Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRIMARY HEALTH CARE

OLEH

KELOMPOK 1
ANGGOTA
1. KAROLINA DIO 19. PRICILA J. NANI
2. BERGITA MOI 20. FRINA D. BAITANU
3. KORI HAYU OLIN 21. ARNESTI NAISUNIS
4. ERNAWATI MALAFU
5. MARIA E.DUE
6. MARLINDA H. TAELA
7. JULIA VICENTE
8. SRISAUDI HAUONI
9. MESRI Y. AFI
10. YOVIYANI SABNENO
11. YUSTINA NAIHELY
12. YIMRA TENIS
13. PAULINA LANTANG
14. FLORIDA MONE
15. DENI M. TALAN
16. PETRONELA FAOTLO
17. JERLI SELAN
18. MELVIANI R. INA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan dalam proses perkuliahan, dan penulisan
makalah yang berjudul “Primary Health Care ”, yang merupakan suatu kajian yang
disusun untuk melengkapi tugas Kelompok dalam mata kuliah Kesehatan Masyarakat.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mengharapkan saran, masukkan bahkan


kritik yang membangun untuk makalah ini, sehingga bisa digunakan sebagai referensi
dalam mata kuliah ini.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah


Kesehatan Masyarakat yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam pembuatan
makalah ini. Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai seperti yang diharapkan.

Kupang, 2 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan besar terjadi dalam tata kehidupan bangsa Indonesia sejak
terjadinya krisis monoter, termasuk juga dalam bidang kesehatan. Bidang kesehatan
yang pada awalnya menggunakan paradigm sakit dengan penekanan pada aspek
kuratif dan rehabilitatif mengalami perubahan kecenderungan pada paradigma sehat,
yakni penekanan pada pendekatan preventif dan promotif, tanpa mengabaikan usaha
kuratif dan rehabilitatif. Jadi, tidak hanya melakukan intervensi pada keluarga sakit,
tetapi juga pada keluarga yang sehat untuk dijaga dan ditingkatkan kesehatannya.
Pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care) dicanangkan oleh
pemerintah, dengan kebijakan penempatan tenaga medis dan paramedis lebih
diprioritaskan untuk mendukung upaya pengembangan pelayanan kesehatan dasar,
salah satunya adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas sebagai ujung tombak upaya kesehatan (baik upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan) mempunyai fungsi antara lain:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Dengan demikian, kesehatan masyarakat lebih dapat ditingkatkan dengan
adanya paradigma sehat yang menekankan pada prinsip pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “bagaimana
tentang pemahaman konsep Primary Health Care (PHC) dalam masyarakat?”

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami konsep dari Primary Health Care dan dapat
menerapkannya dalam proses keperawatan dalam masyarakat.
2. Tujuan khusus
a) Dapat memahami tentang pengertian dari pelayanan kesehatan primer
b) Dapat mengerti tentang unsur-unsur, prinsip dan program primary health
care.
c) Dapat mengerti tentang tujuan dan fungsi primary health care
d) Dapat memahami ciri-ciri primary health care
e) Dapat memahami tanggung jawab perawatan dalam Primary health care.
f) Dapat mengetahui tentang sejarah perkembangan primary health care di
indonesia.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Pelayanan Kesehatan Primer


Pelayanan kesehatan primer/ Primary Health Care (PHC) merupakan
pelayanan kesehatan esensial yang bisa dijangkau secara universal oleh individu dan
keluarga dalam masyarakat. Fokus jangkauan dari pelayanan kesehatan primer sangat
luas, dan merangkum berbagai aspek masyarakat serta kebutuhan kesehatan. PHC
merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan
kesehatan menjadi mitra dengan profesi (tenaga kesehatan), serta turut mencapai
tujuan umum kesehatan yang lebih baik

B. Latar Belakang Primary Health Care (PHC)


World Health Essembly pada tahun 1977 telah menghasilkan kesepakatan
global untuk mencapai “kesehatan bagi semua atau Health for All”, yaitu tercapainya
suatu derajat kesehatan yang optimal, yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif, baik secara social maupun ekonomi.
Selanjutnya, pada tahun 1978, Konferensi Alma Ata menetapkan Primary
Health Care sebagai pendekatan atau strategi global untuk mencapai kesehatan bagi
semua (KBS) atau health for all by the year 2000 (HFA 2000). Dalam konferensi
tersebut, Indonesia juga ikut menandatangani dan telah mengambil kesepakatan
global pula dengan menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan bagi semua tahun
2000 kuncinya adalah primary health care (PHC).

C. Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer


Pelayanan kesehatan primer atau PHC adalah strategi yang dapat dipakai
untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk.
PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, secara
essensial dapat diraih, dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang
disertai percaya pada diri sendiri, disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan
sesuatu tentang kesehatan.
PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode dan
teknologi praktis, ilmiah, dan social yang dapat diterima secara umum, baik oleh
individu maupun keluarga di dalam masyarakat, melalui partisipasi sepenuhnya, serta
dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara
setiap tingkat perkembangan masyarakat dalam semangat untuk dapat hidup mandiri
(self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
Selain itu, PHC juga:
1. Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya, dan politik masyarakat dan
berdasarkan penerapan hasil penelitian kesehatan-sosial-biomedis dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Ditujukan untuk mengatasi masalah utama kesehatan masyarakat dengan
upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif
3. Minimal mencakup penyuluhan tentang masalah kesehatan utama dan cara
pencegahan dan pengendaliannya, penyediaan makanan dan peningkatan gizi,
penyediaan sanitasi dasar dan air bersih, pembinaan kesehatan ibu dan anak
termasuk keluarga berencana, imunisasi terhadap penyakit menular utama dan
pencegahan penyakit endemik, pengobatan penyakit umum dan cedera, serta
penyediaan obat essensial
4. Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas sektor dan aspek-aspek
pembangunan nasional dan masyarakat, di samping sector kesehatan terutama
pertanian, peternakan, industri makanan, pendidikan, penerangan, agama,
perumahan, pekerjaan umum, perhubungan, dan sebagainya
5. Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri masyarakat serta
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian PHC serta
penggunaan sumber daya yang ada
6. Ditunjang oleh sistem rujukan upaya kesehatan secara terpadu fungsional dan
timbal-balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan
memprioritaskan golongan masyarakat yang paling membutuhkan
7. Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan masyarakat, termasuk
tenaga kesehatan tradisional yang terlatih dibidang teknis dan social untuk
bekerja sebagai tim kesehatan yang mampu bekerja bersama masyarakat dan
membangun peran serta masyarakat
Hal-hal yang mendorong pengembangan konsep Primary Health Care antara
lain:
1. Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa disertai orientasi
aspek sosial-ekonomi-politik
2. Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan dengan sector
pembangunan lainnya serta menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama
lintas sector, dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya kesehatan
3. Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta
masyarakat di beberapa Negara.

D. Tujuan PHC
1. Tujuan Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang
menerima pelayanan
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
b. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
c. Pelayanan harus berdasar kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
d. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber
daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat

E. Program PHC
Program PHC antara lain:
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
pengendaliannya
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat
7. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
8. Penyediaan obat-obat esensial

F. Penerapan PHC Di Indonesia Melalui PKMD


1. Definisi PKM
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam
rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi
kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lainnya yang berkaitan agar
mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera. PKMD adalah kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat dari masyarakat dan untuk masyarakat.
Pengembangan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah adalah suatu
pendekatan.
2. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
b. Tujuan Khusus
1) Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya
untuk menolong dirinya sendiri dalam meningkatkan mutu hidupnya.
2) Mengembangkan kemampuan untuk berperan secara aktif untuk
menolong diri mereka sendiri.
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang terampil
serta berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa.
4) Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam memenuhi beberapa
indikator yaitu menurunkan angka kesakitan, menurunkan angka
kematian ibu dan bayi balita serta menekan angka kekurangan gizi
pada anak balita.
3. Ciri-ciri PKMD
a. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, dalam arti kegiatan diaksanakan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang di alami oleh masyarakat.
b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan
mufakat.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berdasarkan peran aktif dan swadaya
masyarakat.
d. Kegiatan dilakuka oleh tenaga masyarakat setempat.
e. Memanfaatkan teknologi tepat guna.
4. Prinsip-prinsip PKMD
a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimaulai dengan kegiatan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat.
b. Dalam membina kegiatan tersebut, dibutuhkan kerjasama antar instansi
ataupun lembaga-lembaga terkait agar dapat membantu memecahkan masalah
dalam masyarakat tersebut.
c. Wadah kegiatan PKMD
Kegiatan PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan desa
sedangkan wadah partisipasi masyarakat adalah LKMD (Lemabaga
Kesehatan Masyarakat Desa)
d. Hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan PKMD yaitu
 Masyarakat perlu dikembangkan pengertian yang baik dan benar
tentang program-program yang dilaksanakan pemerintah
 Masyarakat perlu dikembangkan kesadaran akan potensi dan SDA
yang dimiliki.
 Meyakinkan masyarakat bahwa mereka mempunyai potensi untuk
menolong diri mereka sendiri.
 Harus ada kepekaan dari pembina untu memahami aspirasi
masyarakat.
 Harus ada keterbukaan dan kesinambungan antara pembina dengan
masyarakat.
e. Strategi Pembinaan
 Tim pembinaan masing-masing dijadkan sebagai forum koordinasi
dimasing-masing tingkat
 Setiap kegiatan yang akan dipromosikan terlebih dahulu haus dibahas
dalam forum koordinasi.
 Jenis bantuan apaun yang akan disalurkan harus berdasarkan proporsi
kebutuhan masyarakat setempat.
 Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan,
pelaksanaaan, penilaian, pembinaan, sampai pada perluasan, dilakukan
oleh masyarakat yang dipantau oleh pemerintah.
 LKMD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa.
f. Mekanisme Pembinaan masyarakat dalam PKMD
Yaitu untuk mengenal masalah dan kebutuhan masyarakat itu sendiri,
masyarakat mendapat bimbingan dan motivasi dari puskesmas yang
bekerjasama dengan sektor-sektor yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PHC merupakan hasil pengkajian, pemikiran, pengalaman dan pembangunan
kesehatan yang diawali dengan kampanye massal pada tahun 1950-an dalam
pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara yang tidak
mampu mengatasi dan menanggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan
sebagainya.
Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan pada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima
secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui
partisipasi mereka sepenuhny, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam
semangat untuk hidup mandiri (self relience) dan menentukan nasib sendiri (self
determination).
Lima prinsip PHC yaitu ։
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Penggunaan teknologi tepat guna alam upaya kesehatan
d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan.

B. Saran
Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan
melalui pusat kesehatan dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti
Rumah Bersalin Desa dan Pelayanan Kesehatan Desa seperti Posyandu.
Di Indonesia, memiliki 3 strategi utama yaitu, kerjasama multisektoral,
partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Eka Prasetyawati, Arsita. 2018. Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kebidanan Holistik.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai