PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain,
lebih dari seharusnya dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang
erat antara para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interes
(Kertajaya, 2008).
Ilmu keperawatan adalah salah satu disiplin ilmu yang merupakan sistem
dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat. Pada dasarnya
keperawatan kesehatan masyarakat merupakan sintesa konsep keperawatan
dengan kesehatan masyarakat yang didukung oleh ilmu-ilmu lainnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu untuk menerapkan ASKEP Komunitas dengan
masalah kesehatan di Gampoeng Lamcot Kec. Darul Imarah Kab. Aceh
Besar.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian Keperawatan di Gampong
Lamcot Kec. Darul Imarah Kab. Aceh Besar
b. Mahasiswa mampu menegakan diagnosa keperawatan di Gampong
Lamcot Kec. Darul Imarah Kab. Aceh Besar.
c. Mahasiswa mampu memberikan implementasi keperawatan
di Gampong Lamcot Kec. Darul Imarah Kab. Aceh Besar.
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi keperawatan di Gampong Lamcot
Kec. Darul Imarah Kab. Aceh Besar
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
b. Pendidik (Educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang
memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan atonominya.
Memberikan pendidikan kesehatan pada klien dengan resiko tinggi atau dan
kader kesehatan, perawat juga selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.
c. Pengelola ( manager )
Merencanakan, mengorganisasi, menggerakan dan mengevaluasi
pelayanan keperawatan, baik langsung maupun tidak langsung dan
menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan keperawatan
komunitas.
d. Konselor
Memberikan konseling atau bimbingan kepada kader, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan komunitas sesuai prioritas.
e. Pembela Klien ( Advokat )
Melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam
pelayanan keperawatan komunitas.
f. Manajemen Kasus
Perawat memberikan pelayanan kesehaatn yang bertujuan
menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi
fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup klien.
g. Kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah
sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimal.
h. Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi
setiap individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat sesuai dengan peran
yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani
dalam kehidupan sehari-hari.
i. Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen
pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama
dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
j. Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu
mengidentifikasi serta mengembangkan teori-teori keperawatan yang
merupakan dasar dari praktik keperawatan.
Berikut ini adalah penjelasan secara garis besar terhadap tahapan dalam
proses keperawatan komunitas :
a) Pengkajian
b) Inti
Yang memuat data demografi seperti: umur, pendidikan, gender, pekerjaan,
agama, nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
c) Penunjang
Memuat 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, yaitu:
1. Lingkungan Fisik dan perumahan
2. Pendidikan
3. Keamanan dan keselamatan
4. Politik dan kebijakan kesehatan pemerintah
5. Pelayanan kesehatan dan sosial yang tersedia
6. Sistem komunitas
7. Ekonomi
8. Rekreasi
d) Diagnosa Keperawatan
Ditegakan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada,
dirumuskan dalam komponen:
1) Problem (masalah)
2) Etiologi (penyebab)
3) Manifestasi (data penunjang)
4) Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan komunitas dilakukan melalui proses
kelompok, pendidikan kesehatan, kerja sama antara perawat komunitas
dengan masyarakat dan mendemonstrasikan hal-hal yang terkait dengan
keterampilan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatannya.
5) Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
6) Penilaian
a. Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah intervensi
dilakukan
b. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk kerumah sakit.
BAB III
ANALISA DATA
DIAGRAM 1
Laki - Laki
Perempuan
DIAGRAM 2
DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015
(n = 248)
0-5 THN
6-12 THN
13 - 18 THN
19-55 THN
>55 THN
TK
SD
SMP
SMA
D3
D2
S1
DIAGRAM 4
DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN
2015 (n = 80)
Pns
11
33 swasta
21
Tani
Tukang
Pelajar
Irt
32
40
11
5%2%
PAM
Sumur
Air Mineral
94%
DIAGRAM 6
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN KONDISI SUMBER AIR YANG DI
GUNAKAN DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH
BESAR TAHUN 2015 (n=80)
Sales
DIAGRAM 7
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN CARA PENGOLAHAN AIR
MINUM DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR
TAHUN 2015 (n=80)
Tidak dimasak; 2
Dimasak; 66
DIAGRAM 8
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN JARAK ANTARA SUMBER AIR
DENGAN SEPTIC TANK DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB.
ACEH BESAR TAHUN 2015(n=80)
28
<10 m >10 m
40
Berdasarkan diagram diatas jarak antara sumber air dengan septic tank di
Gampoeng Lamcot mayoritasnya adalah 58,82% (≥ 10 m).
DIAGRAM 9
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
TERDAPAT PENUTUPNYA DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH
KAB.ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
20
Terbuka Tertutup
48
DIAGRAM 10
DISTRIBUSI FREKUENSI SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015
(n=80)
40%
36%
24%
11%
12% Ditumpuk dan dibakar
Ditanam
1%
Dibuang dan dibiarkan
Dibuang ke TPS
DIAGRAM 12
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN TEMPAT BUANG AIR BESAR DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015
4% 2%
WC
Tempat terbuka
Lain-lain
94%
(n=80)
Berdasarkan diagram diatas tempat buang air besar di Gampoeng Lamcot adalah
mayoritasnya 94% (WC).
DIAGRAM 13
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN JARAK KANDANG TERNAK
DENGAN TERNAK DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB.
ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
86%
DIAGRAM 14
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN INFORMASI YANG DI DAPATKAN
TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL
IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
64%
36%
Ya
Tidak
DIAGRAM 15
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN INFORMASI YANG DI DAPATKAN
TENTANG NUTRISI IBU MENYUSUI DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL
IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
60%
40%
Ya Tidak
33% YA Tidak
67%
DIAGRAM 17
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN INFORMASI YANG DI DAPATKAN
TENTANG NUTRISI PADA BALITA DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL
IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
43%
57%
YA
Tidak
DIAGRAM 18
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN INFORMASI YANG DI DAPATKAN
TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIVE DI GAMPOENG LAMCOT KEC.
DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
Tidak 62%
Sales
YA 38%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
DIAGRAM 19
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN TRANSPORTASI YANG DI
GUNAKAN UNTUK MENUJU TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR
TAHUN 2015 (n=80)
1% 2% 2%
15%
kendaraan umum
Kendaraan pribadi
Kendaraan tetangga
Jalan kaki
Lain-lain
80%
Berdasarkan data diatas transportasi yang digunakan untuk menuju tempat
pelayanan kesehatan di Gampoeng Lamcot adalah mayoritasnya 80% (Kendaraan
pribadi).
DIAGRAM 20
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN JARAK RUMAH DENGAN TEMPAT
PELAYANAN KESEHATAN DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH
KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
10%
25%
15%
< 1 km
1-3 km
4-5 km
> 5 km
50%
DIAGRAM 21
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN FASILITAS YANG DI MANFAATKAN
UNTUK BEROBAT DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH
BESAR TAHUN 2015 (n=80)
2%
Fasilitas kesehatan
Lengkap
Tidak lengkap
65%
DIAGRAM 23
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN KEBIASAAN HIDUP KELUARGA
DALAM PERSONAL HYGIENE DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH
KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015(n=80)
100%
32.61% 43.48%
80% 65.22%
60% 93.48% 84.78% 93.48% 91.30%
40% 67.39% 56.52%
20% 34.78%
6.52% 15.22% 6.52% 8.70%
0%
Tidak
Ya
Berdasarkan data diatas kebiasaan hidup keluarga dalam personal hygiene di
gampoeng Lamcot adalah mayoritasnya 93.48% (Tidak menggosok gigi setiap mau
tidur malam).
