Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PELATIHAN KADER KESEHATAN MENGENAI HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA PRAKTEK IPC

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pelatihan kader kesehatan mengenai hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pelatihan kader hipertensi
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Upaya pencegahan hipertensi
5. Pengobatan hipertensi
6. Akibat lanjut jika hipertensi tidak diobati
7. Peran kader kesehatan dalam deteksi dini hipertensi di masyarakat
8. Tata cara pengukuran tekanan darah
Sasaran : Kader Kelurahan Adipuro
Hari / Tanggal : 01 Maret 2023
Waktu : 20 Menit
Tempat : Kelurahan Adipuro

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pelatihan kader diharapkan kader posyandu di kelurahan


Adipuro dapat membantu meningkatkan kualitas hidup utamanya lansia di
kelurahan adipuro

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pembelajaran tentang hipertensi diharapkan keluarga binaan mampu :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan faktor penyebab hipertensi
3. Menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
4. Menyebutkan cara pencegahan hipertensi
5. Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya hipertensi
6. Menyebutkan 3 dari 7 cara merawat anggota keluarga dengan hipertensi
7. Peserta mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara mandiri
8. Peseta mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan tekanan darah
C. Materi Penyuluhan: Terlampir
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media: PPT
F. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan Kegiatan
Metode Media Waktu
Audience

Pembukaan :
1. Salam pembukaan - Menjawab Ceramah 2 menit
2. Apersepsi salam
3. Tujuan - Menyimak
4. Kontrak waktu - Mendengar
kan
Isi :
Menyimak Ceramah
A. Menjelaskan tentang pengertian 10 menit
hipertensi
Menyimak Ceramah
B. Menjelaskan tentang penyebab
hipertensi
C. Menjelaskan tanda dan gejala Menyimak Ceramah
dari hipertensi
D. Menjelaskan pencegahan dan Menyimak Ceramah
pengobatan hipertensi
E. Menjelaskan akibat tidak Menyimak Ceramah
diobatinya hipertensi
F. Menjelaskan peran kader dalam
deteksi dini mengenai hipertensi
G. Menjelaskan tata cara
pengukuran tekanan darah

Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat: Kader Diskusi 10 menit
kelurahan
1. Mengetahui tanda dan gejala adipuro dapat
hipertensi menjawab
semua
2. Memeriksakan Tekanan Darah
secara rutin pertanyaan.
3. Menjelaskan akibat tidak
diobatinya hipertensi
4. Memutuskan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit
5. Memodifikasi perilaku yang
dapat menyebabkan hipertensi
6. Mengetahui tata cara
pemeriksaan hipertensi

Penutup :
1. Evaluasi Warga Ceramah 3 me
2. Menyimpulkan membalas nit
3. Salam penutup salamdan
terima kasih.

G. Susunan Organisasi
Moderator: Ayu Destalia Astuti
Pembicara: KUPT
Notulen : Seli Julia, Sri Wahyuni
Fasilitator:

I. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk soal : Lisan
4. Jumlah Soal : 3 butir
Butir:
a. Apakah kader dapat menjelaskan kembali tentang pengertian hipertensi
b. Apakah kader dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala hipertensi
c. Apakah kader dapat menyebutkan kembali akibat apabila hipertensi tidak ditangani
d. Apakah kader dapat menyebutkan kembali bagaimana cara pengukuran tekanan darah
e. Apakah kadar dapat mempraktekan tata cara pengukuran tekanan darah
MATERI HIPERTENSI

A Konsep Dasar
1. Pengertian
Hipertensi didefinisikan suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik yang abnormal (Price and Wilson, 2000).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg (Corwin, 2001).

2. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa

Kategori
Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik

Normal Dibawah 130 mmhg Dibawah 85 mmhg

Normal tinggi 130-139 mmhg 85-89 mmhg

Stadium1
140-159 mmhg 90-99 mmhg
(hipertensi ringan)

Stadium2
160-179 mmhg 100-109 mmhg
(hipertensi sedang)

Stadium3
180-209 mmhg 110-119 mmhg
(hipertensi berat)

Stadium4
210 mmhg atau lebih 120 mmhg atau lebi
(hipertensi maligna)

Sumber : sustrani, lany, syamsir alam, iwan hadibroto. 2006. Hipertensi. jakarta: gramedia

3. Penyebab
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor
penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda
kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:
a. Keturunan
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang
memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih
besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar
identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti
gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
b. Usia
Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan
darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
c. Garam
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada
beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan
usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
d. Kolesterol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan
kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel
berikut: kolesterol.
e. Obesitas / Kegemukan
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
f. Stress
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stress dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu
tekanan darah tinggi.
g. Rokok
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan jantung dan darah.
h. Kafein
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola
bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
i. Alkohol
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.
j. Kurang Olahraga
Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda
namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

4. Tanda dan Gejala


Hipertensi memiliki tanda dan gejala seperti :
a. Sakit kepala atau pusing
b. Mudah marah
c. Susah tidur
d. Berat di tengkuk
e. Sesak napas
f. Mual dan muntah
g. Pandangan kabur
5. Pencegahan
a. Jaga berat badan
b. Kurangi makan makanan berlemak dan garam
c. Berhenti merokok dan alkohol
d. Kurangi atau tidak minum kopi
e. Cukup istirahat dan tidur
f. Hindari stress
g. Olahraga secara teratur
h. Banyak makan sayur dan buah

6. Bahaya hipertensi/ komplikasi


Hipertensi harus dicegah karena :
a. Dapat menyebabkan gangguan penglihatan
b. Stroke atau kelumpuhan
c. Serangan jantung
d. Gagal ginjal.

7. Pengobatan
a. Medis
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
1) Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan
obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium
berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium
harus dilakukan.
2) Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai
dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan
memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
3) Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}.
Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau
Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh
darah.
b. Dengan obat tradisional
Contoh obat tradisional
1) Jus mentimun & nanas
Bahan:
 Mentimun 1 buah
 Nanas matang 2 juring
 Madu secukupnya
 Air putih 1 gelas
Cara membuat: Potong-potong mentimun dan nanas, masukkan kedalam blender
atau masing-masing diparut lalu peras. Campurkan dengan madu dan air putih kedalam
blender atau perasan tadi kemudian haluskan atau aduk. minum selagi segar.
2) Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu gelas,
diminum pagi dan sore.
3) Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu gelas,
diminum pagi dan sore.
8. Pengaturan pola dan jenis makanan pada hipertensi
Ahli kesehatan Dr Maoshing Ni (Dr Mao) mengungkapkan, pola diet ala Barat berdampak
terhadap tingginya angka kejadian hipertensi di kalangan penduduk perkotaan Eropa dan
Ameerika. Terbukti.
a. Ikan
Di antara semua produk hewan, ikan paling menyehatkan, tinggi protein dan rendah lemak.
Kandungan asam lemak omega-3 membantu mencegah pembentukan plak pada dinding
pembuluh darah, mengurangi peradangan dan mencegah tekanan darah tinggi. Minyak
flaxseed, semisal minyak ikan. Kaya akan asam lemak omega-3 untuk mencegah plak pada
pembuluh darah. 
b. Jus seledri
Orang China sudah lama menggunakan jus seledri untuk tekanan darah tinggi. Minum jus
seledri 2-3 gelas perhari dapat mencegah tekanan darah tinggi atau mengembalikan tekanan
darah ke level normal. Sebagai tambahan, seledri juga bagus untuk orang dengan penyakit
asam urat.
c. Minyak Zaitun
Sejak lama digunakan dalam diet ala Mediterania dan menunjukkan manfaat terhadap lemak
darah dan menurunkan tekanan dalam masakan maupun salad. 
d. Buah dan sayuran aneka warna
Dua item ini "wajib" dikonsumsi oleh orang hipertensi setiap hari. 
e. Ketimun
Buah berair banyak ini membantu hidrasi tubuh dan menurunkan tekanan pada pembuluh nadi.
Makanlah dua buah timun setiap hari selama 2 minggu dan lihat hasi
f. Cuka apel
Selama puluhan tahun, cuka apel yang di dapat dari fermentasi buah apel diklaim mampu
mengobati berbagai penyakit, diantaranya mengencerkan darah dan menurunkan tekanan darah.
Pada pagi hari saat perut masih kosong, minumlah segelas air hangat yang dicampur 1 sendok
makan cuka apel dan 1 sendok madu secara teratur. Ini bertujuan melancarkan pencernaan agar
tidak kesulitan buang air besar (bab). Pasalnya, susah bab bisa membuat jengkel dan emosi
sehingga memicu tekanan darah tinggi.

9. Peran kader kesehatan dalam deteksi dini hipertensi di masyarakat


Kader merupakan masyarakat yang secara sukarela mau terlibat di dalam upaya
kesehatan. Secara sukarela kader aktif dalam upaya kesehatan . Dalam kegiatan ini
setidaknya ada 3-5 orang kader yang aktif dalam kegiatan. Informasi yang diperoleh
menujukkan bahwa pada kegiatan posyandu, tidak hanya balita saja yang ditimbang berat
badannya akan tetapi ada beberapa masyarakat yang juga ingin diperiksa tekanan
darahnya. Berdasarkan hal tersebut maka, kami memiliki ide untuk mengoptimalkan peran
kader selain dalam kegiatan posyandu balita juga dapat melakukan screening hipertensi
pada masyarakat sekitar. Masyarakat yang memeriksakan tekanan darahnya diukur dan
dicatatan serta apabila berisiko hipertensi maka disarankan untuk mendatangi puskesmas.
Selain itu kami pun berdiskusi terkait dengan upaya pencegahan yang dapat dilakukan,
setelah berdialog maka upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hipertensi yaitu
dengan melakukan senam. Senam atau gerakan yang dapat mencegah hipertensi. Solusi terkait
dengan masalah ini yaitu mencoba untuk mengoptimalkan peran kader dalam mencegah
hipertensi melalui deteksi dini. Langkah ketiga yaitu dengan melakukan penyuluhan
dan praktik deteksi dini hipertensi melalui pengkuuran tekanan darah.

10. Tata cara pengukuran tekanan darah


1) PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Alat pengukur tekanan darah atau sphigmomanometer ada 3 jenis:

• Air raksa

• Aneroid/ jarum

• Digital

JENIS KELEBIHAN KEKURANGAN

Air • Merupakan Golden • Memerlukan Tenaga


Raksa Standart pemeriksaan Ahli/Tenaga Terlatih
tekanan darah untuk melakukan
• Hasil yang di dapat akurat pemeriksaan
• Tahan lama • Dapat terkontaminasi
logam berat seperti
merkuri, jika air
raksanya bocor atau
pecah.
Jarum • Praktis dan mudah dibawa Memerlukan Tenaga
kemana-mana Ahli/Tenaga Terlatih
• Hasil yang di dapat cukup untuk melakukan
akurat pemeriksaan
• Tidak takut terkontaminasi
logam berat

Digital • Praktis, dan mudah dibawa Tingkat akurasi pengukuran


kemana-mana lebih rendah daripada
tensimeter air raksa.
• Tidak takut terkontaminasi
logam berat
• Tidak memerlukan tenaga
ahli/ tenaga terlatih untuk
mendapatkan hasil
pemeriksaan tekanan darah

2) Posisi Pasien

 Jika duduk, lengan pasien harus didukung (dapat menggunakan meja)


dengan nyaman dan sejajar jantung
 Menggulung lengan pakaian yang ketat dapat menghambat aliran darah

3) Syarat Utama

• Pasien dalam kondisi rileks atau santai 5-15 menit sebelum


pemeriksaan
• Aktivitas yang mempengaruhi tekanan darah harus dihindari dalam 30
menit sebelum pemeriksaan
• Pemeriksaan harus dilakukan dalam kondisi yang tenang dan tidak
berisik

4) Prosedur Pelaksanaan Menyiapkan Peralatan

1 Duduk lalu bukalah kotak peralatan pemeriksa tekanan


darah. Duduklah di meja atau bangku, tempat Anda dapat dengan mudah
mengatur peralatan yang diperlukan. Lepas manset, stetoskop,
meteran/pengukur tekanan, dan pompa dari kotak peralatan, berhati-
hatilah dalam melepas kotak peralatan pengukur tensi yang berbeda.

2 Angkat lengan Anda setinggi jantung. Tinggikan lengan Anda


sehingga saat Anda menekuk siku, siku berada sejajar dengan jantung. Hal
ini akan memastikan Anda memperoleh pembacaan tekanan darah yang
tidak terlalu tinggi atau rendah. Sanggalah lengan Anda selama
pemeriksaan, pastikan untuk mengistirahatkan siku Anda di atas
permukaan yang stabil

3 Ikatkan manset di sekeliling lengan bagian atas. Kebanyakan manset


memiliki Velcro (dua sisi bahan/kain yang bisa direkatkan) yang
membuatnya bisa dikunci dengan mudah. Jika baju Anda memiliki lengan
yang panjang atau tebal, gulung terlebih dahulu, karena Anda hanya bisa
mengikatkan manset pada pakaian yang sangat tipis. Sisi bawah manset
harus berjarak sekitar 2,5 cm dari atas siku.
 Beberapa ahli menganjurkan untuk memakai lengan kiri; lainnya
menganjurkan untuk memeriksa kedua lengan. Akan tetapi, jika Anda baru
pertama kali melakukan ini, periksa lengan kiri jika Anda tidak kidal, begitu
pun sebaliknya.

4 Pastikan manset rapat tetapi tidak terlalu ketat. Jika manset terlalu
longgar, manset tidak akan mengenai arteri dengan tepat, menyebabkan
pembacaan tekanan darah yang tidak akurat. Jika manset terlalu ketat, hal
ini akan menyebabkan sesuatu yang disebut ‘hipertensi manset’ dan
memberikan hasil tinggi yang tidak akurat.

5 Letakkan kepala stetoskop yang (lebih) lebar pada lengan


Anda. Kepala stetoskop (disebut juga diafragma) harus diletakkan secara
mendatar pada kulit di sisi dalam lengan Anda. Tepian diafragma harus
berada di bawah manset, diletakkan di atas arteri brakial (lengan).
Letakkan alat pendengar di telinga Anda.
 Jangan menahan kepala stetoskop dengan jempol - jempol memiliki
pulsasi (denyut nadi) sendiri, hal ini akan membuat Anda bingung saat
mencoba memperoleh hasil pembacaan tekanan darah.
 Metode yang baik adalah memegang kepala stetoskop dengan jari tengah
dan telunjuk. Anda tidak akan mendengar bunyi denyutan (lain) dengan
cara ini, sampai Anda memompa manset.
6 Jepitkan meteran pada permukaan yang stabil. Jika meteran
dijepitkan pada manset, lepaskan dan letakkan pada sesuatu yang kuat,
seperti buku bersampul tebal. Anda dapat meletakkan meteran di depan
Anda di atas meja dengan cara ini, sehingga lebih mudah dilihat. Sangat
penting untuk mengaitkan dan menjaga meteran ini tetap stabil.
 Pastikan ada pencahayaan yang cukup sehingga Anda dapat melihat jarum
dan penanda meteran sebelum Anda memulai pemeriksaan.
 Terkadang, meteran sudah melekat pada pemompa karet, jika begitu maka
langkah ini tidak berlaku.
7 Ambil pemompa karet dan tutup klepnya. Klep pada pemompa perlu
ditutup rapat sebelum Anda memulai. Hal ini akan memastikan tidak ada
udara yang keluar saat Anda memompa, sehingga akan menghasilkan
pemeriksaan yang akurat. Putar klep searah jarum jam, sampai dirasa
sudah rapat.
 Jangan mengunci klep terlalu kencang, jika tidak, Anda nantinya akan
membukanya terlalu jauh dan mengeluarkan udara terlalu cepat.

Bagian 2
Memeriksa Tekanan Darah

1 Pompa manset. Pompalah pemompa dengan cepat untuk mengisi udara


pada manset. Pompa terus sampai jarum pada meteran mencapai 180
mmHg. Tekanan pada manset akan menutup jalan arteri besar pada biseps
(otot lengan atas), menghentikan aliran darah sementara. Inilah yang
menyebabkan tekanan dari manset terasa aneh atau tidak nyaman.
2 Buka klep. Bukalah klep pada pemompa karet dengan lembut
berlawanan jarum jam, sehingga udara di dalam manset keluar dengan
kecepatan sedang. Perhatikan meteran; untuk akurasi terbaik, jarum harus
bergerak ke bawah dengan kecepatan 3 mm per detik.
 Membuka klep saat Anda memegang stetoskop mungkin sedikit sulit.
Cobalah membuka klep dengan tangan yang dipasang manset, sementara
peganglah stetoskop dengan tangan satunya.

3 Perhatikan tekanan darah sistolik.


Saat tekanan mulai turun, gunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi
denyutan atau ketukan. Saat Anda mendengar bunyi denyutan pertama,
lihatlah tekanan pada meteran. Ini adalah tekanan darah sistolik Anda.
 Angka sistolik menunjukkan tekanan aliran darah Anda di dalam dinding
arteri setelah jantung berdenyut atau berkontraksi. Ini adalah angka yang
lebih tinggi dari dua hasil pembacaan tekanan darah, saat tekanan darah
dituliskan, angka ini berada di atas.[4]
 Nama medis dari bunyi denyutan yang Anda dengar adalah ‘bunyi
Korotkoff’.
4 Perhatikan tekanan darah diastolik Anda. Teruslah memperhatikan
meteran, gunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi denyutan. Bunyi
denyutan yang keras secepatnya akan berubah menjadi dengungan.
Tekanan darah diastolik dapat dengan mudah dicermati, karena perubahan
bunyi tadi mengindikasikan bahwa ‘sebentar lagi’ adalah tekanan darah
diastolik Anda. Segera setelah dengungan berkurang, kemudian Anda
tidak mendengar apa pun, lihatlah tekanan pada meteran. Ini adalah
tekanan darah diastolik Anda.
 Angka diastolik menunjukkan tekanan aliran darah dalam dinding arteri
saat jantung dalam kondisi relaksasi setelah berkontraksi. Ini adalah angka
yang lebih rendah dari dua hasil pembacaan tekanan darah, saat tekanan
darah Anda dituliskan, angka ini berada di bawah.

5 Jangan khawatir jika Anda melewatkan pembacaan. Jika Anda


melewatkan pembacaan entah pada sistolik atau diastolik, Anda dapat
memompa manset lagi sedikit untuk mengulanginya.
 Jangan melakukannya terlalu banyak (lebih dari dua kali) karena dapat
mempengaruhi akurasi.
 Sebagai alternatif, Anda bisa memasang manset pada lengan satunya,
kemudian mengulangi proses kembali.
6 Periksa tekanan darah Anda lagi. Tekanan darah berfluktuasi
sepanjang waktu (kadang secara dramatis), sehingga jika Anda melakukan
pemeriksaan dua kali dalam jangka waktu sepuluh menit, Anda bisa
memperoleh hasil rata-rata yang lebih akurat.
 Untuk hasil yang lebih akurat, periksa tekanan darah Anda untuk kedua
kalinya, lima sampai sepuluh menit setelah yang pertama.
 Menggunakan lengan satunya untuk pemeriksaan kedua juga merupakan
ide yang bagus, terutama jika hasil kedua tidak normal.

Bagian 3 Membaca hasil

1 Pahami arti dari hasil yang didapat. Setelah Anda mencatat tekanan
darah Anda, sangat penting untuk mengetahui arti angka tersebut.
Gunakan petunjuk berikut sebagai referensi:
 Tekanan darah normal: Angka sistolik kurang dari 120 dan angka
diastolik kurang dari 80.
 Prehipertensi: Angka sistolik antara 120 dan 139, angka diastolik antara
80 dan 89.
 Hipertensi Tingkat 1: Angka sistolik antara 140 dan 159, angka diastolik
antara 90 dan 99.
 Hipertensi Tingkat 2: Angka sistolik di atas 160 dan angka diastolik di
atas 100.
 Hipertensi Berat: Angka sistolik di atas 180 dann angka diastolik di atas
110.

2 Jangan khawatir jika tekanan darah Anda rendah. Walaupun


tekanan darah Anda jauh di bawah angka "normal" 120/80, tidak ada yang
perlu dicemaskan. Hasil pemeriksaan tekanan darah yang rendah, katakan,
85/55 mmHg masih dianggap normal, selama tidak ada gejala tekanan
darah rendah yang muncul.
 Namun, jika Anda mengalami gejala seperti pusing, pening, dehidrasi,
mual, penglihatan kabur, dan/atau kelelahan, Anda sangat disarankan
untuk menemui dokter karena tekanan darah rendah Anda mungkin terjadi
akibat kondisi-kondisi tersebut.
3 Ketahui waktu untuk mencari pengobatan. Pahamilah bahwa hasil
pemeriksaan yang tinggi tidak selalu berarti bahwa Anda memiliki
tekanan darah tinggi. Hal itu bisa saja disebabkan berbagai faktor.
 Jika Anda memeriksa tekanan darah Anda setelah berolahraga, makan
makanan bergaram, minum kopi, merokok, atau sedang dalam kondisi
stres, tekanan darah Anda dapat menjadi tinggi tidak seperti biasanya.
Jika manset terlalu kendur atau ketat di lengan Anda, atau terlalu besar
atau kecil untuk ukuran Anda, pemeriksaan dapat menjadi tidak akurat.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkan pemeriksaan
tidak akurat yang satu ini, terutama bila tekanan darah Anda kembali
normal saat Anda memeriksanya kembali di lain waktu.
 Namun, jika tekanan darah Anda terus konsisten di atau lebih tinggi dari
140/90 mmHg, Anda perlu mengkonsultasikannya dengan dokter yang
dapat memberikan Anda suatu rencana pengobatan, biasanya merupakan
kombinasi dari pola makan sehat dan olahraga.
 Jika Anda mendapatkan hasil pemeriksaan sistolik 180 atau lebih tinggi,
atau hasil pemeriksaan diastolik 110 atau lebih tinggi, tunggu beberapa
menit kemudian periksalah tekanan darah Anda lagi. Jika masih sama,
Anda perlu menghubungi layanan IGD segera, karena Anda mungkin
mengalami hipertensi berat.

Anda mungkin juga menyukai