Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS I

“ Public Health Nurse (PHN) Dan One Village One Nurse“

Di Susun Oleh Kelompok 9:

R. Meeta Anggiana NIM : 131911017


Rawendy Lubis NIM : 131911018

Dosen Pembimbing :
Dr. Syamilatul Khariroh, S.Kp, M.Kes

PRODI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
T.A.2021

KATA PENGANTAR

i
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami mampu menyusun sebuah makalah dengan judul
“Public Health Nurse (PHN) Dan One Village One Nurse” Makalah ini ditulis
untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan
Komunitas I di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah TanjungPinang.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


kepada:

1. Wiwiek Liestyaninggrum, S. Kp, M. Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi


Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjung Pinang.
2. Zakiah Rahman, S. Kep, Ns, M. Kep. selaku Ka-Prodi D-3 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjung Pinang.
3. Dr. Syamilatul Khariroh, S.Kp, M.Kes selaku dosen pembimbing Mata
Kuliah Keperawatan Komunitas I

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik pada penulisan
maupun materi mengingat akan kemampuan yang kami miliki untuk itu penulis
mengharapkan, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Tanjungpinang,01 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................5
BAB II Pembahasan

A. Program Pembina PHN....................................................................6


B. One Village One Nurse....................................................................9

2.
BAB III Penutup

3.
A. Kesimpulan...............................................................................13
B. Saran..........................................................................................13
Daftar Pustaka............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
a. PHN (Public Health Nursing)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran sertamasyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh danterpadu ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai kesatuan
yangutuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal,sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu,
keluarga, ataupun perilaku-perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal,
diantaranya adalah yang berkaitandengan kesehatan lingkungan, misal
membuang sampah sembarangan, BAB disungai. Masalahgizi, mdimana
pengetahuan keluarga tentang gizi kurang, cara pengolahan gizi yang
salah,kebiasaan makan yang berkaitan dengan pemeliharaan diri sendiri
(personal hygiene), yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang
perawatan diri sendiri. Disamping ituanggapan masyarakat sendiri tentang
pengertian sakit, dimana yang dikatakan saat itu adalahtidak mampu lagi
untuk berbuat sesuatu. Hal yang sangat memprihatinkan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan yang masih rendah, misal : pemeriksaan kesehatan,
kehamilan, imunisasi, posyandu, dsb. Kebiasaan yang telah melekat dan
membudaya dalam pemeliharaan kesehatangizi, kehamilan, dan pertolongan
persalinan, karena faktor ketidaktahuan akan memberikan kontribusi yang
besar dalam meningkatkan angka kesakitan dan kematian di masyarakat.
b. Sejarah Puskesmas
Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke-16 yaitu adanya upaya pemberantasan
penyakit cacar dan cholera yang sangatditakuti oleh masyarakat. Pada tahun

4
1968 diterapkan konsep puskesmas yang dilangsungkandalam Rapat Kerja
Nasional di Jakarta, yang membicarakan tentang upaya mengorganisasisistem
pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan pada saat itu
dirasakankurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti Balai
Kesehatan Ibu dan Anak(BKIA), Balai Pengobatan (BP), Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan
tidak saling berhubungan.
Melalui rakernas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan kesehatantingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama Pusat KesehatanMasyarakat. Puskesmas
dibedakan menjadi 4 macam yaitu : 1) puskesmas tingkat desa, 2) puskesmas
tingkat kecamatan 3) puskesmas tingkat kewedanan, 4) puskesmas tingkat
kabupaten.Pada tahun 1979 mulai dirintis pembangunan di daerah-daerah
tingkat kelurahan atau desa,untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang
berada di suatu kecamatan maka selanjutnyadisebut sebagai puskesmas induk
sedangkan yang lain disebut puskesmas pembantu, duakategori ini
Universitas Sumatera Utara 10 dikenal sampai
sekarang(hhtp:/PelangiIndonesia,Sejarah perkembangan puskesmas di
Indonesia no.04, 2005, diakses tgl7 Agustus 2013).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Public Health Nurse dan One Village One Nurse
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu memahami Public Health Nurse dan One Village One Nurse