DIAGRAM 24
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN SUMBER DANA YANG DI
GUNAKAN DI GAMPOENG DARUL IMARAH KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH
BESAR TAHUN 2015 (n=248)
13
100
0 54
askes 20
jps
lain lain
Berdasarkan data diatas sumber dana yang digunakan di Gampoeng Lamcot adalah
mayoritasnya 79.41% (JPS).
DIAGRAM 25
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN PENGELUARAN KELUARGA DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015
(n=248)
2
<1 juta
8 1-3 juta
>3 juta
51
Berdasarkan data diatas pengeluaran keluarga di Gampoeng Lamcot adalah
mayoritasnya 83.61% (Rp. < 1.000.000).
DIAGRAM 26
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN TIPE RUMAH DI GAMPOENG
LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
19
31
tidak permanen
18
DIAGRAM 27
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN KEADAAN LANTAI RUMAH DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015
(n=80)
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
KERAMIK SEMEN PAPAN
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
BAIK
TIDAK BAIK
DIAGRAM 29
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN PENCAHAYAAN DALAM RUMAH DI
GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015
(n=80)
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
BAIK TIDAK BAIK
11%
Tidak baik
89%
Baik
DIAGRAM 31
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN TEMPAT PENAMPUNGAN
SAMPAH SEMENTARA DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB.
ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
68%
32%
DIAGRAM 32
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN
RUMAH DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH KAB. ACEH BESAR
TAHUN 2015 (n=248)
54%
46%
DIAGRAM 33
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN KEADAAN SALURAN
PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI GAMPOENG LAMCOT KEC. DARUL IMARAH
KAB. ACEH BESAR TAHUN 2015 (n=80)
BAIK
TIDAK BAIK
A. ANALISA DATA
ANALISA DATA
N Data Penunjang Masalah Diagnosa
O keperawatan Keperawatan
1 Data subjektif Kesehatan Resiko terjadinya
lingkungan penyakit Infeksi
1. Masyarakat terganggu (ISPA) pada
mengatakan sampah Kurangnya Masyarakat di
hanya dibakar dan di kesadaran Gampong Lamcot
tumpuk dan ada yang dari kecamatan Darul
dibuang dibelakang masyaraka Imarah b/d
rumah. t terhadap kesalahan dalam
2. Masyarakat kesehatan penatalaksanaan
mengatakan tidak ada lingkungan lingkungan dan
tempat pembuangan pengelolaan sampah
sampah di desa ini
untuk pembuangan
Data objektif
1. tidak tersedia tong
sampah di Samping
rumah
2. Masyarakat yang
mengolah sampah di
tumpuk dan
dibiarkan11,76 %
3. Masyarakat yang
mengolah sampah di
tumpuk dan dibakar
88,24%
4. Masyarakat yang
menggunakan sumber
air sumur 93,94%
5. Jarak septic tank
dengan rumah <10m
41,18%
6. Jarak septic tank
dengan rumah >10m
58,82%
7. 73,58% anak-anak
terkena batuk pilek
2 Whin sheld survey Kesehatan Resiko terjadinya
Data subjektif gigi anak karies gigi pada anak
1. Ibu – ibu mengatakan terganggu di Gampoeng Lamcot
anak-anak giginya Kurangya kecamatan Darul
berwarna hitam kesadaran Imarah berhubungan
(berbau) orang tua dengan kurangnya
2. Ibu-ibu mengatakan dalam informasi masyarakat
dalam sehari hanya mengontrol tentang perawatan
sekali anaknya kesehatan gigi
menggosok gigi,yaitu anak
pada pagi hari
3. Ibu-ibu mengatakan
anaknya sering sakit
gigi
Data Objektif
Data Objektif
Dari hasil kuesioner :
Jumlah balita 12,5 % dari
total jumlah penduduk
Jumlah balita yang
imunisasi lengkap 43 %
Jumlah balita yang
imunisasi tidak lengkap 57
%
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Resiko terjadinya penyakit Infeksi (ISPA) pada Masyarakat di Gampong
Lamcot kecamatan Darul Imarah b/d kesalahan dalam penatalaksanaan
lingkungan dan pengelolaan sampah yang ditandai dengan Masyarakat
mengatakan sampah hanya dibakar 88,24%, di tumpuk, dibuang
dibelakang rumah, dan dibiarkan11,76 %, masyarakat menggunakan
sumber air sumur 93,94%, Jarak septic tank dengan rumah <10m 41,18%,
Jarak septic tank dengan rumah >10m 58,82%, 73,58% anak-anak
terkena ISPA.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan tahap awal dari asuhan keperawatan
komunitas yang merupakan tahap penting dalam pelaksanaan program dengan
melibatkan anggota masyarakat dan pihak lintas program serta lintas sektoral
yang ada di Gampong Lamcot kecamatan Darul Imarah kabupaten Aceh Besar.
Dalam pelaksanaan kegiatan terdapat beberapa kendala, hal ini tidak
mengahambat proses keperawatan komunitas yang dilakukan. Adapun kendala
tersebut yaitu pada tahap bersosialisasi dan orientasi wilayah Gampong Lamcot
kecamatan Darul Imarah kebupaten Acek Besar pada hari pertama sampai ke
Gampong Lamcot pada tanggal 01 april 2015, namun atas kerja sama antara
geuchik dan sekdes Gampong serta tuha peut gampong sehingga acara
bersosialisasi dan orientasi wilayah Gampong dapat diatasi bersama-sama.
B. Diagnosa keperawatan
Sebelum menetapkan diagnosa dari keperawatan di Gampong Lamcot,
maka terlebih dahulu harus melewati proses analisa data dan perumusan
masalah setelah dilakukan pengkajian data. Setelah tahap-tahap tersebut
dilewati akan muncul beberapa diagnosa komunitas yang menjadi permasalahan
yang ada di Gampong Lamcot.
Pada acara lokakarya mini yang dilaksanakan pada hari rabu tepatnya
tanggal 06 April 2015 pada pukul 20.30 Wib s/d Selesai, dimana menampilkan
dan membahas tetang hasil pengkajian yang telah di dapatkan oleh mahasiswa/i
PBL akper kesdam IM selama 4 hari di mulai dari tanggal 02 april sampai 05
april di Gampong Lamcot. Bersama masyarakat duduk bermusyawara dan
bermufakat untuk dapat menentukan prioritas masalah dan menyelesaikan
masalah tersebut.
Dari hasil pengkajian data, maka permasalahan yang berhasil di
identifikasikan oleh mahasiswa/i bersama masyarakat adalah tetang kebersihan
lingkungan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti ISPA, Diare,
Dbd dan Resiko terjadinya penyakit polio, campak, hepatitis dan tetanus.
1. Resiko terjadinya penyakit Infeksi (ISPA) pada Masyarakat di Gampong
Lamcot kecamatan Darul Imarah b/d kesalahan dalam penatalaksanaan
lingkungan dan pengelolaan sampah.
2. Resiko terjadinya karies gigi pada anak di Gampoeng Lamcot kecamatan
Darul Imarah berhubungan dengan kurangnya informasi masyarakat tentang
perawatan gigi.
3. Resiko terjadinya penyakit polio, campak, hepatitis dan tetanus pada
masyarakat Gampong Lamcot b/d Kurangnya Informasi tentang Imunisasi
C. Perencanaan
Pada tahap perencanaan asuhan keperawatan keluarga, mahasiwa/i
harus terlibat terlebih dahulu melakukan diskusi kelompok untuk menentukan
kegiatan keperawantan komunitas yang akan dilakukan sebagai acuan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
Penentuan perencanaan dibuat bersama-sama dengan masyarakat pada
saat lokakarya mini, meliputi ; penentuan jenis kegiatan, kriteria, standar, waktu,
pelaksanaan sumberdaya, dan rencana tindakan yang disusun berdasarkan
prioritas masalah yang telah dibicarakan.
Dalam penentuan intervensi untuk pemecahan masalah, Geuchik dan
masyarakat gampong Lamcot yang hadir pada acara lokakarya mini banyak
memberikan masukan untuk perencanaan kegiatan yang berhasil dirumuskan
adalah:
1. Gotong royong
2. Penyuluhan ISPA
3. Penyuluhan dan perlombaan cara menggosok gigi yang baik dan benar
4. Posyandu dan penyuluhan Imunisasi.
D. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan , mahasiswa/i secara bertahap melibatkan
masyarakat, kelompok-kelompok organisasi yang terdapat dalam masyarakat
seperti kepala dusun dan ketua pemuda. Semua kegiatan menitik beratkan pada
perubahan perilaku masyarakat, perubahan pengetahuan masyarakat dan
keterampilan masyarakat.
E. Evaluasi
1. Dari hasil pelaksanaan gotong royong yang dilaksanakan di Gampong
Lamcot, Gampong tampak lebih bersih dari sebelumnya dan masyarakat juga
telah menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan di Gampong Lamcot
khusunya disekitar rumah masing-masing.
2. Dari hasil penyuluhan tentang ISPA bahwa masyarakat Gampong Lamcot
telah mengetahui dan mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan, serta penanganan ISPA.
3. Dari hasil perlomabaan menggosok gigi yang telah di laksanakan di SD Lam
Ura,di dapatakan hasil bahwa murid-murid telah mengetahui tentang
menggosok gigi yang benar. Mereka juga telah mengetahui akan pentingnya
kesehatan menggosok gigi bagi dirinya sendiri.
4. Dari hasil penyuluhan Imunisasi di posyandu yang telah di laksanakan di
Meunasah Gampong Lamcot, di dapatkan hasil bahwa ibu-ibu yang
membawa Anaknya telah mengetahui tentang Imunisasi, dan efek samping
setelah di Imunisasi. Mereka juga telah mengetahui pentingnya Imunisasi
bagi anak-anak mereka.
PRE PLANNING
LOKAKARYA MINI I PADA MASYARAKAT
DI GAMPOENG LAMCOT
A. LATAR BELAKANG
Lokakarya Mini Desa adalah usaha untuk menggalang kerja sama tim
dalam memecahkan permasalahan yang ada didesa dengan melibatkan sektor
formal dan informal sehingga masyarakat berperan aktif dalam memecahkan
masalah kesehatan yang ada di desanya.
B. RENCANA KEPERAWATAN
1) Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan melakukan kerja sama antar lintas sektoral dan lintas
program di Gampong Lamcot.
2) Tujuan Khusus
a. Menemukan dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
Gampong Lamcot.
b. Membuat prioritas masalah kesehatan yang ada di Gampong Lamcot
c. Membuat perencanaan dan tindakan dalam mengatasi masalah
kesehatan yang ada di Gampong Lamcot.
C. RENCANA KEGIATAN
9. Topik
Loka karya mini di gampong Lamcot
10. Metoda
Pemaparan Tanya jawab dan diskusi
11. Media
Media yang digunakan adalah LAPTOP dan LCD
12. Waktu
Hari/Tanggal : Saptu, 06 April 2015
Pukul : 20.00 s/d selesai
13. Tempat : Meunasah Gampong Lamcot
D. STRATEGI PELAKSANAAN
WAKTU KEGIATAN
NO
1. 20.30 WIB 1. Pembukaan
a. Memberikan salam
b. Menjelaskan tujuan
pertemuan
2. Kegiatan Inti
a. Memaparkan tentang
data dari wilayah
Gampong Lamcot
b. Menjelaskan /
memaparkan kepada
masyarakat Gampong
tentang masalah-
masalah kesehatan
yang ditemukan di
Gampong Lamcot
c. Memberikan
kesempatan kepada
masyarakat untuk
bertanya
d. Melakukan diskusi
dengan masyarakat
tentang permasalahan
kesehatan yang ada di
Gampong Lamcot
e. Menentukan prioritas
masalah bersama
masyarakat
f. Bersama masyarakat
menyusun rencana
kegiatan untuk
mengatasi masalah
kesehatan yang ada di
Gampong Lamcot
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi
lokakarya mini
b. Mengucapkan salam
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan masyarakat dalam mengikuti lokakarya mini
b. Media dan hasil tabulasi data telah memadai
c. Tempat kegiatan sesuai rencana
2. Evaluasi proses
a. Lokakarya mini dilakukan selama 90 menit.
b. Masyarakat dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berlangsung.
c. Adanya kesepakatan antara mahasiswa dan masyarakat untuk
memecahkan masalah yang ada.
d. Masyarakat mengikuti kegiatan sampai selesai dan kegiatan berlangsung
lancar tanpa ada gangguan yang berarti.
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat dapat mengetahui / mengidentifikasi masalah kesehatan
yang ada di gampongnya.
b. Masyarakat dapat merencanakan cara mengatasi masalah kesehatan
yang ada di gampongnya.
c. Mahasiswa bersama masyarakat berpartisipasi aktif dalam melaksanakan
kegiatan yang telah direncakan dalam mengatasi masalah kesehatan di
Gampong Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar.
F. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan oleh protokol : Rissa Muharni
2. Pembacaan Ayat suci Al-Quran : Nadia
3. Kata sambutan Geucik : Adnan,S.Sos
4. Kata sambutan penanggung jawab : Enggus
5. Penyaji materi : Kiki Rizki Nanda
G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab : Enggus
2. Penyaji : Kiki Rizky Nanda
3. Notulen : Rissa Muharni
4. Fasilitator : Nurul Rizki
Jamaliah
1. PERSIAPAN
Mahasiswa menyampaikan kegiatan dengan terlebih dahulu dengan
membuat laporan pendahuluan dan mengkonsultasikan persiapan laporan
dan materi yang akan datang diberikan untuk kegiatan lokakarya mini kepada
pembimbing tiga hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Mahasiswa yang
menjadi penanggung jawab kegiatan menugaskan Humas masing-masing
dusun untuk menghubungi ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda-pemudi dan lansia
yang ada didusunnya minimal tiga orang masyarakat di setiap dususnnya.
Sehari sebelum kegiatan berlangsung di beritahukan ulang kapada
Humas masing-msing dusun untuk mencarikan tiga orang peserta dari
perwakilan masing-masing dusun. Para ibu-ibu, bapak-bapak, lansia, dan
pemuda-pemudi mengungkapkan kesediaannya untuk mengikuti likakarya
mini yang akan dilakukan oleh mahasiswa.
Untuk terlaksananya kegiatan yang telah di rencanakan maka
kelompok melaksanakan pengorganisasian kelompok sebagai berikut ;
Enggus sebagai penanggung jawab, Risa Muharni sebagai moderator, Kiki
Riski Nanda sebagai penyaji, Jamaliah sebagai fasilitator, Nurul Rizki sebagai
notulen.
2. PROSES
Kegiatan dimulai setelah semua peserta yang dihubungi berkumpul
sebanyak 42 orang masyarakat melebihi dari target yang direncanakan
sebanyak 20 orang. Selain ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda-pemudi, dan
lansia, yang di undang lokmin ini juga di hadiri oleh anak-anak dengan
pendidikan masik sekolah dasar.
Kegiatan dengan sasaran masyarakat dimulai pada pukul 20.00 Wib
dengan pembukaan oleh moderator. Moderator melakukan kontrak waktu
dengan peserta kegiatan, menjelaskan tujuan dan manfaat diadakannya
kegiatan lokmin, memperkenalkan mahasiswa kepada para masyarakat.
Acara dimulai pada pukul 20.00 Wib. Selama menyajikan lokmin, masyarakat
menyimak materi yang diberikan ada yang tanya dan menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh penyaji, semua terlibat aktif. Setelah itu moderator
menyimpulkan materi lokmin kemudian acara ditutup oleh moderator tepat
pada pukul 22:30 Wib tidak seperti yang dijadwalkan.
3. HASIL
Pelaksanaan lokmin berlangsung selama 90 menit dengan perincian
pembukaan selama 10 menit, penyajian materi selama 45 menit, tanya jawab
25 menit, kesimpulan dan penutup 10 menit.
Kegiatan berlangsung dengn tertib, peserta tampak antusias dengan
materi yang diberikan, dan kegiatan berjalan sesuai waktu yang
direncanakan. Dari hasil tanya jawab yang dilaksanakan materi tercapai 80 %
dari sasaran yang diharapkan.
4. SARAN
Diharapkan kepada peserta untuk menerapkan apa yang disampaikan
oleh penyaji dalam kehidupan sehari-hari.
PRE PLANNING
LOKA KARYA MINI II PADA MASYARAKAT
DIGAMPONG LAMCOT
A. Latar Belakang
Lokakarya Mini Desa adalah usaha untuk menggaalang kerja sama tim dalam
memecahkan permasalahan yang ada didesa dengan melibatkan sector formal
dan informal sehingga masyarakat berperan aktif dalam memecahkan masalahb
kesehatan yang ada didesanya.
Peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam lokakarya mini agar
masyarakat dapat mengetahui dan memahami masalah kesehatan yang muncul
di desanya dan diharapkan masyarakat dapat mengambil alternatif tindakan
yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Tujuan dari lokakarya mini agar derajat keehatan masyarakat dapat
ditingkatkan lagi secara optimal. Oleh Karena itu mahasiswa Akper Kesdam IM
diharapkan dapat menjadi motivator dan fasilitator dalam menemukan dan
memecahkan masalah kesehatan masyarakat yang ada dilingkungan
Gampoeng Lamcot Kec. Darul Imarah Kab. Aceh Besar.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan kader dan masyarakat di
gampoeng didapatkan data penduduk berjumlah 248 kepala keluarga dengan
jumlah penduduk 80 jiwa dengan kriteria laki-laki berjumlah 126 orang dan
perempuan 122 jiwa .
B. RENCANA KEPERAWATAN
1) Tujuan umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan melakukan kerja sama antar lintas sektoral dan lintas
progam di gampoeng Lamcot.
2) Tujuan khusus
a. Menemukan dan mengindentifikasi masalah kesehatan dengan teori
yang ada di gampoeng Lamcot.
b. Menyelengarakan kebiasaan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan dengan teori yang ada.
c. Membuat perencanaan lanjutan dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat yang ada di gampoeng Lamcot.
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Lokarkarya mini di Gampong Lamcot
2. Metoda
Pemaparan hasil evaluasi kegiatan/ Tanya jawab dan diskusi
3. Media
Media yang di gunakan adalah LAPTOP dan LCD
4. Waktu
Hari/ Tanggal : jum’at, 19 April 2015
Pukul : 20:00 s/d 22:30 wib
5. Tempat
Meunasah Gampoeng Lamcot.
D. STRATEGI PELAKSANAAN
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi
lokakarya mini II.
b. Mengucapakan salam.
E. KRITERIA HASIL
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan masyarakat dalam mengikuti lokakarya mini II
b. Media dan hasil tabulasi data telah memadai
c. Tempat kegiatan sesuai perencanaan.
2. Evaluasi proses
a. Lokakarya mini di laksanakan selama 160 menit.
b. Masyarakat dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berlangsung.
c. Adanya kesepakatan antara mahasiswa dan masyarakat untuk
menerima hasil evaluasi selam 3 minggu dan membuat rencana
kedepan.
d. Masyarakat mengikuti kegiatan sampai selesai dan kegiatan
berlangsung dengan lancar tanpa ada gangguan yang beararti.
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat dapat mengetahui/ mengidentifikasi masalah kesehatan
yang belum teratasi yang ada di Gampoeng Lamcot.
b. Masyarakat dapat merencanakan cara mengatasi masalah kesehatan
yang belum teratasi ada di Gampoeng Lamcot.
c. Masyarakat dapat merencanakan untuk meningkatan kesehatan
lingkungan yang lebih baik lagi di Gampoeng Lamcot.
F. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan oleh protocol : Enggus
2. Pengarahan kepala desa : Adnan Juned
3. Penyajian materi : Nurul Rizki
4. Diskusi Tanya jawab : Masyarakat
5. Kesimpulan : ( protocol)
6. Pembacaan do’a : Tgk. Imam
G. PENGORGANISASI
1. Penanggung jawab : Enggus
2. Penyaji : Nurul Rizki
3. Operator : Jamalia
4. Moderator : Enggus
5. Observer : Risa Muharni
6. Fasilitator : Jamalia
7. Konsumsi : Risa Muharni
1. PERSIAPAN
Mahasiswa menyiapkan kegiatan dengan terlebih dahulu membuat
laporan pendahuluan dan mengkonsultasikan persiapan laporan dan
materi yang akan diberikan untuk kegiatan lokakarya mini kepada
pembimbing tiga hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Mahasiswa yang
menjadi penanggung jawab kegiatan menugaskan Humas masing - masing
dusun untuk menghubungi ibu - ibu, bapak - bapak, pemuda - pemuda dan
lansia yang ada didusunnya minimal tiga orang masyarakat di setiap
dusunnya.
Sehari sebelum kegiatan berlangsung diberitahukan ulang kepada
Humas di masing- masing dusun untuk mencarikan tiga orang peserta dari
perwakilan masing- masing dusun. Para ibu- ibu, bapak- bapak, lansia, dan
pemuda- pemudi mengungkapkan kesedihannya untuk mengikuti lokakarya
mini yang dilakukan oleh mahasiswa.
Untuk terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan maka
kelompok melaksanakan pengorganisasian kelompok sebagai berikut ;
Enggus sebagai penanggung jawab, Enggus sebagai moderator, Kiki
Rizki Nanda sebagai penyaji, sebagai Jamalia observer, Nurul Rizki sebagai
dokumentasi, Risa Muharni sebagai dokumentasi. Kemudian penanggung
jawab menyiapkan materi dan leaflet untuk dibagikan.
2. PROSES
Kegiatan dimulai setelah semua peserta yang dihubungi berkumpul
sebanyak 40 orang masyarakat melebihi dari target yang direncanakan
sebanyak 70 orang. Selain ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda-pemudi, dan lansia,
yang di undang lokmin ini juga dihdiri oleh anak-anak dengan pendidikan
masih sekolah dasar.
Kegiatan dengan sasaran masyarakat dimulai pada pukul 20.30 Wib
dengan pembukaan oleh moderator. Moderator melakukan kontrak waktu
dengan peserta kegiatan, Memaparkan hasil kegiatan PBL digampong
Lamcot selama 3 minggu, tujuan dan manfaat diadakannya kegiatan lokmin
II, adalah untuk memberitaukan kepada masyarakat hasil yang telah
dilaksanakan selama 3 minggu dan memberitaukan masalah-,maslah yang
belum teratasi digampong Lamcot. Acara dimulai pada pukul 20.30 wib.
Selama menyajikan lokmin, masyarakat mendengar dan memperhatikan
mahasiwa memaparkan hasil evaluasi selama 3 minggu. Ada yang bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyaji, semua terlihat aktif.
Setelah itu moderator menyimpulkan dari hasil evaluasi tersebut,
kemudian acara ditutupi oleh moderator tepat pada pukul 22.30 wib tidak
seperti yang dijadwalkan karena banyak masukan positif dari pak geuchik
,tengku, sekdes, ketua pemuda, kepala lorong, ibu geuchik, masyarakat, tuha
peut dan dilanjutkan perpisahan.
3. HASIL
Pelaksanaan lokmin berlangsung 160 menit dengan perincian
pembukaan 15 menit, penyajian hasil evaluasi selama 80 menit, Tanya
jawab 15 menit, kesimpilan dan penutup 50 menit.
Kegiatan berlangsung dengan penuh tertib , peserta tampak antusias
dengan materi yang diberikan, dan kegiatan berjalan sesuai waktu yang
direncanakan. Dari hasil Tanya jawab yang dilaksanakan materi tercapai 80
% dari sasaran yang diharapakan.
4. HASIL EVALUASI
1. Masalah yang teratasi
1) Peningkatan kebersihan sudah ada
2) Masyarakat sudah mengetahui obat-obat tradisional ISPA
3) Masyarakat sudah bagaimana cara pengolahan sampah yang baik
2. Masalah teratasi sebagian
1) Jendela disetiap rumah sudah dibuka namun ada sebagian rumah yang
tidak dibuka
2) 45 % Got yang masih belum lancar
3) 43 % Sampah belum dibakar
4) 35 % Kandang ternak berdekatan dengan rumah
5) 55 % anak-anak menggosok gigi 2 kali sehari
6) 43 % Pemahaman tentantang penyakit ISPA sudah ada
7) Kandang masih dekat dengan rumah
8) 23 % Halaman rumah dibersihkan sehari sekali
9) 21 % Septic tank masih dekat dengan sumur
10) 15% Tempat sampah belum tersedia
11) 23 % Olah raga tidak dilakukan
12) 45 % Jendela rumah belum terpenuhi
3. Masalah yang baru
1) kekurangan gizi pada anak-anak
2) kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang ASI eklusif
D. Saran
1. Untuk pelaksanaan LOKMIN hendaknya dilakukan pada hari libur.
2. Pergerakan masyarakat dilakukan langsung oleh perangkat desa, seperti
geuchik, Kepala dusun, Ibu PKK dll.
3. Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
untuk mencegah penyakit infeksi.
4. Diharapkan untuk masyarkat menerapakan apa yang disampaikan oleh
mahasiswa dalam kehidupan sehari-harinya.
PRE PLANNING
PENYULUHAN GOTONG ROYONG PADA MASYARAKAT DI GAMPONG
LAMCOT
A. LATAR BELAKANG
Masyarakat adalah sekolompok manusia yang telah hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dan mengganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan social dengan batas - batas yang telah ditetapkan
dengan jelas.Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling
berinteraksi,saling tergantung, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
(Effendy, 1997).
Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari prilaku individu,
ataupun prilaku - prilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, diantaranya
adalah yang berkaitan degan kesehatan lingkungan, misalnya membuang
sampah sembarangan, buang kotoran ke tempat yang banyak digunakan orang
banyak sebagai tempat mandi, mencuci dan aktivitas-aktivitas lainnya serta tidak
terdapat saluran pembuangan air limbah yang memadai yang dapat
dipergunakan oleh masyarakat (Effendy,1997).
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak
digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dibuang. Para ahli kesehatan
masyarakat amerika membuat batasan, sampah adalah (Waste) adalah sessuatu
yang tidak digunakan, tidak di pakai, tidak di senangi, atau sesuatu yang
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendiri
(Notoadmojo,1997). Bedasarkan sumber sampah dapat berasal dari pemukiman,
tempat umum, perkantoran, jalan raya, industry, pertanian dan perternakan.
Sedangkan pengolahan sampah dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan
mengangkut sampah ketempat pembuangan akhir, pemusnahan dengan dibakar
dan pengolahan.
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal
dari mengandung rumah tangga, industry, maupun tempat-tempat umum lainya
pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat - zat yang dapat berbahaya
bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan hidup. Cara pengolahan
air limbah secara sederhana terdiri dari pencernaan, oksidasi dan irigasi.
Pengolahan air limbah secara irigasi yaitu air limbah dialirkan ke parit terbuka
yang digali (Notoadmojo, 1997).
Dari hasil kuesioner 3 April 2015 diperoleh 10 % sistem ventilasi sudah
memadai (50 %). Kondisi tempat pembuangan sampah terbuka atau dibiarkan di
samping rumah (45 %), saluran pembuangan air limbah dengan cara mengalir
38% dan tergenang (40 %), cara pengolahan sampah rumah tangga dengan cara
di tumpuk dan di bakar (75 %).
Bertitik tolak dari masalah-masalah yang disebut diatas, maka keberadaan
mahasiswa Akademi Keperawatan yang sedang menjalani kepaniteraan klinik
senior (K3S) bidang keperawatan komunitas bersama dengan perangkat desa
dan masyarakat berencana untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di
tengah-tegah masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Yang mana
salah satunya yaitu berkaitan kesehatan lingkungan.Maka untuk mencapai
lingkungan yang bersih dan sehat perlu adanya partisipasi masyarakat dalam
mewujudkannya salah satu dengan cara gotong royong membersihkan
lingkungan sekitar desa dan pembuatan saluran pembuangan air limbah dan
berfokus pada balai desa dan tempat ibadah/mushalla.
B. RENCANA KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN PJ
Pemberitahuan kepada masyarakat
09.00 Wib Humas
sekitar
Pembersihan saluran pembuangan
09.20 Wib air limbah (parit),WC,halaman di Fasilitator
mushalla dan balai desa.
Konsumsi dan
11.30 Wib Istirahat dan selesai
Fasilitator
1. Diagnosa keperawatan
Resiko terjadinya infeksi DBD atas dengan gangguan saluran
pencernaan masyarakat desa Lamcot kecamatan Darul Imarah Kab. Aceh
Besar B/D sistem ventilasi tidak memadai, kondisi tempat pembuangan
sampah terbuka, sistem pembuangan air limbah di sembarang tempat.
2. Tujuan Umum
Untuk menurunkan resiko terjadinya Infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA) dan DBD masyarakat desa Lamcot Kecamatan Darul Imarah
Kabupaten Aceh Besar.
3. Tujuan Khusus
a) Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong /mobilisasi
massa
b) Masyarakat berpartisipasi untuk membawa alat untuk kegiatan gotong
royong
c) Masyarakat berpartisipasi dalam pembersihan saluran pembuangan air
limbah (parit),WC,halaman di mushalla dan balai desa.
d) Masyarakat berpartisipasi untuk membuat tempat pembuangan sampah
akhir yang telah disediakan
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Nama kegiatan : Gotong Royong
2. Alat dan bahan : Cangkul,Parang,Sapu,Tempat
sampah
3. Waktu : 09.00 s/d selesai (Minggu,07 april 2015)
4. Tempat :Meunasah Lamcot
5. Strategi Pelaksanaan
6. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Enggus
b. Fasilitator : Jamalia
c. Konsumsi : Risa Muharni
d. Dokumentasi : Nurul Rizki
e. Humas : Kiki Rizki Nanda
D. KRITERIA HASIL
1. Struktur
a. Pemberitahuan kepada masyarakat sekitar
b. Adanya partisipasi warga dalam mengikuti kegiatan
c. Alat disiapkan, berupa sapu, cangkul, parang, tempat sampah
d. Tempat kegiatan Mushalla desa Lamcot
2. Proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Masyarakat berpartisipasi aktif dalam kegiatan
c. Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan
3. Hasil
a. Adanya partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong
b. Adanya masyarakat membawa alat dalam membawa alat untuk gotong
royong
c. Adanya partisipasi masyarakat dalam pembersihan saluran pembuangan
air limbah (parit), WC, dan halaman di mushalla.
d. Adanya partisipasi masyarakat untuk membuat tempat pembuangan
sampah akhir yang telah di sediakan.
1. PERSIAPAN
Masyarakat telah mendapat pemberitahuan untuk pelaksanaan kegiatan
gotong royong tanggal 07 April 2015 sejak tanggal 07 April 2015 (melalui
perangkat desa geucik, sekdes dan ketua pemuda).
Alat-alat yang diperlukan telah disiapkan oleh seksi tempat dan
perlengkapan, diantaranya : Sapu lidi, sapu ijuk, cangkul, parang, sikat lantai
dan kloset WC. Tempat pelaksanaan adalah di Meunasah Lamcot dan
sekitarnya.
2. PELAKSANAAN
Gotong royong di Meunasah Lamcot telah dilaksanakan pada tanggal 07
April 2015 pada pukul 09.00 – 12.00 wib yang bertempat di Meunasah Lamcot.
Pelaksanaan gotong royong berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini
tampak dari partisipasi masyarakat yang hadir sesuai rencana. pelaksana gotong
royong adalah seluruh mahasiswa Akper Kesdam IM yang sedang menjalani
praktek belajar lapangan bagian Keperawatan komunitas .
3. HASIL KEGIATAN
a. Lingkungan balai desa dan ruangan dalam mushalla tampak bersih
b. Sampah dikumpulkan dan diangkut ketempat pembuangan sampah
sementara dan dibakar Sebagian saluran pembuangan air limbah, parit dan
WC telah bersih dan lancar.
4. SARAN
a. Penggerakan masyarakat dilakukan langsung oleh perangkat desa, seperti
pak geucik dan kepala dusun, ketua pemuda.
b. Pemberitahuan kegiatan gotong royong pun harus dilakukan jauh hari
sebelum waktu yang direncanakan.
PRE PLANNING
PENYULUHAN ISPA PADA MASYARAKAT
DIGAMPONG LAMCOT
A. LATAR BELAKANG
Yang dimaksud dengan saluran pernafasan adalah organ yang mulai dari
hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga
telinga tengah dan pleura. Dengan demikian ISPA secara anatomis mencakup
saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk
jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini
maka jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract).
Yang dimaksud dengan infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai
dengan 14 hari. Batas 14 hari ini diambil untuk menunjukkan proses akut
meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses
ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari (DepKes.1998
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kesehatan anak serta pengetahuan ibu dalam
mengatasi masalah ISPA.
2. Tujuan khusus
a. Ibu mampu mengetahui pengertian ISPA.
b. Ibu mampu mengetahui penyebab ISPA.
c. Ibu mampu mengetahui tanda dan gejala ISPA.
d. Ibu mampu mengetahui cara-cara pencengahan ISPA.
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Penyuluhan tentang ISPA di gampong Lamcot Kecamatan Darul Imarah
Kabupaten Aceh Besar.
2. Metode
Diskusi/tanya jawab.
3. Media
Media yang digunakan untuk presentasi adalah Lcd dan Leaflet
4. Waktu
Hari/tanggal : Selasa 09 April 2015
5. Tempat
Meunasah Gampong Lamcot
D. STRATEGI PELAKSANAAN
E.
No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta
penyuluhan
1 2 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan memperhatikan
tujuan
pembelajaran
2 7 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
1. Menjelaskan mendengarkan
materi penyuluhan
secara berurutan
dan teratur
Materi :
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala ISPA
4. Penanganan
ISPA
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya kesiapan masyarakat dalam mengikuti acara
penyuluhan kesehatan tentang ISPA.
b. Media yang akan digunakan telah memadai
c. Tempat pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencana
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan kesehatan di laksanakan selama 30
menit.
b. Mahasiswa dan masyarakat berperan aktif selama kegiatan
berlangsung.
G. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan oleh protokol : Risa Muharni
2. Penyajiaan materi : Kiki Rizki Nanda
3. Kesimpulan : Enggus
4. Penutup : Nurul Rizki
H. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung jawab : Enggus
2. Penyaji : Kiki Rizki Nanda
3. Moderator : Risa Muharni
1. Fasilator : Jamalia
2. Dokumentasi : Nurul Rizki
MATERI PENYULUHAN
ISPA
B. APA PENYEBABNYA?
a. Penyebab utama: Virus
b. Penyebab lain :
Tertular penderita lain
- Nafas cepat:
Umur 2 bulan: 60 kali atau lebih/menit
Umur 2 bulan – 1 tahun: 50 kali atau lebih/menit
Umur 1-5 tahun: 40 kali atau lebih permenit
4. Jika Batuk:
- Berikan inhalasi (pelega tenggorokan dan pernapasan) dengan
menggunakan air panas dalam baskom dan menthol (minyak kayu putih)
- Obat tradisional: campuran setengah sendok makan air perasan jeruk
nipis dengan setengah sendok makan madu atau kecap
3. Hindari anak menghisap debu dan asap (asap dapur, dan asap rokok)
4. Pertukaran udara (ventilasi) cukup dengan cara membuka jendela setiap pagi
5. Jauhkan anak dari penderita batuk pilek
LAPORAN HASIL KEGIATAN
PENYULUHAN ISPA DI GAMPOENG LAMCOT
09 APRIL 013
1. Persiapan
Masyarakat telah mendapat pemberitahuan untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan ispa tanggal 09 april 2015. Kegiatan ini dilakukan
berdsarkan kesepakatan yang dimusyawarahkan pada saat lokmin di
meunasah Gampoeng Lamcot. Pemberitahuan ulang kepada ibu-ibu
dilakukan kembali satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan melalui
pengumuman di meunasah dan melalui perangkat desa geucik, sekdes dan
ketua pemuda.
2. Pelaksanaan
Penyuluhan tentang Ispa telah dilaksanakan pada tanggal 09 April
2015 pada pukul 15:00 WIB yang bertempat di meunasah Gampoeng
Lamcot.
Pelaksanaan penyuluhan berjalan sesuia dengan rencana. Hal i8ni
tampak dari partisipasi ibu-ibu yang hadir dengan rencana yang di harapkan
dan ibu-ibu berperan aktif dalam pelaksanaan penyuluhan, terbukti dengan
antusiasnya ibu-ibu yang bertanya tentang Ispa.
Pelaksanaan penyuluhan adalah kelompok XI mahasiswa Akper
Kesdam Banda Aceh yang sedang melaksanakan praktek belajar lapangan
( PBL ).
3. Hasil Penyuluhan
a. Masyarakat tampak mengerti tentang Ispa
b. Masyarakat sudah memahami cara penanganan Ispa
c. Masyrakat merasa puas terhadap penyuluhan ynag telah diberikan.
4. Saran
a. Untuk pelaksanaan penyuluhan hendaknya dilakukan pada hari libur
( bukan hari kerja )
b. Pemberitahuan pelaksanaan penyuluhan harus dilakukan jauh hari
sebelum waktu yang dipersiapkan.
PRE PLANNING
PENDAHULUAN PENYULUHAN MENGGOSOK GIGI DI SD LAM URA
C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Penyuluhan tentang SIKAT GIGI yang baik dan demontrasi di SD Lam
Ura Gampong Lamphang Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh
Besar.
2. Metode
Diskusi/Tanya jawab.
3. Media
Media yang digunakan untuk persentasi adalah leaflet
4. Waktu
Hari/tanggal : kamis 11 April 2015
Pukul : 10.00 s/d selesai
5. Tempat : SD Lam Ura
D. STRATEGI PELAKSANAAN
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Adanya kesiapan mahasiswa dan anak-anak dalam acara kegiatan.
b. Tempat pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dan perlombaan di laksanakan selama 90
menit.
b. Mahasiswa dan anak berperan aktif dalam kegiatan.
c. Kegiatan berlangsung dengan baik.
d. Anak-anak mengikuti kegiatan hingga selesai.
3. Evaluasi hasil
a. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta prilaku anak dalam
memelihara gigi dan mulut pada anak.
b. Terpenuhinya pelajaran mendidik gigi dan mulut pada anak.
c. Anak mampu mengetahui apa tanda dan gejala sakit gigi.
d. Anak mengetahui cara menyikat gigi yang benar.
e. Anak mengetahui apa keuntungan memelihara gigi dan mulut.
F. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan oleh protocol : Jamalia
2. Penyaji materi : Nurul Rizki
3. Kesimpulan : Enggus
Kiki Rizki Nanda
4. Penutup : Risa Muharni
G. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : Enggus
2. Fasilitator : Risa Muharni
3. Penyaji : Nurul Rizki
4. Moderator : Jamalia
5. Dokumentasi : Kiki Riski Nanda
MATERI PENYULUHAN
MENGGOSOK GIGI
A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN GIGI?
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya,
sehingga dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang dapat
merusak gigi adalah makanan dan minuman.
1. Sikat gigi
2. Odol
Cara nya :
C. AKIBAT TIDAK MENGGOSOK GIGI
Gigi berlubang
Sakit gigi
Gigi ompong
Jadi sikat gigi itu yang lebih baik 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur.
Gigi sehat adalah gigi yang bersih tanpa lubang. Maka dengan merawat gigi
secara baik dan teratur seperti sudah diterang
LAPORAN HASIL KEGIATAN
PENYULUHAN MENGGOSOK GIGI DI SD LAM URA
GAMPONG LAMPHANG
11 April 2015
1. PERSIAPAN
2. PELAKSANAAN
4. SARAN
a. Untuk pelaksanaan penyuluhan hendaknya dilakukan di hari libur ( bukan
hari kerja).
b. Pemberitahuan pelaksanaan penyuluhan harus dilakukan jauh hari
sebelum waktu yang di persiapkan.
PROPOSAL USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
LEMBAR PENGESAHAN
:
Nama Kegiatan PENYULUHAN DAN SIKAT GIGI MASAL
Tema Kegiatan : “Anak Sehat dengan Gigi Bersih dan Senyum Ceria”
: Sekolah Dasar Negeri lam ura Kec. Darul Imarah
Tempat Kegiatan Sekolah Dasar Negeri lam Ura kec. Darul Imarah
MENGETAHUI
KEPALA SEKOLAH
Pada umumnya dari kelima meja ini, titik terlemah ada di meja ke empat yaitu
meja komunikasi/penyuluhan. Padahal, meja empat memang fungsi sangat penting.
Di sini,hasil penimbangan seorang anak di komunikasikan. Jika di ketehui berat
badan seorang anak anjlok (di bawah grafik KMS)petugas di meja lima bisa
melakukan interfensi dengan mencari tau penyebab turun nya berat badan si anak
lalu memberi saran-saran.
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Melalui kegiatan posyandu ini diharapkan peranan kader pada
kegian posyandu yang sudah berjalan dapat di tingkatkan agar
angota masyarakat dapat menolong diri dan keluarganya dalam
bidang kesehatan
b. Tujuan khusus
Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para kader dalam
mengoptimalisasikan sistem lima meja.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko terjadinya ganguan tubuh kembang pada bayi/balita di
gampong Atek Cut.
C. STRATEGI KEGIATAN
Nama kegiatan : posyandu untuk kesehatan ibu dan anak
Metode kegiatan : pendidikan kesehatan
Media : leaflet
Waktu/Tgl : 13 april 2015,pukul :09.00 sd selesai.
Tempat : Balai PKK gampong Atek Cut.
Prosedur :
a. Membuka acara dan menyampaikan tujuan
c. Evaluasi
d. Menyampaikan
D. PENGORGANISASIAN KELOMPOK :
E. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
Adanya partisipasi kader dalam mengikuti kegiatan
Media dan peralatan telah tersedia
Tempat kegiatan sesuai perencanaan
2) Evaluasi Proses
Kegiatan selesai sesuai dengan perencanaan
Mahasiswa da kader berperan aktif selama kegiatan
berlangsung
Tidak ada gangguan selama kegiatan
3) Evaluasi hasil
Semua kegiatan berlangsung dengan baik dan sukses
MATERI PENGAJARAN
Sistem 5 Meja:
1. Meja I
1) Pendaftaran
2) Pencatatan bayi , balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan
usia subur
2. Meja II
1) Penimbangan bayi
3. Meja III
1) Pengisian KMS
4. Meja IV
1) Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan
risiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB.
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan,
kondom.
5. Meja V
1) Pemberian imunisasi
2) Pemeriksaan kehamilan
3) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan
4) Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan
B. PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada saat Posyandu yaitu pada meja
4 pada hari sabtu 13 April pukul 09.00 WIB di Balai PKK Gampoeng Lamcot
dengan sasaran Ibu – Ibu yang membawa Balita ke Poskesedes berjumlah 20
orang.
Acara penyuluhan di Poskesdes dimulai setelah ibu registrasi balita yang
ada di bawa diMeja 1,kemudian penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan di meja 2,pencatatan KMS dilakukan di meja 3,selanjutnya ibu-
ibu di minta untuk mendegarkan penyuluhan tentang stimutasi tumbuh
kembang balita,kemudian bayi-bayi yang belum mendapatkan imunisasi
kembali ke meja 5.kegiatan penyuluhan di posyandu berakhir pada pukul
11.00 WIB.
C. HASIL
1. Sruktur
Bahan-bahan telah disiapkan diantaranya:alat dan bahan (meja
pulpen)Tersedianya tempat untuk pelaksanaan kegiatan posyandu
yaitu balai PKK gampong atek cut.
Ibu-ibu datang sesuai waktu yang di rencanakan.
2. Proses
Kegiatan penyuluhan pada posyandu telah dilaksanakan pada
tanggal 13 April 2015 mulai pukul 09.00 Wib s/d selesai,dengan
dikunjungi oleh ibu- ibu beserta bayi nya
Mahasiswa dan kader berperan aktip sesuai dengan peran nya
masing –masing.
Tidak adanya hambatan atau gangguan selama proses kegiatan.
3. Hasil
Angka kunjungan Posyandu meningkat
Meja 3,4,5 belum efektif dilaksanakan karena keterbatasan jumlah
kader
D. SARAN
1. Kepada para kader diharapkan lebih aktif dalam kegiatan posyandu dan
dapat menjalankan peran di setiap meja.
2. Diharapkan ada penyegaran kader pada meja 3,dan meja 4.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktek belajar lapangan yang kami lakukan selama 3 minggu,
di Gampoeng Lamcot, Kecamatan Darul Imarah dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar masyrakat di Gampoeng tersebut adalah dominan nya adalah
laki – laki 126 orang (50.80%) , di Gampoeng ini tidak terdapat ibu hamil dan
lebih dominan ibu – ibu menyusui, serta di Gampoeng Lamcot yang membuang
sampah sembarangan yaitu 56 %, 62 % ada yang ditumpuk dan dibiarkan
terbuka serta masih ada yang membakar sampah, 60 % pembuangan air limbah
ke got, 79 % kondisi saluaran pembuangan air limbah terhambat atau tidak
lancar. minimnya pengetahuan masyrakat tentang pengolahan air limbah
keluarga yang benar sehingga masih ada masyarakat yang air limbah dari
rumahnya merembes kembali kesumur dan ada yang membiarkannya
tergenang.
Sebagian besar masyarakat belum memenuhi kategori standar rumah
sehat dan sebagian kecilnya adalah rumah – rumah kurang sehat. Dari hasil
praktek belajar lapangan, kami juga mendapat data bahwa 35 % masih ada ibu
– ibu yang tidak memberikan makanan selain ASI pada bayi yang berumur 6 –
24 bulan, dan 45 % masih ada masyarakat terutama anak – anak yang tidak
memeriksakan gigi 6 bulan sekali , 42 % gigi berlubang dan hitam, 45 %
menggosok gigi 2 kali sehari.
Setelah kami melakukan PBL gampong tersebut sebagian besar
masyarakat sangat aktif untuk meningkatkan kesehatan rumah, lingkungan dan
keluarga. Setelah dilakuakan kegiatan – kegiatan oleh kelompok 11 maka hasil
evaluasinya, 67% lingkungan sudah mulai bersih, 62 % kondisi pembuangan air
limbah lancar, 75 % masyarakat membakar sampah, 55 % ibu – ibu sudah
memberikan makanan selain ASI pada bayi yang berumur 6 – 24 bulan, dan 45
% masih ada masyarakat terutama anak – anak yang tidak memeriksakan gigi 6
bulan sekali , 42 % gigi berlubang dan hitam, 67 % menggosok gigi 2 kali sehari.
Demikian yang dapat kami simpulkan dari hasil PBL kami di gampong
Lamcot mulai dari tanggal 1 April – 20 April 2015.
B. SARAN
1. Untuk Keluarga binaan, diharapakan………………..yang telah dibina oleh
mahasiswa hendaknya terus melanjutkan pembinaan terhadap keluarganya
sendiri dengan bimbingan kader.
2. Pihak aparat gampong, tokoh masyarakat melakukan kegiatan - kegiatan
yang dilaksanakan sehingga menjadi suatu hal yang sifatnya rutinitas demi
menjaga serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Diharapkan Masyarakatnya hendaknya mau memanfaatkan fasilitas - fasilitas
kesehatan yang ada secara optimal .
4. Diharapkan Masyarkat untuk lebih menjaga lingkungan agar selalu sehat
untuk menghindari terjadinya penyakit infeksi
5. Diharapkan masyarkat untuk meningkatkan perilaku hidup sehat terutama
pada anak-anak ( olah raga, makan-makanan yang bergizi)
6. Diharapkan pada masyarakat untuk mencari informasi apa saja terutama
masalah kesehatan, baik dari puskesmas atau rumah sakit untuk kehidupan
sehari-hari.
7. berharap kepada Institusi Pendidikan keperawatan komunitas agar dapat
membuat sebuah pedoman atau prosedur tetap tentang cara pembuatan
laporan Praktek Belajar Lapangan ( PBL ).
8. Diharapkan kepada mahasiswa untuk lebih meningkatkan illmu pengetahuan
tentang komunitas agar pengetahuan masyarkat tentang masalah kesehatan
meningkat.
9. Diharapkan kepada mahasiswa untuk memberikan informasi- informasi yang
diketahui kepada masyarakat sewaktu melakukan PBL.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & Mc Farlane, (2004). Community As Partner: Theory and Practice In
Nursing, 4th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia
Direktorat Jenderal PPM dan PLP (1985), Pelaksanaan ISPA Modul Latihan
Petugas Imunisasi. Edisi 2. EGC. Jakarta.
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, (1985). Pelaksanaan menggosok gigi Modul
Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta.
Goerge, B Julia., (1990). Nursing Theories : The Base For Profesional Nursing
Practice. 3th edition. Apleton & Lange. The United States of Amerika.
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1 dan 2. Jakarta:
Media Aesculapius.
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat (1998), Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta.