Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisa SWOT

Analisa data hasil pelaksanaan program pelayanan kesehatan pada


penderita Stunting di puskesmas hajimena dilakukan dengan metode
“SWOT”, strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang),
threat (ancaman), analisa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strength (S)
a. Sudah ada penanggung jawab program pelayanan kesehatan pada
penderita stunting yaitu Gizi
b. Penanggung jawab program Stunting mengelola program selama 5
tahun.
c. Posyandu dan catin yang terdapat di 3 Desa Wilayah UPTD
Puskesmas Hajimena dan sudah terdapat kader-kader di setiap
Posyandu
d. Setiap menjalankan kegiatan program pelayanan Kesehatan
kepada penderita stunting penanggung jawab kegiatan turun
langsung ke lapangan dan dibantu oleh beberapa petugas
puskesmas
e. Pendokumentasian kegiatan yang telah dilakukan terdokumentasi
secara pembukuan pertahun dengan tercatat prevalensi
keberhasilan pencapaian target
2. Weakness (W)
a. Posyandu di Desa Pemanggilan dilaksanakan setiap sebulan sekali
b. Tahun 2023 Pencapaian tidak 100% dari Sasaran yang sudah
ditetapkan yaitu 54% karena kurangnya kader untuk melakukan
konseling kepada masyarakat.
c. Posyandu KIT di wilayah UPTD Puskesmas Hajimena. Posyandu
KIT terdiri Timbangan balita dan Digital, Pengukur Tinggi Badan,
Tensi Digital, Lila.

36
3. Opportunity (O)
a. Pendanaan kegiatan program Stunting yang ada dipuskesmas
hajimena dibiayai oleh pemerintah melalui APD & APBN.
b. Adanya program pemerintah untuk pengobatan gratis yaitu dengan
menggunakan kartu jaminan kesehatan
4. Threat (T)
a. Masyarakat belum sepenuhnya mengetahui pentingnya program
Stunting khususnya pelayanan Kesehatan terhadap penderita
stunting.
b. Sasaran skrinning penyakit stunting di wilayah UPTD Puskesmas
Hajimena adalah bayi 703, BBLR 77, ibu hamil 772, remaja 2996
jiwa
c. Kunjungan masyarakat sasaran Stunting pelayanan Kesehatan
pada penderita belum maksimal

B. Masalah
Belum optimalnya pelaksanaan program stunting di puskesmas Hajimena
tahun 2023 disebabkan:
1. Pencapaian sasaran yang belum tercapai, dikarenakan sasaran yang
sudah tercapai di desa Pemanggilan hanya 54% dari 100% yang harus
dicapai, sehingga terdapat kesenjangan 46% dari target sasaran.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait program Stunting.
3. Kurangnya kemampuan kader khusus stunting untuk melakukan
konseling kepada masyarakat.
4. Pelaksanaan Posyandu lansia & Posyandu balita di Desa Pemanggilan
masih bergabung, dilaksanakan setiap sebulan sekali

C. Alternatif Solusi

Untuk Mengatasi Masalah dalam Pelaksanaan Program Stunting di UPTD


Puskesmas Hajimena maka perlu dilakukan:

1. Membuat pedoman buku saku kepada kader terkait penyakit stunting


dan pentingnya pencegahan stunting.

37
2. Memberikan sosialisasi secara berkala kepada kader dan masyarakat
terkait program stunting.
3. Merefreshing kader terkait program stunting terutama untuk program
penyakit stunting.
D. Pengkajian 5M
1. Man
Keadaan sumber daya tenaga kesehatan diwilayah kerja UPTD.
Puskesmas Hajimena
No Jenis Tenaga Jumlah

1. Dokter/Dokter Layanan Primer 6

2. Dokter Gigi 0

3. Perawat 16

4. Bidan 30

5. Penyuluh Kesehatan Masyarakat 6

6. Apoteker 2

7. Sanitarian 2

8. Ahli Laboratorium Medik 2

9. Gizi 3

10. Tenaga Teknis Kefarmasian 2

11 Perawat Gigi 4

12 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 0

13 Tenaga Epidemiologi 2

14 Pejabat Struktural 1

15 Tenaga Dukungan Manajemen 5

16 Petugas Lainnya 0

- Penanggung jawab program stunting adalah Gizi dan memegang


program sejak Januari 2019 hingga saat ini.
- Kunjungan masyarakat sasaran PTM pelayanan Kesehatan pada
penderita stunting belum maksimal.
2. Money
- Berdasarkan dengan wawancara oleh penanggung jawab program
stunting didapatkan hasil, pendanaan kegiatan yang ada didalam
38
puskesmas adalah dibiayai oleh APD dan APBN.
- Adanya program pemerintah untuk pengobatan gratis yaitu dengan
menggunakan kartu jaminan kesehatan.
3. Method
- Berdasarkan hasil wawancara dari penanggung jawab Program PTM
Pelayanan Kesehatan didapatkan metode yang digunakan untuk
kegiatan di dalam UPTD Puskesmas Hajimena yaitu dengan .
- Pasien yang memeriksakan diri ke puskesmas dan ditemukan
stunting, langsung diberikan pendidikan kesehatan secara individu di
ruang konseling yang ada di UPTD Puskesmas Hajimena.

4. Material
Peralatan yang terdapat dalam Posyandu KIT:

No Nama Alat Jumlah


1. Timbangan Digital 2 Buah
2. Lila 1 Buah
3. Pengukur Tinggi Badan 2 Buah

- Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penanggung


jawab program PTM didapatkan hasil, media yang digunakan untuk
pemeriksaan stunting memadai namun tidak mencukupi dalam
melakukan kegiatan.
5. Machine
- Pemberian Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Stunting yaitu dengan
kendaraan motor atau mobil pribadi namun untuk distribusi pendanaan
biaya didanai dari puskesmas yang bersumber dari pemerintah melalui
APD dan APBN.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara Umum
Sudah di lakukan analisis Pelaksanaan Program Penyakit Stunting

39
skrining Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hajimena
dengan menggunakan Analisa SWOT.
2. Secara Khusus
a. Pencapaian prevalensi skrinning program stunting di UPTD
Puskesmas Hajimena yaitu (54%) dari target sasaran remaja, ibu
hamil, bayi, usia lanjut.
b. Masalah yang muncul:
1) Pencapaian sasaran yang belum tercapai, dikarenakan sasaran
yang sudah tercapai di desa Pemanggilan hanya 54% dari 100%
yang harus dicapai, sehingga terdapat kesenjangan 46% dari
target sasaran.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait program Stunting.
3) Kurangnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pencegahan
stunting yaitu untuk datang ke posyandu..
c. Didapatkan alternatif solusi yaitu:
1) Membuat pedoman buku saku kepada kader terkait penyakit
stunting dan pentingnya pencegahan stunting.
2) Memberikan sosialisasi secara berkala kepada kader dan
masyarakat terkait program stunting.
3) Merefreshing kader terkait program stunting terutama untuk
program penyakit stunting.
4) Menggerakkan dan mengajak partisipasi masyarakat dalam
pencegahan penyakit stunting.
5) Pendampingan petugas selama melakukan kegiatan.

B. Saran
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi kegiatan Program Pelayanan
Penderita stunting di UPTD Puskesmas Hajimena maka didapatkan saran:

1. Bagi Pihak Puskesmas Hajimena

40
a. Diharapkan dapat meningkatkan Program Pelayanan Penderita
stunting Sesuai SPM sesuai dengan solusi yang diberikan.
b. Diharapkan hasil dari analisis yang penulis lakukan dapat menjadi
referensi dalam mengevaluasi atau perbaikan untuk Program
Pelayanan Penderita stunting Sesuai SPM di tahun 2024.
2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan untuk lebih banyak lagi menambah referensi sebagai


pedoman dalam menganalisis suatu program dengan menggunakan
analisis SWOT.

41

Anda mungkin juga menyukai