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Program Pembina PHN


a. Pengertian PHN (Public Health Nursing)
Ada dua istilah yang perlu diketahui sebelum membahas perawatan
kesehatan masyarakat,yaitu Public Health Nursing (PHN) dan Community
Health Nursing (CHN), kedua istilah tersebut bila diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia mempunyai arti yang samayaituPerawatan Kesehatan
Masyarakat. Akan tetapi Freeman (1981), tidak lagi
mengunakanistilahpublic tetapi mengantinya dengan community
dikarenakan istilah public mengandung pengertian yang sangat luas dan
tidak terbatas. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang
khusus(spesialisasi ) dalam ilmu keperawatan.
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah lapangan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan,
penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitatif,
pencegahan penyakitdan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
keluarga yang sehat, individu yang sakit dantidakdirawat di rumah sakit
beserta keluarganya, kelompok masyarakat khusus
yangmempunyaimasalah kesehatan dimana hal tersebut akan
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
b. Program Puskesmas Luar dan Dalam
1. Luar
Program Puskesmas merupakan wujud dari pelaksanaan ke tiga
fungsi Puskesmasdi atas, program tersebut dikelompokan menjadi
Upaya kesehatan wajib Puskesmas yang ditetapkan
berdasarkankebutuhan sebagian besarmasyarakat serta mernpunyai
daya ungkit yangtinggi dalam mengatasi permasalahan kesehatan
nasional dan intemasionalyang berkaitan dengan kesakitan, kecacatan
dan kematian. Upaya kesehatan dasar tersebut adalah :

6
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
3. Sosialisasi Program Kesehatan
4. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
5. Upaya Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
6. Surveilens Epidemiologi
7. Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung,
ISPA,Diare, IMS
8. (Infeksi Menular Seksual), Rabies
9. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB.

2. Dalam
1) KIB
2) KB
3) Usaha Kesehatan Giz

c. Undang KMENKES Tentang Aturan Dan Kebijakan Puskesmas


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesianomor75
Tahun 2014 Tentang PusatKesehatan Masyarakat Menetapkan :
Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.Bab I ketentuanUmum

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatutempat yang digunakan
untukmenyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupunrehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
2. Pusat Kesehatan Masyarakatyang selanjutnya disebutPuskesmas
adalah fasilitas pelayanankesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perseorangan tingkat

7
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untukmencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah satuan kerja pemerintahan
daerahkabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam bidangkesehatan di kabupaten/kota.
4. Upaya Kesehatan Masyarakatyang selanjutnya disingkat UKM
adalah setiap kegiatanuntuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnyamasalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
5. Upaya Kesehatan Perseoranganyang selanjutnya disingkatUKP
adalah suatu kegiatandan/atau serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan,penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan
akibat penyakit dan memulihkankesehatan perseorangan.
6. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatanserta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
7. Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi
pengajuan dan pemberian kode Puskesmas.
8. Akreditasi, Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap
Puskesmas yangdiberikan oleh lembaga independen penyelenggara
akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa
Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang
telahditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan
Puskesmas secara berkesinambungan
9. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.

8
10. Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas
kepada masyarakat,mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalamsuatu sistem.
11. Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang
menyediakan informasi untukmembantu proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas
dalammencapai sasaran kegiatannya.
12. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.

Pasal 2
1. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkanmasyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuanhidup sehat
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungansehat
d. memiliki derajat kesehatanyang optimal, baikindividu, keluarga,
kelompok danmasyarakat.
2. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.

B. One Village One Nurse


Setelah disahkannya Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan dan Permenkes Nomor 26 Tahun 2019 tentang praktik
keperawatan, maka perawat Indonesia sudah cukup lega untuk dapat bekerja
dengan baik dan aman. Implementasi kedua produk hukum tersebut menjadi
jembatan bagi perawat untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan baik di
rumah sakit maupun di komunitas.
Perjuangan panjang untuk diakui melalui Undang-undang telah menjadi
kenyataan karena perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan

9
perlu untuk diberikan produk hukum agar dalam bekerja tidak menimbulkan
kesalahan atau malpraktik. Ini sebuah kemajuan bagi perawat karena
perlindungan hukum membuat semua hal "bias" tentang praktik keperawatan
menjadi jelas pelaksanaannya.
Namun kesuksesan adanya produk hukum selalu dibarengi dengan adanya
masalah baru yang terus menerus hadir. Masalah baru yang dihadapi perawat
saat ini adalah tinnginya lulusan tapi tidak sebanding dengan sebaran yang ada.
Data Kementrian Kesehatan tahun 2018 menyebutkan bahwa tenaga perawat
merupakan tenaga kesehatan yang lulusannya paling banyak bila dibandingkan
dengan lulusan tenaga kesehatan lainnya. Dari 601.228 tenaga kesehatan di
Indonesia, perawat mengambil porsi terbanyak yaitu 296.876 atau 49 persen
disusul bidan 163.451 atau 27 persen dan dokter spesialis 48.367 atau 8 persen.
Kenyataan ini membuat sebagian perawat harus bekerja sebagai tenaga
honorer atau tenaga sukarela di fasilitas pelayanan kesehatan. Kisah perawat
yang dibayar rendah di berbagai Puskesmas di Indonesia Timur dan di
beberapa Provinsi di Sumatera menjadi menarik untuk dibahas, karena fakta
dilapangan memungkinkan Pemerintah untuk bisa merumuskan kebijakan
berkaitan dengan eksistensi perawat Indonesia.
Sebagian perawat di kota terutama DKI Jakarta mungkin sedikit lega,
karena untuk menjadi perawat dan bekerja di DKI, kesejahteraannya dijamin,
tidak seperti sebagian besar perawat Indonesia di wilayah lain di Indonesia.
Dari hasil diskusi dengan perawat yang bekerja di Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) di DKI Jakarta pada level fasilitas kesehatan Puskemas,
mereka tiap bulan bisa menerima 7-10 juta tergantung dari masa kerjanya.
Sementara di wilayah timur seperti NTB, NTT, Sulawesi dan Maluku, untuk
bekerja di Puskesmas mereka digaji 150-750 ribu. Ini nyata perbandingannya.
Lantas apa yang perlu dilakukan untuk menghindari gap yang ada.
Pemerintah sebenarnya tidak menutup mata, rumusan kebijakan seperti
Nusantara Sehat (NS) menjadi kebijakan yang bisa mengurangi kesenjangan
yang ada. Kebijakan dengan mengirim tenaga kesehatan ke daerah terpencil,
terluar dan pesisir ini banyak diminati karena selain diberi kesejahteraan lebih,
mereka juga diberikan pendidikan dan pelatihan. Untuk tenaga kesehatan

