Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRIMARY HEALTH CARE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu : Evi Dwi Prastiwi, SST.,M.Kes

Disusun Oleh :

1. Maria Hildergadis Ririn Kolo

2. Lidia Sriwahyuni Mada

3. Nur Waqiah

PRODI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI

MALANG, 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Perawatan

Kesehatan Utama (PHC), Indonesia telah mengembangkan berbagai

bentuk Puskesmas di beberapa daerah. Berdasarkan penelitian pada tahun

1976 diketahui bahwa 200 masyarakat kegiatan kesehatan berbasis

(CBHA) telah di terapkan dan di laksanakan dalam masyarakat.

Seiring waktu, Puskesmas telah berkembang pesat dalam berbagai

bentuk CBHA dan salah satu itu di catat sebagai Posyandu (Pos Pelayanan

Terpadu). Aktivitas itu meliputi lima program utama, yaitu keluarga

perencanaan, kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi, imunisasi dan diare

pencegahan. Selain posyandu, ada rumah sakit bersalin desa (VMH) yang

dikelola oleh bidan desa sebagai cara untuk membuat kesehatan ibu dan

anak dekat dengan masyarakat jasa.

CBHA dapat tumbuh secara progresif karena didukung oleh pusat

kesehatan. Namun, CBHA pergi ke penurunan ketika krisis moneter pada

tahun 2997 meledak yang mengakibatkan multi-dimensi krisis,

krisismenciptakan reformasi total dalam banyak aspek, termasuk di sektor

kesehatan. Meskipun penting, desentralisasi menguasasi aspek yang paling

pembangunan, termasuk sektor kesehatan. Ini telah benar-benar mengubah

model perencanaan, yang sebelumnya adalah sentralisasi menjadi


tergantung pada masing-masing kabupaten. Ini memiliki implikasi pada

prioritas pengaturan masing-masing kabupaten. Banyak perhatian lebih

pada pemerintah daerah aspek kuratif daripada promotf dan tindakan

pencegahan. Setelah euforia demokrasi berakhir, semua sektor termasuk

kesehatan mulai menghidupkan kembali dan merevisi prioritas mereka

untuk skala yang lebih baik. Pada tingkat visi misi pusat dan nilai-nilai

DepKes dirumuskan dan dijelaskan ke empat strategi utama, yaitu :

1. Untuk mengaktifkan dan memberdayakan masyarakat hidup sehat

2. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

berkualitas

3. Untuk meningkatkan sistem informasi surveilans, monitoring dan

kesehatan

4. Untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan

Semua strategi di atas terkait dengan Primary Health Care, dua

yang pertama pada nomor 1 dan 2 erat terkait dengan perawatan kesehatan

primer. Hal itu menunjukkan peran pentingnya Primary Health Care dalam

pembangunan kesehatan di Indonesia.

Pelayanan kesehatan primer atau PHC merupakan pelayanan

kesehatan essensial yang dibuat dan bisa teeerjangkau secara universal

oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. Fokus dari pelayanan

kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum beerbagai aspek

masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian


pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi

mitra dengan profesi dan ikut serta mencapai tujuan umum kesehatan yang

lebih baik.

Akses ke pelayanan kesehatan merupakan hak asasi manusia dan

negara bertanggung jawab untuk memenuhinya. Di beberapa negara di

dunia, termasuk Indonesia, pelayanan kesehatannya tumbuh menjadi

industri yang tak terkendali dan menjadi tidak manusiawi. Mengalami hal

yang oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai “the commercialization

of health care in unregulated health systems”. Kondisi ini ditandai dengan

maraknya komersialisasi pelayanan dan pendidikan, yang dipicu oleh

pembiayaan kesehatan yang belum baik. Setelah deklarasi Alma Ata

(1978), program kesehatan menjadi gerakan politik universal. Deklarasi ini

telah menjadi tonggak sejarah peradaban manusia. Kesehatan diakui

sebagai hak asasi manusia tanpa memandang status sosial ekonomi, ras

dan kewaranegaraan, agama serta gender.

Sebagai hak asasi manusia, kesehatan menjadi sektor yang harus di

perjuangkan, serta meningkatkan bahwa kesehatan berperan sebagai alat

pembangunan sosial dan bukan sekadar hasil dari kemajuan pembangunan

ekonomi semata. Kesadaran ini melahirkan konsep primary health care

(PHC) yang intinya: pertama, menggalang potensi pemerintah – swasta –

masyarakat lintas sektor, mengingat kesehatan adalah tanggung jawab

bersama. Kedua, menyeimbangkan layanan kuratif dan preventif serta

menolak dominasi elite dokter yang cenderungf mengutamakan pelayanan


rumah sakit, peralatan canggih dan mahal. Ketiga memanfaatkan

teknologi secara tepat guna pada setiap tingkat pelayanan. Berbagai negara

di belahan dunia, seperti Uni Eropa, Amerika Latin, serta di beberapa

negara Asia, berhasil menata kembali sistem kesehatannya dengan kembali

menerapkan primary health care (PHC) sebagai ujung tombak

pembangunan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Primary Health Care (PHC)

2. Apa Unsur Utama Dari PHC

3. Apa Strategi Dari PHC

4. Apa Karakteristik PHC

5. Apa Ciri – Ciri PHC

6. Apa Elemen PHC

7. Apa Prinsip Dasar Dari PHC

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari PHC

2. Untuk Mengetahui Unsur Utama Dari PHC

3. Untuk Mengetahui Strategi Dari PHC

4. Untuk Mengetahui Karakteristik PHC

5. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri PHC

6. Untuk Mengetahui Elemen PHC

7. Untuk Mengetahui Prinsip Dasar Dari PHC


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PHC

Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok

yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial

yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga

dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta biaya yang

dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap

tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self

reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).

Pelayanan kesehatan primer / PHC merupakan strategi yang dapat

dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk

semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa di

terima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial

bisa diraih dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang di

sertai percaya pada diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam

menentukan sesuatu tentang kesehatan.

2.2 Unsur PHC

Unsur Utama Dalam PHC

Tiga unsur utama yang terkandung dalam PHC adalah sebagai berikut :

1. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan


2. Melibatkan peran serta masyarakat

3. Melibatkan kerjasama lintas sektoral

2.3 Strategi PHC

Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama,

yaitu kerjasama multisektoral, partisipasi masyarakat, dan penerapan

teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di

masyarakat.

2.4 Karakteristik PHC

Pelayanan yang Utama dan akrab dg masyarakat, Menyeluruh,

Terorganisasi, Berkesinambungan, Progresif, Berorientasi kpd keluarga.

2.5 Ciri – Ciri PHC

a. Pelayanan yang utama dan intim dengan Masyarakat

b. Pelayanan yang menyeluruh

c. Pelayanan yang terorganisasi

d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun

Masyarakat

e. Pelayanan yang berkesinambungan

f. Pelayanan yang progresif

g. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga

h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja


2.6 Elemen PHC

Dalam pelaksanaan PHC, paling sedikit harus memiliki 8 elemen yaitu :

a. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi.

b. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan

penyakit serta pengendaliannya.

c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar

d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana

e. Imunisasi terhadap penyakit - penyakit endemik setempat

f. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa

g. Penyediaan obat - obat esensial

2.7 Prinsip Dasar PHC

a. Pemerataan upaya Kesehatan

b. Melibatkan peran serta Masyarakat

c. Menggunakan teknologi tepat guna

d. Menekankan pada upaya preventif

e. Melibatkan kerja sama lintas sektoral


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Primary Health Care (PHC) merupakan hasil pengkajian,

pemikiran, pengalaman dalam pembangunan kesehatan di banyak negara

yang diawali dengan kampanye massal pada tahun 1950-an dalam

pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara

tidak mampu mengatasi dan meenanggulangi wabah penyakit TBC,

campak, diare dan sebagainya.

Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok

yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial

yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga

dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan

biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk

memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk

hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (Self

determination).

Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum

dilaksanakan melalui pusat kesehatan dan di bawahnya (termsuk sub-pusat

kesehatan, pusat kesehatan berjalan) dan banyak kegiatan berbasis

kesehatan masyarakat seperti Rumah BersalinDesa dan Pelayanan

Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara
administratif, indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91

Kotamadya, 5.263 Kecamatan dan 62.806 Desa.

Di Indonesia, PHC memiliki tiga strategi utama, yaitu kerjassama

multisektoral, partisipasi masyarakat dan penerapan teknologi yang sesuai

dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat. Sampai saat ini

semua penerapan itu telah berjalan meskipun ada beberapa hambatan

dalam pelaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Safrudin,dkk.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Trans Info Media:Jakarta

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1558-implementasi

primary-health-care-di-indonesia.html

http://ompuheso.wordpress.com/2012/11/05/primary-health-care-phc/

http://www.searo.who.int/LinkFiles/Conference_INO-13-July.pdf

Anda mungkin juga menyukai