Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL INOVASI

PELAYANAN SETU PANDU PTM


(SEHAT JANTUNG DENGAN PELAYANAN
TERPADU PEYAKIT TIDAK MENULAR)
Nama Unit : PUSKESMAS MIRIT
Alamat : Jl.Daendels, Ds Tlogodepok, Kec Mirit, Kab
Kebumen
Nama Pimpinan Unit : dr. ENDANG WRESNI WIRATMI
Nama Kontak Petugas : dr. NIKEN RESTI UTAMI
Telp/Mobile Phone : (0287) 6651014
Email : puskesmasmirit.pm@gmail.com
Kategori : Perbaikan kesejahteraan sosial dalam penyelesaian
masalah-masalah sosial

“SETU PANDU PTM”


Sehat Jantung Dengan Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular

Ringkasan Inisiatif

“SETU PANDU PTM” : Sehat Jantung Dengan Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak
Menular merupakan kegiatan yang dilakukan di Puskesmas mirit untuk mendeteksi
Kesehatan jantung secara dini sehingga dapat dilakukan intervensi awal dengan
perubahan gaya hidup untuk memodifikasi factor resiko penyakit tidak menular.
Program ini merupakan kolaborasi antara pelayanan UKP dan UKM untuk
mendukung SPM (Standar Pelayanan Minimal) puskesmas bidang P2PTM yaitu
dalam standar pelayanan masyarakat usia produktif. Masyarakat yang mengetahui
resiko penyakit kardiovaskular secara dini dapat dilakukan intervensi bekerja sama
dengan program promosi Kesehatan, gizi dan Kesehatan kerja serta olahraga
sehingga resiko penyakit jantung dapat ditekan di kemudian hari. Sasaran dari
program ini adalah warga masyarakat bersuia 15 tahun ke atas baik yang beresiko
PTM maupun tidak, yang berobat di puskesmas Mirit maupun pengunjung posbindu
di desa wilayah kecamatan Mirit.
Kata Kunci : SETU PANDU PTM, penyakit tidak menular, posbindu.
A. ANALISIS MASALAH

Apa masalah yang dihadapi sebelum dilaksanakannya inovasi ini?


1. Capaian spm pelayanan Kesehatan pada usia produktif belum mencapai
target
2. Pasien yang sudah dilakukan skrinig penyakit tidak menular baik di poli umum
maupun di dalam kegiatan posbindu tidak ada evaluasi berkala
3. Faktor resiko penyakit jantung antara lain:
a. Usia > 40 tahun
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Status merokok
d. Riwayat penyakit tidak menular:
 Hipertensi
 Diabetes melitus
 Dislipidemia
e. Indeks masa tubuh

B. PENDEKATAN STRATEGIS
1. Siapa saja yang mengusulkan pemecahannya dan bagaimana inovasi ini
telah memecahkan masalah tersebut?
a. Koordinator UKM dan programmer PTM telah mengusulkan adanya
inovasi untuk meningkatkan capaian pelayanan kesehatan usia produktif,
serta bagaimana mengukur dan mengevaluasi hasil skrining PTM yang
sudah dilakukan intervensi baik konseling maupun edukasi untuk
memodifikasi factor resiko yang ada.
b. Dokter fungsional selaku koordinator UKP yang telah mengikuti pelatihan
Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular mengusulkan adanya
kolaborasi antara UKP dan UKM dalam mengatasi masalah tersebut,
yaitu dengan menjalankan.program SETU PANDU PTM pada pelayanan
rawat jalan, rawat inap dan kegiatan posbindu.
c. Kepala puskesmas merespon usulan tersebut melalui rapat manajemen.
d. Hasil rapat manajemen kemudian di sajikan pada saat minilokakarya
tingkat puskesmas
e. Dari minilokakarya muncullah usulan untuk membuka pelayanan sehat
jantung dengan pelayanan terpadu penyakit tidak menular.
f. Adanya pelayanan ini membuat masyarakat yang beresiko teredukasi dan
termotivasi untuk memodifikasi factor resiko penyakit tidak menular
sehingga resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dapat diturunkan.
2. Dalam hal apa inovasi ini kreatif dan inovatif?
a. Yang membuat unik dalam inovasi adalah terkesan adanya pelayanan
lebih pada pasien yang beresiko, baik di rawat inap, poli umum, poli
khusus maupun posbindu.
b. Program ini sejalan dengan program skrining Kesehatan yang diluncurkan
oleh BPJS Keseehatan sehingga dengan menjalankan program ini,
capaian kinerja berbasis komitmen juga dapat meningkat.

C. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN


1. Bagaimana strategi ini dilaksanakan?
a. Secara garis besar langkah pertama adalah membuat SK Tim dalam hal
ini mengacu pada tim Pandu PTM
b. Langkah kedua adalah sosialisasi penerapan program SETU PANDU
PTM kepada seluruh karyawan puskesmas Mirit
c. Mencetak form pelayanan pandu PTM dan mendistribusikan ke unit dan
program yang terkait
d. Sosialisasi program kepada kader kesehatan khususnya kader posbindu
dalam acara pertemuan kader.
e. Melaksanakan program pada pasien rawat inap, rawat jalan dan posbindu.
f. Melaporkan hasil kegiatan kepada programmer PTM untuk dapat dibuat
laporan baik online maupun offline
g. Evaluasi tiap bulan dan mengisi saat rapat praminlok UKP dan UKM serta
disajikan dalam rapat minilokakarya tiap bulan
h. Upaya perbaikan pelayanan dilakukan setelah evaluasi di minilokakarya
bulanan
2. Siapa saja petugas dan unit yang terlibat dalam pelaksanaan?
a. Petugas pelayanan adalah tenaga kesehatan yang masuk dalam tim
pandu PTM
b. Kader Kesehatan terlibat dalam kegiatan posbindu
3. Bagaimana program ini dibiayai dan siapa yang mendukung pembiayaan
tersebut?
a. Program ini tidak memerlukan ruangan khusus karena dapat
menggunakan ruangan pelayanan yang sudah tersedia (misal: poli umum,
poli khusus, ruang rawat inap, ruang konseling gizi)
b. Pengadaan prasarana yang mendukung ( seperti timbangan, alat ukur
tinggi badan, alat ukur lingkar perut, stik GDS, stik kolesterol dll)
dibebankan pada Anggaran Belanja BLUD dan BOK Puskesmas Mirit
c. Operasional pelayanan (seperti ATK, form pandu PTM, surat rujukan,
inform konsen, dll) dibebankan pada Anggaran Belanja BLUD Puskesmas
Mirit
4. Apa saja keluaran (out put) yang paling berhasil?
a. Meningkatnya capaian standar pelayanan Kesehatan untuk usia produktif
di Puskesmas Mirit (UKM)
b. Meningkatnya capaian kinerja skrining Kesehatan BPJS (UKP)
c. Meningkatnya indicator pelayanan konseling gizi (UKP)
d. Memudahkan dokter dalam mengevaluasi keberhasilan skrining dan
intervensi pasien dengan penyakit tidak menular
5. Sistem apa yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi
kegiatan?
a. Pemantauan dan evaluasi sistem ini dilakukan oleh petugas dilaporkan
sebulan sekali pada saat pra minlok UKP dan UKM serta disajikan pada
saat minilokakarya bulanan.
b. Pelaporan dilakukan secara offline (dinkes) dan secara online
(ptm.dinkesjatengprov.go.id dan aplikasi ASIK)
c. Setiap masukan, keluhan dan saran dari petugas akan dicatat oleh tim
keluhan petugas kemudian dilaporkan kepada kepala puskesmas melalui
rapat tinjauan manajemen
d. Setiap masukan, keluhan dan saran dari pelanggan akan dicatat oleh tim
keluhan pelanggan kemudian dilaporkan kepada kepala puskesmas
melalui rapat tinjauan manajemen
6. Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala tersebut
dapat diatasi
a. Keterbatasan jumlah petugas dan banyaknya jumlah pasien pada saat
pelaksanaan kegiatan sehingga tidak semua pasien mendapatkan layanan
Setu Pandu PTM, diatasi dengan memprioritaskan pasien yang beresiko
terlebih dahulu.
b. Belum semua petugas memahami cara membaca table carta WHO,
diatasi dengan mensosialisasikan cara membaca table carta WHO pada
saat pra milok UKP

D. DAMPAK
1. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inovasi ini
a. Puskesmas dapat memenuhi hak pasien dalam upaya mencegah
terjadinya penyakit kardiovaskuler dengan modifikasi factor resiko yang
dimiliki.
b. Hasil dari intervensi yang dilakukan data dilakukan pengukuran Kembali
sehingga dapat diketahui apakah ada perbaikan atau tidak.
2. Apa bedanya sebelum dan sesudahnya inovasi?

SEBELUM INOVASI SESUDAH INOVASI

Alur pelayanan: Alur pelayanan:

Informasi  Pendaftaran  poli tujuan Informasi  Pendaftaran  poli tujuan


 laboratorium (kalo perlu)  loket —identifikasi pasien beresiko PTM
obat  pulang dilakukan SETU PANDU PTM
konsutasi gizi bila diperlukan
memberi tanda pada RM pasien loket
obat pulang

A. KEBERLANJUTAN
1. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik?
a. Bahwa dalam penanganan dan pengendalian penyakit tidak menular
memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak dan unit yang terkait
b. Diperlukan komitmen yang kuat dalam pengendalian penyakit tidak
menular sehingga dapat memberikan manfaat baik untuk masyarakat
maupun unit kerja

2. Apakah inovasi ini berkelanjutan dan direplikasi?


a. Kegiatan ini merupakan keberlanjutan dari pelatihan Pandu PTM yang
telah diterima oleh penulis dan akan diaplikasikan di dalam unit kerja.
b. Inovasi ini masih berkelanjutan dengan kondisi seadanya karena belum
semua petugas dapat mengaplikasikan pandu PTM.
LAMPIRAN 1

CAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF TAHUN 2022

CAPAIAN PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF TAHUN 2023


CAPAIAN PANDU PTM TAHUN 2022

CAPAIAN PANDU PTM TAHUN 2023


CAPAIAN SKRINING KESEHATAN BPJS TAHUN 2023

PENANDAAN REKAM MEDIS

Anda mungkin juga menyukai