PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia adalah penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau
Healthcare Associated Infection (HAIs). HAIs dinilai dapat berdampak
secara langsung sebagai beban ekonomi negara sehingga masalah
kesehatan ini diangkat dalam pembahasan forum Asian Pasific Economic
Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda (GHSA). Kejadian
HAIs dapat dicegah bila fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten
melaksanakan program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
adalah upaya untuk memastikan perlindungan kepada setiap orang
terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan
disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.
Berisi uraian tentang memuat uraian tugas dan fungsi (tusi) unit
organisasi dan/atau peserta pelatihan
D. IDENTIFIKASI ISU
Dari pengalaman bekerja penulis selama 3 bulan di Puskesmas Patebon
I ditemukan beberapa isu yang menjadi permasalahan dalam pelayanan
kesehatan, antara lain :
PEMERIKSAAN PTM
DATA
POSBINDU PUSKESMAS
Penjelasan dari data di atas adalah pada bulan April 2022 jumlah
pasien yang diberi layanan standar sejumlah 392 pasien sedangkan jumlah
peserta Posbindu PTM pada bulan Maret hanya 35 peserta. Peningkatan
PTM terlihat pada bulan Mei 2022, ditunjukkan dengan penderita PTM yang
memeriksakan diri ke Puskesmas sebanyak 496 pasien. Akan tetapi
meskipun minat masyarakat pada Posbindu meningkat pada bulan Mei 2022
tersebut yaitu 174 peserta, kesenjangan jumlah pemanfaatan Posbindu
PTM dengan penderita PTM yang memeriksakan diri di puskesmas masih
sangat terlihat. Hal tersebut juga dapat dilihat pada bulan Juni 2022 yang
menunjukkan peserta Posbindu PTM 200 orang sedangkan penderita PTM
yang memeriksakan diri di Puskesmas sebanyak 529 pasien.
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4 Gambar 5
GIGI 75 75 50 50
KIA 31 55 50 84
Pada bulan April 2022 jumlah pasien KIA yang tercatat di SIMPUS
sebanyak 31 pasien sedangkan pada buku register manual sebanyak 55
pasien. Hal yang sama terjadi pada pendokumentasian pasien di BP (Poli
umum) pada bulan April 2022 terlihat SIP mencatat 269 pasien namun buku
register manual mencatat lebih banyak, yaitu 365 pasien. Bulan berikutnya,
Mei 2022 peingkatan pasien dan kedisiplinan pegawai dapat terlihat, namun
kesenjangan pendokumentasian juga masih dapat terdeteksi. Poli KIA
terdata pada SIP 50 pasien namun register manual tecatat 84 pasien.
Sedangkan poli umum sendiri terdata pada SIP 273 pasien namun register
manual tecatat 291 pasien.
Tabel 1. Identifikasi Isu
GA
No. Kondisi saat Ini Kondisi yang Diharapkan Dampak
P
Berdasarkan Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) dari ketiga isu
tersebut dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5. ditetapkan isu paling
prioritas yakni “Kurang Pelayanan Bedah di Puskesmas Patebon I” dengan
perolehan skor USG 13.
1) Urgency (urgensi) pada isu tersebut mendapat skor 5 sebab jika tidak
cepat diselesaikan isu tersebut bisa berpotensi meningkatnya angka
resiko dalam setiap tindakan invasif atau bedah pada masyarakat