10
perawat, mereka diberikan gaji sekitar 4-6 juta dengan waktu kontrak selama 2
tahun.
Terobosan lain yang dilakukan pemerintah yaitu geliat pengiriman tenaga
kesehatan ke luar negeri terutama Jepang, Jerman, Belanda dan Timur Tengah.
Upaya berupa kerjasama melalui Government to Government (G to G)
sepertinya membuahkan hasil. Ratusan perawat sudah bekerja di Jepang meski
ribuannya menjadi care giver, di Timur Tengah juga demikian, ratusan perawat
bekerja dengan kesejahteraan yang jauh lebih baik. Ini mengembirakan bagi
organisasi profesi juga bagi pemerintah, karena selain mengurangi masalah
kesejahteraan perawat, remitensi yang diterima Negara dari pekerja migran
Indonesia salah satunya perawat juga menjadi pendapatan Negara.
Kemajuan ini terus berlanjut, namun masalah utama masih rendahnya
sumber daya manusia perawat itu sendiri. Aspek bahasa menjadi syarat utama
untuk keluar negeri sementara Nusantara Sehat membutuhkan seleksi yang
ketat dengan jumlah kuota yang tidak banyak. Adanya perawat yang masih
bekerja dan menganggur menjadi masalah baru yang tidak selesai, oleh karena
itu maka kebijakan baru berupa insentif melalui dana desa patut dicoba bagi
kesejahteraan perawat.
Memang selama ini pemanfaatan dana desa alokasinya untuk pembangunan
infrastruktur desa, tapi ada baiknya juga jika porsi dari dana desa bisa
digunakan untuk insetif perawat melalui program "One Villages One Nurses".
Konsep ini sebenarnya yang menjadi program organisasi profesi dalam rangka
meningkatkan taraf hidup perawat Indonesia yang jumlahnya banyak dan
sebarannya tidak merata.

11
12
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari semua penjelasan di atas kami mengambil kesimpulan
bahwa,Perawatan kesehatanmasyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatandan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif danmengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kepada
individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui
proses keperawatanuntuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
optimal, sehingga mandiri dalam upayakesehatan.
Selain Itu Perlu juga diketahui bahwa setiap puskesmas harus menjalan
setiap program sudahada di puskesmas tersebut seperti Upaya Promosi Kesehatan,
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,Sosialisasi Program Kesehatan dll.
B. Saran
Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mencari informasi dan memperluas
wawasan mengenai Public Health Nurse dan One Village One Nurse. Dengan
adanya pengetahuan dan wawasan yang luas mahasiswa akan mampu
mengembangkan diri dalam masyarakat dan memberikan pendidikan kesehatan
bagi masyarakat mengenai Public Health Nurse dan One Village One Nurse,
faktorfaktor pencetusnya serta bagaimana pencegahan untuk kasus tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Allender,J.A. & Spradley, B. W. (2001). Community Health Nursing:


ConceptandPractice, Fifth Edition. Lippincot : Phila delphia American
Nurses Association. (2007). Home Health Nursing : Scope and Standards of
Practice. USA : Mosby
Alamsyah D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yokyakarta: Nuha Medika
Depkes RI. 1995. Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas. Jakarta: Direktorat
Bina Gizi Masyarakat Depkes RI. 2003. Manajemen Puskesmas. Jakarta: Depkes
RI
Depkes RI. 2006. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta:
DirektoratJenderal Bina Kesehatan Masyarakat

14

Anda mungkin juga menyukai