Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian CHN
Ada dua istilah yang perlu dipahami terlebih dahulu sebelum sebelum membahas
perawatan kesehatan masyarakat, yaitu Public Health Nursing (PHN) dan Community
Health Nursing (CHN), kedua istilah tersebut bila diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia mempunyai arti yang sama Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Public Helth Nursing merupakan istilah lama, seperti halnya terdapat dalam buku karya
Ruth B. Freeman yang berjudul Public Helth Nursing Practice (1961), tetapi dalam
bukunya Community Health Nursing Practice (1981), Freman tidak lagi menggunakan
istilah Public tetapi menggantinya dengan istilah Community.
Perubahan istilah tersebut disebabkan karena, Public Health Nursing mengandung
pengertian yang sangat luas, tidak terbatas, misalnya masyarakat indonesia, masyarakat
jepang dan sebagainya. Tidak jelas batasnya, sulit untuk mengukur sasarannya dalam
pembinaan perawatan kesehatan masyarakat, sehingga terjadilah perubahan istilah
menjadi Community Haelth Nursing.
Community Health Nursing, Community artinya masyarakat terbatas yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompokkhusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya
masyarakat suku terasing, masyarakat sekolah, masyarakat pekerja, masyarakat petani,
dan dalm bidang kesehatan kita kenal dengan kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, ibu nifas, kelompok bayi, kelompok anak balita, kelompok usia lanjut,
kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan, dsb dengan demikian dalam
pembinaannya akan lebih mudah, karena telah diketahui karakteristikdari tiap-tiap
kelompok tersebut.
Dalam perawatan kesehatan masyarakat (Community Health Nursing), Community
(masyarakat) merupakan sasaran yang dibina atau yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dan keperawatan, Helth (Kesehatan) adalah tujuan yang ingin dicapai, dan
Nursing (keperawatan) adalah pelayanan yang diberikan, dan inilah inti dari perawatan
kesehatan masyarakat.

2. Pengertian PHN
Banyak sekali definisi yang telah dirumuskan oleh para ahli keperawatan kesehatan
masyarakat dan intitusi-institusi kesehatan, diantaranya adalah :
1. World Health Organization (WHO,1995)
Perawat kesehatan masyarakat adalah lapangan perawat khusus yang merupakan
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial,
sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan dengan
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada keluarga
yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat dirumah sakit beserta keluarganya,
kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah kasehatan dimana hal tersebut
akan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
2. Ruth B Freeman (1961)
Perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai suatu lapangan khusus dibidang
keperawatan, dimana teknik keperawatan, keterampilan hubungan antara manusia dan
keterampilan berorganisasi diterapkan dalam hubunganyang serasi kepada keterampilan
anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara
kesehatan mayarakat. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat meliputi pelayanan
yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok-kelompok dan
meliputi pula kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat yang ditujuikanyang berhubungan
kan kepada masyarakat secara keseluruhan, seperti penyelidikan dengan epidemiologi,
memberikan kesadaran tentang hukum dan perundang-undangan terutama dibidang
kesehatan dan mengorganisasi masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan kesehatan.

3. American Nurses Assocation ( 1973 )


Perawatan kesehtan masyarakat adalah suatu sintesa dari praktek keperawatan dan
praktek kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan penduduk. Sifat dari praktek ini adalah menyeluruhdan paripurna, pelayanan
tidak terbatas pada kelompok umur tertentu, pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
berkelanjutan tidak epidotik, tanggung jawabnya yang dominan adalah terhadap seluruh
penduduk.
Oleh karena itu, perawatan ditujukan pada individu – individu, keluarga – keluarga,
kelompok – kelompok yang mempengaruhi kesehatan terhadap keseluruhan penduduk,
peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan
pelayanan keperawatan yang berkelanjutan dipergunakan dalam pendekatan yang
menyeluruh terhadap keluarga, kelompok dan masyarakat.

4. Departemen Kesehatan RI ( 1986 )


Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu pelayanan keperawatan yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan
mengikutsertakan team kesehatan lainnyadan masyarakat untuk memperoleh tingkat
kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.

3. Fungsi CHN dan PHN


Kegiatan praktek perawatan kesehatan masyarakat diantaranya :
1. Memberikan asuhan perawatan langsung pada individu, keluarga, dan kelompok.
2. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi.
4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus – kasus yang memerlukan penanganan lebih
lanjut.
6. Penemuan kasus pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan.
8. Melaksanakan asuhan kesehatan komuniti, melalui pengenalan masalah kesehatan
masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian kegiatan menggunakan
proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah keperawatan.
9. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan perawatan komuniti.
10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.
11. Memeberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan dan kesehatan.
12. Ikut serta dalam penelitian untuk menegembangkan perawatan kesehatan masyarakat
sesuai dengan tingkat pelayanan dan pendidikan yang dimiliki.

Untuk dapat melaksanakan praktek perawatan kesehatan masyarakat dengan berhasil


guna dan berdaya guna, diperlukan berbagai strategi diantaranya :
1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola dan pelaksana perawatan
kesehatan masyarakat diberbagai tingkat pelayanan melalui pendidikan dan pelatihan.
2. Meningkatkan kemampuan managemen pengelola dan pelaksana sehingga dapat
mencapai hasil secara optimal.
3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral diantara instansi terkait
dengan program perawatan kesehatan masyarakat.
4. Membantu masyarakat mulai dari tahap identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian dengan cara :
a. Pendidikan dan pelatihan kader.
b. Bimbingan tekhnik di lapangan
c. Pendidikan kesehatan
d. Pelayanan kesehatan sadar
5. Pembinaan keluarga binaan/masyarakat binaan yang rawan terhadap masalah
kesehatan.
6. Mengadakan koordinasi dengan seluruh upaya kesehatan pokok puskesmas dalam
memberikan pelayanan yang komprehensive baik di dalam dan di luar gedung sesuai
dengan fungsi puskesmas.

Ruang lingkup praktik perawatan kesehatan masyarakat , meliputi upaya – upaya,


peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan ( preventif ), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan ( kuratif ), pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) dan mengemalikan serta
memfungsikan kembali baik individu, keluarga dan kelompok masyarakat ke lingkungan
osial dan masyarakatnya ( resosialitatif ).
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang ditekankan
adalah upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya – upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatn individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan jalan memberikan :
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks

2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, melalui kegiatan – kegiatan :
a. Imunisasi massal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun
kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A , yodium melalui posyandu, puskesmas atau dirumah.

3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota – anggota keluarga ,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan ,melalui kegiatan – kegiatan :
a. Perawatan orang sakit dirumah ( home nursing )
b. Perawatan orang sakit tindak lanjut , perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis dirumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita – penderita
yang dirawat dirumah, maupun terhadap kelompok – kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama, misalnya : kusta, TBC, cacat fisik dll dilakukan melalui kegiatan –
kegiatan :
a. Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita Kusta, patah
tulang, kelainan bawaan.
b. Latihan – latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC : latihan
nafas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin dilakukan
oleh perawat.

5. Resosialitatif
Adalah upaya untuk mengembalikan individu ,keluarga dan kelompok – kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat diantaranya adalah : kelompok – kelompok yang
di asingkan oleh masyarakat, karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS
atau kelompok – kelompok masyarakat khusus seperti wanita tuna susila ( WTS ), tuna
wisma dan sebagainya.

4. Peran CHN dan PHN

Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya
adalah :
1. Pelaksana pelayanan perawatan ( Provider of Nursing Care )
2. Sebagai pendidik ( Health Educator )
3. Sebagai pengamat kesehatan ( Health Monitor )
4. Koordinator pelayanan kesehatan ( Coordinator of Servises )
5. Sebagai pembaharu ( Inovator )
6. Pengorganisir pelayanan kesehatan ( Organisator )
7. Sebagai panutan ( Role Mode )
8. Sebagai tempat bertanya ( Fasilitator )
9. Sebagai pengelola ( Manager )
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat dalam hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
b. Menetapkan masalah kesehatan atau keperawatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan.
d. Menaggulangi masalah kesehatan atau keperawatan yang mereka hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau keperawatan.
f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan atau
keperawatan.
g. Meningkakan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care)
h. Menanamlkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok khusus


baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
keperawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai
massalah kesehatan atau keperawatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri
oleh sesuatu hal dan sebasb, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya
baik secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga. Anggota
keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian
darah dan ikatan perakawinan atau adobsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota-anggota keluarga yang
lain, dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan, dan termasuk diantaranya adalah :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti: ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah
dan usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan
serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah :
 Penderita penyakit menular , seperti : TBC, Lepra ,AIDS , Penyakit kelamin lainnya.
 Penderita yang menderita penyakit tidak menular seperti : penyakit DM ,jantung
kororner , cacat fisik, gangguan mental dan lainnya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit , diantaranya : wanita tuna
susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika serta kelompok – kelompok pekerja
tertentu.
d. Lembaga sosial ,perawatan dan rehabilitasi dianttaranya adalah : panti werdha, panti
asuhan, pusat – pusat rehabilitasi ( cacat fisik ,mental , sosial ) dan penitipan anak balita.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan sosial dengan batas – batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, ataupun
perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, diantaranya adalah yang berkaitan
dengan kesehatan lingkungan, misalnya membuang sampah sembarangan, BAB disungai
yang digunakan orang banyak sebagai tempat mandi, mencuci dan aktifitas – aktifitas
lainnya

Anda mungkin juga menyukai