PEMBAHASAN
A. Analisa SWOT
36
3. Opportunity (O)
a. Pendanaan kegiatan program Stunting yang ada dipuskesmas
hajimena dibiayai oleh pemerintah melalui APD & APBN.
b. Adanya program pemerintah untuk pengobatan gratis yaitu dengan
menggunakan kartu jaminan kesehatan
4. Threat (T)
a. Masyarakat belum sepenuhnya mengetahui pentingnya program
Stunting khususnya pelayanan Kesehatan terhadap penderita
stunting.
b. Sasaran skrinning penyakit stunting di wilayah UPTD Puskesmas
Hajimena adalah bayi 703, BBLR 77, ibu hamil 772, remaja 2996
jiwa
c. Kunjungan masyarakat sasaran Stunting pelayanan Kesehatan
pada penderita belum maksimal
B. Masalah
Belum optimalnya pelaksanaan program stunting di puskesmas Hajimena
tahun 2023 disebabkan:
1. Pencapaian sasaran yang belum tercapai, dikarenakan sasaran yang
sudah tercapai di desa Pemanggilan hanya 54% dari 100% yang harus
dicapai, sehingga terdapat kesenjangan 46% dari target sasaran.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait program Stunting.
3. Kurangnya kemampuan kader khusus stunting untuk melakukan
konseling kepada masyarakat.
4. Pelaksanaan Posyandu lansia & Posyandu balita di Desa Pemanggilan
masih bergabung, dilaksanakan setiap sebulan sekali
C. Alternatif Solusi
37
2. Memberikan sosialisasi secara berkala kepada kader dan masyarakat
terkait program stunting.
3. Merefreshing kader terkait program stunting terutama untuk program
penyakit stunting.
D. Pengkajian 5M
1. Man
Keadaan sumber daya tenaga kesehatan diwilayah kerja UPTD.
Puskesmas Hajimena
No Jenis Tenaga Jumlah
2. Dokter Gigi 0
3. Perawat 16
4. Bidan 30
6. Apoteker 2
7. Sanitarian 2
9. Gizi 3
11 Perawat Gigi 4
13 Tenaga Epidemiologi 2
14 Pejabat Struktural 1
16 Petugas Lainnya 0
4. Material
Peralatan yang terdapat dalam Posyandu KIT:
A. Kesimpulan
1. Secara Umum
Sudah di lakukan analisis Pelaksanaan Program Penyakit Stunting
39
skrining Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hajimena
dengan menggunakan Analisa SWOT.
2. Secara Khusus
a. Pencapaian prevalensi skrinning program stunting di UPTD
Puskesmas Hajimena yaitu (54%) dari target sasaran remaja, ibu
hamil, bayi, usia lanjut.
b. Masalah yang muncul:
1) Pencapaian sasaran yang belum tercapai, dikarenakan sasaran
yang sudah tercapai di desa Pemanggilan hanya 54% dari 100%
yang harus dicapai, sehingga terdapat kesenjangan 46% dari
target sasaran.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait program Stunting.
3) Kurangnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pencegahan
stunting yaitu untuk datang ke posyandu..
c. Didapatkan alternatif solusi yaitu:
1) Membuat pedoman buku saku kepada kader terkait penyakit
stunting dan pentingnya pencegahan stunting.
2) Memberikan sosialisasi secara berkala kepada kader dan
masyarakat terkait program stunting.
3) Merefreshing kader terkait program stunting terutama untuk
program penyakit stunting.
4) Menggerakkan dan mengajak partisipasi masyarakat dalam
pencegahan penyakit stunting.
5) Pendampingan petugas selama melakukan kegiatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi kegiatan Program Pelayanan
Penderita stunting di UPTD Puskesmas Hajimena maka didapatkan saran:
40
a. Diharapkan dapat meningkatkan Program Pelayanan Penderita
stunting Sesuai SPM sesuai dengan solusi yang diberikan.
b. Diharapkan hasil dari analisis yang penulis lakukan dapat menjadi
referensi dalam mengevaluasi atau perbaikan untuk Program
Pelayanan Penderita stunting Sesuai SPM di tahun 2024.
2. Bagi Mahasiswa
41