederhana bersumber daya masyarakat.
Tujuan POD :
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong sendiri di
bidang kesehatan melalui penyediaan obat-obat dan pengobatan
sendiri sebagai pertolongan pertama secara aman dan tepat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat dan upaya
pengobatan sederhana terhadap penyakit ringan di daerah setempat
Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengenai keluhan
dan mengobati penyakit ringan secara sederhana
Tersedianya obat yang bermutu dengan harga terjangkau bagi
masyarakat
Sasaran POD

Kelompok masyarakat yang masih rendah keterjangkauan dalam hal


obat dan pengobatan

 Strategi POD
a) POD merupakan upaya kuratif dalam rangka meningkatkan fungsi
dan pelestarian kader posyandu
b) POD dapat di buktikan meski sebelumnya ketidak terdapat usaha
kesehatan bersumber daya masyarakat bila sudah ada posyandu
tersebut
c) Obat yang di guanakan di POD adalah obat generik golongan obat
bebas dan bebas terbatas, seperti obat khusus yang disusun oleh
pemerintah
 
Pelaksanaan kegiatan POD

1.Persiapan bagi petugas


Dilakukan dengan cara :
 Orientasi : kepada petugas daerah tingkat II
 Pelatihan : kepada petugas PKM lama latihan 3 hari bertempat di
DATI II
2.Persiapan masyarakat
3.Pelatihan kader POD
 Kader POD sebelumnya berasal dari kader posyandu yang mampu
atau siapa saja yang di anggap mampu dan bersedia.lama
pelatihan 3 hari bertempat di puskesmas atau balai desa
 Pelaksanaan POD
a) Jika hanya satu POD berarti berlokasi di posyandu
b) Jika lebih dari satu POD berarti berlokasi di posyandu dan rumah
kader atau tempat lain yang srategis dan siap 24 jam.
3.Dana Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM)

Adalah upaya dari,oleh dan untuk masyarakat yang


diselenggarakan berdasarkan asas gotong royong dan
bertujuan untuk meningkatkan taraf ksehatan mereka melalui
perhimpunan dana secara pra upaya guna menjamin
terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang meliputi
upaya promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif.

Pada dasarnya termasuk 3 hal pokok :


1.Adanya kesepakatan untuk mengumpulkan dana dengan
prinsip gotong royong
2.Adanya upaya pengembangan bukti pemeliharaan kesehatan
3.Adanya sistem pengelolaan dana.
Tujuan (DUKM)

 Umum : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui


upaya pemeliharaan kesehatan per-orang, keluarga dan
masyarakat yang bersifat paripurna dan terjamin,
berkesinambungan dan mutunya.
 Khusus :
a) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang paripurna,
berhasil guna dan berdaya guna bagi individu, warga dan
masyarakat.
b) Tersedianya pembiayaan pra upaya yang dihimpun atas azaz
gotong royong.
c) Pengelolaan dana dan penyelenggaraan pemeliharaan
kesehatan di kelola oleh organisasi / badan hukum yang
ditunjuk oleh masyarakat.
Komponen Dana Sehat
 Ada peserta dana sehat.
 Ada pelaksanaan pemeliharaan kesehatan.
 Ada organisasi atau badan hukum yang
menyelenggarakan program dana sehat.
 Ada pembina dana sehat yang terdiri dari
unsur, petugas, Pemerintah, tokoh
masyarakat dan wakil anggota.
 
4.Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN)

Tabungan ini sifatnya insidensial,keberadaanya terutama pada


saat mulainya kehamilan dan dapat berakhir pada saat seorang
ibu sudah melahirkan.tabungan ini akan sangat membantu
terutama bagi ibu hamil dan keluarganya pada saat menghadapi
persalinan terutama masalah kendala biaya sudah dapat
teratasi.

Tujuan TABULIN:
1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
3. Memotivasi masyarakat terutama ibu hamil,menyisihkan
sebagian dananya untuk ditabung sebagai persiapan
persalianan.
5.Dana Sosial Ibu Bersalin (DASOLIN)

 Adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur,


juga ibu yang mempunyai balita dianjurkan
menabung yang kegunaan untuk membantu ibu
tersebut saat hamil lagi. Sedangkan tabulin hanya
untuk ibu hamil saja. Tapi kalau misalkan Tabulinnya
sedikit,bisa dibantu dengan dosalin tersebut.
 Dosalin merupakan suatu upaya pemeliharaan
kesehatan dari,oleh,dan untuk masyarak yang
diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama
dan keluargaan dengan pambiayaan secara pra upaya
dan bertujuan untuk meningkatkan tahap kesehatan
masyarakat terutama ibu hamil.
Tujuan DOSALIN:

Menurunkan angka kematian ibu dan bayi


 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil
 Motivasi masyarakat, untuk menyisihkan sebagaian dananya
untuk ditabung, yang kegunaanya untuk membantu ibu tersebut
saat hamil lagi
 Terselenggaraanya pemeliharaan kesehatan yang
bermutu,berhasil guna dan berdaya guna
 Tersediaanya dana yang dihimpun secara pra upaya atau azas
gotong royong
 Terwujudnya pengelolaan yang efesien dan efektif oleh lembaga
organisasi masyarakat yang melindungi kepentingan masyarakat.
 
Ciri penyelenggaraan :

 Secara gotong royong:


Penyelenggaraan Dosalin dilaksanakan usaha bersama, azas
keluargaan diantara peserta.
 Secara musyawarah mufakat:
Setiap putusan penyelenggaraan Dosalin didasarkan atas
musyawarah anggotannya
 Secara manajemen terbuka:
Dosalin adalah upaya masyarakat secara gotong royong, maka
manajemen dilakukan adalah secara terbuka.
 Dosalin dalam kegiatan ekonomi:
Penyelenggaraan dosalin akan lestari bila dikaitan dengan
upaya ekonomi misalnya keterkaitan usaha koperasi.
6.Dana Sehat
Dana sehat sudah lama dikembangkan di Indonesia jauh
sebelum program JPKM ditamankan, dana sehat sudah
marak meski masih dalam bentuk yang sederhana
Bersamaan keberhasilan pembangunan ekonomi
Indonesia “demand” masyarakat terhadap kesehatan
masyarakat makin meningkat,sejalan dengan itu terjadi
perkembangan yang menarik yaitu meluasnya
keingninan untuk membentuk dana sehat dan
meluasnya liputan wilayah dana sehat
Jenis intervensi pada tiap katagori
7.Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN)
 Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan islam
yang memiliki warga belajar yang disebut santri.
 Peran pondok pesantren dalam pembangunan
kesehatan diwujudkan dengan munculnya UKBM
dilingkungan pondok pesantren diantaranya adalah
posyandu asuhan tokoh agama, dana sehat pondok
pesantren, santri husada.
 Jenis intervensi untuk tiap tingkatan perkembangan
poskestren
a) Poskestren pertama intervensinya adalah pelatihan
anggota santri husada
b) Poskestren madya intervensinya adalah pelatihan
pemimpin santri husada dan pelatihan penambahan
program kegiatan
c) Poskestren purnama intervensinnya pelatihan program
kegiatan dan pelatiahan penggalian dan masyarakat
d) Poskestren mandiri intervensinya adalah pelatihan
dana sehat berprinsip JPKM.
Pengertian Posyandu

Pengertian posyandu adalah sistem


pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang
merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya
program KB dengan kesehatan atau
berbagai program lainnya yang
berkaitan dengan kegiatan masyarakat
(BKKBN, 1989).
Tujuan Posyandu
1) Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk
menurunkan IMR
3) Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan
sejahtera.
4) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
5) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan
penduduk dan geografis
Kegiatan Posyandu

1) Kesehatan Ibu dan Anak


2) Keluarga Berencana
3) Immunisasi: Imunisasi tetanus toksoid 2 kali
pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x,
polio 3x, dan campak 1x pada bayi.
4) Peningkatan gizi
5) Penanggulangan Diare
Sasaran Posyandu

1) Bayi berusia kurang dari 1 tahun


2) Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3) Ibu hamil
4) Ibu menyusui
5) Ibu nifas
6) Wanita usia subur
Sasaran Posyandu

1) Bayi berusia kurang dari 1 tahun


2) Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3) Ibu hamil
4) Ibu menyusui
5) Ibu nifas
6) Wanita usia subur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai