Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Waqiah

Nim : 2114315401021

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas

“Tugas Individu”

1. Tahapan Masa Nifas


 Immediate Post Partum
Puerperium Dini (Immediate Postpartum) : 0 – 24 jam postpartum. Yaitu masa
segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Perdarahan merupakan masalah
terbanyak pada masa ini. Kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta
menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya. Dalam agama islam dianggap
telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
 Early Post Partum
Puerperium Intermediate (Early Postpartum) : 1 – 7 hari postpartum Yaitu masa
dimana involusi uterus harus dipastikan dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan,
lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapat nutrisi dan cairan, ibu
dapat menyusui dengan baik. Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
sekitar 6 - 8 minggu.
 Late Post partum
Puerperium Remote (Late Postpartum) : 1 - 6 minggu postpartum Waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau
persalinan mempunyai komplikasi. Masa dimana perawatan dan pemeriksaan kondisi
sehari-hari, serta konseling KB. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,
bulanan, tahunan.

2. Kunjungan Masa Nifas


 Kunjungan Pertama
Kunjungan nifas pertama merupakan salah satu bentuk perilaku kesehatan yang
dilakukan setelah 6-8 jam persalinan, hal ini dilakukan untuk :
 Mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan; rujuk bila pendarahan berlanjut.
 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Pemberian ASI awal.
 Melakukan hubungan antara ibu dan bayi yang baru lahir.
 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
 Kunjungan Kedua
Periode kunjungan kedua dilakukan enam hari setelah persalinan yang bertujuan
untuk :
 Memastikan involusio uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah.
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, taua pendarahan abnormal.
 Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat.
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyakit.
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat, dan merawat bayi dalam sehari-hari.
 Kunjungan Ketiga
Kunjungan ketiga yang merupakan kunjungan dilakukan dua minggu setelah
persalinan. Adapun tujuan dilakukan kunjungan sama dengan poin-poin yang diterapkan
pada kunjungan kedua.
 Kunjungan Keempat
Terakhir merupakan periode kunjungan yang dilakukan 6 minggu setelah
persalinan. Tujuannya antara lain :
 Menanyakan pada ibu tentang hal-hal menyulitkan yang dialami oleh ibu atau
bayinya.
 Memberikan konseling untuk KB secara dini.

Anda mungkin juga menyukai