SHOLIG BASTIAN
NIP 19920505 202012 1 013
A. Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam koridor
kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka
ini akan melaksanakan fungsinya untuk menyediakan kebutuhan hidup anggota masyarakat
berkaitan dengan konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di
kehidupan sehari-hari, kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan
publik”. Salah satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan. Kesehatan
adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan era kaitannya dengan kesejahteraan
masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara dan aparaturnya
berkewajiban untuk menyediakan layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat.
Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya
Puskesmas.
Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan yang
bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama
masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
B. TUJUAN
Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui beberapa masalah masalah yang
ditemukan saat melakukan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Kepung. Setelah
membuat inventarisasi daftar masalah, diharapkan problem solving terhadap masalah
tersebut dapat segera diselesaikan sehingga mutu pelayanan akan semakin baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Faktor Eksternal
1) Kondisi Geografis
Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau setingkat
dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki keadaan yang berbeda-
beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan puskesmas. Memang ada
kecamatan-kecamatan yang hanya dengan satu Puskesmas sudah dapat menjangkau
seluruh penduduk. Tetapi ada juga puskesmas yang hanya dapat dijangkau oleh
penduduk yang bermukim di dekatnya karena penduduk yang lain bertempat tinggal
jauh dari Puskesmas.
2) Pemerintah daerah
Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman
pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legislatif dan eksekutif
yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung
pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan tulang punggung pendapatan
daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat sejatinya termaktub dalam hakikat dan
semangat UU No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan demokrasi menuju
peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi anggaran kesehatan berbagai
daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap investasi hak-hak dasar
pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan dasar
3) Keadaan Ekonomi Penduduk
Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayaka pelayanan
kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia mayoritas bermata
pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi ekonominya kurang memadai.
Walaupun ada ketentuan yang memperbolehkan mereka yang tidak mampu untuk tidak
usah membayar retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang yang
demikian justru enggan datang ke Puskesmas.
4) Kondisi Pendidikan Penduduk
Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang
dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat pertama,
karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir
5) Keadaan Ekonomi Penduduk
Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan
pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia mayoritas
bermata pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi ekonominya kurang memadai.
Walaupun ada ketentuan yang memperbolehkan mereka yang tidak mampu untuk tidak
usah membayar retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang yang
demikian justru enggan datang ke Puskesmas.
6) Kondisi Pendidikan Penduduk
Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang
dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat pertama,
karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir
mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan arti kesehatan.
Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu dipegang oleh
masyarakat dan lingkungannya.
7) Peran Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani penyembuhan
penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan melayani obat-
obatan yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya suatu penyakit pada
penduduk. Dengan kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas lebih banyak ditekankan
pada tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan preventif apalagi promotif. Selain itu
Dinas Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap
pelaksanaan program-program Puskesmas yang sudah ada sehingga tidak terwujudnya
pelayanan kesehatan di tingkat basis.
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Berikut ini daftar inventarisasi masalah yang ada di UPTD Puskesmas Kepung dan
usulan penyelesaian masalah
No Bidang Masalah Analisa Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah Masalah
Rekam medik a. Terkendala dalam a. Kurangnya tenaga rekam a. Menambah tenaga di
1 pengambilan dan medik dan bagian bagian penyimpanan
penyimpanan status poli tidak RM
pasien saat mengembalikan status b. Merenovasi ruang RM
kunjungan sedang dalam 1 x 24 jam untuk dekat dengan
banyak b. Ruang rekam medik pendaftaran dan ukuran
b. Durasi terlalu jauh dengan ruangan menyesuaikan
penyerahan rekam pendaftaran dan ruangan jumlah RM yang sudah
medik ke poli lebih terlalu sempit tertata.
dari
10 menit
2. Pendaftaran Saat dipanggil antrian Tidak tersedianya speaker Pengadaan speaker aktif
oleh petugas pendaftaran aktif di pendaftaran
pasien sering tidak
terdengar dan pasien
sering tidak mengambil
nomor antrian
3 Laboratorium Saat pasien banyak Kurangnya petugas Penambahan petugas
Petugas kewalahan laboratorium laboratorium
dalam pelayanan
8 Bidan Desa Wilayah PKM Alasan utamanya adalah Perlu ada komitmen atau
Kepung tidak kesibukan lain dirumah para kebijakan antar tenaga
memiliki bidan desa bidan, dan usia yang kesehatan terkait yakni bidan
yang stay 24 jam di menginjak pensiun atau untuk pelaksanaan bidan
masyarakat rumah jauh dari rumah dinas ddesa
BAB IV
KESIMPULAN
Penyusunan daftar inventarisasi masalah (DIM) yang ada di Puskesmas Kepung beserta usulan
pemecahan masalah digunakan untuk evaluasi internal Puskesmas Kepung demi terciptanya mutu
pelayanan kesehatan yang paripurna. Mayoritas masalah yang ditemukan terletak pada kurangnya
sumberdaya manusia kesehatan (SDMK) dan sarana prasarana. Rapat evaluasi kinerja dan
konsolidasi dengan berbagai pihak akan dirasa sangat mampu untuk meminimalkan masalah yang
muncul sehingga kegiatan puskesmas sebagai pelayanan publik menjadi tidak terganggu.